25 January 2018

REMPEYEK DIBALIK UDANG

"Sebuah isu muncul ke permukaan ketika sebuah organisasi atau kelompok merasa berkepentingan terhadap suatu masalah (atau kesempatan) yg terlihat seperti konsekuensi perkembangan trend politik atau undang-undang, ekonomi dan sosial." (Crabble & Vibert)

Isu rectoverso yg katanya berlogo "komunis" ini dihembuskan bukan tanpa tujuan ataupun kepentingan. Kecurigaan sy adalah banyaknya uang-uang tunai yg tidak terdeteksi (tidak tersimpan di bank), mungkin berasal hasil dari korupsi atau kejahatan lainnya, dan mungkin juga ada hubungan dengan urusan "tax amnesty"..

Jadi, sebaiknya Pemerintah MEMPERCEPAT MASA BERLAKU peredaran uang versi sebelumnya, misal dalam waktu setahun cetakan uang baru sudah tersosialisasi ke semua rakyat.

Begitupun, isu/hoax tentang "Komunis" beserta lambangnya ini dihembuskan bukan tanpa tujuan. Dalam politik (dulu), seringkali digunakan kata "Komunis" untuk tujuan-tujuan politik tertentu.

Ideologi komunis itu sudah bangkrut. Di Soviet sejak Glasnost dan Perestroika, dan di RRC pun sudah full kapitalis, paling partainya aja yg sejak Deng Xiaoping jadi gaya baru, sebutlah "komunis kapitalis"... :D
Hanya di Korea Utara aja yg masih berkibar, itupun mungkin udah empot-empotan.

Ketika sekarang isu basi tersebut muncul lagi, maka kemungkinan terbesarnya, isu itu sengaja diciptakan dan ditiupkan untuk "mengalihkan perhatian" dan "menutupi" gerakan² radikal lain yg ideologinya berbanding terbalik dengan Komunisme. Strategi ini mirip salah satu strategi Sun Tzu, yaitu, "ramaikan sebelah timur, serang dari barat."

Dan cara antisipasinya adalah :

- Kagetkan ular dengan memukul rumput di sekitarnya.
- Lihat pohon marlberi dan ganggu ulatnya.
- Pura-pura menjadi seekor babi untuk memakan harimau.


Semoga....
#ombad

TASAWUF DALAM SEORANG "BABU"

Seorang tukang bubur, tingkat pendidikan rendah, kasus hukum.
Seorang dosen, tingkat pendidikan tinggi, kasus hukum.
Seorang ........ ah sudahlah.

Kasus-kasusnya berbeda namun bermotif sama yaitu ketidak-sukaan, dan mungkin karena Kebencian. Pikiran yg tertuang lewat tulisan atau tindakan pun menjadi cerminan perasaan hati/jiwanya.

Semua berawal dari kondisi hati. Ketika tidak bisa mengontrol perasaan dan hati, maka emosi pun akan terpancing provokasi suatu berita atau opini. Apakah opini-opini yg berseliweran ini yg harus disalahkan..?

Tentunya tidak, karena setan/iblis itu akan tetap ada sampai kapanpun. Bukankah dalam agama pun seperti itu, ketika melakukan suatu kesalahan maka yg salah adalah dirinya sendiri. Jangan menyalahkan setan/iblis karena setan/iblis mah memang tugas jabatannya seperti itu... :D

Kesadaran diri harusnya bisa menjadikan objektivitas dan kebeningan hati sebagai majikannya, sementara emosi, hawa nafsu dan pikiran buruk menjadi babunya. Jika yg terjadi sebaliknya, maka siap-siaplah menghadapi masalah.

Bukankah sebuah kereta bisa menjadi sangat berbahaya jika kusirnya (baca: babu kereta) tidak bisa mengendalikan kuda-kuda penariknya...?
 
