02 September 2017

TENTANG ROHINGYA

Ada sebatang teman yg bertanya ke sy...

TJ : "Kang, dukung siapa dalam urusan konflik Rohingya di Myanmar..?"

KP : "Saya dukung yg tidak bohong dan tidak menyebarkan hoax."

TJ : "Maksudnya...?"

KP : "Begini.. Siapapun orangnya, mau bagaimanapun alasannya, jika ia pakai hoax untuk memprovokasi atas nama agama, maka dibalik semua itu ada niat yg tidak baik."

TJ : "Tapi mereka kan saudara kita..?"

KP : "Iya.. memang. Begitupun yg di Suriah, Yaman, Mindanao, termasuk para pemberontak DI/TII dulu pun saudara kita."

TJ : "Kenapa bawa-bawa Pemberontak..?"

KP : "Lho.. Bukannya di awal-awal urusan Suriah, kamu dulu dukung pemberontak Suriah yg mau gulingkan Assad.. ISIS ni yee..!" :D

TJ : "Ah si Akang mah, dulu kan sy belum tau Kang.. disangkanya urusan agama.."

KP : "Kalau bener urusan agama, kenapa atuh gak dukung Yaman yg diserang Saudi..? Padahal jelas-jelas Muslim yg jadi korbannya..? Ahh jangan-jangan kamu mah anti non-Muslim tapi menyebut diri pro-Islam..?" :D

TJ : "Enggak lah..." :)

KP : "Harus bisa bedakan donk, mana urusan politik, mana urusan agama.. Belajar objektif.. masa urusan politik dibawa-bawa ke agama. Sekarang mah gini aja, bagaimana jika pemicu terjadinya konflik seperti di Rakhine itu terjadinya di Indonesia..?"

TJ : "Emang pemicunya apa..?"

KP : "Duhh.. kamu ini.. pantesan langsung save-save-an Rohingya.. Pemicunya itu karena 24 pos polisi diserang oleh milisi ARSA (Haraqah al-Yaqin) sampai mengakibatkan 10 orang polisi tewas."

TJ : "Ya pasti diburu dan ditumpas lah.."

KP : " Nah.. Itu..! Jadi wajar jika Pemerintah Myanmar menumpasnya dan menyebutnya 'teroris ekstrimis'. Jika hal seperti ini pun terjadi di Indonesia, ya pasti diburu.. ditumpas.. dianggap teroris pemberontak. Coba bayangkan ketika TNI menumpas OPM Papua, lalu digoreng isunya jadi 'Pemerintah Indonesia menumpas Kristen di Papua', atau waktu dulu jaman DI/TII jadi hoax 'Pemerintah Indonesia menumpas habis para mujahid Islam di Jawa Barat'.. Nah kayak gitu.."

TJ : "Ohh... gitu.. tapi tetap kasihan para pengungsi.."

KP : "Iya memang.. jeleknya perang.. seperti kemarin-kemarin para pengungsi Suriah.. untungnya Eropa mau terima tidak seperti Bangladesh, meski negara-negara penerima pengungsi di Eropa di kemudian hari harus lebih waspada jadinya."

Ket..
TJ = Teman Jelek.
KP = Kakang Prabu.

**

Berempati terhadap penderitaan sesama manusia atas nama Kemanusiaan, ya harus. Tetapi menjadi tidak etis jika dicampur hoax dan digiring opininya ke urusan agama. Urusan politik dan ekonomi kok digiring ke agama, kayak pilkadal saja. Udah gitu ditambahin Foto hoax lagi, foto tentang A dipakai di B, foto tahun kapan dipakai sekarang. Bahkan jumlah Korban pun ditambah-tambahi berkali-kali lipat. 

Dan yg jelas, kawasan Rakhine ini kaya SDA (cadangan emas, berlian, minyak & gas). Dan seperti biasa, secara tidak langsung ada negara super power yg ingin menguasai SDA di wilayah Rakhine. Jadi ada pertarungan politik negara-negara besar agar bisa "menguasai" Myanmar. Dan jadilah kawasan Rakhine sebagai daerah konflik.

