17 February 2018

EMPAT ISTRI

Ada seorang pria saudagar kaya raya yg mempunyai 4 istri. Seluruh istri sangat dia cintai, tapi yg ke-4 lah yg ia manjakan dengan harta dan kesenangan. Istrinya ini memang tercantik di antara ketiga istri lainnya.

Saudagar ini pun mencintai istrinya yg ke-3. Dia sangat bangga dengan sang istri dan selalu berusaha untuk memperkenalkan wanita cantik ini kepada semua temannya. Namun ia juga selalu khawatir, jika istrinya nanti lari dengan pria lain.

Begitupun kepada istri ke-2. Si saudagar sangat menyukainya karena ia istri yg sabar dan penuh pengertian. Ketika dia mendapat masalah, ia selalu minta pertimbangan istri ke-2-nya ini, yg selalu menolong dan mendampinginya melewati masa-masa tersulit.

Dan istri pertama. Ia adalah pasangan yg sangat setia dan selalu membawa kebaikan bagi kehidupan keluarganya. Wanita ini yg merawat dan mengatur semua kekayaan dan bisnis sang suami. Akan tetapi, sang pedagang kurang mencintainya meski istri pertama ini begitu sayang kepadanya.

Singkat cerita si saudagar jatuh sakit dan menyadari bahwa ajal makin dekat. Di tengah sakitnya yg parah, dia mencoba tentang semua keindahan yg diperolehnya dan berkata dalam hati, “Saat ini aku punya 4 istri. Namun akankah aku sendiri saat aku meninggal nanti. Betapa menyedihkan.”

Lalu saudagar itu memanggil semua istrinya dan bertanya pada istri yg ke-4, “Engkaulah yg paling kucintai, kuberikan kau gaun dan perhiasan indah. Nah, sekarang aku akan mati. Maukah kamu mendampingi dan menemaniku..?”

Sang isteri terdiam….
“Tentu saja tidak..!” Jawab isteri ke-4 dan pergi begitu saja tanpa berkata-kata lagi. Jawaban ini sangat menyakitkan hati. Seakan-akan ada pisau terhunus dan mengiris-iris hatinya.

Saudagar itu sedih lalu bertanya pada istri ke-3, “Aku pun mencintaimu sepenuh hati dan saat ini hidupku akan berakhir. Maukah kau ikut denganku dan menemani akhir hayatku..?”

“Hidup begitu indah di sini, Aku akan menikah lagi jika kau mati.” Jawab istrinya seakan tak peduli.

Bagai disambar petir di siang bolong, si saudagar sangat terpukul dengan jawaban tersebut. Badannya terasa demam.

Kemudian ia memanggil istri ke-2, “Aku selalu berpaling kepadamu setiap kali aku mendapat masalah dan kau selalu membantuku sepenuh hati. Kini aku memerlukan sekali bantuanmu. Kalau aku mati, maukah engkau mendampingiku..?”

“Maafkan aku kali ini aku tak dapat menolongmu. Aku hanya dapat menghantarmu hingga ke liang kubur. Nanti akan kubuatkan makam yg indah untukmu.” Jawab si isteri lembut.

Saudagar ini sangat putus asa. Dalam keadaan kecewa itu, tiba-tiba terdengar suara, “Aku akan tinggal bersamamu dan menemanimu kemana pun kau pergi. Aku tak akan meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu.”

Pria itu lalu menoleh ke samping, dan mendapati isteri pertamanya di sana. Ia tampak begitu kurus. Badannya seperti orang kelaparan. Merasa menyesal, sang pedagang lalu bergumam, “Kalau saja aku dapat merawatmu lebih baik saat aku mampu, tak akan kubiarkan engkau kurus seperti ini, istriku.”

**

Sayang sekali, ini bukan tentang Poligami.. :D

- Istri ke-4 adalah TUBUH kita. Seberapa banyak waktu dan biaya yg dikeluarkan untuk tubuh supaya tampak indah dan gagah. Semua ini akan hilang dalam suatu batas waktu dan ruang. Tak ada keindahan dan kegagahan yg tersisa saat kita menghadap kepada-Nya.

