09 June 2018

TASAWUF DALAM BUAH-BUAHAN

Tirulah Tebu, meski dipotong, digigit ataupun diperas tetapi tetap mengeluarkan rasa manis. Dan janganlah seperti Kolang-kaling yg terlihat polos dan bening tetapi aslinya licin dan sulit dipegang.

Berusahalah seperti Durian, meski terlihat jelek banyak durinya tetapi tetap lembut isinya, dan jangan seperti Kedondong, di luarnya terlihat bagus, halus dan mengkilat tetapi dalamnya masam dan berserabut.
 
Berupaya juga agar seperti Apel, selain tampilan luarnya indah dan menarik, dalamnya pun lembut, renyah dan menyatu, bukannya kayak Jeruk, udah mah luarnya berpori-pori, eh dalamnya pun terpisah-pisah.

Meski kadang kita seperti Manggis yg selalu dikelilingi kepahitan yg tebal tetapi dalamnya tidak terpengaruh dan tak berubah, tetap putih dan manis. Jangan seperti Pepaya, dikelilingi kepahitan yg tipispun, dalamnya masih terpengaruh, biji-bijinya pun ikut pahit.

Belajar ikhlas lah seperti Tomat, yg tak menyisakan apapun dalam dirinya aaat dimakan, jangan seperti Nangka, yg menyebarkan aroma harum dan rasa manis dirinya tetapi sambil menempelkan getah.

Satu lagi yg paling penting, hidup itu harus seperti Jagung, meski bijinya banyakpun tetap disembunyikan, dan jangan seperti Jambu Monyet, punya biji satu-satunya aja dipamer-pamer.. sombong itu namanya.

๐Ÿ˜
Semoga...
#ombad #tasawuf #dalam

08 June 2018

BAGI CALON-CALON PEMIMPIN

Nafsu menggebu penuh amarah dan serakah,
Akhirnya berjuang dengan hoax dan fitnah,
Padahal Kejujuran itu akan membawa Berkah,
Dan Kebenaran pun tetap akan terbukti meski kalah. (ombad)

"Nabi berpesan, siapapun yang menggebu-gebu meraih kekuasaan, jangan pilih dia..!" (Quraisy Shihab)

Rasulullah bersabda,

ุณูŽูŠูŽูƒููˆู†ู ุจูŽุนู’ุฏููŠ ุฃูู…ูŽุฑูŽุงุกู ููŽู…ูŽู†ู’ ุฏูŽุฎูŽู„ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽุตูŽุฏู‘ูŽู‚ูŽู‡ูู…ู’ ุจููƒูŽุฐูุจูู‡ูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽุนูŽุงู†ูŽู‡ูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุธูู„ู’ู…ูู‡ูู…ู’ ููŽู„ูŽูŠู’ุณูŽ ู…ูู†ู‘ููŠ ูˆูŽู„ูŽุณู’ุชู ู…ูู†ู’ู‡ู ูˆูŽู„ูŽูŠู’ุณูŽ ูŠูŽุฑูุฏู ุนูŽู„ูŽูŠู‘ูŽ ุงู„ู’ุญูŽูˆู’ุถูŽ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูุตูŽุฏู‘ูู‚ู’ู‡ูู…ู’ ุจููƒูŽุฐูุจูู‡ูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูุนูู†ู’ู‡ูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุธูู„ู’ู…ูู‡ูู…ู’ ููŽู‡ููˆูŽ ู…ูู†ู‘ููŠ ูˆูŽุฃูŽู†ูŽุง ู…ูู†ู’ู‡ู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ูˆูŽุงุฑูุฏูŒ ุนูŽู„ูŽูŠู‘ูŽ ุงู„ู’ุญูŽูˆู’ุถูŽ
 

โ€œAkan ada sepeninggalku nanti sejumlah Pemimpin. Barangsiapa yg masuk menemui mereka, lalu dia membenarkan kedustaan mereka, dan membantu mereka dalam kezhaliman mereka maka dia bukan bagian dariku, aku juga bukan bagian darinya, dan dia tidak akan menemuiku di Telaga Surga. Barangsiapa yg tidak membenarkan kebohongan mereka dan tidak membantu mereka dalam kezhaliman mereka maka dia adalah bagian dari diriku, aku juga bagian darinya, dan dia akan datang menemuiku di Telaga Surga." (HR. At-Tirmidzi, kitab Al-Fitan, no. 2360)

