19 April 2018

SEBAIK-BAIKNYA DOA

Karena bersaing/berlomba dalam ibadah dengan orang-orang soleh itu lebih sulit, maka cari jalan lain yg lebih mudah saja, yaitu bersaing/berlomba dalam ber-istighfar dengan para pendosa.. :D

Rasulullah SAW bersabda,

"Sebaik-baiknya doa adalah istighfar." (HR. Hakim)

Kita coba bahas, kenapa "Sebaik-baiknya doa adalah istighfar."

Ber-Istighfar itu merupakan :

1. Pengakuan eksistensi kehambaan di hadapan Allah SWT, karena hakikat hamba itu tanpa daya dan tanpa kekuatan dari terjaminnya niat, ucapan dan tindakan yg salah dan lalai.

2. Bentuk eliminasi/pemupusan ke-ego-an hamba. Bukankah apapun prestasi yg sudah dicapai, ujungnya mah karena Anugrah dan Rahmat-Nya.

3. Pengakuan seorang hamba terhadap tajallinya Allah dalam (Asma') Keagungan-Nya. Suatu manifestasi dari Kemahaagungan-Nya sebagai al-Ghafar dan al-Ghafur.

4. Bentuk kefanaan seorang hamba, "sirna/lebur" dalam eksistensi Keagungan-Nya. Kefanaan dari sifat-sifat tercela, kesirnaan dosa-dosa, kehancuran nafsu-nafsu buruk.

5. Proses menuju Ketauhidan, karena pada akhirnya istighfarnya seseorang itu akan mengarah "murni ke Allah" dari segala hal selain-Nya yg memasuki jiwanya, walau awalnya berupa istighfar dari perbuatan dosa dan kelalaian (dari dzikir).

6. Perbuatan yg sangat dicintai Allah dan Rasulullah SAW. Istighfar akan menumbuhkan kerinduan kepada Allah. "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yg bertaubat dan orang-orang yg mensucikan diri." (QS. 2:222)

7. Secara hubungan sosial horizontal, akan membuahkan Kedamaian. Bukankah banyak istighfar yg memohonkan ampunan untuk sesama hamba Allah.


Semoga..
#ombad #tasawuf

DOA ITU TAWAJUH

Bagi para Wali dan Ahli Makrifat, Doa itu merupakan bentuk manifestasi dari kehambaan mereka dan pemenuhan atas hak-hak ketuhanan. Dan ini berbeda dengan kebanyakan orang bahwa doa itu merupakan sebab atas pemberian-Nya. Kalau perlu Allah pun harus seperti "pembantu ke majikannya".

لا يكن طلبك تسبباً إلى العطاء منه فيقل فهمك عنه .وليكن طلبك لإظهار العبودية وقياماً بحقوق الربوبية

Jangan maknai permintaanmu sebagai sebab atas pemberian Allah yang itu menunjukkan kekurang-pengertianmu terhadap-Nya. Hendaklah sadari bahwa permintaanmu adalah pernyataan kehambaan dan pemenuhan atas hak-hak ketuhanan.” (Syeikh Ibn 'Athaillah, Hikam)

Artinya, Doa itu sebagai bentuk penghambaan dan "pernyataan" bahwa diri itu hina, lemah, tak kuasa dan dhaif. Kenapa..? Karena sifat ketuhanan itu berhubungan dengan kehinaan, kerendahan, ketundukan dan kefakiran para hamba-Nya.

Itu makanya Rasulullah SAW bersabda,

"Sebaik-baik do'a adalah Istighfar --memohon ampunan--." (HR. Hakim)

Penjelasan Hadist di atas ( lihat : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10207583537451428&id=1380159371 )

Dimana ber-Istighfar itu merupakan :

1. Pengakuan eksistensi kehambaan dihadapan Allah SWT, karena hakikat hamba itu tanpa daya dan tanpa kekuatan dari terjaminnya niat, ucapan dan tindakan yg salah dan lalai.

