05 January 2018

KETIKA DANGKAL BERBUAH TEKSTUAL

Saking luas dan "berlapis-lapis" nya dimensi makna al-Quran maka tidak usah heran jika ada satu ayat Quran yg dipakai, tetapi pemahaman bisa beda. Boro-boro bahasa Arab yg bertingkat-tingkat, "menterjemahkan" kalimat dalam bahasa Indonesia yg tingkatnya sangat sederhana saja bisa salah, seperti "haram nikah sama cewek sekampung".. :D

Jadi karena kedangkalan ilmunya maka ada yg sekedar tekstual pemahamannya, padahal selain makna Lahir, ayat-ayat al-Quran pun menyimpan petunjuk-petunjuk dan makna-makna Batin yg tak terhingga tetapi saling berhubungan. Tahunya beras itu hanya jadi nasi, padahal bisa jadi ketupat, kerupuk, cendol, tape, arak, dan masih banyak lagi.

Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya Al-Quran mempunyai Lahir dan Batin."

"Allah menurunkan Al-Quran dengan sepuluh batin, lebih batin lebih bermanfaat dan lebih menguntungkan, karena batin ini adalah sumber (pusat/ pokok)."

Apalagi kalau memahaminya sekedar lewat terjemahan, wah bisa berabe.. semisal "Allah bersemayam di Arasy", sehingga mengakibatkan munculnya pemahaman-pemahaman aneh terkait Allah dalam konteks fisik. Ataupun terkait ayat-ayat "jihad" sehingga banyak memunculkan aksi-aksi terorisme. Begitupun dengan ayat "bumi terhampar dan didatarkan".. yg menyebabkan banyak Muslim yg meyakini bumi datar. Dan yg lebih pelik, jika mereka memelintir ayat Al-Quran seenak udelnya, padahal mereka tanpa didasari ilmu terkait al-Quran, bahkan mereka pun tidak tahu bahwa beberapa abad yg lalu justru ilmuwan Islam bernama al-Biruni yg mengukur bulatnya Bumi.

Itu makanya Sahabat Anas bin Malik ra. mengingatkan,

كم من قارئ للقرآن والقرآن يلعنه


"Betapa banyak orang membaca al-Qur’an, namun al-Qur’an sendiri melaknat pembacanya."

Memang suatu kewajaran jika ada perbedaan pendapat, karena dasar pemahamannya ada yg berbeda. Tetapi yg tidak wajar itu jika pendapatnya itu tidak didasari disiplin ilmu-ilmu yg terkait (al-Quran) atau sekedar pendapat dari pikirannya belaka. Apalagi jika salah syarat utama dalam urusan mentafsirkan suatu ayat al-Quran nya tidak dipenuhi, seperti Objektivitas dan bersihnya hati (masih banyak penyakit hatinya). Seperti yg diisyaratkan oleh Ibn Taimiyah ra.:

"Penyakit yg dibawa oleh ilmu pengetahuan adalah Kesombongan (merasa paling pintar) dan penyakit yg dibawa oleh orang yg beribadah adalah Riya (merasa paling beriman)."


Semoga....
#ombad #tasawuf

FANATIK, BIKIN BLOON

Pintar, sekolah tinggi-tinggi dan berderet gelar pun tidak menjamin untuk tidak jadi korban propaganda radikalisme. Ada "kecerdasan" lain yg dibutuhkan, yaitu yg berhubungan dengan Spiritual (hati, batin), sehingga tidak melulu didominasi oleh Pikiran atau Emosi saja.

Walau memang, yg radikal dan korban radikalisme itu kebanyakan emang ketiga kecerdasannya terganggu (gak seimbang), sehingga menumpulkan objektivitasnya.

Sikap objektif yg seharusnya dikembangkan pun kalah sama subjektivitasnya. Subjektivitas ini yg akhirnya menimbulkan Fanatisme ('ashobiyah).