Memang tidak semua Rohingya memberontak, tapi konfliknya semakin rumit, karena sebagian besar ingin mendirikan negara sendiri yg berbasis agama, dan memisahkan diri dari Myanmar.

Cuma memang ada pemuka Budha garis keras, yg ingin mempertahankan kedaulatan negaranya, dimana mereka tidak suka penduduk luar Myanmar (Rohingya dari Bangladesh) mengungsi dan tinggal di Myanmar. Itu makanya mereka mengusir secara paksa.

Pro Islam atau anti non-Muslim..?

Semoga...

#ombad #rohingya #turnbackhoax

01 September 2017

QURBAN UNTUK QURBAH

Pada masa sebelum masa Nabi Ibrahim as (sekitar 2000 SM), mengorbankan manusia sebagai sesaji merupakan hal yg lumrah.

Di Mesir kuno, setiap tahunnya selalu dilaksanakan kontes kecantikan, dan yg terpilih akan ditenggelamkan di Sungai Nil sebagai persembahan kepada dewa. Di Mesopotamia (Irak) yg dijadikan sesaji adalah bayi. Di Aztek, yg dijadikan sesaji adalah para pemuka agama. Juga di Batak, yg dijadikan "sesaji" dan dimakan adalah para penjahat.. :D

Digantinya Ismail dengan seekor domba menandai lahirnya revolusi besar dalam sejarah peradaban manusia, yaitu dihapuskannya pengorbanan manusia. Manusia itu terlalu mahal untuk dikorbankan.

Secara horizontal, Qurban itu hikmahnya adalah tidak "mengorbankan" manusia, menghormati manusia, membahagiakan manusia, dan juga membantu mereka yg membutuhkan. Jadi, Qurban adalah momentum menumbuh-suburkan rasa kasih sayang di antara sesama, menyambung tali silaturahmi, melatih kepekaan, empati, dan mengikis kebencian di hati.

Dan secara vertikal, Qurban adalah proses dalam "mengorbankan" kecintaan kepada selain Allah, khususnya kecintaan terhadap sesuatu yg disebabkan hawa nafsu dan selalu mendominasi hati.

Hal di atas sesuai dengan asal kata QURBAN yaitu dari : qorraba - yuqorribu - qurbanan, yg artinya KEDEKATAN, KECINTAAN & KEMESRAAN.. juga seakar dengan Taqarrub, yg artinya MENDEKATKAN.

Inilah pesan indah yg dicanangkan dua manusia agung; Ibrahim Khalilullah dan Muhammad Rasulullah SAW.

"Daging-daging dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi Ketakwaan dari kamulah yg dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yg berbuat baik." (QS. Al-Hajj : 37)

Rasulullah SAW bersabda,

Ibadah harta benda yg paling mulia adalah menyembelih Qurban, sedangkan ibadah badan yg paling utama adalah Shalat…”

SELAMAT IDUL ADHA 1438 H... <3

Semoga...

#ombad #tasawuf #idul #adha

MESJID DHIROR...?

Jika isi dakwahnya kebanyakan menyesat-nyesatkan amalan orang lain, ya pasti akan dianggap meresahkan, dan wajar jika ditolak di mana-mana.

- Asy'ariyah katanya sesat,
- Maturidiyah katanya sesat,
- Ahli Tasawuf (tarekat) katanya sesat,
- Orang yg mengamalkan maulidan, tahlilan, manaqiban, tawassulan, ziarah wali-wali, haolan, katanya sesat juga.
- Dan masih banyak lagi ajarannya yg menyakiti hati orang-orang NU.

