28 July 2018

FEODALISME MASKULIN

Sy menemukan tulisan ini di sebuah grup. Bagi sy, ini adalah bentuk "feodalisme" dalam suatu sistem kepemimpinan.

Sebagai seorang Pemimpin di keluarga, harusnya si suami yg pertama kali melakukan langkah-langkah tertentu agar istrinya secara sadar dan ikhlas melakukan poin-poin seperti di bawah.

Jadi memaknai Pemimpin itu jangan seperti seorang raja di hadapan rakyatnya, atau seorang atasan di hadapan bawahannya. Jangan seperti budaya feodal. Salah satu tugas pemimpin itu adalah bagaimana membuat rakyatnya manut dan ridho dengan sendirinya atas dasar kecintaan dan keikhlasan, dan bukan karena paksaan atau ancaman.

Bukankah Pemimpin dalam konteks agama itu seorang yg melayani dimana ia harus mendahulukan kepentingan rakyatnya daripada kepentingan sendiri..?

Ini tulisannya:

10 LANGKAH SEORANG ISTRI MENUJU SURGA.

1. Seorang Isteri harus menyadari dan menerima dengan ikhlas bahwa laki² adalah pemimpin kaum wanita.
(Harusnya dibalik, apa yg harus dilakukan si suami sebagai pemimpin agar istrinya bisa sadar dan ikhlas dengan sendirinya).

Dan silahkan renungkan sendiri bagi para suami untuk point berikutnya ini:

2. Seorang Isteri harus menyadari bahwa hak (kedudukan) suami satu tingkat lebih tinggi dari isteri.
(suaminya dulu yg harus gimana..?)

3. Seorang Isteri harus taat kepada suami selama bukan kemaksiatan.
(suaminya dulu yg harus gimana..?)

4. Seorang Isteri tidak boleh keluar rumah dengan alasan apapun tanpa izin suami.
(suaminya dulu yg harus gimana..?)

5. Seorang Isteri wajib memenuhi keinginan suami dalam nafkah batin (kecuali dengan suatu alasan yg kuat terpaksa menolaknya).
(suaminya dulu yg harus gimana..?)

6. Seorang Isteri harus mendahulukan kepentingan suami dibanding apapun. Termasuk kepentingan orang tua.
(suaminya dulu yg harus gimana..?)

7. Seorang Isteri harus menjaga kehormatan dirinya jika suami tidak ada.
(suaminya dulu yg harus gimana..?)

8. Seorang Isteri harus menjaga harta juga kehormatan suami baik saat ada ataupun sedang tidak di rumah.
(suaminya dulu yg harus gimana..?)

9. Seorang Isteri harus senantiasa mempercantik dirinya di depan suami.
(suaminya dulu yg harus gimana..?)

10. Seorang Isteri berusaha menyenangkan hati suami dengan raut wajah yg tampak berseri.
(suaminya dulu yg harus gimana..?)

Mudah-mudahan bisa difahami.. karena Baik itu menarik Baik, dan juga Kepemimpinan itu adalah Keteladanan.

Masa Pemimpin yg harus duluan dilayani.. emangnya jaman penjajahan..?

**

Menurut Quran, Laki-laki adalah pemimpin wanita.. :D

Tapi kebanyakan laki-laki mendefenisikan 'Pemimpin' itu dengan melihat contoh yg ada, seperti seorang Raja, atau para pejabat.. :D

Kalo sy pribadi 'melihat' ayat tsb konteksnya dalam kualitas kedekatan kepada Allah, dimana seorang Pemimpin itu kualitasnya harus lebih dekat Allah daripada yg dipimpinnya, dan begitupun si Laki-laki kualitasnya harus lebih dekat ke Allah daripada wanita.

Dengan begitu, maka 'organisasi' dlm kepemimpinannya tetap teguh dalam kasih sayang. Tetap Objektif & tidak terpengaruh nafsu-nafsu (pensifatan 'wanita') 

Rasulullah SAW bersabda :

 

لاَ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالْإِمَامُ الْأَعْظَمُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَتِهِ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَتِهِ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى أَهْلِ بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْؤُولَةٌ عَنْهُمْ، وَعَبْدُ الرَّجُلِ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْؤُولٌ عَنْهُ، أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ


