09 September 2017

ANAK; RAJA, TAWANAN & SAHABAT

"Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya karena mereka hidup di generasinya, bukan pada zaman di mana engkau dididik.." (Sayyidina 'Ali bin Abi Thalib kw.)

Orang-tua yg baik itu, selain sebagai PELINDUNG, PENGAYOM, PENASEHAT dan PEMBIMBING, mestinya jg bisa menjadi TEMAN yg baik, yg bisa diajak diskusi bagi anaknya.

Tetapi sering kita dengar, masih banyak orang-tua yg bersikap OTORITER kepada anaknya, dimana segala perkataannya harus diikuti si anak. Tentunya diluar lingkup nilai-nilai moralitas, nilai-nilai yg prinsipil (logika), dan norma-norma agama, seperti kedisiplinan, kejujuran, tanggung-jawab, keseriusan, harga-menghargai, hormat-menghormati, dsb.

Artinya format interaksi dan komunikasi ortu-anak harus tetap dibangun dan selalu berjalan pada rel-rel agama, moralitas dan logika. Anak akan selalu membutuhkan orang-tuanya yg mau peduli terhadap masalah yg mereka hadapi, mau memahami dan menolong mereka keluar dari semua masalahnya. Dan bukanlah para orang-tua yg menghakimi, menjauhi, memojokkan dan menganggap mereka selalu salah dan pantas disalahkan.

Jika bukan kita para orang tua yg mau melakukannya lantas mereka mau berharap pada siapa lagi..?

Itu makanya menurut Sayyidina 'Ali bin Abi Thalib kw., ada 3 cara pengelompokkan dalam mendidik anak :

1. Usia 7 tahun Pertama (0 - 7 thn), perlakukan anak seperti Raja.

2. Usia 7 tahun Kedua (8 - 14 thn), perlakukan anak seperti Tawanan.

3. Usia 7 tahun Ketiga (15 - 21 thn), perlakukan anak seperti Sahabat.

Dan satu lagi pertanyaan yg mendasar, sebetulnya anak kita yg bermasalah atau kita sebagai orang-tuanya yg bermasalah..?

Semoga...

#ombad #parenting

07 September 2017

"BISNIS" MUSIBAH

Selalu ada aja "aspek bisnis" dalam segala hal, bahkan dalam urusan musibah.

Suatu lembaga bisa kumpulin dana puluhan milyar per tahun dan pengurusnya pun bisa hidup makmur. Mantabh sekali ya usaha ngumpulin dana sumbangan buat yg sedang musibah, lalu dapat "upah" sebesar 10-30% dengan alasan "ada aturan syariatnya" dan "butuh biaya operasional"...

Mungkin itu sebabnya "butuh" foto-foto hoax tentang korban kekerasan atau perang di negeri antah berantah, biar makin "mengaduk", "meremas" dan "menggigit" perasaan pembacanya, dan.. mengalirlah pundi-pundi sampai bernilai milyaran rupiah dari para dermawan berhati mulia yg tersentuh perasaannya... Sungguh cerdas pola seperti ini, pelakunya pun cerdas meski nurani dan niatnya perlu dipertanyakan.

Bisnis yg sungguh sangat menggiurkan.. :D

Bagaimana pun para penyumbang harus lebih berhati-hati dalam memilih lembaga pengumpul dana sumbangan ini, takutnya sumbangan tersebut nyampainya bukan ke pihak yg sedang terkena musibah, tapi malah disalahgunakan dan disalurkannya, misal untuk membantu misi terorisme.. Tidak sesuai "akad" awal (yg diiklankan). Dalam hal ini memang para lembaga pengumpul sumbangan wajib transparan dan diaudit publik.

Itu makanya ada urutan prioritas seperti yg tertera dalam Al-Baqarah ayat 215,

Mereka bertanya kepadamu tentang apa yg mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yg kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada IBU BAPAK, KAUM KERABAT, ANAK-ANAK YATIM, orang-orang MISKIN, dan orang-orang yg sedang dalam perjalanan."

Rasulullah SAW bersabda:


أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ الصَّدَقَةُ عَلَى ذِي الرَّحِمِ الْكَاشِحِ


Sedekah yg paling utama adalah sedekah kepada kerabat yg memendam permusuhan.” (HR. Ahmad & Thabrani)


Rasulullah SAW juga bersabda:

اَلصَّدَقَةُ عَلَى الْمِسْكِيْنِ صَدَقَةٌ وَ هِيَ عَلَى ذِي الرَّحِمِ اثْنَتَانِ  :  صَدَقَةٌ وَ صِلَةٌ

Bersedekah kepada orang miskin adalah satu sedekah, dan kepada kerabat ada dua (kebaikan); sedekah dan silaturrahim.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah dan Hakim)

Kenapa kepada Kerabat (atau yg kita kenal) itu lebih utama..?

Karena kita sudah mengenal mereka baik kondisi lahirnya, kebutuhan lahirnya, serta  kebutuhan secara batin/psikologisnya, sehingga sedekah yg kita berikan lebih terarah, terfokus, efektif dan tidak salah sasaran.. apalagi dipotong biaya operasional.. :D

Dan sy salut sekali kepada salah satu teman yg mengelola "baitul mal" tanpa pernah mengambil sepeserpun dana yg dititipkannya, meski aturan syariat membolehkannya.

Semoga....

#ombad #tasawuf #sedekah

05 September 2017

KETIKA WANITA KASAR

Dengar rekaman cekcok pasutri dimana si istri (PNS BNN) ngomongnya kasar sekali, kayak kebon binatang.. sampai akhirnya si suami mungkin gak kuat nahan emosi.. meledak dan membunuh istrinya.. kasihan... ke mereka berdua.. Malah katanya si istri selain sering meluapkan emosinya dengan kata-kata binatang dan mengancam suaminya dengan senjata api, ia juga bahkan berani menganiaya suaminya..
Busyet... Ini istri atau preman..?!

Cantik.. iya memang cantik.. cuma kalo para lelaki tahu sifatnya kasar kayak gitu, pasti gak akan ada yg mau.. Ahh, tampilan luar memang begitu menggoda.. meski hanya sebatas kulit dan bungkus..

Padahal kalo dengar kata "Muslimah" itu yg terbayang adalah seorang wanita yg Anggun, Lembut, Berakhlak (solehah), dan Halus/sopan tutur katanya. Dan bukannya wanita yg mudah naik darah, emosian, pemarah, cemburuan, tinggi hati, cerewet, dsb.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,

قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ


Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik..?"
Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci.." (HR. Nasai & Ahmad)

"Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada anggota suatu keluarga maka Allah memberikan sikap lemah lembut kepada diri mereka.." (HR. Ahmad)

Dan benar kata Rhoma Irama, ehh.. kata Rasulullah SAW,

Dunia seluruhnya adalah perhiasan. Dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang sholihah.”

Karena lelaki itu sekuat dan sekuasa apapun akan jadi "lemah" jika berhadapan dengan Kehalusan, Kelembutan dan Perhatian... seperti biasa yg diberikan oleh ibunya.

Semoga...

#ombad #tasawuf