Rasulullah pun bersabda,

โ€œKalian dengarkan dan taati perintah para pemimpin itu. Mereka hanya bertanggungjawab atas dosa mereka dan kalian juga hanya bertanggungjawab atas dosa kalian.โ€ (HR. Muslim, no. 1846)

Artinya, siapapun yg menggebu-gebu sampai memfitnah, sampai melakukan cara-cara yang tidak benar untuk jadi seorang Pemimpin, dan jika di kemudian hari ia jadi Pemimpin, maka Allah pun tidak merestuinya, dan Allah pun akan  membiarkan dia sendiri (maksudnya tanggung sendiri akibatnya, dan Allah tidak akan menolongnya).

 
JARGON DANGKAL

Kalau memang tujuannya murni untuk kebaikan bangsa dan negara, mari kita berbuat yg terbaik. Anda tidak setuju dengan Pemimpin yg sekarang, silakan, gak masalah. Yang jadi masalah itu ketika ketidak-setujuan anda dicampuri fitnah-fitnah. Selain berdosa juga bisa merugikan diri sendiri dan bahkan menyebabkan kerugian yg lebih besar. Masa mau dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu yg memancing di air keruh.. toh pas anda rugi mah, ditanggung sendiri kerugiannya.

Apakah fitnah ini dari ketidaktahuan ataukah dari Kebencian anda..?

Jadi jalan terbaiknya adalah jika belum bisa memberi dukungan buat para pemimpin negara (siapapun mereka) ketika sedang bekerja, janganlah merecoki dengan hoax dan fitnah. Silakan awasi mereka ketika sedang bekerja, kalau ada kesalahan, ya kritik sambil memberi alternatif solusi yg terbaik. Jika mereka baik, ya dukung dan kasih apresiasi.

Rakyat pun bisa dan akan melihat, jika kritik dan solusi yg ditawarkan ternyata bagus dan sangat bermanfaat, niscaya rakyat akan banyak mendukung.

Bukannya melulu koar-koar bahwa yg berseberangan dengan kelompoknya itu selalu jelek dan salah, hanya sekedar cari simpatisan dan pendukung. Sementara "untuk bangsa dan negara" hanya sekedar jargon untuk menutupi kepentingan diri dan kelompoknya.

Kan lucu, di jaman serba digital tapi masih jualan khayal, lalu meracuni generasi milenial dengan jargon-jargon dangkal, padahal dalam abad globalisasi informasi itu semua sangat mudah untuk dibuktikan, dan jika bohongnya ketahuan maka akan bisa jadi bumerang.

Jika kelompok pendukungnya dibiarkan seperti ini, nanti dianggap tipikal pemimpinnya sesuai dengan karakter pendukungnya, rugi donk pilih Pemimpin seperti itu. Rugi sendiri.

Semoga...
#ombad #ramadhan #politik

MENGGAPAI LAILATUL QADAR

Apakah Lailatul Qadar itu sebagai tanda "wisuda" bagi seseorang yg telah berjuang dalam keikhlasan ibadah selama setahun ini atau jg sepanjang hidupnya ?

Apakah Lailatul Qadar itu merupakan tanda kualitas "maqam" bagi seseorang ?

Apakah Lailatul Qadar akan mudah ditemukan (didapat) di bulan Ramadhan oleh setiap Mukmin ?

Dengan tanpa mengesampingkan Kehendak Allah dalam memberi para pecinta-Nya untuk menikmati Lailatul Qadar, sy pribadi menganalogikannya seperti ini,

Ketika dari awal tahun (Muharam) seseorang sudah berniat dan "berlomba lari" ke suatu tempat yang jauh. Hari demi hari dan bulan demi bulan yg dilalui, hambatan atau gangguan yg dialaminya tidak akan membuat terbelokkan visi, tidak degradasi aktualisasikan niat, dan tetap istiqamah dalam "perlombaan".

Dan selanjutnya terdengar berita untuk para peserta lomba, berita yg semakin memompa "semangat" dan "harapan" bahwa tempat finishnya sudah mulai dekat. Seperti kata-kata, "Ayoooo, lebih cepat lagi... udah dekaattt... semangaaatttt..!"