"Kalian semua adalah pemimpin, bertanggung jawab atas kepemimpinannya, Amir yang dipilih oleh manusia adalah pemimpin, dia bertanggung jawab atas kepemimpinannya, seorang laki-laki menjadi pemimpin bagi keluarganya, dia akan ditanya tentang kepemimpinannya, wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan anak suami, dia akan ditanya tentang kepemimpinannnya, seorang budak menjadi pemimpin untuk memelihara harta majikannya, diapun akan ditanya tentang hartanya, ketahuilah masing-masing kalian adalah pemimpin, kalian akan ditanya tentang kepemimpinan kalian." (HR. Bukhari) 

**Itulah kenapa Sanad keilmuan ada di Laki-laki dan begitupun rantai Washilah dalam tasawuf..


Semoga...
#ombad #tasawuf

TAKBIR

Seorang muslim akan bertakbir membesarkan Allah ketika ia telah berhasil berpuasa Ramadhan, bertakbir ketika ibadah haji, ketika adzan, iqamat, memulai shalat dan diantara gerakan2 shalat. Belum lagi takbir yg dibaca setiap selesai shalat fardhu sebanyak 33 kali. Jadi total bertakbir selama 24 jam (minimal) sebanyak 342 kali.

"..supaya kalian menyempurnakan bilangan (shaum Ramadhan) dan supaya kalian mengagungkan Allah atas hidayah yang Dia berikan kepada kalian, serta supaya kalian bersyukur.” (QS. al-Baqarah : 185)

Dalam sebuah Hadist :

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam ketika berdiri hendak shalat beliau bertakbir hingga berdiri, kemudian beliau bertakbir ketika akan ruku’, kemudian membaca sami’allahu liman hamidah ketika bangkit dari ruku’, kemudian membaca rabbanaa lakal hamdu, kemudian beliau bertakbir ketika akan turun, kemudian bertakbir lagi ketika mengangkat kepala, kemudian bertakbir ketika sujud, kemudian bertakbir lagi ketika mengangkat kepala. Begitulah yg ia lakukan dalam setiap shalat sampai selesai, dan bertakbir lagi ketika bangkit raka’at kedua setelah duduk tasyahud.” (HR. Bukhari - Muslim, dari Abu Hurairah ra)

Ini mengandung isyarat bahwa seluruh ajaran agama itu dianggap sebagai penjabaran dari kalimat ALLAAHU AKBAR, sebagai bentuk ketaatan dan ibadah, yg hakikatnya mengagungkan Allah dalam memenuhi hak serta kewajibannya.

TAKBIR berarti mengagungkan Allah Ta’ala dan meyakini bahwa tidak ada sesuatu pun yg lebih agung dari Dia. Sehingga setiap yg agung selain Dia tetap kecil. Semua kekuatan tunduk kepada-Nya. Dia sanggup memaksa apa saja, siapa saja dan kapan saja. Seluruh makhluk takluk dengan merendahkan diri terhadap keagungan, kebesaran, kesombongan, keluhuran dan kekuasaan-Nya atas segala sesuatu. Seluruh makhluk bersimpuh di hadapan-Nya dan di bawah keputusan-Nya.

Itulah kenapa, jika kita meresapi ketika bertakbir, bisa membuat hati menangis gak karuan, karena munculnya perasaan yg campur aduk ; kangen, khauf (takut), raja' (harap), cemas, hubb (cinta), dsb. Tentunya dalam balutan kehinaan dan sangat kecilnya diri kita di hadapan kebesaran dan keagungan Allah SWT.

Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya, dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” (QS. al-Isra: 111)

#Dalam_riuhnya_pemakaian_mp3_takbiran_di_Mesjid

Semoga...
#ombad #tasawuf

FAKTA TANPA KONTEKS

Sentimen agama kadang menutup akal sehat, apalagi dibumbui berita/opini di media odong-odong (yg kebetulan banyak yg namanya berbau nama islam).

Nama medianya sich agamis, tapi isinya penuh hoax dan fitnah. Segala hal dibolak-balik, dan tujuannya pun bisa diraba yaitu Kebencian terhadap aliran atau agama yg berbeda, termasuk misi politik. Memang perangkap setan itu aduhai, bisa memuaskan nafsu kebencian dan nafsu merasa paling benar baik dirinya maupun kelompok/aliran/ agamanya, seperti halnya kisah buah khuldi di surga.

Udah mah otak cupet, pikiran mampet ditambah sumbunya pendek, ya makin terjerat dalam "permainan" fitnah, dan ketidak-senangan terhadap suatu perbedaan pun makin memuncak, sampai akhirnya memunculkan rasa benci yg akut.

