25 April 2018

POLITIK DI MESJID

Politik dibawa ke mesjid..?

Maka bersiaplah, jika :

- Menimbulkan perpecahan karena adanya kepentingan antar kelompok.

- Fungsi mesjid akan berubah dari "menyatukan umat" menjadi "mencerai-beraikan umat".

- Hawa nafsu akibat kepentingan (politik, kelompok) akan makin tidak terkendali.

- Banyak mesjid akan berubah menjadi seperti "mesjid Dhirar" bagi yg berbeda pandangan politiknya. Jangan-jangan nanti bisa saling serang antar mesjid.. :D

- Kata "Munafik" bisa dijadikan senjata untuk menyerang lawan politiknya, dan bisa "dilegalkan" via mesjidnya.

Ada sebagian yg memberi alasan katanya dulu juga Rasulullah SAW "berpolitik" (mengatur strategi) di mesjid.. Ahh sederhana itu mah jawabannya.. :D

- Tugas Rasulullah mah sudah jelas dijamin Allah SWT, bahwa itu adalah Nubuwah dan Risalah.. kalau kita..? Jangan-jangan cuma ngaku-ngaku atas nama agama..

- Siapa yg dihadapi Rasulullah waktu itu..? Apakah Partai politik yg di dalamnya juga banyak yg suka shalat ke mesjid..?

- Rasulullah itu tidak mencaci dan tidak memaki.

- Bisa Lillahi Ta'ala gak..? Ah masa..? :D .. Buktinya banyak yg tidak menyebar Kecintaan (mahabbah) malah menyebarkan Hoax dan Kebencian.

Mudah-mudahan dari Hadist di bawah ini kita bisa mengambil Hikmahnya :

Suatu ketika Rasulullah SAW bertanya kepada seorang anggota dari Qabilah yg selalu menang dalam peperangan, “Apa sebab kalian bisa menang terus di setiap peperangan..?”

Anggota Qabilah itu menjawab, “Ya Rasulullah, kami selalu menang karena kami tidak pernah memulai berbuat Dzolim terlebih dahulu kepada orang lain. Dan yg menjadi pemimpin kami adalah orang yg tertua dari kami serta orang yg paling sholeh diantara kami. Dan kami selalu Bersatu padu tidak bercerai berai.”

Semoga...
#ombad #tasawuf

23 April 2018

ASAP ROKOK VS TRUK

Sewaktu mudanya, Abah Anom Suryalaya disuruh oleh ayahnya (Abah Sepuh) untuk melakukan perjalanan jalan kaki dari Suryalaya ke Cirebon. Perjalanan ini didampingi oleh teman nyantrinya yaitu ajengan Aang Cianjur (waktu mudanya biasa dipanggil Oo karena namanya Sirojudin) dan Simri.

Baru sampai di daerah Palimanan mereka sudah kecapean, dan kaki ketiganya pun bengkak-bengkak. Dan mereka pun memutuskan untuk istirahat dulu di tempat itu, yg merupakan sebuah hutan yg sunyi dan jarang dilewati orang.

“Tenang, O, sebentar lagi akan ada mobil truk yg lewat." Kata Abah Anom kepada Aang, meski saat itu sama sekali tidak ada tanda-tanda kendaraan mau lewat, baik dari suaranya, apalagi bekas asapnya.

Ternyata terbukti, karena tidak berapa lama, lewatlah sebuah mobil truk perkebunan milik Belanda. Dan mereka pun melambaikan tangan menghentikan truk tersebut, untuk ikut menumpang. Tapi sayang, supir truk tetap tancap gas, tetap melaju kencang dan tidak mau berhenti.

Abah Anom lalu berkata, "Tenang, O, kita bikin truk itu seperti asap rokok ini.."

Abah lalu menghisap rokoknya. Dan… truk yg sedang melaju kencang itu tertarik mundur bergerak ke belakang. Seperti asap rokok yg dihisap Abah, lalu berhenti di depan mereka. Abah langsung menancapkan rokoknya ke tanah dan rokoknya digencet dengan batu. Maka walaupun truk itu digas kencang berkali-kali, tapi truk itu tetap tidak bisa melaju ke depan.