- Istri ke-3, STATUS SOSIAL DAN KEKAYAAN. Saat kita meninggal, semuanya akan pergi kepada yg lain. Mereka akan berpindah dan melupakan kita yg pernah memilikinya. Sebesar apapun kedudukan kita dalam masyarakat dan sebanyak apapun harta kita, semua itu akan berpindah tangan dalam waktu sekejap ketika kita tiada.

- Istri ke-2, yakni KERABAT DAN TEMAN. Seberapa dekat hubungan kita dengan mereka, kita tak akan dapat terus bersama mereka. Hanya sampai liang kuburlah mereka menemani kita.

- Dan Istri Pertama adalah JIWA DAN AMAL SHALIH. Sebenarnya hanya jiwa dan amal shalih saja yg mampu untuk terus setia mendampingi ke mana pun kita melangkah. Hanya amal saja yg mampu menolong kita nanti di akhirat. 


Semoga...
#ombad #tasawuf

16 February 2018

SEMAR

Pagi-pagi sudah ada pertanyaan dari seorang teman tentang Semar... :D

SEMAR : Haseming samar-samar (makna kehidupan Sang Penuntun).

- Semar tidak lelaki dan bukan perempuan, tangan kanannya ke atas dan tangan kirinya ke belakang, bermakna : “Sebagai pribadi tokoh semar hendak mengatakan simbol Sang Maha Tunggal”. Sedang tangan kirinya bermakna: “berserah total dan mutlak serta sekaligus simbol keilmuan yang netral namun simpatik”.

- Domisili Semar adalah sebagai lurah karangdempel, Karang = gersang, Dempel = keteguhan jiwa.

- Rambut Semar “kuncung” (jarwadasa/peribahasa jawa kuno) maknanya hendak mengatakan : "Akuning sang kuncung" = sebagai kepribadian pelayan. Melayani umat, tanpa pamrih, untuk melaksanakan amal ibadah sesuai perintah Tuhan.

- Semar barjalan menghadap ke atas maknanya : “Dalam perjalanan anak manusia perwujudannya ia memberikan teladan agar selalu memandang ke atas (sang Khaliq) yang Maha Pengasih serta Penyayang umat”.

- Kain Semar Parangkusumorojo : perwujudan Dewonggowantah (untuk menuntun manusia) agar memayuhayuning bawono : "Mengadakan keadilan dan kebenaran di bumi".

Jadi Semar itu simbolis tentang puncak kualitas manusia yg berhubungan dengan Keesaan Tuhan. Simbol dari pengejawantahan ekspresi, persepsi dan pengertian tentang Ilahi .. konsepsi spiritual.

Semoga...
#ombad #semar

GAROET

Dua abad lalu, tepatnya tgl 16 Feb 1813, Letnan Gubernur Hindia Walanda yg waktu itu dijabat oleh Raffles, telah mengeluarkan Surat Keputusan tentang pembentukan kembali Kab. Limbangan yg beribukota di Suci.

Cuma, kondisi Suci dinilai tidak memenuhi persyaratan sebab daerah tsb kawasannya cukup sempit.

Berkaitan dengan hal tersebut, Bupati Limbangan Adipati Adiwijaya (1813-1831) membentuk panitia untuk mencari tempat yg cocok bagi Ibu Kota Kabupaten.

Pada awalnya, panitia menemukan Cimurah, sekitar 3 Km sebelah Timur Suci (Saat ini kampung tersebut dikenal dengan nama Kampung Pidayeuheun). Akan tetapi di tempat ini air bersih sulit diperoleh sehingga tidak tepat menjadi Ibu Kota.

Selanjutnya panitia mencari lokasi ke arah Barat Suci, sekitar 5 Km dan mendapatkan tempat yg cocok untuk dijadikan Ibu Kota. Selain tanahnya subur, tempat tersebut memiliki mata air yg mengalir ke Sungai Cimanuk serta pemandangannya indah dikelilingi gunung, seperti Gunung Cikuray, Gn. Papandayan, Gn. Guntur, Gn. Galunggung, Gn. Talaga Bodas dan Gn. Karacak.

Saat ditemukan mata air berupa telaga kecil yg tertutup semak belukar berduri (Marantha), seorang panitia "kakarut" atau tergores tangannya sampai berdarah.

Dalam rombongan panitia, turut pula seorang Eropa yg ikut membenahi atau "ngabaladah" tempat tersebut. Begitu melihat tangan salah seorang panitia tersebut berdarah, langsung bertanya : "Mengapa berdarah..?"