2. Bentuk eliminasi/pemupusan ke-ego-an hamba. Bukankah apapun prestasi yg sudah dicapai, ujungnya mah karena Anugrah dan Rahmat-Nya.

3. Pengakuan seorang hamba terhadap tajallinya Allah dalam (Asma') Keagungan-Nya. Suatu manifestasi dari Kemahaagungan-Nya sebagai al-Ghafar dan al-Ghafur.

4. Bentuk kefanaan seorang hamba, "sirna/lebur" dalam eksistensi Keagungan-Nya. Kefanaan dari sifat-sifat tercela, kesirnaan dosa-dosa, kehancuran nafsu-nafsu buruk.

5. Proses menuju Ketauhidan, karena pada akhirnya istighfarnya seseorang itu akan mengarah "murni ke Allah" dari segala hal selain-Nya yg memasuki jiwanya, walau awalnya berupa istighfar dari perbuatan dosa dan kelalaian (dari dzikir).

6. Perbuatan yg sangat dicintai Allah dan Rasulullah SAW. Istighfar akan menumbuhkan kerinduan kepada Allah. "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yg bertaubat dan orang-orang yg mensucikan diri." (QS. 2:222)

7. Secara hubungan sosial horizontal, akan membuahkan Kedamaian. Bukankah banyak istighfar yg memohonkan ampunan untuk sesama hamba Allah.

Jadi, segala bentuk Ibadah dan Amal Saleh termasuk Doa itu (dapat dipahami) sebagai bentuk TAWAJUH seorang hamba kepada-Nya.

"Hendaklah engkau jadikan pintamu itu lebih banyak berisi permintaan ampun, kesehatan kekal dalam urusan agama, dunia dan akhirat. Terimalah ini niscaya engkau tercukupi. Jangan engkau menimbang-nimbang Allah dan jangan pula berbesar diri, karena perbuatan itu merupakan perapuhan jiwamu." (Syeikh Abdul Qadir al-Jailani, Fathur Rabbani)

Dan itulah kenapa, saat tidak diberi (dikabulkan) menjadi tidak bersyukur..


Semoga..
#ombad #tasawuf #hikam

MEMILIH BODOH ?

Hoax (Pelintiran, Kebohongan, Fitnah) akan makin massive dalam urusan pilpres nanti, khususnya terkait program kerja pemerintah Jokowi. Silahkan anda mau memilih ikut jadi penyantap dan penyebar fitnah, atau berusaha tetap objektif.. dosanya tanggung sendiri.. :D

Misal, ada jembatan lama buatan thn 70 an runtuh, maka disebutlah itu jembatan buatan pemerintah sekarang, dengan embel-embel "kejar tayang".. Bukan infrastrukturnya yg kejar tayang, tapi hoaxnya yg kejar fitnah.. dan banyak hal lain yg dipelintir.dan dijadikan fitnah.. Ya gimana lagi kalo jagoannya gak punya prestasi, ya bisanya hanya sebarin hoax dan fitnah aja.. paling banter juga seperti biasa.. mempolitisasi mesjid-mesjid.. :D

Dan karena sama-sama dibalut Kebencian, si Otak Pinter dan si Otak Bodoh pun bisa bersatu dalam satu frekuensi berpikir, dimana si Otak Pinter tugasnya bikinin dan nyebarin hoax, sedangkan si Otak Bodoh kerjaannya menelan informasi secara mentah.

Masa belum juga paham, di era serba digital ini, informasi itu sangat cepat diketahui dan lebih transparan, jadi kalo upload dan nyebarin hoax, itu artinya memilih untuk tetap bodoh dan juga memilih untuk mempertontonkan kebodohannya sendiri.. 😂 

"Andai segala sesuatu itu dipisahkan, maka Kejujuran bersama Keberanian, dan sifat Pengecut bersama Kebohongan." ('Ali bin Abi Thalib kw.) 