Apa disangkanya kita yg disesat-sesatkan itu gak punya dalil yg dipegang..? Apakah hanya dalil mereka saja yg bener dan yg lain salah...? Udah jadi Muslim aja masih disesat-sesat, bahkan dikafir-kafirkan pula. Itu dakwah atau ngehek..? :D

Bagaimana jika orang-orang NU meyakini mesjid tempat nongkrong dan bercokol ustat-ustat kayak gitu dianggap Masjid Dhirar karena berpotensi memecah belah dan mengancam kerukunan.. dan bisa menjadi fitnah. Boleh gak..? Apalagi lagi jika para ustat nya sering melakukan penghinaan terhadap para Ulama lain yg berbeda pendapat, khususnya ulama-ulama NU.

Bukankah jaman Rasulullah SAW pun begitu, dimana Mesjid Dhirar yg deket Mesjid Quba tersebut dihancurkan karena berpotensi memecah-belah umat atau merusak kerukunan. Meskipun para pendiri masjid tersebut memberikan alasan kepada Rasul bahwa mesjid itu didirikan hanyalah untuk menampung orang-orang lemah di antara mereka dan orang-orang yg menderita sakit pada malam-malam musim dingin. Moduuus.. :D

Itu makanya dalam berdakwah, seorang da'i harus bisa menjaga perasaan dan paham budaya sekitar, dakwah bil hikmah.

ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَن

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan Hikmah dan pengajaran yg baik, dan bantahlah mereka dengan cara yg baik..." (QS. An-Nahl: 125)

قال علماؤنا وكل مسجد بني على ضرار او رياء او سمعة فهو في حكم مسجد الضرار
 

"Setiap masjid yg dibangun karena untuk tujuan membahayakan kaum muslimin, atau Riya', atau Sum'ah, maka hukumnya sama seperti masjid Dhiror --yg dirobohkan Rasulullah--.." (Imam Suyuthi ra., Al-Hawi lil-Fatawa)

Imam Suyuthi juga menukil pendapat Imam Qurthubi ra. tentang larangan membangun masjid disamping masjid lain yg sudah ada sebelumnya.

قال القرطبي في تفسيره ما نصه قال علمائنا لا يجوز أن يبني مسجدا الى جانب مسجد ويجب هدمه والمنع من بنائه لئلا يتضرر المسجد الاول فيبقى شاغرا الا ان تكون المحلة كبسرة فلا يكفي اهلها مسجد واحد

Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya berkata:

"Ulama kami berkata: "Tidak boleh membangun masjid di samping masjid lain (masjid lama) serta wajib dirobohkan dan dilarang pembangunannya supaya tidak membahayakan masjid yg pertama hingga menjadi kosong, kecuali kampungnya besar sehingga penduduknya tidak cukup dengan masjid satu.."

Dan buat almukarrom ustat yg namanya pakai nama kun-yah dan sedang sewot.. sebaiknya introspeksi aja kenapa masyarakat kayak gitu, gak usah bergalak ria sampai mau ngajak perang segala, malu ahh udah tua, kayak yg masih kuat berantem aja.. mendingan belajar cara dakwah para Wali Songo yg "teduh" dan "merangkul".. dan juga fokus mempersiapkan bekal buat di akhirat yg sebentar lagi akan dimasuki... :D 

Semoga...

#ombad #tasawuf #masjid #dhiror

31 August 2017

TELUR & TEMPE GOSONG

Alkisah pada suatu malam dalam sebuah keluarga yg sederhana, seorang ibu yg bangun sejak pagi, bekerja keras sepanjang hari, dan membereskan rumah tanpa pembantu. Baru jam tujuh malam si ibu baru selesai menghidangkan makan malam untuk sang ayah. Makanan yg dihidangkan sangat sederhana, hanya berupa telur mata sapi, tempe goreng, sambal teri dan nasi.

Sayangnya karena mengurusi adik yg merengek, tempe dan telur gorengnya sedikit gosong. Si sulung melihat ibunya sedikit panik, tapi tidak bisa berbuat banyak, karena minyak gorengnya sudah habis.

Mereka menunggu dengan tegang apa reaksi ayahnya yg pulang kerja dan pasti sudah capek, melihat makan malamnya hanya tempe dan telur gosong.