Orang yg tergores menjawab, "Tangannya kakarut."

Orang Eropa atau Belanda tersebut menirukan kata 'kakarut' dengan lidah yg tidak fasih sehingga sebutannya menjadi "gagarut".... (kenapa enggak 'gagaluth' eaa.. :D )

Dan happy endingnya, jadilah GARUT.... si Kota Intan... Kota tempatnya para bidadari yg pada doyan sambel dan jengki... :D

#Selamat utah... ehh... Ultah ke-204 Garut..

Semoga...
#ombad #garut

SINCIA

Awalnya, Sincia (Tahun baru Imlek) itu adalah perayaan para petani dalam menyambut musim semi ketika awal menanam. Artinya bukan konteks agama, tetapi budaya.

Dan kalau cerita mitosnya, peristiwa ini diawali dengan adanya seekor raksasa pemakan manusia dari pegunungan (dalam hikayat lain, dari bawah laut) yg disebut Nian. Nian ini muncul di akhir musim dingin untuk memakan hasil panen, ternak dan bahkan penduduk desa. Sehingga untuk melindungi diri, maka para penduduk menaruh makanan di depan pintu mereka pada awal tahun.

Dipercaya bahwa melakukan hal itu Nian akan memakan makanan yg telah mereka siapkan dan tidak akan menyerang orang atau mencuri ternak dan hasil Panen.

Pada suatu waktu, penduduk melihat bahwa Nian lari ketakutan setelah bertemu dengan seorang anak kecil yg mengenakan pakaian berwarna merah. Sejak saat itu, Nian tidak pernah datang kembali ke desa.

Dan akhirnya Nian bisa ditangkap oleh seorang Pendeta Tao, lalu dijadikan tunggangannya.

Imlek 2018 (2569) ini adalah tahun Anjing Tanah yg dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa perlu diwaspadai, karena akan mempengaruhi tempat tinggal pemilik shio tertentu.

Semoga...
#ombad #imlek #sincia

15 February 2018

PIKIRAN NEGATIF ITU ANTI SEHAT

Anda punya banyak penyakit ataupun sering sakit..? Selain pola makan (hidup) yg tidak bagus, bisa saja kondisi seperti itu disebabkan masalah Psikologis. Mungkin kita hanya menyalahkan pola makan saja, padahal adanya dorongan pola makan yg tidak bagus seperti itu semuanya berasal dari dorongan psikologisnya.

Dr. Masaru Emoto dalam bukunya “The Healing & Discovering the Power of the Water” memberitahu bahwa ada kaitan antara kesehatan dengan aspek-aspek psikologis, atau dengan kata lain, aspek psikologis tertentu itu berpengaruh buruk bagi kesehatan tubuh, diantaranya :

1. MARAH selama 5 menit akan menyebabkan sistem imun tubuh kita mengalami depresi selama 6 jam.

2. DENDAM & MENYIMPAN KEPAHITAN akan menyebabkan imun tubuh kita mati.. Dari situlah bermula segala penyakit, seperti: STRESS, KOLESTEROL, HIPERTENSI, SERANGAN JANTUNG, RHEMATIK, ARTHRITIS, STROKE (perdarahan/penyumbatan pembuluh darah).

3. Jika kita sering membiarkan diri kita STRESS, maka kita sering mengalami GANGGUAN PENCERNAAN..

4. Jika kita sering merasa KHAWATIR, maka kita mudah terkena penyakit NYERI PUNGGUNG.

5. Jika kita MUDAH TERSINGGUNG, maka kita akan cenderung terkena penyakit INSOMNIA (susah tidur).

6. Jika kita sering mengalami KEBINGUNGAN, maka. kita akan terkena GANGGUAN TULANG BELAKANG BAGIAN BAWAH.

7. Jika kita sering membiarkan diri kita merasa TAKUT YANG BERLEBIHAN, maka kita akan mudah terkena penyakit GINJAL.

8. Jika kita suka ber-NEGATIVE THINKING, maka kita akan mudah terkena DYSPEPSIA (penyakit sulit mencerna).

9. Jika kita mudah EMOSI & cenderung PEMARAH, maka kita bisa rentan terhadap penyakit HEPATITIS.

10. Jika kita sering merasa APATIS (tidak pernah peduli) terhadap lingkungan, maka kita akan berpotensi mengalami PENURUNAN KEKEBALAN TUBUH.