Itulah kenapa, kapan datangnya Lailatul Qadar kepada seseorang tetap merupakan Rahasia Allah dan Rasul-Nya. Hal ini karena Lailatul Qadar itu merupakan bentuk dari keseluruhan proses Qurbah (Dekat kepada Allah), dan bukan hanya sekedar hasil yg mudah didapat dan diraih dalam semalam.

"Malam Ganjil" bisa dimaknai sebagai suatu kondisi yg sulit diprediksi dan dibaca, seperti halnya kondisi malam hari yg sulit terlihat; Cahaya yg datang dan menyinari seseorang dalam kegelapan ini bisa dikatakan muncul dalam kondisi acak (random), sebagai bentuk Berkah dari Allah Yang Maha Rahasia dan Maha Ghaib, tanpa bisa diprediksi makhluk-Nya dalam kedatangannya.

Pilihan Allah kepada salah satu hamba-Nya ini tentu karena kesiapan hamba-Nya, baik dalam hal kesungguhan usahanya maupun kondisi "wadah" nya.

Jadi, berhati-hatilah jika ada orang yg dengan mudahnya menentukan suatu malam sebagai malam Lailatul Qadar, supaya nanti anda tidak kecewa. Kenapa..?
Karena Lailatul Qadar itu merupakan pintu gerbang menuju Tajarrud Murni, dimana pintu ini bisa dimasuki karena "dipilih" dan  "dipanggil" sebagai "tamu kehormatan-Nya" untuk menjadi saksi dalam penyaksian semesta para penyaksi, Musyahadah.

Silakan direnungkan :

"Seorang Abid (ahli ibadah) berjalan ke surga, sedangkan seorang โ€˜Arif billah 'terbang' ke alam Qurbah, menjadi seorang Insan Kamil, kekasih-Nya, yg terbuka Ruh Qudsinya.

Kalbu para ahli Makrifat memiliki mata, mampu melihat apa yg tidak bisa dilihat orang biasa, memiliki sayap yg bisa terbang tanpa bulu, mengepak hingga Malakutnya Tuhan Pencipta Alam."

Jadi, tetaplah semangat dan istiqamah dalam menuju Qurbah, walau kadang diuji dengan Derajat.

Semoga...
#ombad #ramadhan #23 #lailatulqadar

07 June 2018

BERAKAL ATAU JAHIL ?

Silahkan pilih mau jadi orang yg BERAKAL atau orang yg JAHIL.

Orang yg BERAKAL akan mencintai ilmu, di manapun dan dari siapapun, dan juga selalu mengambil Hikmahnya. Sebaliknya, orang yg JAHIL, mencintai pengetahuannya sendiri, atau hanya mau mengambil ilmu dari kelompoknya sendiri.

Orang yg BERAKAL lebih sibuk dengan kekurangannya sendiri, selalu melihat kelebihan orang lain dan berupaya keras meneladaninya. Sebaliknya orang yg JAHIL, lebih sibuk dengan kekurangan orang lain, bangga dengan kelebihan dirinya dan selalu dengki terhadap kelebihan orang lain.

Jadi, orang yg BERAKAL, karena akalnya, ia akan selalu open mind, merasa masih kurang dan bodoh, sehingga terbukalah pintu Tawadhu. Sebaliknya, orang yg JAHIL, karena kejahilannya, ia menutup hati dan pikirannya (mind), merasa sudah lebih dan pintar, sehingga terbukalah pintu Takabur.

Rasulullah SAW bersabda :

ูˆุนู† ุนูู„ู…ูู‡ู ู…ุงุฐุง ุนูŽู…ูู„ูŽ ููŠู‡ู

"Dan tentang ilmunya, apakah yang sudah dia amalkan ?" (HR. al-Tirmidzi dan Ibn Hibban)

Padahal Nur Allah itu tetap memancar, hanya saja, si receivernya (yaitu hati/qalbu) ada yg "tertutup" dan "ditutup".. dan sebaliknya ada yg "terbuka" dan "dibuka"..

