21 December 2017

MEMAKNAI DAJJAL

Kalau sy, memaknai hadist-hadist yg berhubungan dengan munculnya Dajjal sebelum Kiamat Besar itu lebih ke esensinya, lebih ke mikro, suatu "simbol"... Kalau kejadian/sosok fisiknya secara makro.. sy percaya aja.. yakin aja..


Ciri-ciri KIAMAT BESAR menurut Islam ditandai dengan:


1. Kemunculan Dajjal.

- Dua tanduk setan. Tanduk itu tanda kebodohan (tertipu). Kebodohan dalam "memandang" sesuatu. 'Setan' itu hawa nafsu. Dua tanduk itu kebodohan di kedua sisi pemikirannya (otak kiri-kanan, IQ & EQ).

- Keningnya bertuliskan Ka-Fa-Ra. Artinya, kebodohan ini mengakibatkan, ia TERTUTUPI (kafara) dengan pemikirannya sendiri. Tertutupi kebenaran tapi merasa paling benar, mudah menghakimi yg lain, mudah menyesatkan & mengkafirkan... takfiri.

- Tubuhnya besar tak terkira hingga memenuhi belahan dunia. Maknanya, sosok "dajjal" ini ada di mana-mana, makin banyak.

- Tubuhnya tinggi sekali. Maknanya, "dajjal" ini punya kekuatan besar, baik dari segi harta atau kekuasaan. Sulit dirubah, sudah ndableg, kecuali dengan "kiamat"..

- Konteks "surga" dan "neraka" sudah terbalik. Suara terbanyak pun bisa dianggap surga. Mulai merasa ahli surga, yg lain dan tidak sepaham dianggap sebagai kaum Munafik dan ahli neraka. Yang penting banyak harta, meskipun haram, alasannya bisa dicuci. Takut miskin karena kalau miskin itu dianggapnya tidak diberkahi Allah.

- Matanya cuma satu. Maknanya: hanya satu/sebelah pemikiran aja.. hanya mengambil satu sisi pemikiran, tidak melengkapi pemikiran²nya... hanya satu sisi di 'kiri' saja atau di 'kanan' saja.. tidak terintegrasi... Tekstual tanpa kontekstual.. atau sebaliknya, kontekstual tanpa tekstual.

- Muncul lah Fitnah Dajjal. Tujuan fitnahnya adalah Kerusakan, baik dengan cara memecah belah persatuan umat, takfiri ataupun penghalalan darah sesama.

2. Sebuah kebakaran besar akan menyebabkan kerusakan.

Maknanya: ini simbol dari dominasi Hawa nafsu dalam diri yg merusak akan semakin membesar. Manusia semakin banyak yg mengedepankan Emosi, Ego, Marah, Bakar, Bunuh, dsb. Padahal itu nafsu terendah, yaitu Nafsu Amarah, masih dibawah Mulhimah, Lawamah... boro² Muthmainnah.


3. Pemusnahan (runtuhnya) Kabah.

Maknanya: Kiblatnya sudah bukan Allah lagi, bukan "lillahi ta'ala".. tapi kepentingan pribadi atau kelompoknya... hawa nafsu.


4. Tulisan dalam Al-Quran akan lenyap.

Maknanya: Ayat-ayat Quran tidak melewati tenggorokan, cuma di pikiran aja, tidak sampai ke dada (hati)... akhirnya tidak memperbaiki dada (hati). Tidak jadi petunjuk, tapi malah jadi menyesatkan dan "menunjuk"..


5. Kemunculan Imam Mahdi.

Imam Mahdi yg 'keturunan' Rasul aja kalah sama Dajjal ... Seorang Imam, dalam arti, yg sangat faham terhadap ilmu² syariat/agama (disimbolkan dg 'keturunan Rasul'), juga kalah sama Kesesatan Pemikirannya ... akhirnya cari pembenaran, otak-atik ayat sesuai kebutuhan, politisasi ayat, merasa paling benar dirinya dan kelompoknya, takfiri, dsb.