Ternyata ... Luar biasa! Ayah dengan tenang menikmati dan memakan semua yg disiapkan si ibu dengan tersenyum, dan bahkan berkata, "Bu, terima kasih ya!". Lalu sang ayah terus menanyakan kegiatan anak-anaknya di sekolah.

Selesai makan, masih di meja makan, si sulung mendengar si ibu meminta maaf karena telur dan tempe yg gosong itu. Satu hal yg tidak pernah si sulung lupakan adalah apa yg ayahnya katakan: "Sayang, aku suka telur dan tempe yg gosong."

Sebelum tidur, si sulung pergi untuk memberikan ciuman selamat tidur kepada ayahnya. Si sulung lalu bertanya dengan sedikit penasaran, "Apakah ayah benar-benar menyukai telur dan tempe gosong..?"

Sang ayah memeluk si sulung erat dengan kedua lengannya dan berkata, "Anakku, ibu sudah bekerja keras sepanjang hari dan dia benar-benar sudah capek. Jadi sepotong telur dan tempe yg gosong tidak akan menyakiti siapa pun."

**
Moral of the Story..
Carilah rumah yg dekat warung nasi, kalo bisa dekat warung nasi Padang.


Semoga...

#ombad #story

HATE SPEECH MA BA THA

Dari kasus persekusi dan pembantaian Muslim Rohingya, kita bisa belajar bahwa sungguh berbahaya bagi kemanusiaan jika provokasi "hate speech" marak di suatu kelompok (dalam hal ini Ma Ba Tha).

Padahal UUD Myanmar pasal 364 dengan tegas menyatakan bahwa "tindakan penggunaan agama demi tujuan politik" tidak dibenarkan secara konstitusi. Bahkan Dewan Agung Sangha Maha Nyaka (Ma Ha Na) pun menyatakan ketidaksetujuannya terhadap keberadaan Ma Ba Tha yg terus menerus mengampanyekan hate speech kepada masyarakat, hate speech kaum non-Buddhist.

Sungguh sesuatu yg tidak lucu jika di satu sisi mengutuk kasus Rohingya, tapi keseharian di Medsos, postingan di dalam negerinya selalu provokasi kebencian terhadap kelompok/umat lain dan termasuk kepada Pemerintah, dengan mengatas-namakan agama.

Mudah-mudahan kita semua bisa berkaca dan mengambil hikmahnya.

Semoga....

#ombad #rohingya #hatespeech

30 August 2017

TINDAK PEMBUAT BIBIT KERUSAKAN

Siapapun yg menganggap urusan provokasi hoax seperti yg dilakukan Sindikat Saracen itu "masalah kecil yg dibesar-besarkan" berarti mereka tidak berpikir panjang ke depan. Yang namanya Fitnah itu jika dilakukan secara terorganisasi, terstruktur dan massif maka akan berpotensi merusak, menghancurkan dan bisa meluluh-lantakkan apapun.

Masa gak paham sejarah terkait kerusuhan massal atau konflik horizontal yg diakibatkan provokasi seperti itu, baik yg terjadi di luar negeri (Rwanda, Suriah, dsb), ataupun yg terjadi di tanah air..? Silahkan baca postingan tentang akibat provokasi hoax: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10210665051087343&id=1380159371

Adalah tindakan yg benar jika bibit-bibit api yg masih kecil ini cepat ditumpas daripada nanti membesar, meledak dan sulit dipadamkan. Risk Management, preventif.

Paling banter juga kalo udah meledak menjadi konflik berdarah, mereka yg sok iyes itu akan cari selamat, kabur duluan ke luar negeri. Tetap aja yg jadi korban mah masyarakat awam yg ikut terlibat dan berada dalam pusaran konflik. Dapat duit juga kagak.. yg ada malah ngeluarin duit.. sumbang sana sumbang sini, ditipu hoax.. :D 

Jadi para aparat tidak perlu ragu untuk menindak tegas para Pembuat Bibit-bibit Kerusakan seperti itu.