11. Jika kita sering MENGANGGAP SEPELE semua persoalan, maka hal ini bisa mengakibatkan penyakit DIABETES..

12. Jika kita sering merasa KESEPIAN, maka kita bisa terkena penyakit DEMENSIA SENELIS (berkurangnya memori dan kontrol fungsi tubuh).

13. Jika kita sering BERSEDIH & selalu RENDAH DIRI, maka kita bisa terkena penyakit LEUKEMIA (kanker darah putih).

Dan kebanyakan manusia itu, jika makin tua malah makin "sensitif" dengan aspek psikologis seperti yg tertera di atas, dan bukannya makin "sadar" dan "fleksibel".

Makin "sadar" dan "fleksibel"..? Apakah ini ada hubungannya juga dengan kualitas spiritual (open heart and mind)..?
Bisa dan mungkin juga.

Semoga...
#ombad #tasawuf #sehat

14 February 2018

THARIQAH ITU USAHA, BUKAN TUJUAN

Pada pengajian tanggal 11 Muharam 1391 H. Mursyid TQN Suryalaya yaitu Abah Anom  (KH. A. Shohibul Wafa' Tajul Arifin) mengatakan :

"Thoriqoh bukan merupakan tujuan, tetapi merupakan 'usaha' untuk mencapai suatu keberhasilan agar mencapai tujuan.

Adapun gerak (ibadah lahir) telah diajarkan oleh ilmu fiqh, tasawuf dan ushuluddin, sedangkan jiwa diobati oleh dzikir agar 'kemauannya' timbul, sebab bukan tidak mampu untuk menggarap tani, menggarap dagang, bukan tidak ingin memberikan pertolongan kepada orang lain, tetapi 'kemauannya' yang tidak ada dikarenakan sedang datang 'malas'.

Apakah yang menyebabkan malas..? Dikarenakan sedang ada godaan syetan dan bujukan nafsu. Adapun godaan syetan dan bujukan nafsu berada pada perut.

Oleh karena itu dzikrullah berguna untuk memperhalus diri, untuk melepaskan kemalasan, untuk mengajarkan diri agar menjadi manusia 'yang mempunyai kemauan'. Tanpa dzikir tidak akan bisa, dikarenakan manusia diarahkan untuk menta'ati Allah dan Rosul-Nya kepada arah Lillaahi Ta'ala.

Itulah sebabnya Nabi mengajarkan ketika kita akan memulai suatu pekerjaan yang baik harus diawali dengan membaca 'bismillah'. Setiap perbuatan yang baik apabila tidak diawali dengan membaca bismillah, maka perbuatan tersebut dianggap tidak berguna.."

Semoga...
#ombad #tasawuf

VALENTINE

Valentinan haram..?
Ya silakan aja.. mau haram, mau makruh, mau mubah atau mau enggak pun tetap saja bahwa syarat untuk menjadi manusia yg paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya. Dan jika seseorang ingin ada dorongan supaya bisa bermanfaat bagi sesamanya ini, maka syarat yg dibutuhkannya adalah Kasih Sayang terhadap sesama makhluk Tuhan. Iya, tatih tayang.. meski awalnya hanya pemenuhan kewajiban saja.. :D

Bukankah hasil ibadah ritual itu harus bisa membentuk Akhlaq Mulia..? Dan Akhlaq Mulia ini sangat berhubungan dengan sifat Kasih Sayang yg merupakan cerminan dari sifat Allah ar-Rahman ar-Rahim.

Ada sesuatu yg tersirat ketika aturan agama mengharuskan setiap pekerjaan (amal ibadah) selalu dimulai dengan ucapan "Bismillaahir Rahmaanir Rahiim" (Dengan nama Allah Yang Mahapengasih dan Mahapenyayang). Dan akhir dari semua ini untuk kebaikan seluruh umat manusia di dunia ini, atau dengan kata lain berhubungan erat dengan Kemanusiaan (humanity).

Itu makanya Sayyidina 'Ali bin Abi Thalib kw. mengatakan :

"Mereka yg bukan saudara dalam Iman adalah saudara dalam Kemanusiaan."