Aneh, katanya Beriman, tapi kenapa masih senang melontarkan dan menyebarkan Kebencian. Kalau gitu, qalbunya disimpan di mana..? Di belakang pikiran? Kok gampang sekali "menangkap" dan menelan mentah-mentah sesuatu kabar/berita bahkan meme atau foto.

Misal, foto di bawah, lalu di sebuah situs/web dikasih judul seperti ini,

"Pria Yahudi ini sangat kejam. Dia tega meneriaki seorang perempuan Arab sampai ketakutan. Demikianlah orang Israel, perlakuan mereka terhadap orang Arab di negara itu sangat kejam..!"

Pasti yg sumbu agamanya pendek itu langsung menelan mentah-mentah berita yg didukung foto "sepersekian detik" tsb, tanpa berusaha mencari tahu kejadian yg sebenarnya. Gimana lagi, karena "foto parsial" itu sangat cocok dengan kepuasan pikirannya (baca: nafsunya) yg kurang piknik.

Padahal kebenarannya ada di link video ini dimana sumber foto itu diambil,

https://www.youtube.com/watch?v=2R35lmJUwIU

Jadi bisa disimpulkan, bahwa peranan KONTEKS itu sangat penting ketika memandang sesuatu. Fakta (secara parsial) tanpa Konteks itu bisa memutar-balikkan cerita yg sebenarnya.

Kebenaran pun diputar-balikkan, dimana yg salah jadi terlihat seperti benar, dan yg benar jadi terlihat seperti salah. Mirip fitnah Dajjal yaa...? :D

Bisa dipahami kan, kenapa banyak yg hobby nya saling menyalahkan dan saling merasa paling benar dengan kelompoknya..?  Ya, karena hatinya masih dijajah oleh hawa nafsunya. Bias dan tertutup. Jadi wajar, jika dulu VOC yg segelintir saja bisa menguasai Nusantara yg luas.

Hati-hati lhoo, sejarah itu suka berulang... :D

Semoga..
#ombad

27 July 2018

AKEKAT

Alkisah, di Pesantren Syeikh Kholil Bangkalan Madura, ada seorang santri yg bertugas sebagai Pelayan (Khodam) urusan kitab-kitab Beliau, mulai dari membawakannya bila menyertai Kyai, membersihkannya, dan meletakkan kembali ke tempat semula.

Suatu hari, ketika sedang membersihkan kitab, tidak sengaja Pelayan ini melihat di halaman kitab ada tulisan do'a AKEKAT (Berkelahi, bhs Madura).

"Wah, ini doa kesukaan sy." Gumamnya dalam hati.

Diapun segera menghafalkan doa yg hanya beberapa kalimat itu. Setelah hafal, dia pun mengembalikan kitab itu ke tempat semula.

Suatu hari, Pelayan itu terlibat perselisihan dengan Ketua Pengurus Pondok. Pelayan bertubuh kerempeng yg biasanya selalu mengalah, kali ini ia tidak mau mengalah lagi. Dia pun menantang ketua pengurus pondok yg tubuhnya lebih besar dan kekar.

Terlihat Pelayan itu komat kamit baca doa Akekat sambil menyingsingkan lengan bajunya.

"Maju kamu..!" Tantang Ketua Pengurus sambil mengenakan kopiahnya.

"Oh, jelas.." kata Pelayan dengan posisi siap tempur.

Perkelahianpun dimulai. Para santri berdatangan menyaksikan tontonan gratis itu. Dari awal, Pelayan terus mendesak mundur Ketua Pengurus. Sorak sorai bergemuruh. Ketua Pengurus kaget dan terheran-heran dengan kekuatan serangan Pelayan yg kemarin selalu diremehkannya. Akhirnya, Ketua Pengurus yg dikenal memiliki banyak ilmu kanuragan itu pun kalah dan menyerah.

Pada hari-hari berikutnya, banyak santri yg menjajal kekuatan Pelayan itu. Namun, setiap berkelahi, Pelayan selalu menang.

Ketenaran Pelayan itu akhirnya terdengar oleh Syeikh Kholil. Mungkin karena penasaran, Beliau pun memanggil Pelayannya itu.

"Ya Kyai.." Pelayan pun bergegas menghampiri, setelah dipanggil.

"Saya dengar kamu selalu menang berkelahi..?" selidik Kyai Kholil penasaran.