Dan sangat aneh jika ada pihak yg tidak setuju, nyinyir, bahkan menganggap "tebang pilih" ataupun "pendzaliman" dalam upaya Penindakan ini. Apakah pihak-pihak yg berpendapat seperti itu merupakan simpatisan atau pendukung Sindikat Saracen...? Apakah mereka menginginkan konflik horizontal terjadi sesama rakyat Indonesia..? Apakah mereka tidak ingin negara ini aman tenteram..? Kenapa.. apakah dibalik itu semua ada keuntungan (ekonomi, politik) buat kepentingan pribadi/kelompoknya..?

Terus, jika melihat pola "giring opini" nya, gayanya itu seperti cara-cara yg sering dipakai oleh kelompok pemberontak sebelum melakukan aksi puncak pemberontakannya. Jika melihat pola "provokasi" nya, seperti tuduhan PKI, Antek, dll, itu gayanya mirip gaya politik Orba dalam membungkam lawannya. Dan jika melihat pola "goreng isu" nya terkait anti Jokowi atau anti kebijakan/Pemerintah, itu gayanya kebalikan dari Opsus era Orba (operasi Jaring).

Jadi curiga, ada "sentuhan" siapa sich di belakangnya..?

Semoga...

#ombad  #turnbackhoax #saracen

28 August 2017

HOAX; SUBVERSIF, KERUSUHAN & PERANG

Kejahatan yg dilakukan Sindikat Saracen seharusnya digolongkan dalam tindakan Subversif atau Terorisme. Kenapa..? Karena provokasi hoax bisa menyebabkan terjadinya kerusuhan sipil akibat konflik horizontal, bahkan antar negara pun bisa Perang dan hancur.

Sejarah mencatat banyaknya korban nyawa akibat berita hoax atau fitnah, diantaranya:

1. Perang Shiffin (657 M), pasca terbunuhnya Khalifah 'Ustman bin Affan ra., umat Islam saling menebar berita hoax tentang pembunuhan tersebut (untuk kepentingan politik) sehingga terjadi perpecahan pertama dalam sejarah Islam. Sampai akhirnya terjadi peperangan antara kubu 'Ali dengan kubu Muawiyah, serta lahirnya sekte-sekte dalam Islam. Karena itu, tak aneh jika Sayyidina 'Ali bin Abi Thalib kw. buru-buru menasihati umat Islam agar jangan terjebak dalam kekacauan tersebut lantaran terprovokasi oleh berita bohong.

2. Perang AS - Spanyol di Amerika Selatan (1889), akibat hoax koran Morning Journal (kepunyaan William Hearst), menyebar kabar bohong dan menyeret opini publik, antara lain tentang serdadu Spanyol menelanjangi perempuan AS. Tujuan Hearst adalah bisnis, karena sejak perang berkecamuk, oplah Morning Journal berlipat ganda.

3. Perang Dunia II (1939), yg dipicu kabar hoax dari Adolf Hitler dengan mengabarkan kepada parlemen Jerman, militer Polandia telah "menembaki tentara Jerman pada pukul 05:45." padahal tentara Jerman sendiri yg membunuh pasukan perbatasan Polandia. Dan sejak 1938, Jerman sudah mempersiapkan pendudukan terhadap Polandia.

4. Perang AS - Vietnam (1964), akibat berita hoax yg dibikin oleh Menhan Robert McNamara yg mengatakan kapal perang USS Maddox ditembaki kapal Vietnam di Teluk Tonkin itu mendorong Kongres AS menerbitkan resolusi dan ini menjadi landasan hukum buat Presiden Lyndon B Johnson menyerang Vietnam.

5. Perang Teluk (1991), akibat hoax seorang remaja putri Kuwait, Nariyah, yg bersaksi palsu di depan kongres AS tentang kebiadaban prajurit Irak yg membunuh puluhan balita. Belakangan ketahuan Nariyah adalah putri duta besar Kuwait dan kesaksiannya merupakan bagian dari kampanye perusahaan iklan, Hill & Knowlton atas permintaan pemerintah Kuwait.