Dan Rasulullah SAW pun bersabda :

"Orang-orang yang penyayang niscaya akan disayangi pula oleh ar-Rahman (Allah). Maka sayangilah yang di atas muka bumi niscaya yang di atas langit pun akan menyayangi kalian." (HR. Tirmidzi)

Ditunggu eaa coklatnya.. ataupun bunga (deposito) pun boleh lah.. :D


Semoga....
#ombad #tasawuf #valentine

MELEPAS TRAUMA

Dalam minggu-minggu ini sy banyak bertemu dengan orang-orang (kebanyakan cewek.. 😆) yg sulit melepas trauma masa lalunya.

Pengalaman-pengalaman hidupnya masih dianggap sebagai sebuah Masalah, Hambatan ataupun Cela. Hal ini tanpa disadari akan menjadi 'pengikat' dan 'belenggu' pikirannya. Pikiranpun sulit terlepas dari Memori "trauma" nya, sehingga bisa mengakibatkan pola pikir dan pola pandangnya selalu didasari memori jeleknya tersebut.

Tanpa sadar aura tubuhnya pun ikut memancarkan "kejelekan" nya tersebut. Dan pada akhirnya bisa menarik 'jelek', karena jelek menarik jelek, dan baik menarik baik.

Merubah kondisi seperti itu memang butuh waktu dan usaha yg keras.

Beberapa solusinya adalah:

- Pembersihan (banyak istighfar, taubat, dsb).

- Berupaya supaya bisa Memaafkan, walau menurut kita, tidak salah.

- Inner Smile, sampai bisa 'tersenyum' (secara batin) ketika melihat masa lalu yg menyakitkan tersebut.

- Semakin memperkuat keyakinan bhw itu memang Takdir, sehingga kita lebih mudah menerima dan itu memang yg Terbaik dari Allah SWT.. Bukankah sudah terjadi..?

Jadi ingatlah :

Body is Embodied Mind

Jika diri kita diibaratkan sebuah sungai, maka "Pikiran" itu letaknya berada di bagian hulu dari aliran sungai diri kita.

Anggapan, pemahaman, kesimpulan, keputusan, keyakinan, sikap dan seterusnya itu berada di bagian hilir (terhadap "pikiran"). 

Artinya jika ada "masalah" pada bagian hulu, tentu akan timbul masalah pada bagian hilirnya.

Hukum kausalitas (sebab akibat) ini bersifat mengikat. Maka sebaiknya kita bisa mencermati dua hal ini : ILMU dan KEYAKINAN. Mana yang SEBAB dan mana yang AKIBAT. Semoga hal ini menjadi perhatian kita dalam meniti kesempurnaan diri. 

 

Semoga...
#ombad #tasawuf #trauma

13 February 2018

PEMIKIRAN DANGKAL

Seorang teman (CC) menginbox sy...

CC : "OG, sy amati postingan di FB dari kelompok tertentu, termasuk juga ada yg berpendidikan tinggi/doktor, kok pemikirannya 'dangkal' sekali, kenapa mereka (muslim) selalu merasa dilecehkan, dianiaya, dizolimi..?"

OG : "Karena orientasinya masih Selera dan Ego, bukan objektivitas. Alasannya Ghirah, tapi tidak pada tempatnya. Terus, kalo ada yg selalu merasa dilecehkan, dianiaya atau dizolimi, mungkin ia kelupaan 'merasa tidak salah' padahal tanpa sadar ia sering mendzalimi diri sendiri dan orang lain.

Semua setara dalam aturan syariat, mau non ulama atau Ulama sekalipun kalau melakukan tindakan melawan hukum, ya salah, itu namanya 'mengkriminalisasi dirinya sendiri'.. bahasa agamanya, berbuat dzalim."

CC : "Kenapa mereka merasa diperlakukan tidak adil (perlakuan tebang pilih)..? Kenyataannya, menurut sy dan golongan minoritas lainnya, Islam justru sangat diistimewakan.."

OG : "Itu perasaan 'rendah diri' mereka aja. Merasa diperlakukan tidak adil, tapi di sisi lain pun mereka tidak adil kepada yg lain. Efek samping dari merasa sebagai mayoritas tapi banyak yg tertinggal dalam segala bidang kehidupan. Bukankah menyalahkan orang lain lebih mudah daripada ber-introspeksi dan memperbaiki diri..?"