Btw.. jangan-jangan Jokowi ini sudah tak tersisa dosanya karena dosa-dosanya sudah diambilin oleh ratusan atau ribuan orang yg suka bikin pelintiran dan fitnah terhadap dirinya, baik terkait pribadi atau jabatan presidennya, dan makin dibersihkan lagi saat pelintiran, hoax dan fitnahannya tersebut disebarkan..

:D

Semoga...
#ombad #turnbackhoax

17 April 2018

TINGKAT AMAL

Di dalam tasawuf ada penggolongan tingkat-tingkat amal seseorang, yaitu :

1. Muftadi, orang yang beramal dengan i'tikad lillahi ta'ala (karena atau kepada Allah). Orang ini masih berkutat dalam masalah kelengkapan syarat dan rukun untuk menghadap Allah. Masih bersifat "dari dirinya kepada Allah".

2. Mubtadi, orang yang beramal dengan i'tikad minallahi ta'ala (dari Allah). Orang ini memandang dari Allah-lah sehingga dirinya bisa beramal ibadah. Masih bersifat "dari Allah kepada dirinya".

3. Mutawasit, orang yang beramal dengan i'tikad billahi ta'ala (dengan Allah). Orang ini memandang dengan Allah-lah sehingga dirinya bisa beramal ibadah. Masih bersifat "besertaan dirinya dengan Allah".

4. Muntahi, orang yang beramal dengan i'tikad lillahi ta'ala, minallahi ta'ala, dan billahi ta'ala sekaligus. Dipandangnya semua sehingga tidak dipandangnya dirinya ada, yang ada sudah Asma, Af'al, Sifat dan Dzat Allah semata. Bersifat "tiada merasa ada diri lagi, semuanya sudah Allah semata".

Semoga..
#ombad #tasawuf

JUNUNUL UQALA'

Dalam tasawuf ada istilah Jununul Uqala’ yakni orang-orang yg berakal (menjalankan agama dengan benar) tapi dianggap tidak waras (gila). Kebanyakan manusia di setiap masa memilih menjadi orang gila tapi dianggap waras, tapi sedikit yg memilih sebaliknya... :D

Ada sebuah hadits shahih yg "menyindir" terhadap kondisi ini. Dalam hadits ini Rasulullah SAW memerintahkan untuk perbanyak berdzikir. Banyak berdzikir ini akan memancing orang-orang munafiq hingga mereka menyangka orang yg banyak berdzikir itu adalah orang yg tidak waras (gila).


عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : "أكثروا ذكر الله حتى يقولوا: مجنون. أخرجه أحمد وأبو يعلى وابن حبان والحاكم وصححه

Dari Abu Sa'id al-Khudri ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Perbanyaklah dzikir kepada Allah sehingga mereka (orang-orang munafiq) mengatakan : (Engkau) orang gila." (HR. Ahmad, Abu Ya'la, Ibnu Hibban & Al-Hakim)

Hadist di atas itu "berhubungan" juga dengan hadist ini:

إِنَّ الْإسْلَامَ بَدَأَ غَرِيْبًـا وَسَيَعُوْدُ غَرِيْبًا, فَطُوْبَا لِلْغُرَبَآءِ. قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَا الْغُرَبَآءُ؟ قَالَ: الَّذِيْنَ يُصْلِحُوْنَ عِنْدَ فَسَادِ النَّاسِ.{رواه مسلم}‎

Sesungguhnya Islam itu pada mulanya datang dalam keadaan asing dan akan kembali asing, maka berbahagialah bagi mereka yg dianggap asing itu.
Para sahabat bertanya: ‘Wahai Rasulullah! Siapakah al-Ghuraba (yakni orang yg dianggap asing) itu..?'
Rasulullah menjawab: 'Merekalah yg berbuat baik di kala orang-orang sedang rusak'.” (HR. Muslim)


Semoga....
#ombad #tasawuf

16 April 2018

HIKMAH "KITAB SUCI ITU FIKSI"

Beberapa hikmah (hal positif) yg muncul dalam urusan "Kitab Suci itu Fiksi" ini, diantaranya:

- Kubu yg biasa demo berjilid-jilid dengan alasan "penistaan", sekarang sudah lebih dewasa dan sudah bisa memaafkan.. tanda dari Kedewasaan umat.. 