6. Pembantaian Rwanda (1994), akibat hoax dari media majalah Kangura yg terus-menerus menyebarkan propaganda kebencian terhadap Tutsi sehingga memicu kebencian ras. Dalam waktu 100 hari, sekitar 800.000 orang etnis Tutsi dibantai oleh ekstremis etnis Hutu yg merupakan etnis mayoritas di Rwanda. Etnis Tutsi yg jumlahnya lebih sedikit menjadi bulan-bulanan dan target genosida. Dan makin meluas, tidak hanya etnis Tutsi saja yg jadi korban, bahkan lawan-lawan politik para pembantai, apa pun asal etnis mereka, turut diseret dalam pembunuhan ini.

7. Perang AS - Irak (2003), akibat hoax Menlu AS, Colin Powell yg mengatakan Irak memiliki senjata pemusnah massal. Meski tak mendapat mandat PBB, Presiden AS George W. Bush, akhirnya tetap menginvasi Irak buat meruntuhkan rejim Saddam Hussein. Hingga kini senjata biologi dan kimia yg diklaim dimiliki Irak tidak pernah ditemukan.

8. Perang Suriah (2015), akibat berita hoax tentang pembantaian oleh Rezim Bashar Assad -termasuk provokasi bahwa yg terjadi adalah ‘perang antar-mazhab’- baik lewat tulisan atau pun foto hoax. Akibatnya, ratusan ribu orang merasa perlu berjihad memerangi Assad, dan puluhan ribuan orang tewas.

9. Dan yg terbaru, ketegangan Saudi - Qatar (2017), putus hubungan diplomatik, akibat hoax terkait tulisan berita Qatar, Qatar News Agency, tentang sikap Qatar yg pro-Ikhwanul Muslimin, Iran, dan Hizbullah, meski pemerintah Qatar mengatakan bahwa hacker telah membuat kutipan palsu dari Emir dan Menlu Qatar.

Belum lagi kasus-kasus kerusuhan yg terjadi di Indonesia yg diakibatkan provokasi hoax, seperti :

- Konflik Ambon, akibat hoax yg memprovokasi berita. Dan ribuan orang menjadi korban, baik menjadi korban jiwa, korban sebagai pengungsi, maupun korban karena trauma yg dideritanya.

- Kerusuhan Curug, akibat hoax, ribuan orang dari tiga desa berbeda merusak puluhan rumah di Desa Curug Kandanghaur, Indramayu.

- Kerusuhan Abepura, akibat hoax pembakaran injil, ratusan massa mengamuk di Abepura, Jayapura.

- Kerusuhan Tanjung Balai, akibat hoax dan propaganda medsos, sehingga terjadi aksi pengrusakan kelenteng akibat kebencian SARA di Tanjung Balai Asahan.

Itulah kenapa "Fitnah lebih kejam daripada Pembunuhan", dan itu pula kenapa tukang fitnah atau penyebar hoax (namimah) ini oleh Rasulullah SAW pun dicap sebagai MANUSIA TERBURUK.

أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِخِيَارِكُمْ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الَّذِينَ إِذَا رُؤُوا ذُكِرَ اللَّهُ تَعَالَى ثُمَّ قَالَ أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِشِرَارِكُمُ الْمَشَّاءُونَ بِالنَّمِيمَةِ الْمُفْسِدُونَ بَيْنَ الأَحِبَّةِ الْبَاغُونَ للْبُرَآءِ الْعَنَتَ

Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, "Maukah kalian aku beritahu siapa orang-orang terbaik di antara kalian..?"
Para Sahabat menjawab, "Mau, wahai Rasulullah."
Beliau bersabda, "Yaitu orang-orang yg jika mereka terlihat maka nama Allah pasti disebut-sebut."
Beliau melanjutkan, "Maukah kalian aku beritahu siapa orang-orang TERBURUK di antara kalian..? Yaitu orang-orang yg suka ke sana kemari menebarkan desas-desus, merusak (hubungan) di antara orang-orang yg saling mencintai, dan berusaha menimbulkan kerusakan serta dosa di tengah-tengah orang yg bersih." (HR. Ahmad)

Udah mah namimah itu paling buruk, ini dibisniskan lagi, ya paling buruk kuadrat.