CC : "Apakah Islam harus selalu 'di atas', harus selalu menang, harus selalu memimpin..? Teman-teman Muslim tidak boleh kalah..? Saudara-saudara umat Islam paling berhak tinggal di Indonesia..? Atau yg minoritas harus kalah, harus minggir..?"

OG : "Enggak gitu lah, dalam konteks bernegara, semua punya hak. Hanya kadang masih ada yg 'sengaja' mencampur-aduk sesuatu yg tidak pada tempatnya, semisal kasus politisasi ayat. Kelemahan di satu sisi (kualitas, manajerial, dsb) seringkali "ditutupi" dengan alasan "unsur agama". Padahal dalam Islam pun ada aturan bahwa segala sesuatu urusan harus diserahkan kepada ahlinya, kecuali ingin kerusakan (kebinasaan).

Yg mesti dipahami, asas Islam itu Keadilan, bukan Dzalim atas dasar 'majority rules'. Itu makanya Ibn Taimiyah ra. mengatakan:

"Sesungguhnya manusia telah sepakat bahwa akibat (atau efek) sikap Dzalim adalah kebinasaan, dan akibat sikap Adil adalah kemuliaan. Oleh karena itu diriwayatkan bahwa Allah akan menolong negara yg Adil meski ia kafir, dan tidak akan menolong negara yg Dzalim, meski ia mukmin."

Silahkan, ada masukan lain...?


Semoga....
#ombad

CERMIN DIRUSAK SENDIRI

ISLAM berasal dari kata :

- Aslama : Berserah diri, Pasrah, Tunduk.
- Istalama Mustaslima : Penyerahan total kepada Allah. 
- Salaamun : Selamat.
- as-Silmu : Damai.
- Saliimun Salim : Bersih dan Suci.

Sayangnya, masih banyak media-media yg bernama Islam itu isinya hoax, fitnah dan provokasi kebencian, dan tidak sesuai makna Islam yg "Saliimu Salim" (Bersih & Suci).

Media-media ini yg menyebabkan semakin maraknya kebencian dan permusuhan, baik antar pemeluknya maupun dengan umat lain, sehingga tidak sesuai dengan visi Islam yg "as-Silmu" (Kedamaian). Islam makin identik dengan api yg berkobar dan bukan air bening yg menyejukan dan mengobati kehausan.

Umat Muslim banyak yg jadi korban media seperti ini, sehingga pribadi Muslim yg seharusnya membawa "Salaamun" (Keselamatan) pun berubah menjadi pembawa kecurigaan, ancaman, radikal bahkan menyebarkan teror di mana-mana.

Eh, udah gitu, mereka ini bukannya "Istalama Mustaslima" (penyerahan total kepada Allah), malah kasak-kusuk menyalahkan kelompok atau umat lain, dan makin mengobarkan permusuhan ke sana-sini.

Jadi bukannya makin introspeksi, malah makin menyenangi telunjuknya tunjuk salah ke sana-sini. Makin menutup diri dan membuka selebar-lebarnya "orang lain salah". Bukannya makin "Aslama" (Berserah diri, Pasrah, Tunduk) tetapi makin mengumbar kata-kata Munafik, Musyrik dan Kafir yg harusnya diarahkan ke dalam diri.

Jadi yg dikatakan Rasulullah SAW memang terbukti bahwa yg merusak islam itu memang pemeluknya sendiri. Seperti halnya media-media bernama Islam tetapi secara tidak langsung mereka merusak dari dalam. Salah satunya, memutar-balikan ayat untuk kepentingan diri dan kelompoknya.

Begitupun yg dikatakan sayyidina 'Ali bin Abi Thalib kw. :

"Musuh terbesar umat Islam bukanlah dari umat Yahudi dan Nasrani, tetapi Kebodohan dari umat ini sendiri."


Semoga....
#ombad #tasawuf

12 February 2018

GIRING OPINI..?

Perhatikan urutan dari beberapa kejadian di bawah ini (yg kebetulan semuanya terjadi di Jawa dan dalam waktu yg berdekatan) lalu dibawa ke mana opininya :

- Pemukulan Kyai.
- Pembunuhan tokoh Persis.
- Hoax ustadz dipukul.
- Orang gila masuk masjid.
- Persekusi Banthe.
- Penyerangan kapel.