Jadi kesimpulannya :

- Pendidikan tidak menjamin orang jadi bijak, jika hatinya masih berperan sebagai babu dari hawa nafsunya.

- Di dalam diri itu selalu ada peran babu dan majikan. Jadi jangan memandang rendah seorang babu, karena pada dasarnya kita semua itu babu, apakah babu di perusahaan orang, babu proyek, babu negara dan babu Tuhan.

- Kemuliaan seseorang itu tergantung kondisi hati, keimanan dan tindakannya. Tentunya lebih mulia seorang babu yg jujur daripada seorang milyarder tukang suap proyek ataupun seorang koruptor, ataupun seorang pejabat tukang kutip.

- Karena berkah dari rezeki halal ibunya, banyak anak seorang babu pun jadi majikan.

***
Mohon maaf sy menulis kata "babu", ini sebagai bentuk sindiran kepada "yang mulia" (baca: yang merasa mulia).


Semoga.....
#ombad #tasawuf

24 January 2018

WALI QUTHUB

مَالِكَ الزَّمَانِ

RAJA JAMAN.
Raja Jaman maksudnya adalah "Sulthanul Awliya fi hadza zaman" atau Pemimpinnya para wali pada jaman ini (sekarang).

إِمَامَ الْمَكَانِ

PEMIMPIN WILAYAH.
Setiap Wali dianugerahi Wilayah Kewalian, seperti halnya para Nabi yg dianugerahi Nubuwwah dan para Rasul dengan Risalah. Maka seorang Quthb selain memiliki Wilayah, ia jg menjadi pemimpin wilayah dari semua wali, sebagaimana ia memimpin para wali.

قَائِمَ بِأَمْرِ الرَّحْمَانِ

PENEGAK KETENTUAN AR-RAHMAN.
Quthb itu sebagai ujung saluran rahmat, serta senantiasa bicara dengan :

- Ruh Cahaya-cahaya (Ruhul Anwar),
- Asma yg Agung (Ismul A’dzam),
- Kibritul Ahmar (ibarat Berlian Merah),
- Yaqut yg memancarkan cahaya ruhani.

وَارِثَ الْكِتَابِ

PEWARIS KITAB.
Quthb dianugerahi Pena yg Luhur (Al-Qalamul A’la). Ia seorang 'Alim dengan pengetahuan Lahiriah & Batiniah, dengan kedalaman makna yg dahsyat, baik dalam Tafsir, Hadits, Fiqih, Ushul, Bahasa, Hikmah dan Etika.

  نَائِبَ الرَّسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ

WAKIL RASULULLAH SAW.
Quthb sebagai hirarki tertinggi pada jamannya (masih hidup), merupakan pemimpin para Ulama Rasyikin sebagai pewaris para Nabi dan Rasul, baik lahir maupun batin. Dan ia telah menyelesaikan seluruh amalan (para wali), baik yg bersifat Lahir maupun Batin.

مَنْ مِنَ السَّمَاءِ وَ الْأَرْضِ عَائِدَتُهُ

Yang selalu pulang pergi antara bumi dan langit.
Quthb itu sudah mengarungi kedalaman Alam Qudsiyah, dan lewat Ruh Qudsi nya, ia sentiasa berbicara dengan Kesucian yg sangat indah (Al-Qudsul Al-Abha). Ia telah wushul sampai puncak terakhir (sumbernya). 

مَنْ أَهْلَ وَقْتِهِ كُلُّهُمْ عَائِلَتُهُ

Yang orang-orang sezamannya adalah keluarganya.
Quthb itu bisa memandang kedua pola Aimam (kanan & kiri), baik memandang alam Malakut (alam batin) maupun memandang ke alam jagad semesta (malak).

مَنْ يُنَـزَّلُ الْغَيْثُ بِدَعْوَتِهِ

Yang diturunkan pertolongan karena doanya.
Quthb itu sudah memasuki maqam "Qaddasallahu Sirrahu", sehingga ia sentiasa berbicara dengan cahaya mata hati di atas rahasia terdalam di lubuk rahasianya (Sirr).