Fanatisme ('ashobiyah) memang bisa menghilangkan jalan menuju kebenaran, menutup akal dari pengetahuan baru, menutupi pikiran dari kebijaksanaan, dan bisa mengubah otak menjadi bloon, kerdil dan dungu. Akhirnya ilmu pun cuma tempelan karena "tertolak" fanatisme, dan tidak membentuk Adab.

"A Fanatic is one who can't change his mind and won't change the subject." (Winston Churchill)

Jadi, banyak orang yg berilmu, tetapi tidak menjadi berkah.


Semoga....
#ombad #ramadhan05

31 December 2017

REMBULAN DAN MATAHARI

Seperti rembulan yang pantulkan cahaya dari matahari di kegelapan malam, para Wali pun hanya meneruskan cahaya Muhammad Habibullah al-Qa-idul Ghurril Muhajjalin secara rahasia dan tersembunyi seperti gelapnya malam.

Seperti malam yang gelap dan tersembunyi, Wilayah para Wali pun tidak seperti Nubuwah khataman Nabiyyin yang harus jelas terlihat seperti cahaya matahari di siang hari.

Seperti cahaya rembulan yang temaram, petunjuk para Wali pun sulit ditangkap tanpa ketajaman dan kebeningan, tidak seperti Risalah Rasulullah yang terang benderang seperti siang hari.

"Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian." (QS. an-Naba: 10)

Dalam kesejukan rembulan,
Pantulkan arah segala cahaya.
Dalam kesejukan mentari,
Merangkul dan menutupi.

Cahayamu mataharinya,
Rembulan hanya pantulan,
Matahari yang terkasih,
Rembulan para kekasih.

**

Ket..:

- Habibullah : Kekasih, yg dikasihi Allah dan mengasihi semua makhluk Allah.

- Qa-idul Ghurril Muhajjalin : Pemimpin orang² yg putih wajahnya.


Semoga....
#ombad #tasawuf

EVALUASI

Seorang bocah laki-laki masuk ke sebuah toko. Ia mengambil peti minuman dan mendorongnya ke dekat pesawat telepon koin. Lalu, ia naik ke atasnya sehingga ia bisa menekan tombol angka di telepon dengan leluasa. Ditekannya tujuh digit angka. Si pemilik toko mengamati-amati tingkah bocah ini dan menguping percakapan teleponnya.

Bocah: "Ibu, bisakah saya mendapat pekerjaan memotong rumput di halaman Ibu..?"

Ibu (di ujung telepon): "Saya sudah punya orang untuk mengerjakannya."

Bocah: "Ibu bisa bayar saya setengah upah dari orang itu."

Ibu: "Saya sudah sangat puas dengan hasil kerja orang itu."

Bocah (dengan sedikit memaksa): "Saya juga akan menyapu pinggiran trotoar Ibu dan saya jamin di hari Minggu halaman rumah Ibu akan jadi yg tercantik di antara rumah-rumah yg berada di kompleks perumahan ibu."

Ibu: "Tidak, terima kasih.."

Dengan senyuman di wajahnya, bocah itu menaruh kembali gagang telepon. Si pemilik toko, yg dari tadi mendengarkannya, menghampiri bocah itu.

Pemilik Toko: "Nak, aku suka sikapmu, semangat positifmu, dan aku ingin menawarkanmu pekerjaan.."

Bocah: "Maaf, tidak bisa. Makasih."

Pemilik Toko: "Tapi tadi kedengarannya kamu sangat menginginkan pekerjaan."

Bocah: "Oh, itu, Pak. Saya cuma mau mengecek apa kerjaan saya sudah bagus. Sayalah yg bekerja untuk Ibu tadi..!"

**
Moral of the Story..

Masa si Ibu bisa ketipu oleh suara seorang anak kecil.. dan juga, kecil-kecil udah bohongin ibu-ibu di telp..!
Cerita yg kurang mendidik..!! 

Btw, sebaiknya mengevaluasi yg pernah dikerjakan di tahun 2017, untuk memastikan kualitas yg lebih baik di tahun 2018.. 


Semoga...
#ombad #moral #thestory