Rupanya sopir truk itu segera menyadari keadaannya. Sopirnya adalah seorang pribumi pegawai Belanda. Lalu dia turun sambil berkata, "Maaf, Raden, tadi saya tidak melihat Raden bertiga. Kalau Raden bertiga mau ikut naik truk, silakan Raden.."

Tapi mereka bertiga malah berlagak jual mahal, sambil mempersilakan sopir truk itu melanjutkan perjalanannya. Padahal kalau rokok Abah masih digencet batu sampai kapan pun truk itu tidak akan bisa jalan.

Dan sopir truk itu tidak berani kembali ke mobilnya sebelum mereka bertiga mau ikut dengannya. Akhirnya mereka pun mengatakan mau ikut naik truknya.

Lalu sambil berjalan menuju ke truk itu. Abah berkata, "O, cabut rokoknya, O.."

Maka Aang pun segera mencabut rokok Abah yg digencet batu itu, dan Truk kembali bisa berjalan normal seperti sebelumnya.

(Kisah ini diceritakan oleh KH. Aang Muhaiminul Aziz, Ponpes Darul Falah Cianjur)


Kesimpulannya..

Abah Anom lagi muda juga dulu mah perokok dan... agak jail juga ya..?

:D

Semoga..
#ombad #biografi #abahanom

SHALAT DALAM TASAWUF

Dalam tinjauan Tasawuf, kata SHALAT dari huruf Wa-Sha-La...

Dari huruf-huruf tersebut terbentuk beberapa kata, yaitu:

- Washala (sampai, menyambung),
- Washshala (menyampaikan),
- Washil (tetap berfungsi),
- Ittashala (berkelanjutan),
- Shilah (perhubungan),
- Washlun (tanda terima, resi),
- Wushl (pertalian, perhubungan),
- Washilah (keakraban, perkumpulan),
- Wushul (suka atau banyak memberi),
- Washil (menyambung),
- Aushal (persediaan),
- Maushil (tempat pengembangan),
- Muwashil (perhubungan)..

Silahkan temukan "makna" nya Shalat.. bantu dengan Hadist ini,

"Ash-Shalaatu mi'raajul Mu'miniin.."
"Shalat adalah mi'rajnya orang-orang Mukmin.."

RUKU

Jika ingin mendapatkan Kedekatan (Keakraban, al-Qurb) dengan Allah SWT, maka terlebih dahulu ia harus melewati fase "Ketundukan", artinya jika gagal membangun Ketundukan, biasanya juga akan gagal meraih Kedekatan.

Itulah kenapa Rukuk dulu, baru Sujud.. :D

Jadi, Rukuk bisa dianggap sebagai bentuk ketundukan individu (bentuk dari al-Adab), sedangkan Sujud adalah bentuk Kedekatan (Keakraban, al-Qurb).

Bahkan dalam kitab-kitab Tasawuf disebutkan bahwa :

- Rukuk adalah maqam Tauhid ash-Shifat, dan Sujud adalah maqam Tauhid adz-Dzat.

- Rukuk adalah Fana' Awal (al-Fana' al-Awwal), dan Sujud adalah Fana' Sempurna (al-Fana' al-Kamil).

- Rukuk adalah simbol alam Barzakh, dan Sujud adalah simbol puncak rahasia (sirr al-Asrar)..


SUJUD

Sayidina 'Ali bin Abi Thalib kw. pernah ditanya tentang makna SUJUD pertama. Ia menjawab, itu artinya:

Allahumma innaka minha khalaqtana (Ya Allah sesungguhnya Engkau menciptakan kami dari tanah).

Makna bangkit dari Sujud adalah:
Wa minha akhrajtana (Dan daripadanya engkau mengeluarkan kami).

Makna Sujud kedua ialah:
Wa ilaina tu'iduna (Dan kepadanya Engkau akan mengembalikan kami).

Bangkit dari Sujud kedua maknanya:
Wa minha takhrujna taratan ukra (Dan daripadanya Engkau akan membangkitkan lagi).


Semoga...
#ombad #tasawuf