يُدَرُّ الضَّرْعُ بِبَرَكَتِهِ 

Yang dikucurkan limpahan susu karena keberkahannya.
Quthb itu Lautan Thariqah, dan menjadi gerbang saluran puncak para salik dari semua Thariqah, serta sentiasa berbicara dengan Akal Akbar, juga dengan Asma², Huruf² dan lingkaran² Asma Huruf.


وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ  

Beserta rahmat Allah dan keberkahan-Nya.
Quthb itu mencintai dan dicintai Allah, serta ridha dan diridhai Allah.

السَّلَامُ عَلَيْكَ

Semoga.....
#ombad #tasawuf

POLIGAMI MENURUT ABAH ANOM

Suatu ketika, ada seorang ustadz yg berpoligami dan masih merasa tidak puas dengan lingkungan sekitarnya yg seolah-olah menyalahkan keputusannya dalam urusan poligami.

Ia pun mendatangi Abah Anom, dengan tujuan mau "membenarkan" keputusan poligaminya. Sebutlah, mengajak berdebat.

Dalil-dalil pun ia kemukakan beserta contoh-contoh tokoh dan para pendahulu di dunia Islam yg berpoligami.

Dan Abah cuma menjawab,

"Ahh.. Abah mah boro-boro punya istri dua, punya satu aja banyak melupakan Allah.."

Sampai akhirnya, ada kejadian yg berhubungan dengan salah satu organ tubuh orang tersebut ketika keluar dari ruangan.

Ada satu kisah lagi tentang seorang ikhwan yg sangat dekat dengan Abah. Suatu hari, ia mau meminta izin Abah untuk menikah lagi. Baru juga masuk ke dalam dan duduk, serta belum sempat menyampaikan keinginannya, Abah pun langsung bercerita,

"Kemarin ada yg datang nemui Abah, terus nanyain kenapa Abah gak nikah lebih dari satu istri seperti ulama lain..?
Terus Abah jawab aja, karena Abah mah bukan Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wasallam (SAW), karena yg memiliki sifat adil itu hanya Rasulullah SAW. Dan istri Abah bukan Siti Aisyah ra. Istri Abah cuma perempuan akhir zaman, yg gak mungkin bisa seikhlas Aisyah ra."

Akhirnya Ikhwan tersebut berpikir, Abah saja seorang Wali dan Mursyid yg kamil mukammil merasa gak mampu, apalagi dirinya yg hanya seorang murid (ikhwan). Dan niat poligaminya pun diurungkan, karena akan banyak yg tersakiti, terbohongi, dan bisa berdampak buruk bagi lahir dan batin.

Dari kedua kisah di atas, Abah Anom sendiri tidak menyalahkan yg berpoligami, Beliau hanya menegaskan bahwa dirinya merasa belum mampu untuk poligami.

Duhh.. Gak jadi dech... 😊

Semoga....
#ombad #tasawuf

TAHI LALAT

Kalo gak mau dihina, ya jangan suka menghina.
Kalo gak mau disakiti, ya jangan suka menyakiti.
Kalo gak mau dimusuhi, ya jangan suka mengobarkan permusuhan.

Kan lucu jadinya, jika senengnya menghina, menyakiti dan memusuhi, ketika ada yg balik menghina, menyakiti dan memusuhi, malah ngambek uring²an, dikasuskan, dsb.

Masa sulit ber-introspeksi..? Sederhana kan?

Apakah masih gak paham kenapa para Nabi yg maksum aja selalu berucap, "Sungguh aku termasuk orang yg dzalim.."

Apakah masih gak paham kenapa Fir'aun dimurkai Allah, karena merasa paling benar dengan berucap, "Aku adalah Tuhan.."

