10 February 2018

ILMU ITU JODOH

Kenapa disebut Jodoh?
Karena ilmu itu titipan-Nya. Artinya keluasan ilmu akan berbanding lurus dengan keluasan tempat untuk dititipinya, yaitu Hati.

"Air akan mengalir ke tempat yg lebih rendah, dan semakin tempatnya rendah semakin air mendatangi."

Dan "Jodoh" ini yg mendorong hati seseorang agar "memaksa" seluruh potensinya untuk mencari sekuat tenaga. Kadang si "ilmu" itu awalnya mendatangi dari sisi sebaliknya (paradoksial). Misal, ketika sedang belajar ilmu tentang baik dan pahala, yg datang malah yg buruk dan dosa.. Dari benci dulu, baru kemudian cinta... Oohh cintaahh... 😍

Ketika Hati sebagai tempatnya ilmu semakin "terkontak" atau se-frekuensi dengan "sumber ilmu", maka akan semakin merasa haus, lalu makin merasa kurang, makin merasa bodoh. "Merasa kurang" ini merupakan tanda dari Keluasan Hati. Ada hubungan secara tidak langsung, kenapa ilmu Tasawuf itu dimulai dari Taubat, seperti halnya kitab-kitab ilmu Fiqh yg selalu dimulai dengan bab Thaharah. Meluaskan hati itu harus dimulai dengan membersihkan dan mengosongkannya dari kotoran dan penyakit hati yg memenuhi ruang-ruangnya.

Otak/pikiran bukan tempat ilmu tetapi sebagai "alat untuk menjelaskan" ilmu. Analoginya: ada rasa, napas, suara, lidah dan mulut. "Rasa" ini hikmah, "napas" ini ilmu, "suara" ini akal, "lidah dan mulut" ini otak/pikiran. Pening ya...? Cammaa donk eaa... 😨
 
"Kekurangan" (baca: "kerendahan") ini yg menjadi titik tolak kenikmatan ketika bertemu atau berdiskusi dengan ilmu-ilmu yg lain (guru-guru yg lain). Seperti itulah Nikmat Ilmu, kenikmatan ketika berenang dan menyelam dalam samudera tak bertepi.

Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yg dikehendaki kebaikan baginya maka Allah akan memahamkan baginya agama." (HR. Bukhari Muslim)

Satu lagi...
Cie.... cie... Itu yg masih ngejombloh... betah ni yee...!


Semoga....
#ombad #tasawuf