6. Turunnya Nabi Isa as.

Nabi Isa as itu Nabi yg terkenal mengajarkan Mahabbah (cinta, kasih)... Jadi, Dajjal kalah sama Nabi Isa as, artinya Kesesatan Pemikiran itu hanya bisa dikalahkan dengan Kasih Sayang (Mahabbah) ke Allah... karena hanya Cinta yg bisa menyatukan dua hal yg berlawanan, seperti otak kiri dan otak kanan... IQ, EQ & SQ. Dalam konteks tertentu, "kalamullah" itu identik dengan Fana'..

Tanda-tanda yg lain, silahkan digali sendiri esensinya:

- Kemunculan Yajuj dan Majuj.
- Terbitnya matahari dari Barat ke Timur.
- Pintu pengampunan akan ditutup.
- Dab'bat al-Ard akan keluar dari tanah dan akan menandai muslim yg sebenar²nya.

Dan satu lagi... Kabut selama 40 Hari akan mematikan semua orang beriman sejati sehingga mereka tidak perlu mengalami tanda² kiamat lainnya. Jadi kapan mau "khalwat" sesudah "mati"..?


Semoga...
#ombad #tasawuf

20 December 2017

WASIAT

Wasiat Imam Ja'far Shadiq ra kepada puteranya, Imam Musa al-Kazhim ra.

Anakku, terimalah baik-baik wasiatku, dan ingatlah selalu akan kata-kataku, insyaAllah engkau akan hidup terhormat dan akan mati terpuji.

Anakku, barangsiapa yg dengan ikhlas menerima apa yg diberikan Allah kepadanya, ia tidak akan membutuhkan apa-apa.

Barangsiapa yg mengarahkan matanya pada milik orang lain, ia akan mati sebagai orang miskin (fakir).

Barangsiapa yg tidak ridha menerima apa yg diberikan Allah kepadanya, Allah akan menggugatnya di dalam qadha’ (peradilan)-Nya.

Barangsiapa meremehkan keterpurukan dirinya sendiri, berarti ia meremehkan keterpurukan orang lain.

Anakku, barangsiapa yg mengungkapkan cacat-kekurangan orang lain, berarti ia membongkar cacat-celanya sendiri.

Barangsiapa yg menghunus pedang kejahatan, ia sendiri akan terbunuh olehnya.

Barangsiapa yg menggali lubang bagi saudaranya, ia sendiri akan terjerumus di dalamnya.

Barangsiapa yg erat bergaul dengan orang jahat, ia akan hina.

Barangsiapa yg erat bergaul dengan ulama, ia akan menjadi terhormat.

Barangsiapa yg memasuki lingkungan jahat, ia akan dituduh.

Anakku, katakanlah yg benar itu benar, baik menguntungkan ataupun merugikan dirimu sendiri. Hati-hatilah, jangan sampai engkau memfitnah, karena perbuatan itu sama dengan menanamkan kebencian di dalam hati orang banyak.

Anakku, jika engkau menginginkan kebaikan, engkau harus menggali pada akar-akarnya. Sebab, kebaikan itu mempunyai akar, akan menumbuhkan pohon, pohon menumbuhkan cabang, dan cabang menumbuhkan buah. Buah tidak akan menjadi baik tanpa adanya cabang; tiada cabang tanpa pohon; tidak ada pohon yg tegak tanpa akar yg kokoh dan baik.

Anakku, jika engkau hendak berkunjung, kunjungilah orang-orang yg baik dan janganlah berkunjung kepada orang-orang yg tidak baik (berperangai buruk). Sebab, orang yg tidak baik sama dengan sebuah batu besar, tidak akan memancarkan air; tidak dapat menumbuhkan pohon rindang; dan tidak pula dapat menumbuhkan rerumputan.

Semoga...
#ombad