Apakah masih gak paham kenapa Iblis yg tukang ibadah pun dilaknat Allah, karena merasa paling mulia dengan berucap, "Aku lebih mulia dari Adam.."

Ah, kesombongan diri setinggi gunungpun akan sulit dirasai dan disadari ketika melihat tahi lalat orang lain sambil berucap, "Tahi lalatmu salah posisi, sesat, sangat buruk sekali...!"

Memang, Kesombonganlah yg menutupi pandangan akan keindahan Hitamnya tahi lalat pada sebuah wajah.

"Faqir itu menimbulkan muka hitam di dua negeri."


Semoga....
#ombad #tasawuf

23 January 2018

INTERAKSI C-S-P

"Tutupilah kekurangan Akhlakmu dengan kemurahan Hati. Perangilah Hawa Nafsumu dengan Akal." (Sayyidina 'Ali bin Abi Thalib kw.) 

Mari kita bahas atsar di atas...

Secara umum, ada interaksi ketiga aspek dalam perkembangan kesadaran seseorang, yaitu:

- Power : Nalar, logika, Akal, IQ
- Sensitivitas : Emosi, Psikologis, Hawa Nafsu, EQ
- Kontrol : Akhlak, Nurani, SQ

Ketiga aspek ini akan saling berinteraksi terus-menerus. Dan outputnya adalah Kesadaran, dimana interaksi C-S-P makin membesar, maka Kesadaran pun akan makin berkembang, sampai tak terhingga.

Aspek Power dan Sensitivitas akan saling interaksi (baca: berebut) agar bisa menang dan mendominasi kesadaran. Logika dan Rasa akan saling berebut posisi, seperti halnya, perebutan antara Akal dan Hawa Nafsu agar bisa menduduki Hati.

Aspek Kontrol fungsinya sebagai wasit yg objektif, ketika ada interaksi antara aspek Power dan Sensivitas.

Hati/Qalbu yg merupakan cerminan Ruh, berfungsi sebagai receiver Ruh, yg menerima ide/informasi kebenaran lewat cahaya ruh, dan menjadi "core" dari Aspek Kontrol. 

"Tutupilah kekurangan akhlakmu dengan kemurahan hati" menyiratkan bahwa aspek Kontrol itu harus selalu "dibimbing" hati/qalbu supaya interaksi ketiga aspek ini bisa menghasilkan output kesadaran yg baik, yaitu Akhlak Mulia.

"Perangilah Hawa Nafsumu dengan Akal" menyiratkan suatu interaksi antara aspek Sensitivitas dengan Power.

Semoga....
#ombad #tasawuf

22 January 2018

SATU GOLONGAN YANG SELAMAT

Salah satu keanehan sebagian Muslim :

- Jika disuruh untuk mati di jalan Allah, maka ramailah sambutannya, tetapi jika diajak untuk hidup di jalan Allah, responnya sepi dan cuek.

- Jika disuruh untuk mengedepankan kebencian kepada pemeluk agama lain, maka ramailah sambutannya, tetapi jika diajak untuk berkasih-sayang (rahmat), responnya sepi dan cuek.

- Jika disuruh untuk mengedepankan Permusuhan kepada pemeluk agama lain, maka ramailah sambutannya, tetapi jika diajak untuk persaudaraan (damai), responnya sepi dan cuek.

Padahal sudah jelas, jika landasannya Hawa Nafsu, maka akan menyebabkan permusuhan, perkelahian, kebencian dan perpecahan. Dan itu bukan landasan agama dan beragama.

Dalam hadist tentang "umatku terpecah menjadi 73 golongan", sudah jelas bahwa landasan keselamatannya adalah "Sunnah wal Jama'ah", yg secara esensi merupakan sebuah petunjuk, kalau mau berada di kelompok yg benar dan selamat maka teladanilah akhlak Rasulullah SAW (as-Sunnah) dan tidak terpengaruh (terbawa) ajakan/hasutan permusuhan dan kebencian yg bisa menimbulkan perpecahan, baik dengan internal sesama Muslim atau dengan umat lain, atau dengan kata lain, harus menjaga persaudaraan dan persatuan (al-Jama'ah).