"Barokahnya kitab Kyai.." jawab Pelayan merendah.

"Mengapa begitu..?" Tanya Syeikh Kholil.

"Saya mendapatkan doa berkelahi dari kitab Kyai.." Jawab Pelayan.

"Coba sy mau lihat.." kata Syeikh Kholil semakin ingin tau.

"Ini Kyai.." jawab Pelayan sambil menunjukkan halaman kitab "referensi"-nya.

"Oh, ini do'a Aqiqah, bukan Akeket.." kata Kyai Kholil.

Mendengar keterangan Kyai nya, Pelayan itu tersipu malu.

**

Pelayan itu salah baca, tapi kok manjur ya ? :D
Yakin atau Berkah...?

Semoga...
#ombad #tasawuf

TIDAK ADA ATAU TIDAK TAU

Memang mudah sich mengatakan TIDAK ADA. Cuma apakah "tidak ada" nya tersebut karena memang Tidak Ada, atau karena di memori/pikirannya tidak ada, atau dengan kata lain, pengetahuan/ilmunya belum sampai dan belum diketahui.

Jadi, kurang elok jika dengan ringannya mengatakan "tidak ada"... Sebaiknya ke depan itu belajarlah untuk mengatakan "saya belum menjumpainya", "saya belum menemukannya", atau "saya belum tahu"... kan bisa memalukan jikalau sudah merasa tahu, tapi ternyata masih banyak yg harus dipelajari. Apalagi sampai membenci hal-hal yg belum diketahui secara pasti, atau tahunya baru sebagian saja.

Bukankah ilmu itu sangat luas..?

Dan bukankah Sayyidina 'Ali bin Abi Thalib kw. juga pernah berujar:

الناس أعداء بما جهلوا

Manusia akan bermusuhan dengan apa yang ia tidak ketahui.”

Semoga....
#ombad #tasawuf

26 July 2018

PENIKMAT ATAU PEMABUK

Penikmat, ini seperti tuan rumah yang elegan, yg selalu berupaya menyediakan dan menyuguhkan minuman beserta hidangan, termasuk pembuka dan penutup hidangan. Dan setiap tamu yg datang, akan dipersilakan dengan senyuman.

Ada keasyikan dalam menikmati hidangan, termasuk menikmati budaya dalam menyajikan hidangan. Minuman dan makanan yg lezat dan berkelaspun disiapkan untuk dinikmati sambil berbincang dengan santun, saling menghargai dan tentunya disertai senyuman. Kadang obrolannya pun sering membahas seni makan dan minum daerah/budaya yang lain, menggali seni dan filosofinya.

Seperti halnya seorang Penikmat Minuman, ia akan selalu sadar dan paham akan fungsi dan efek dari apa yang ditenggaknya. Penikmat Minuman ini akan tahu kapan diam dan kapan saatnya berucap, akan tahu kapan saatnya mendengar serta menyimaknya dan kapan saatnya menerangkan, atau kapan berhenti agar tetap kontrol. Sadar tanggung jawab dan sadar resiko.

Pemabuk? Ah, sedikit ilmu pun tidak masalah, asal masih bisa berteriak, dan juga berpakaian layaknya para selebritis agamis, mungkin saja mode seperti itu dipakai demi gengsi, dibuat-buat agar para penonton percaya.

Pemabuk akan sulit untuk bisa kontrol, apalagi kalau yg ditenggaknya selalu hal yg sama, itu-itu saja. Mungkin karena ketidak-pahamannya akan ide awal minuman sebagai penghangat dalam menjalani keseharian hidup bersama dinginnya cuaca. Lha ini, cuaca lagi panas-panasnya, malah nenggak, ya jadinya si badan makin panas, bahkan otak pun bisa cair dan bergolak... :D

Menenggak berkali-kali seperti itu pastinya akan membuat mabok, meracau ke sana ke sini, bertengkar, berkelahi, bahkan sampai merusak fasilitas umum.

Ya, karena memang mabok adalah tujuannya, hingga pikirannya pun jadi ikut mabok, mabok ketertutupan dan gak sadar bahwa ia sedang mabok. Apalagi kalau sudah over dosis, kencing kuda atau air aki pun akan diminumnya, yg penting mabok. Kesenggol dikit aja bisa langsung marah dan nonjok. Ya, namanya juga lagi gak sadar, sumbunya jadi tambah pendek.