Semoga....

#ombad #tasawuf #turnbackhoax

TAWASUL VIA JUBAH

Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah diberi hadiah sebuah Jubah. Dan Rasul menyuruh Sayyidatuna 'Aisyah untuk menyimpannya.

Tak lama berselang, datanglah seseorang pengemis yg mengetuk pintu rumah Rasul untuk meminta sedekah.

Rasul pun bertanya ke 'Aisyah,

"Ya 'Aisyah adakah yg bisa disedekahkan..? Gandum ada tidak..?"

'Aisyah pun berkata,

"Ya Rasulullah, meski sebiji pun tak ada gandum di rumahmu ini."

Saat itu kondisi di rumahnya Rasul selama 3 hari tak ada apa pun yg bisa untuk dimakan.

Lalu Rasul berkata 'Aisyah,

"Coba 'Aisyah perlihatkan jubah yg baru dihadiahkan tadi."

Maka 'Aisyah mengambil jubah hadiah, diberikan ke Rasul, lalu Rasul pun memberikannya kepada pengemis tersebut.

Dengan bahagia si pengemis segera menuju pasar, lalu berkata (sambil berteriak-teriak), 

"Wahai, penduduk pasar.. Siapa yg ingin membeli jubahnya Rasulullah..?!"

Maka seketika juga orang-orang yg berada di pasar merubung pengemis itu. Dan tawar-menawar pun terjadilah, bahkan para Sahabat pun berkeinginan untuk memiliki jubah tersebut.

Hingga kejadian ini terdengar oleh seorang yg buta matanya, maka iapun menyuruh budaknya,

"Berangkat engkau ke orang itu dan engkau datangkan jubah itu di hadapanku, dan beli-lah meski harganya semahal apa pun.. Pokoknya engkau harus bisa.. hatta ruhmu yg engkau tebus tetap harus kau beli, sebab ini jubahnya Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam.. Wahai budakku, kalau engkau mampu membelinya maka engkau pun akan aku merdekakan di jalan Allah..!"

Singkat cerita, budak itupun berangkat ke pasar, sampai akhirnya jubah Rasul pun bisa dimilikinya.

Majikannya yg buta setelah mendapat jubah Rasulullah itu pun berdoa sambil memegangnya,

"Ya Rabb, bi haqqi Rasulillah shallallaahu ‘alaihi wa sallam wa barakati ‘abaa’atihi-thaahirah baina yadayya a‘id ilayya bashari.. Ya Allah, kembalikanlah pandanganku ini dengan kemuliaan jubahnya Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam.”

Ia katakan demikian sambil mengusap-usap jubahnya Rasulullah ke matanya yg buta. Dan dengan izin Allah SWT, orang yg buta itu bisa melihat kembali seperti semula, bahkan matanya lebih terang daripada sebelumnya.

Ia pun membawa jubahnya pergi ke rumah Rasul dengan penuh rasa bahagia. Lalu berkata,

"Ya Rasulullah, mataku sudah kembali lagi seperti semula dan engkau aku kasih jubah ini lagi.."

Lalu orang yg tadinya buta itu pun mengisahkan bagaimana kronologisnya.

Ketika dikisahkan kenapa jubah itu bisa kembali lagi ke tangannya, maka Rasul pun tersenyum sampai gigi gerahamnya terlihat. Lalu Rasulullah pun berkata kepada 'Aisyah,

"Perhatikanlah wahai 'Aisyah, jubah yg aku punya ini. Ia bisa mengkayakan orang yg miskin (Faqir), ia bisa menyembuhkan orang yg sakit (buta), ia pun bisa memerdekakan budak, dan kemudian kembali lagi kepada kita." 