"Pemain" atau aktornya mungkin sudah terbiasa melakukan strategi (model) seperti itu. Masih ingat kan ketika dulu Gusdur menyebut inisial nama siapa yg sering main model begituan.. meskipun dibantah.. 😁

Dan sekarang medsos memiliki peranan penting untuk mengacaukan pikiran, menggiring opini, atau menyebarkan racun kebencian, dan tujuannya pun jelas, ke arah 2019.

Itulah kenapa semua ini akhirnya selalu dialamatkan ke Pemerintah, ke Jokowi. Dan jika Pemerintah bertindak tegas maka akan disebut "zalim", jika bertindak lunak maka akan muncul tuduhan "lalai" atau "Presidennya ngapain aja..?"..

:D
Semoga...
#ombad

RIYA' VS IKHLAS

Riya’ itu merupakan masalah pelik dan sulit untuk dikendalikan batin karena membutuhkan kebeningan hati, objektivitas dan niat yg lurus dalam berbagai pengamalan aspek ibadah.

Kamu sekalian tidak diperintahkan kecuali agar menyembah Allah dengan ikhlas kepada-Nya dalam agama dengan lurus.” (QS. al-Bayyinah :5)

Banyak ahli ibadah yg terpeleset oleh Riya’, sampai akhirnya terjatuh ke dalam jurang Kesombongan dan Kemunafikan. Artinya, Riya’ bisa menjadi penyebab dalam menumbuhkan dan menyuburkan Kesombongan dan Kemunafikan.

Lillaahi Ta'ala (karena Allah) --sebagai salah satu parameter tidak adanya sifat Riya'-- itu sangat sulit karena harus bisa mengesampingkan hal-hal yg berhubungan dengan makhluk ketika sedang taqarrub kepada Allah SWT, apakah itu sifat memperoleh pujian, atau pun penghormatan dari manusia, ataupun konotasi kehendak selain taqarrub kepada Allah SWT semata.

Jadi bisa dikatakan bahwa Riya' dalam diri seseorang itu akan hilang jika telah bisa Ikhlas, karena hanya Ikhlas yg bisa menyucikan amal-amal perbuatan dari campur tangan sesama makhluk, atau dengan kata lain, bisa melindungi diri sendiri dari urusan individu-individu manusia.

Rasulullah SAW bersabda :

Aku bertanya kepada Jibril as tentang ikhlas, apakah ikhlas itu? Lalu Jibril berkata : 'Aku bertanya kepada Tuhan Yang Maha Suci tentang IKHLAS, apakah sebenarnya? Allah SWT menjawab,

Suatu rahasia dari rahasia-Ku yang Aku tempatkan di hati hamba-hamba-Ku yang Ku-cintai.” (HR. Al-Qazwini, riwayat dari Hudzaifah ra.).

Hadist di atas bisa dimaknai bahwa peringkat Ikhlas itu bisa dicapai oleh hamba-hamba Allah yg sudah terbuka Sirr nya dan sudah dicintai sebagai Kekasih-Nya (para Wali Allah atau Aulia).


Semoga...
#ombad #tasawuf

REGENERASI

Tugas manusia sebagai khalifah alam ini, salah satunya adalah Regenerasi atau bhs ayatnya beranak-pinak, berketurunan. Ini merupakan esensi dari salah satu asmaul husna, yaitu al-Warist, bentuk dari 'pendelegasian'.

'Pendelegasian' dari Allah kepada manusia untuk mengurus alam, dan selanjutnya 'pendelegasian' antar sesama manusia. Hal yg paling vital dan paling penting perannya dalam tugas 'pendelegasian' ini adalah proses Regenerasi, kelahiran anak. Allah SWT lewat 'pendelegasian'-Nya ke sebuah keluarga 'menciptakan' anak (penerus generasi, makhluk khalifah).

Artinya, Regenerasi itu merupakan FITRAH dari manusia, sebagai bentuk dari tugasnya sebagai khalifah alam.

Jadi, tidak pada tempatnya hal yg sudah terorientasi Sepasang jadi Sebelah.
Masa yg ganteng jadi terlihat cantik, atau yg cantik dilihat ganteng..? Sendal kanan jadi terlihat kiri..? Kiri terlihat kanan. Belakang terlihat depan... ehh..