Dan ingat, Pemabuk itu ada dua macam, pertama Pemabuk Baru, walau dengan sedikit minuman pun cukup membuatnya teler. Kedua adalah Pemabuk Bangkotan, walau dari dulu sudah banyak minuman yg masuk ke tubuh, tetap saja kalau nenggak minuman itu senangnya sampai teler, sesuai tujuannya.

Mungkin begitu juga dalam hal "beragama". Bagi Penikmat Agama, agama itu sebagai Jalan Hidup, tapi bagi Pemabuk Agama, agama itu bisa berubah fungsi menjadi Gaya Hidup.


Semoga..
#ombad #tasawuf

25 July 2018

SANDAL RASULULLAH

Bentuk sandal Rasulullah SAW, dalam hadits yg diriwayatkan Abu Qatadah ra,

Bagaimanakah sandal Rasulullah saw. itu..?”

Anas ra. menjawab :

Kedua belahnya mempunyai tali qibal (tali sandal yang bersatu pada bagian mukanya dan terjepit di antara dua jari kaki)." (HR. Abu Dawud)

Dalam Hadist lain pun, Ibn Umar ra. berkata,

Saya melihat Rasulullah SAW menggunakan sandal yang gundul tak berbulu. Beliau pun berwudhu tanpa melepaskannya. Karena itu, saya pun suka menggunakannya.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Dawud, Malik dan Ahmad)

Dahulu Sandal Rasulullah dipakai terbatas di lingkungan rumahnya di Mekkah dan juga Madinah. Sepanjang hidup entah sudah berapa kali Rasulullah SAW berganti sandal. Yang pasti, salah satu bekas Sandal Rasulullah Saw tersebut kini tersimpan rapi di salah satu ruangan rahasia di dalam Museum Negara Topkapi Istanbul,Turki hingga kini.


Semoga..
#ombad

TEMPAT SUCI ITU MILIK SEMUA YANG MEYAKININYA

MASJIDIL HARAM atau MASJID AL-HARAM. Apa yg terlintas dalam benak anda ketika mendengar kata "Masjidil Haram"..? Ka'bah, Naik Haji dan Mekkah..?

Pernahkah anda menggali makna yg tersirat, kenapa Allah SWT menamai kawasan suci tempat Ka'bah tersebut dengan nama "Masjidil Haram", yg artinya "kawasan masjid tersebut diharamkan perang, gontok-gontokan ataupun bermusuhan"..?

Apa maknanya jika sebuah kawasan suci itu diharamkan oleh Allah SWT menjadi lokasi perang atau permusuhan..? Dan termasuk juga diharamkan jadi bahan rebutan antar pemeluk agama, menjadi sumber perselisihan. Jika jadi tempat perselisihan saja diharamkan, apalagi jadi sumber perselisihan.. :D

Harusnya kita bisa memahami bahwa suatu tempat suci itu "milik" semua orang yg mensucikannya, sedangkan fungsi sebuah negara atau pemerintahan dimana tempat suci itu berada adalah menjadi "tuan rumah" yg selalu berusaha membuat tempat suci tersebut selalu "aman" serta "nyaman" dikunjungi dan digunakan oleh para tamunya.

"Aman" yg dimaksud adalah tidak terjadi gontok-gontokan saling klaim kepemilikan, sampai akhirnya saling berebut dan berperang. Dan termasuk menjaga keamanan tempat sucinya dari perusakan atau penghancuran pihak lain. Dan ini adalah tugas pemerintah dan semua warga dimana tempat suci itu berada. Makna yg tersirat dari penamaan "masjidil haram".

"Nyaman" yg dimaksud adalah para tamu datang ke tempat sucinya dilayani dengan baik. Dan ini pun menjadi kewajiban pemerintah dan semua warga dimana tempat suci itu berada. Kondisi yg bisa dirasakan jika makna yg tersirat dari penamaan "masjidil haram" sudah bisa diaktualisasi di setiap tempat suci. 

Jadi, apakah Masjidil Haram itu punya Kerajaan Saudi lalu diklaim hanya milik Saudi, dan bukan milik semua pemeluk Islam..?

Apakah Angkor Wat itu punya Kamboja lalu diklaim hanya milik Kamboja, dan bukan milik semua pemeluk Hindu ataupun Buddha..?

Apakah Borobudur itu punya Indonesia lalu diklaim hanya milik Indonesia, dan bukan milik semua pemeluk Buddha..?