(Sumber: kitab Adabul-Mufrad, Imam Bukhari ra.)

Semoga...

#ombad #tasawuf #tawasul

27 August 2017

SUNDA WIWITAN

Mau diakui sebagai Agama atau bukan itu bukan hal yg penting. Bisa kita lihat "Agama" saat ini hanya jadi sebuah "lembaga" bahkan hanya makin menguatkan ego dan eksistensi pemeluknya, dan banyak yg lupa bahwa Agama itu adalah suatu cara/metodelogi agar bisa mendekati Tuhan, serta bisa memahami Tuhan yg tidak terjangkau akal, tapi bisa dirasakan kehadiran-Nya di dalam diri.

Segala sesuatu tidak akan jadi Kebahagiaan jika tidak ada nilai ketuhanan (transenden) di dalamnya (pasrah, ikhlas, qanaah, dsb). 

Seperti agama-agama lain yg sudah diakui kelembagaannya, Sunda Wiwitan pun sama juga mengajarkan tentang konsep kebaikan, etika, tatakrama, standar moral, hari pembalasan, sorga dan neraka. Artinya ada kesamaan dalam proses "mengikat diri" dengan hal yg "imaginer" agar manusia patuh dan bisa mengaktualisasi etika serta standar moral yg baik dan benar, baik terhadap dirinya, orang lain maupun lingkungannya. Dan ujungnya sama, agar tercipta keselarasan dan keharmonian di muka bumi.

Kan lucu jika karena eksistensi agama malah mengakibatkan semakin membesarnya Ego dan Eksistensi, sehingga ujungnya malah memperkeras hati, menjadi sumber konflik dan menjauhkan diri dari kedamaian. Agama yg harusnya jadi metode malah kebablasan, jadi Tuhan atau menuhankan agama.

Dalam memahami Sunda Wiwitan, harusnya paham juga esensinya, dimana WIWITAN berarti Permulaan, Pertama, Asal, Pokok, Jati. Makanya sering disebut juga Jatisunda. Artinya Segala sesuatu harus bisa merujuk sampai sumbernya, yaitu Allah SWT yg disebut sebagai Sang Hyang Keresa (Yang Maha Kuasa), Nu Ngersakeun (Yang Maha Menghendaki). Kadang disebut juga Batara Tunggal (Tuhan Yang Maha Esa), Batara Jagat (Penguasa Alam), dan Batara Seda Niskala (Yang Gaib), yg bersemayam di Buana Nyungcung. Dan semuanya tunduk kepada Batara Seda Niskala.

Dalam keyakinan Sunda Wiwitan, ada tiga macam alam, yaitu:

1. BUANA NYUNCUNG, letaknya paling atas, tempat bersemayam Sang Hyang Keresa.

2. BUANA PANCA TENGAH, tempat manusia dan makhluk lain berdiam.

3. BUANA LARANG, yaitu neraka yg letaknya paling bawah.

Perlu diketahui, antara Buana Nyungcung dan Buana Panca Tengah terdapat 18 lapisan alam, tersusun dari atas ke bawah. Dan lapisan teratas bernama Bumi Suci Alam Padang (Alam Kahyangan atau Mandala Hyang), yg diyakini merupakan tempat tinggalnya Nyi Pohaci Sang Hyang Asri dan Sunan Ambu.

Jadi secara esensi itu sama, dimana setiap manusia harus bisa berproses agar bisa mencapai lapisan alam yg lebih tinggi sehingga bisa merasakan kehadiran Tuhan dalam dirinya.

Mudah-mudahan dalam beragama itu tidak hanya berhenti dalam batasan prosedur saja, tapi ujungnya bisa membentuk etika/akhlaq dalam keseharian dan menjadi budaya.


Semoga...

#ombad #tasawuf #sunda #wiwitan