ู„ุง ูŠุฒุงู„ ุงู„ุนุงู„ู… ุฌุงู‡ู„ุงู‹ ุจู…ุง ุนู„ู… ุญุชู‰ ูŠุนู…ู„ ุจู‡, ูุฅุฐุง ุนู…ู„ ุจู‡ ูƒุงู† ุนุงู„ู…ุง

โ€˜Seorang Alim itu masih dianggap jahil (bodoh) apabila dia belum beramal dengan ilmunya. Apabila dia sudah mengamalkan ilmunya maka barulah dia menjadi seorang yang benar-benar Alim." (Iqtidha' al-'ilm al-'Amal, Khatib al-Baghdadi)

Semoga...
#ombad #ramadhan

MENGGENGGAM

Seorang Kyai pulang dari mengumpulkan ranting-ranting pohon, dalam perjalanan pulang berjumpa seorang pemuda bernama Joni yg baru saja menangkap seekor kupu-kupu dan masih digenggam tangannya.

Joni : "Pak Kyai, bagaimana kalau kita main tebak-tebakan..?"

Kyai : "Bagaimana tebak-tebakannya..?"

Joni : "Coba tebak, kupu-kupu dalam genggamanku ini hidup atau mati..? Jika anda salah tebak, pikulan kayu itu jadi milikku." 

Kyai : "Baik, setuju.. Kupu-kupu dalam genggamanmu itu mati."

Joni : "Ha ha ha.. Anda Salah..!"
Joni pun membuka genggamannya, dan kupu-kupu itu pun terbang pergi.

Kyai : "Baiklah, kayu ini milikmu."
Pak Kyai pun menaruh pikulan kayunya dan pergi dengan gembira.

Joni tidak mengerti kenapa Pak Kyai begitu gembira, tapi karena ia sudah mendapat sepikul kayu bakar, ia pun membawanya pulang dengan gembira.

Di rumah, Ayah Joni itu bertanya soal asal muasal sepikul kayu bakar tersebut. Dan Joni pun dengan bangga menceritakan kisahnya.

Ayahnya marah setelah mendengar cerita Joni.

Ayah Joni : "Kamu mengira kamu benar-benar menang..?! Kamu kalah.. Sebenarnya kamu salah, tapi tidak mengetahui bagaimana salahnya..!"

Joni bingung, dan ayahnya memerintahkan agar mengembalikan kayunya ke tempat Pak Kyai itu, sambil meminta maaf. Pak Kyai hanya mengangguk sambil tersenyum tanpa bilang apapun.

Dalam perjalanan pulang, Joni bertanya tentang urusan ini kepada Ayahnya. Si Ayah menarik napas panjang dan menerangkannya:

"Pak Kyai itu sengaja bilang kalau kupu-kupu itu sudah mati, baru kamu mau melepaskan kupu-kupu itu, sehingga kamu menang.. coba kalau Pak Kyai bilang bahwa kupu-kupunya hidup, pasti kamu pasti meremas kupu-kupu yg dalam genggamanmu itu sampai mati, dan kamu juga yg menang. Kamu mengira Pak Kyai itu tidak mengetahui kelicikanmu..?! Beliau merelakan sepikul kayu bakar, tapi memenangkan CINTA & KASIH SAYANG.."

**

Moral of The Story...

Masa Kyai mau diajak tebak-tebakan.. apalagi sampai taruhan..? kan itu termasuk judi.. :D

Semoga...
#ombad #moral #thestory

EMPAT TAHAP IQRA

Ketika Rasulullah SAW menerima wahyu pertama kalinya di Gua Hira, malak Jibril as. masuk ke dalam gua menemuinya, dan berkata, "IQRA (BACALAH)...!"
Rasul menjawab, "Aku bukanlah orang yg pandai membaca."

Maka Jibril memegang dan mendekapnya sehingga Rasul benar-benar kepayahan, lalu melepaskannya, dan berkata lagi, "BACALAH...!"
Rasul menjawab, "Aku bukanlah orang yg pandai membaca."

Jibril kembali mendekap untuk kedua kalinya hingga Rasul benar-benar kepayahan, lalu melepaskannya, dan berkata lagi,
"BACALAH...!"
Rasul menjawab, "Aku bukanlah orang yg pandai membaca."