Apakah al-Aqsa itu punya Israel lalu diklaim hanya milik Israel, dan bukan milik pemeluk semua agama Yahudi, Kristen atau Islam..?

Atau sebaliknya, apakah al-Aqsa itu punya Islam lalu diklaim hanya milik Islam, dan pemeluk Yahudi tidak boleh merasa memilikinya...?

Mari kita berpikir secara jernih dan objektif, dimana setiap agama atau pemeluknya berhak meng-klaim suatu tempat/kawasan sebagai tempat sucinya berdasar keyakinannya, tetapi yg tidak bagus dan bisa menyebabkan permusuhan itu jika umat yg satu meng-klaim suatu tempat suci lalu kemudian menolak mentah-mentah pemeluk agama lain untuk meng-klaimnya. Lalu terjadilah saling klaim, saling berebut sampai gontok-gontokan dan memicu peperangan.

Bukankah dalam Islam sendiri, ada istilah "wakaf" (Waqaf, Waqfu, yg artinya menahan, berhenti atau diam). Itu makanya Mesjid sebagai tempat suci itu merupakan milik semua karena "wakaf" (orang yg awalnya punya, berhenti kepemilikannya setelah mewakafkan). Sampai akhirnya sering disebut "rumah Allah".. rumah buat semua hamba-Nya.

Jadi kalo Mesjid yg suka dikunci itu milik siapa..? :D

Semoga...
#ombad #tasawuf

24 July 2018

BERAS INDUSTRI

Urusan beras di medsos masih ada yg belum bisa terima.. masih "menyalahkan" kenapa ditangkap.. :D

Sy ada pengalaman ketika dulu tahun 96 bergelut dalam produksi Pupuk Majemuk Lengkap Tablet (PMLT), dimana mesin-mesin tabletnya merupakan hasil desain sy sendiri, karena jika beli buatan Belgia 200jt/unit, tapi bikin sendiri mah 40jt/unit.

Meski ini bidang pupuk tapi ada kemiripan karena terkait SUBSIDI.

Pabrik : kelas industri.
Produk : untuk industri.
Bahan : harus harga industri, dan tidak boleh harga subsidi.
Misal.. Harga Urea subsidi (waktu itu) Rp. 1000/kg, sedang Urea industri Rp. 2000/kg.

Jika pabrik membeli Urea Subsidi (yg khusus buat petani dan disalurkan lewat koperasi), lalu hasil PMLT nya dijual ke perkebunan sawit swasta, ya melanggar hukum. Karena bahan baku untuk produk industri ya harus bahan baku industri.

Mirip beli BBM solar (subsidi) buat genset.. dan dipakai buat kebutuhan pabrik (industri), ya gak boleh.

Atau misal dalam urusan bidang pendidikan, silakan jika ada sekolah swasta favorit yg mematok SPP jauh lebih tinggi dari Sekolah Negeri unggulan sekalipun. Prtimbangannya karena selain fasilitas yg lebih baik, juga jaminan input/output buat siswa.

Nah, akan kurang ajar sekali jika sekolah swasta tersebut mempekerjakan guru-guru PNS yg digaji negara, menggunakan buku pelajaran produksi Diknas dan mendapatkan dana BOS.

Jadi yg benar itu, jika sebuah perusahaan mau mempabrikasi beras industri, ya harus tanam sendiri, pupuknya pupuk industri, benihnya pun benih industri

Paham kan..?
Sederhana sih penjelasannya.

:D
Semoga..
#ombad

KIAMAT DIRI SENDIRI

Rasulullah SAW bersabda,

"Pergaulilah seluruh manusia dengan akhlak yang baik. Jika kalian meninggal dunia, maka mereka akan memohonkan rahmat untuk kalian. Dan, bila kalian hidup, maka mereka senantiasa akan merindukan kalian." (HR. Ahmad, diambil dari kitab Jala’ Al-Khathir Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani qs)

Dan jg, ada hadist lain yg menyatakan bahwa tidak akan masuk surga orang yg membuat tetangganya tidak merasakan aman akan keberadaan orang itu.

Jadi kalau melihat kedua hadist di atas, Rasulullah SAW telah menunjukkan sebuah amalan/panduan yg mudah, tentang "kesimpulan" dalam "beragama", yaitu sangat berhubungan dengan Akhlak (mulia). Kenapa? Karena agama itu adalah Akhlak.

