“Aku mendatangi semua pintu Allah Azza wa-Jalla, dan yang kudapati penuh sesak, namun ketika aku datangi 'Pintu Hina Dina dan Rasa Butuh', rasanya begitu sunyi. Ketika aku masuki melalui pintu tersebut, tiba-tiba aku sudah berada di paling depan mendahului kaum sufi dan aku tinggalkan mereka yang berdesak-desak memasuki pintu-pintu-Nya yang lain.” (Syeikh Abdul Qadir al-Jailani qs)
Dalil di atas merupakan "sindiran halus" bagi yg suka "membanggakan amal" dan "mengklaim amal".
Ketika kita beramal ibadah seperti shalat, puasa, dzikir, dsb, tanpa disadari sering muncul pengakuan (klaim) sehubungan dengan amal ibadahnya, dan hal ini bisa merusak pahala, karena bisa dikategorikan Riya' (riya' khafi?). Hal ini akan mendistorsi ubudiyahnya (rasa penghambaannya ke Allah) karena merasa amalnya itu atas usaha sendiri. Inilah pemaknaan dari Pintu HINA DINA.
Sedangkan tentang Pintu BUTUH, Ibnu Athaillah (dalam al-Hikam) sering menyebutnya FAAQOH, kebutuhan yang sangat mendesak. Ini merupakan sifat substansial hamba. Sering terjadi ketika melihat diri sedang serba salah dan serba gagal. Dan dari Rasa Butuh yang mendesak ini membuat si hamba "terputus" dari yang lain, dan mengembalikannya hanya kepada Allah.
Ibnu Athaillah berkata,
”Datangnya kebutuhan yang mendesak, merupakan pesta raya para penempuh jalan.”
Kenapa disebut sebagai "pesta raya" ? Karena ia menikmati buah dari Musyahadah kepada-Nya.
Ada kisah, seseorang datang menjumpai salah seorang Syeikh, dan ketika melihat Syeikh menangis, dia bertanya, “Mengapa anda menangis..?”
Syeikh menjawab, “Aku lapar.”
Dia mencela, “Seorang seperti anda ini menangis karena lapar..?!”
Syeikh balas menjawab, “Diamlah. Engkau tidak mengetahui bahwa tujuan-Nya menjadikan aku lapar adalah agar aku menangis.”
Makna kisah di atas, bahwa Allah SWT itu sangat mencintai hamba-Nya yg selalu menjerit atau "menangis" kepada-Nya.
Perlu diingat, "lapar" yg dimaksud di sini bukan dalam arti menyiksa diri.. tapi berhubungan dengan "rasa butuh". Jadi menjeritlah kepada Allah SWT jika sedang butuh, dengan perasaan "miskin" ataupun "faqir".
Dan Puasa Ramadhan merupakan salah satu "metode" untuk menggapai kualitas "faqir" di hadapan Allah dengan "rasa butuh".
Semoga...
#ombad #ramadhan #09