Jibril kembali mendekap untuk ketiga kalinya hingga Rasul benar-benar kepayahan, lalu melepaskannya, dan berkata:

"BACALAH dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan." (QS. Al-'Alaq: 1)

Ada empat kali suruhan "BACALAH" atau IQRA. Menurut kitab-kitab tafsir tasawuf, hal ini mengandung makna:

- IQRA pertama, maknanya : HOW TO READ, hanya memakai IQ saja.

- IQRA kedua, maknanya: HOW TO LEARN, masih menggunakan IQ jugaa.

- IQRA ketiga, maknanya: HOW TO UNDERSTAND, melibatkan IQ dan EQ.

- IQRA keempat, maknanya: HOW TO ELEVATE, dengan memadukan IQ, EQ dan SQ. Aspek transformasi kesadaran.

Jadi prosesnya,

[Read] --> [Learn] --> [Understand] --> [Elevate]

Apa yg dibaca? Ya semuanya harus dibaca, bukan hanya al-Quran. Segala sesuatu selain Allah itu adalah "Ayat", diri kita adalah "Ayat", dan seluruh alam semesta inipun adalah "Ayat". Ayat-ayat Kauniyah.

Kalau melihat fenomena sekarang dimana faham radikal dan intoleransi makin meluas, bisa dipastikan baru mencapai Iqra tahap kedua, karena ilmunya baru di otak saja dan tidak menembus rasa/hati (Iqra ketiga). Apalagi untuk mencapai Iqra keempat yg melibatkan spiritualitas, cinta dan kasih sayang yg sangat dalam. Rahmatal lil 'alamin. Sebagaimana Allah melimpahkan Rahmat-Nya bagi semua makhluk hidup di alam ini.

Jadi, "Bacalah" segala sesuatu di alam ini dengan menggunakan seluruh potensi diri sampai bisa meningkatkan kesadaran diri, atau dengan kata lain, mengalami transformasi kesadaran ke tingkat yg lebih tinggi, baik sisi lahir maupun batin.

Dan selaraskan dengan makna hakiki dari Iqra yaitu "menghimpun" (qara'a), dengan cara: Mengenali, Mengidentifikasi, Mengklasifikasi, Membandingkan, Menganalisa, Menyimpulkan, dan Membuktikan.

Semoga....
#ombad #tasawuf

06 June 2018

LAILATUL QADAR

ASAL USUL

Rasulullah SAW pernah bercerita kepada para sahabatnya, kisah tentang seseorang yg sangat sholeh dari kalangan Bani Israil yaitu Syam'un Al-Ghazi (Samson, yg dikhianati istrinya). Syam'un telah menghabiskan waktunya selama 1000 bulan untuk berjihad fi sabilillah, tak pernah lepas dari shalat malam dan siangnya selalu berpuasa. Mendengar kisah ini, para sahabat merasa sedih, karena mereka tidak dapat mencapai hal itu. Oleh karena itu, Allah mengaruniakan kepada mereka Lailatul Qadar.

Riwayat lainnya menyatakan, bahwa Rasulullah SAW pernah menyebutkan empat nama Nabi dari Bani Israil. Masing-masing menghabiskan masa 80 tahun untuk berbakti dan beribadah kepada Allah, dan tidak pernah durhaka kepada Allah. Mereka adalah : Nabi Ayyub as, Nabi Zakariya as, Nabi Ezkil as, Nabi Yusya' as. Mendengar hal ini para sahabat ra. merasa kagum, bagaimana mungkin menyamai amalan mereka.

Lalu Jibril as datang dan membacakan surat Al-Qadar, yg mewahyukan tentang keberkahan malam yg istimewa tersebut.


MAKNA LAILATUL QADAR

Al-Qadar bisa dimaknai sebagai TAKDIR (ketetapan), karena Allah SWT pada malam tsb mentakdirkan agama-Nya dan menetapkan khittah untuk Nabi-Nya, dalam menyeru umat manusia ke jalan yg benar. Khittah yg dijalani itu, sekaligus melepaskan umat manusia dari Kerusakan dan Kehancuran (yg waktu itu) sedang membelenggu mereka.

Al-Qadar bisa jg dimaknai sebagai SYARF (Kemuliaan & Kebesaran), karena Allah SWT telah mengangkat kedudukan Nabi-Nya pada malam tsb dan memuliakannya dengan Risalah dan mengangkatnya sebagai Rasul terakhir. Mengenai hal ini diisyaratkan dalam Surah al-Qadr.