"Agama itu akhlak yang baik." (Hadist)

"Mukmin yg paling sempurna imannya adalah yg paling baik akhlaknya." (HR. Abu Dawud - Tirmidzi)

Alangkah bagusnya akhlak yg mulia/baik, sebab akhlak ini akan membawa Ketentraman, Kenyamanan, serta Kedamaian bagi pelakunya dan orang lain di sekelilingnya.

Alangkah buruknya akhlak yg tercela/buruk, karena akhlak ini akan menyebabkan Kelelahan bagi pelakunya dan Keresahan/Kekhawatiran bagi orang lain.

Jadi kalau Teroris gimana...? :D
Mending jihad melawan hawa nafsu sendiri aja lah, agar mampu memperbaiki Akhlak.

Caranya gimana?
Mending pikirkan aja tentang Hari Kiamat. Buatlah si Hari Kiamat ini terjadi di dalam diri, sebelum benar-benar terjadi secara makro.

Bukankah Hari Kiamat merupakan hari kebangkitan Kebahagiaan bagi suatu kaum, dan bagi sebagian yg lain akan menjadi Kegelisahan ?

Bukankah Hari Kiamat akan menjadi Hari Raya bagi sebagian kaum, dan menjadi Hari Ratapan/siksa bagi sebagian yg lain ?

Karena pada "hari kiamat" itu, seluruh amalan-amalan telah menjadi Dzahir, Nyata, dan ada Cahaya yg tampak di wajah orang yg diridhai Allah, tetapi akan sebaliknya kalau tidak diridhai-Nya, yaitu Suram, Buram ataupun Gelap.


Semoga...
#ombad #tasawuf

23 July 2018

MEGALOMANIA

MEGALOMANIA ; dari kata MEGALO (bhs Yunani), artinya sangat besar, hebat atau berlebih-lebihan ; dan MANIA artinya terobsesi secara berlebihan terhadap sesuatu.

Megalomania merupakan kondisi psiko-patologis yg ditandai dg fantasi delusi kekuasaan, relevansi atau kemahakuasaan. Sering jg disebut “narcissistic personality disorder”, penyimpangan kepribadian karena menghargai diri sendiri atau kelompoknya secara berlebihan.

Beberapa ciri pengidap Megalomania :

- Merasa paling benar,
- Merasa paling hebat,
- Mereka yg berbeda pendapat dianggap musuh,
- Menganggap kekerasan sebagai sebuah solusi,
- Tidak menyadari prinsip hidupnya keliru, 
- Cenderung berperilaku memberontak atau melawan,
- Mengabaikan norma sosial maupun hukum, dan jg
- Norma agama ditafsirkan seenaknya sendiri untuk pembenaran perilakunya.

Megalomania bisa menjangkiti siapapun yg belum siap secara kejiwaan,

- Seorang guru yg selalu dikelilingi, dihormati dan dipuji-puji murid-muridnya, sampai akhirnya ia merasa jadi 'maha guru'.

- Seorang pejabat, sampai akhirnya merasa jadi 'raja kecil' di lingkungan kerjanya.

- Seorang politikus, yg awalnya sebagai 'wakil rakyat' dan akhirnya merasa 'menguasai rakyat'.

- Dan banyak contoh lainnya, seperti kelompok premanisme, kriminalisme, radikalisme, anarkisme, terorisme, pemberontak, fanatisme, koruptor, dsb.

Artinya, seorang (calon) pemimpin itu harus mampu menjaga kestabilan psikologis/ kejiwaannya dan mempunyai kerangka yg kuat dalam pemikirannya. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan 'terombang-ambing' akibat pengaruh-pengaruh negatif dari orang/lingkungan di sekitarnya.

Dan sebatang pohon yang semakin tinggi, akan semakin kencang jg tertiup angin.

Semoga..
#ombad

KEMASAN VS ISI

"Belilah harga serendah-rendahnya dan jual setinggi-tingginya."

Kalimat di atas itu memang termasuk "Hukum Bisnis".

Tapi jika ada rekayasa "pemasaran", misal terkait label kemasan yg tidak sesuai dengan isinya, itu yg bisa jadi masalah hukum. Jadi masalahnya bukan karena beli dengan harga yg sangat ekonomis dan jual dengan harga premium.