- Sumbu yg tadinya pendek-pendek sekarang udah tambah panjang, bahkan sudah bisa menepuk dada sambil nyindir ke kubu sebelahnya: "sumbu kok pendek" atau "akhirnya bela agama juga"..

- Pemikiran yg tadinya tekstual, sekarang sudah banyak yg masuk ranah filsafat ataupun substansi, meski (sayangnya) dalam urusan "alunan azanmu" mah tetep aja pakai tekstual..

- Membuktikan sifat Setia Kawan.. kan gak lucu masa temen sendiri didemo.. ya mendingan memaafkan atau tutup mata, bahkan ikut mengakui dan membela argumen (meski bertele-tele) bahwa "kitab suci itu fiktif" daripada dibilang gak setia kawan.. 

- Ada kemajuan dalam berpolitik, yaitu bisa membedakan mana gerakan murni politik dan mana gerakan murni agama, termasuk manuver politik atas nama gerakan agama.

- Muncul upaya untuk merevisi kamus yg sudah baku (KBBI, Oxford, dsb), khususnya untuk kata "fiksi" dan "fiktif".

- Dan mungkin bentar lagi ada istilah baru yg akan memperkaya perbendaharaan bahasa, yaitu BANI FIKSI..

"Sesungguhnya Kitab Suci itu Fiksi, sedangkan Kitab Ghost Fleet itu Nyata.." (Kitab Asyiqiyah)

😂
Semoga..
#ombad #hikmah

CIRI KHAWARIJ

Bibit-bibit perpecahan umat Muslim sudah mulai muncul ketika jaman kekhalifahan 'Ustman bin Affan, dan makin memuncak pada jaman khalifah 'Ali bin Abi Thalib. Dan KAUM KHAWARIJ ada di belakangnya.

Ada beberapa ciri khas dari Kaum Khawarij, diantaranya:

- Terlalu Mudah Memvonis Kafir (Munafik) kepada sesama Muslim. Bahkan di era khalifah 'Ali bin Abi Thalib dahulu, mereka mengkafirkan 'Ali bin Abi Thalib yg menjadi khalifah, dan juga mengkafirkan kaum Muslim yg tidak setuju dengan pendapat mereka. Jadi kalau beda pendapat dengan dirinya, ujungnya itu adalah menuduh "Kafir" atau "Munafik"..

- Gemar Mencari-cari Kesalahan Pemimpin (penguasa). Kaum Khawarij pun berpendapat wajibnya menggulingkan Pemimpin (penguasa) yg mereka anggap salah dan zhalim. Dan mereka pun membangun pemberontakan terhadap khalifah 'Utsman, sampai 'Ustman pun terbunuh.

- Rajin Memfitnah (kalau zaman now mah Hoax). Ini merupakan konsekuensi dari nafsu kepentingan "politik" mereka.

- Kaum Khawarij menganggap kelompoknya termasuk "Kelompok Allah", sedangkan kubu 'Ali dianggap sebagai "Kelompok Setan", bahkan 'Ali pun dikafirkan, dengan alasan bahwa 'Ali telah berhukum dengan selain hukum Allah yaitu berhukum kepada manusia. Mereka selalu berdalil dengan ayat ini :

وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَآأَنزَلَ اللهُ فَأُوْلاَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ

Dan barangsiapa yg tidak berhukum dengan apa yg Allah turunkan, mereka adalah orang-orang yg kafir.” (QS. Al-Maidah: 44)

Btw.. Kaum Khawarij tidak mengatakan "Partai Allah" atau "Partai Setan" lho.. plis, jangan dihubung-hubungkan dengan zaman now.. :D


Semoga...
#ombad #sejarah