"Sesungguhnya Aku telah menurunkan al-Qur'an pada malam Lailatul Qadar. Tahukah kamu, 'Apa itu Lailatul Qadar?', Lailatul Qadar adalah malam yg lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turun para Malaikat dan Ruh Qudus (malaikat Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. al-Qadr, 97: 1-5)

Jadi, ada dua Kemuliaan, yaitu turunnya al-Qur'an dan turunnya para malaikat dalam jumlah yg besar, termasuk di dalamnya malaikat Jibril. Para malaikat turun di malam itu dengan cahaya yg cemerlang penuh KEDAMAIAN dan SALAM. Kedatangan mereka adalah untuk menyampaikan ucapan selamat kepada orang yg melaksanakan puasa Ramadhan dan melaksanakan ibadah lainnya, serta memasuki maqam "seribu bulan".

Ya, malam LAILATUL QADAR, dimana dijelaskan semua urusan yg penuh Hikmah, yaitu urusan yg besar di sisi Allah (QS. ad-Dukhan : 3-5) dan termasuk "terbuka" nya makna-makna batin al-Quran bagi hamba-Nya yg "diundang-Nya".


Semoga...
#ombad #ramadhan #21

04 June 2018

RAMADHAN, SUBSTANSI ATAU BUDAYA..?

Semua juga sudah tau, puasa Ramadhan itu wajib.. :D

Tetapi jika hal-hal di bawah ini terjadi, mungkin anda berpuasa itu hanya jadi "Budaya" dan bukan "Substansi"..

- Belanja harian jadi naik membesar, karena ada perubahan kualitas dan kuantitas menu makanan/minuman. Padahal secara esensi, puasa itu adalah "serba kekurangan" yg sering dialami oleh "Banyak orang yg tidak berpuasa tetapi berpuasa". Jadi dalam hal ini, puasanya malah ikut bantu dalam meningkatkan pola makan.

- Berat badan tetap, malah bertambah di akhir bulan Ramadhan. Mungkin karena "berlapar-lapar" yg seharusnya merupakan nilai "empati" ke sesama (fakir miskin yg terbiasa lapar) dengan mudah "dibalas-dendamkan" ketika beduk Maghrib berkumandang. Jadi dalam hal ini, puasanya malah ikut bantu dalam menambah hawa nafsu.

- Keinginan yg kuat untuk semakin "memanjakan" tubuh dalam hal makanan/minuman tambahan : sirop, kolak, susu, rujak, asinan, dsb. Padahal hal tersebut jarang terpenuhi dalam keseharian. Jadi dalam hal ini, puasanya malah ikut bantu dalam menambah keinginan "memanjakan" tubuh.

- Tingkat kesehatan menurun ketika di akhir Ramadhan. Malah kadar gula darah dan kolesterol meningkat. Ya iya, karena "balas dendam" keinginan ketika sedang berlapar-lapar puasa. Akhirnya bergurih ria..

Jadi kalau tinjauannya "substansi" atau batiniah, seharusnya ketika di suatu keluarga berpuasa selama sebulan, dan biasanya belanja dapur habis (misal) 3jt/bln di bulan-bulan lain, maka di bulan puasa mestinya terjadi penurunan (misalnya habis 2jt/bln), dan sisa yg 1jt itu diberikan kepada orang-orang yg terbiasa "berpuasa" karena keterbatasan ekonominya, dan bukan sebaliknya, malah nombok dari uang THR yg harus cepat-cepat dicairkan perusahaan.

Jadi tanpa disadari, bulan puasa Ramadhan itu identik dengan "bulan konsumtif" dan "bulan kemewahan".. dan hal ini akhirnya jadi "budaya" turun-temurun, sampai akhirnya "substansi" dan "esensi" berpuasa pun nilainya semakin bias. EMPATI dan KEPEKAAN SOSIAL pun menjadi sesuatu yg sulit terjiwai.

Puasa tidak lagi mengajarkan kita agar berempati pada kaum fakir miskin. Seakan-akan kita sedang mengejek mereka yg kelaparan terus tanpa pernah bertemu Maghrib, sementara kita yg berpuasa "berpesta" makanan di waktu Maghrib dan mereka tidak pernah.