Kata siapa makna "jama'ah" ini hanya berlaku untuk umat Muslim saja. Bukankah di Hadist itu jg disebutkan perpecahan umat lain, artinya secara tersirat, berlaku juga untuk umat (penganut agama) lain yg ikut terpecah menjadi beberapa golongan.

Dan hanya satu golongan yg selamat diantara ketiga umat tersebut.

Rasulullah SAW bersabda :

افترقت اليهود على إحدى و سبعين فرقة ، فواحدة في الجنة و سبعين في النار ، و افترقت النصارى على اثنين و سبعين فرقة فواحدة في الجنة و إحدى و سبعين في النار ، و الذي نفسي بيده لتفترقن أمتي على ثلاث و سبعين فرقة ، فواحدة في الجنة و ثنتين و سبعين في النار ، قيل يا رسول الله من هم ؟ قال : هم الجماعة

Yahudi telah berpecah-belah menjadi 71 golongan, maka satu di Surga dan tujuh puluh di Neraka, dan Nashara telah berpecah-belah menjadi 72 golongan, maka satu di Surga dan tujuh puluh satu di Neraka, dan demi yang jiwaku di tangan-Nya sungguh umatku akan berpecah-belah menjadi 73 golongan, maka satu di Surga dan tujuh puluh dua di Neraka, dikatakanWahai Rasul ALLAH siapa mereka itu..?"
Beliau berkata: “Mereka adalah al-Jama’ah.”” (HR. Ahmad)

Semoga.....
#ombad #tasawuf

NAPAS REMBULAN MATAHARI

Dulu, sewaktu belajar perbioenergian (chakra, senam pernapasan, yoga, meditasi, dsb), ada istilah dalam Pranayama, yaitu Napas Rembulan - Matahari (Alternate Nostril).

Napas Rembulan : Lubang hidung Kiri, Yin (negatif), dingin. Wanita lebih banyak bernapas dengan lubang kiri.

Napas Matahari : Lubang hidung Kanan, Yang (positif), Panas. Lelaki lebih banyak bernapas dengan lubang kanan.

Polaritas Bioenergi tubuh itu harus bisa seimbang antara energi Yin dan Yang nya. Dan ujungnya bisa berhubungan dengan keaktifan otak kiri atau otak kanan. Lelaki lebih banyak bernapas dengan lubang kanan karena keaktifan otak kiri, dan sebaliknya buat wanita.

Tubuh akan memberi tanda² awal jika terjadi ketidak-seimbangan bioenergi, apakah kepanasan, kedinginan, migren, pusing, lelah, lesu, dsb.

Nah, jika tanda² ini sering menyerang, sebaiknya lakukan pola Nafas Rembulan - Matahari. Tutuplah salah satu lubang hidung, dan bernapaslah selambat mungkin. Interval waktunya, silahkan saja berapa menitpun sampai terasa nyaman. Misal lubang kiri selama 5 menit dulu, baru selanjutnya lubang kanan 5 menit juga.

Karena cewek lebih banyak pakai lubang kiri, maka ketika melakukan teknik napas ini, lakukan lubang kanan dulu. Dan sebaliknya buat cowok.


Semoga.....
#ombad

21 January 2018

RANGKAIAN, HIKMAH & ULUL ALBAB

Ayat-ayat al-Quran & Hadist (sebagai penjelasnya) itu "terangkai" dan menjadi suatu "rangkaian" yg utuh. Seperti suatu rangkaian "kodifikasi" yg saling berhubungan dari satu ayat ke ayat lainnya.

Terangkainya ayat-ayat Qauliyah ini karena secara makrokosmik ayat-ayat Kauniyah yg berupa alam semesta pun sudah merupakan suatu kesatuan yg utuh, harmonious balance.

