Dalam minggu-minggu ini sy banyak bertemu dengan orang-orang (kebanyakan cewek.. 😆) yg sulit melepas trauma masa lalunya.
Pengalaman-pengalaman hidupnya masih dianggap sebagai sebuah Masalah, Hambatan ataupun Cela. Hal ini tanpa disadari akan menjadi 'pengikat' dan 'belenggu' pikirannya. Pikiranpun sulit terlepas dari Memori "trauma" nya, sehingga bisa mengakibatkan pola pikir dan pola pandangnya selalu didasari memori jeleknya tersebut.
Tanpa sadar aura tubuhnya pun ikut memancarkan "kejelekan" nya tersebut. Dan pada akhirnya bisa menarik 'jelek', karena jelek menarik jelek, dan baik menarik baik.
Merubah kondisi seperti itu memang butuh waktu dan usaha yg keras.
Beberapa solusinya adalah:
- Pembersihan (banyak istighfar, taubat, dsb).
- Berupaya supaya bisa Memaafkan, walau menurut kita, tidak salah.
- Inner Smile, sampai bisa 'tersenyum' (secara batin) ketika melihat masa lalu yg menyakitkan tersebut.
- Semakin memperkuat keyakinan bhw itu memang Takdir, sehingga kita lebih mudah menerima dan itu memang yg Terbaik dari Allah SWT.. Bukankah sudah terjadi..?
Jadi ingatlah :
Body is Embodied Mind.
Jika diri kita diibaratkan sebuah sungai, maka "Pikiran" itu letaknya berada di bagian hulu dari aliran sungai diri kita.
Anggapan, pemahaman, kesimpulan, keputusan, keyakinan, sikap dan seterusnya itu berada di bagian hilir (terhadap "pikiran").
Artinya jika ada "masalah" pada bagian hulu, tentu akan timbul masalah pada bagian hilirnya.
Hukum kausalitas (sebab akibat) ini bersifat mengikat. Maka sebaiknya kita bisa mencermati dua hal ini : ILMU dan KEYAKINAN. Mana yang SEBAB dan mana yang AKIBAT. Semoga hal ini menjadi perhatian kita dalam meniti kesempurnaan diri.
Semoga...
#ombad #tasawuf #trauma