Mungkin sy akan mengatakan bahwa haram hukumnya terdengar orang-orang dhuafa saat denting sendok garpu beradu sewaktu berbuka puasa dengan mewah, sementara di sekitar banyak yg masih kelaparan.

Dan bisa dilihat, menu buka puasa pun mirip sesajen.. segala macam ada, lengkap sekali.. :D .. sungguh sulit dibayangkan, berbanding terbalik dengan waktu Rasulullah SAW masih hidup, yg hanya berbuka dengan berapa butir kurma dan air putih aja.

Itulah kenapa, "Betapa banyak orang berpuasa yg tidak mendapatkan sesuatu, kecuali lapar dan dahaga saja." (HR. Nasaโ€™i)


Semoga....
#ombad #tasawuf #ramadhan #19

03 June 2018

PEJABAT PUBLIK ITU HARUS SMART

TIDAK ETIS jika seorang pejabat publik yg notabene masih bawahan Kepala Negara mengatakan di depan media bahwa : Pembangunan Ekonomi di bawah Presidennya gagal total, sehingga nanti akan bernasib sama dengan Najib Razak eks PM Malaysia yg akan terjungkal di Pilpres 2019.

Bagaimanapun seorang Kepala Daerah (Bupati, Walikota, Gubernur) itu adalah bagian dari sistem administrasi pemerintahan sebuah negara.

Dan sepertinya UU No 23/2014 (pasal 60 dan 63) bisa dipakai, dimana dalam kondisi yg sangat mendesak dan atau dengan pertimbangan tertentu yg sangat kuat, Presiden bisa langsung memberikan sanksi atau pemecatan seorang Gubernur dan atau Wakil Gubernur tanpa menunggu rekomendasi dari DPRD.

Smart memang sesuatu yg sulit.. dan Kebodohan itu memalukan.

Semoga..
#ombad

BANYAK BANGUN = PRIHATIN ?

Saat pembangunan infrastruktur besar-besaran dilakukan di seluruh wilayah Indonesia dan tentunya untuk meningkatkan perekonomian, kebaikan dan pemerataan kesejahteraan yg berkeadilan bagi rakyat, akan sungguh sangat lucu jika ada seorang politikus yg justru mengatakan bahwa "kondisi bangsa ini sangat memprihatinkan".

Apanya yg bikin prihatin..? Iya sih kalau dalam urusan fitnah dan hoax, apalagi terhadap pemerintahnya, sangat dan sangat memprihatinkan. Atau.. untuk saat ini bisa aja pernyataan itu sangat memprihatinkan bagi kelompoknya.. :D

Tetapi dalam kalkulasi ekonomi, pendapat seperti itu bisa sy anggap tidak betul, hoax, atau mungkin tanpa dasar hitungan. Secara kasat mata aja, yg punya kendaraan pribadi semakin banyak (motor ataupun mobil). Malah politikus yg suka jelek-jelekin pun kaya-kaya.

Jika suatu kelompok hanya menjual hoax, fitnah atau kampanye hitam, itu berarti bahwa di kelompok tersebut TIDAK ADA yg bisa diandalkan kualitasnya untuk jadi seorang Pemimpin. Apa yg mau dijual..? Kualitas..? Paling banter yg dijual itu kan retorika.. :D

Apakah yg menggunakan cara-cara kampanye negatif dan hitam (fitnah, hoax) seperti itu berjuang demi rakyat atau demi dirinya serta kelompoknya..? Kalau sy sih kurang bisa percaya.

Iya sih, suatu barang yg belum ketahuan bagus jeleknya diantara barang-barang bagus dan berkualitas akan lebih sulit dijajakan, paling banter banting harga sambil menjelekkan produk lain yg jadi saingannya. Marketing ala preman.. meski dibungkus agama.. :D

Memang untuk bisa objektif itu sulit apalagi jika pertimbangannya sekedar like and dislike. Dan tentunya orang-orang yg berkapasitas pemimpin tulen akan berpendapat secara objektif dan bisa dipertanggungjawabkan :

"Untuk pertama kalinya Indonesia lebih maju dari Malaysia, lebih baik. Ini disebabkan karena pemerintah paham seluk beluk ekonomi. Presiden Joko Widodo lebih baik dari presiden sebelum-sebelumnya." (Mahathir Mohamad)

Semoga...
#ombad