Kan aneh kalo senengnya masuk ke tempat sampah bukan ke tempat buah... :D

Malu donk sama telor ayam, anak kambing, anak sapi... sama gembok, baut & mur, baterai, listrik.. :D

Tidak sesuai Fitrah kan..?
Melanggar Sunatullah kan..?

Dan itulah, kenapa dilarang Allah karena berdampak sangat buruk ke depannya secara holistik, khususnya psikis.

#Penyakit_LGBT

Semoga...
#ombad #tasawuf

11 February 2018

KEIKHLASAN

Joni, seorang ahli ibadah datang ke guru Sufi dan dengan bangganya mengatakan kalau dirinya sudah banyak melakukan amal ibadah wajib, sunnah, baca Al-Qur’an, berkorban untuk orang lain, dan kelak harapan satu-satunya adalah masuk Surga dengan tabungan amalnya.

Bahkan Joni punya catatan amal baiknya selama ini dalam buku hariannya, dari hari ke hari.

“Saya kira sudah cukup bagus apa yg sy lakukan ya Syeikh..?”

“Apa yg sudah kamu lakukan..?”

“Amal ibadah bekal bagi Surga sy nanti..”

“Kapan kamu menciptakan amal ibadah, kok merasa punya..?”

Joni terdiam… lalu berkata,

“Bukankah semua itu hasil jerih payah sy sesuai dengan perintah dan larangan Allah..?”

“Siapa yg menggerakkan jerih payah dan usahamu itu..?”

“Saya sendiri.. hmmm..”

“Jadi kamu mau masuk Surga sendiri dengan amal-amalmu itu..?”

“Jelas dong Syeikh…”

“Saya nggak jamin kamu bisa masuk ke Surga. Kalau toh masuk, kamu malah akan tersesat di sana…”

Joni terkejut bukan main atas ungkapan guru Sufi tersebut, lalu ia menyanggah,

“Mana mungkin di Surga ada yg tersesat. Jangan-jangan Syeikh ini ikut aliran sesat…!”

“Kamu benar. Tapi sesat bagi syetan, petunjuk bagi sy….”

“Toloong diperjelas…”

“Begini saja, seluruh amalmu itu seandainya ditolak Allah bagaimana..?”

“Lho kenapa..?”

“Siapa tahu kamu tidak ikhlas dalam menjalankan amalmu..?”

“Saya ikhlas kok, sungguh ikhlas. Bahkan setiap keikhlasan sy, masih sy ingat semua…”

“Nah, mana mungkin ada orang yg ikhlas, kalau masih mengingat² amal baiknya..? Mana mungkin kamu ikhlas kalau masih mengandalkan amal ibadahmu..? Mana mungkin kamu ikhlas kalau sudah merasa puas dengan amalmu sekarang ini..?”

Joni duduk lunglai seperti mengalami anti klimaks, pikirannya melayang membayangkan bagaimana soal tersesat di Surga, soal amal yg tidak diterima, soal ikhlas dan tidak ikhlas.

Dalam kondisi setengah frustrasi, terasa guru Sufi menepuk pundaknya.

“Hai anak muda. Jangan kecewa, jangan putus asa. Kamu cukup Istighfar saja. Kalau kamu berambisi masuk Surga itu baik pula. Tapi, kalau kamu tidak bertemu dengan Sang Pemilik dan Pencipta Surga bagaimana..? Kan sama dengan orang masuk rumah orang, lalu kamu tidak berjumpa dengan tuan rumah, apakah kamu seperti orang linglung atau orang yg bahagia..?”

“Saya harus bagaimana Syeikh…?”

“Mulailah menuju Sang Pemilik dan Pencipta Surga, maka seluruh nikmatnya akan diberikan kepadamu. Amalmu bukan tiket ke Surga. Tapi ikhlasmu dalam beramal merupakan wadah bagi ridho dan rahmat-Nya, yang menarik dirimu masuk ke dalamnya…"

Joni terlihat bengong dan mulutnya melongo seperti yg sedang baca ts.. ehh.

**

Ket. foto..

Diantara beribu-ribu kotak tanah gersang, siapa tau ada satu kotak yg bisa menumbuhkan tanaman dengan subur. Itulah Tanah Keikhlasan.


Semoga....
#ombad #tasawuf