Mengetahui Rahasia "terangkai" nya ayat-ayat ini merupakan anugrah Allah bagi hamba yg dipilih-Nya. Hikmah untuk para 'Arifin.

يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلا أُولُو الألْبَابِ

"Allah memberikan Hikmah kepada siapa yg dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yg diberi Hikmah, sungguh telah diberi kebajikan yg banyak. Dan tak ada yg dapat mengambil pelajaran kecuali ULUL ALBAB (orang-orang yg berakal)." (QS. Al-Baqarah: 269)

Salah satu bentuk Hikmah itu adalah ilmu/pemahaman rahasia syari'at Agama (makna, filosofi, irfan, gnosis, self knowledge, hudhuri, dll) beserta integrasinya dengan ilmu dzahir (hushuli).

Coba perhatikan kata ULUL ALBAB, diterjemahkan sebagai "orang-orang yg berakal".

Secara lengkap, makna Ulul Albab itu adalah orang-orang yg berakal Jernih/bening, Sehat, dan Suci, yakni akal yg hanya berpihak kepada Kebenaran Hakiki, bukan pada kepentingan-kepentingan subyektif.

Dan secara lebih dalam (dalam kaitan kualitas qalbu), Syeikh Abdul Qadir al-Jailani qs. lewat Tafsirnya mengartikan ULUL ALBAB adalah :

"Orang-orang yg sudah mencapai LUBB (inti tauhid) dan sudah terlepas dari qasyr-nya sama sekali. Mereka adalah orang² yg mengingat Allah yang Mahatunggal dalam Dzat-Nya, di semua keadaan mereka, sambil berdiri, duduk atau berbaring/bersandar."

Di manakah Lubb...?
Lihat Hadist Qudsi :


ﺒﻨﻴﺖ ﻓﻰ ﺟﻮﻒ ﺍﺒﻦ ﺃﺪﻢ ﻗﺼﺭﺍ ﻭﻓﻰ ﺍﻟﻗﺼﺭ ﺼﺪﺭﺍ ﻭﻓﻰ ﺍﻟﺼﺪﺭ ﻗﻟﺒﺎ ﻭﻓﻰ ﺍﻟﻗﻟﺐ ﻓﺅﺍﺪﺍ ﻭﻓﻰ ﺍﻟﻓﺅﺍﺪ ﺷﻐﺎﻓﺎ ﻭﻓﻰ ﺍﻟﺷﻐﺎﻑ ﻟﺒﺎ ﻭﻓﻰ ﺍﻟﻟﺐ ﺴﺭﺍ ﻭﻓﻰ ﺍﻟﺴﺭ ﺃﻨﺎ

“Aku jadikan pada Anak Adam itu ada Qasrun (istana), di situ ada Shadr (dada), di dalam dada itu ada Qalbu, di dalamnya lagi Fuad, di dalamnya lagi ada Syaghaf, juga di dalamnya ada Lubb, dan di dalamnya ada Sirr, di dalamnya itulah ada Aku."

Artinya, Hikmah itu berhubungan dengan kualitas "kedalaman", sehingga anugrah Hikmah dari Allah itu insyaAllah akan diberikan kepada hamba-hambaNya yg selalu mengolah ke dalam dirinya, bertaubat, tadzkiyah nafs, membersihkan penyakit-penyakit hati, selalu berintrospeksi, memelihara kesucian, memperdalam dan menghaluskan qalbunya, serta selalu berusaha menggapai Qurbah. Sampai akhirnya bisa mencapai "kedalaman" Lubb, menjadi seorang Ulul Albab, bahkan memasuki kedalaman Sirr dan Fana'...

Jadi, kurangi "menunjuk" dan perbanyak "menggali" ke dalam diri. Itulah Tasawuf.

Semoga....
#ombad #tasawuf