Menjadi sebuah kejahatan jika kemasannya bertuliskan "salak Pondoh" tetapi ternyata isinya bukan salak Pondoh. Dan termasuk menipu konsumen jika yg tertera di bungkusnya "Abon Sapi" ternyata isinya abon dari daging ular.. :D

Ketawa aja, jika nanti ada pembelaan, "Salahnya apa.. kan sama-sama salak..?"
"salahnya dimana.. kan sama-sama abon..?" :D

Apalagi kalo sampai melakukan praktik kartel bersama dengan beberapa perusahaan lainnya.

Masih mending lah, jika urusan biro jodoh mah ada lucunya, kan gak terlalu merugikan konsumen juga jika wajah pas-pasan mengiklankan diri di koran seperti ini,

"Saya, seorang pria yg berwajah minimal mendambakan seorang wanita berwajah maksimal."

Btw, bagaimanapun waktu yg akan membuktikan, apakah kasusnya termasuk kejahatan korporasi dalam urusan pangan yg berhubungan dengan perut jutaan orang..?

Semoga....
#ombad

PARADOKS, GERBANG MENUJU SINGULARITAS (AHADIYAT)

Allah Yang Ahad dan Wahid menciptakan sesuatu pasti berpasangan, baik dan buruk, siang - malam, sakit - sehat, cewek - cowok, dst.

Allah menciptakan manusia dengan tujuan ingin dikenali baik sifat-Nya, af'al-Nya maupun Dzat-Nya.

Dalam sebuah Hadits Qudsi,

Allah SWT berfirman, “Aku laksana harta yang tersembunyi (kanzun Makhfiyya). Aku ingin dikenali, karena itu Aku menciptakan makhluk.“ (HR. Tirmizi)

Manusiapun diciptakan dengan memadukan sifat-sifat Allah yang lengkap (berbeda-beda dan berlawanan). Unsur-unsur yang dipadukannya pun berlawanan ; tanah, air, api dan angin. Tidak seperti makhluk ciptaan yang lain, malaikat yang hanya dari cahaya, ataupun jin yang hanya dari api.

Hal ini merupakan indikasi bahwa manusia merupakan gambaran dan cerminan Allah. Manusia mempunyai sisi lahir dan batin, baik dan buruk, keras dan halus, dst.   

Seiring waktu, dalam perjalanan hidupnya, manusia pasti akan terpola dengan hal-hal yang berbeda dan berlawanan. Pola pikir, perasaan yang dihasilkannya pun akan ada keberpihakan, akan ada pengkutuban, polaritas. Selalu ada pembanding, selalu ada dualitas, bahkan kompleksitas.

Ketika seorang salik berproses untuk wushul (kembali) ke tempat asalnya (alam Lahut, alam Khalqi), dia harus bisa memadukan (bukan menyatukan) ke dua kutub yang saling berlawanan ini.

Analoginya seperti pemahaman ini :
Baik itu ada karena ada buruk, laki-laki itu ada karena ada wanita, sehat itu ada karena ada sakit, dst.

Perpaduan kedua hal yang berlawanan ini yg biasa disebut Paradoks.

Ada rumus matematika seperti ini :

- Bilangan tak terhingga ()
- Ada (- ∞) dan ada (+∞),

Jika nilai - dan + tersebut dimutlakkan, pada kondisi "mutlak" :

|-∞| = |+∞| = ∞ ...

Artinya "sama" saja, dan itulah Paradoks.

Hal tentang paradoks ini tersirat dari jawaban Syeikh Yahya bin Mu’ad Ar-Razi ra. ketika ditanya :

Wahai Syeikh, dengan apa engkau Makrifat kepada Allah..?”

Beliau menjawab: “Dengan terpadunya sesuatu yang berlawanan.”

Nabi yang terkenal sering mengajarkan paradoks (untuk calon wali-wali Allah) adalah Nabi Khidir as.

Itulah kenapa untuk "mengenal" Allah secara sifat, Allah memperkenalkan sifat-Nya lewat Asmaul Husna, dan Asmaul Husna ini kalau dibagi garis besarnya, terdiri dari 2 kelompok yg saling berlawanan, yaitu Jamaliah dan Jalaliah.

Dan Singularitas itu bukan Allah. Singularitas itu nama lain dari dari segala yg berhubungan dengan wilayah Ahadiyah, Wahidiyah dan Wihdah. Ahadiyah, Wahidiyah dan Wihdah itupun hanya "pendekatan" untuk memudahkan pemahaman dalam makrifat.

Semoga...
#ombad #tasawuf