28 July 2017

SERTIFIKAT & PENGAKUAN DIRI

Suatu ketika,

LJ: "Kang, gimana caranya supaya Kundalini dan Pencerahan..?"

PG : "Ya meditasi yg rajin, dzikiran yg rajin, sampai bisa ikatan-ikatan hijabnya terlepas.."

LJ: "Harus berapa lama..?!"

PJ: "Gak tau sy, urusan lama tidaknya kan tergantung usahamu, apakah upayamu nanti itu, hasilnya bisa mendahulukan dan menomor-satukan Allah atau tidak.."

LJ: "Wahh, bisa lama donk Kang...?"

PG: "Bisa lama, bisa enggak.. Salah satu Parameternya, misal, ketika kamu sedang menghadapi masalah atau sedang dalam kondisi tertekan, apakah yg akan kamu rasakan dalam batinmu.. Stress berkepanjangan, stress sebentar atau ikhlas/pasrah..?"

LJ: "Pasti stress lah Kang, sampai masalahnya tersolusikan dan selesai.."

PG: "Berarti kalau begitu kamu memang bisa lama prosesnya."

LJ: "Duh, kok ribet gitu. Apa gak ada yg lebih mudah Kang..?"

PG: "Ada, banyak Istighfar aja, sampai bisa kayak mayat ketika sedang dimandiin.. Terus, sampai semua ibadah yg kamu lakukan itu bisa Karena Allah, bukan karena Pahala ataupun kewajiban ritual."

LJ: "Kok makin ribet Kang. Ada yg lebih mudah lagi gak..?"

PG: "Ada.. Kamu punya uang jutaan gak..?"

LJ: "Ada lah... Bisa diusahakan Kang.."

PG: "Kalau ada, ikuti aja Pelatihan Meditasi, terserah namanya apapun.. mau Pengantar sampai Kundalini kek, Pencerahan 1, 2 atau ke-10 kek, dsb. Nanti kamu akan dapat sertifikat, lalu kamu pajang itu sertifikatnya di dinding kamar tamu, sekalian tulisin 'SAYA PERNAH KUNDALINI' atau 'SAYA PERNAH PENCERAHAN'.."

LJ: "Ah, si Akang mah.. Kalau hasilnya ternyata tidak sesuai yg diharapkan..?!"

PG: "Ya itu nasibmu... terima aja, kan gak ada jaminan uang kembali.. udah gitu, semua itu kan masalah batin, tidak ada buktinya kamu sudah Pencerahan, kecuali sertifikat..!"

LJ: "Gimana kalo sy ikut Pelatihan Shalat Khusyu aja ya Kang..?"

PG: "Silakan aja, terserah kamu.. Tapi tetap aja, gak ada buktinya juga kamu itu khusyu shalatnya, paling juga merasa khusyu menurut dirimu, dan bisa saja, dengan adanya bukti sertifikat itu malah Eksistensi dan Ego kamu justru makin tinggi, merasa berhak menyandang gelar 'MAJELIS KHUSYU', 'KOMUNITAS KUNDALINI' ataupun 'ENLIGHTENMENT FORUM' .. padahal mungkin aja kamu itu belum apa-apa.. dan hanya mengaku-ngaku aja... Mengaku sudah Pencerahan padahal masih harapan.. Mengaku sudah Kundalini padahal masih buyar sana-sini.. Mengaku sudah level Khusyu padahal masih level uaasyu.. Mengaku sudah level Hakikat padahal masih level maksiat..!"

:D

Semoga....

#ombad #tasawuf

24 July 2017

KOMUNITAS "PEMERINTAH SELALU SALAH"

Keberpihakan yg dibalut fanatisme buta memang akan mematikan objektivitas, menumpulkan nalar, dan mengedepankan emosi.. Itu makanya agama melarang 'Ashobiyah, dan juga agar selalu berusaha "centering" (al-wathan) dimana bisa tetap "sadar" serta tidak terjebak perasaan berlebihan, baik ketika mencintai atau membenci sesuatu.. 😂

Densus nangkap Teroris tetap disalahkan; "pengalihan isu".

KPK nangkap Koruptor tetap disalahkan; "tebang pilih".

KPK nangkap Mafia Sapi tetap disalahkan; "pendzaliman".

Polisi nangkap Mafia Beras tetap disalahkan; "persaingan usaha" & "politis".

Pemerintah cetak uang baru tetap disalahkan; "berlogo PKI".

Pemerintah bubarin ormas radikal tetap disalahkan; "otoriter" & "anti Islam".

Jangan-jangan nanti jika nangkap Bandar Narkoba pun akan disalahkan;  "perusak kenikmatan".. 😂

Kan aneh, jika Koruptor dan Teroris dibela tetapi yg nangkapnya disalahin. Kok terbalik sih, yg salah dianggap bener, tetapi yg bener dituduh salah. Masa sembarangan main tangkap, pasti ada prosedur hukumnya lah.

Sebetulnya maunya para analis "konspirasi" amatir tersebut apa sich..? Apakah lagi bikin Komunitas "Pemerintah Selalu Salah".. sehingga apapun tindakan yg dilakukan Pemerintah itu salah terus dan gak ada benernya..?

Apa gak menipu diri sendiri, sewaktu menyalahkan dan memfitnah cetakan uang baru "berlogo PKI" dan "tidak laku di luar negeri", tapi masih aja uangnya dipakai dan dibutuhkan. Gak malu kah..?

Jadi, sekali-kali matanya jangan pakai "kacamata salah" donk.. nanti bisa merugikan diri sendiri lho.. Dan siapa tau yg salah itu diri sendiri, karena terus memupuk rasa tidak puas (baca: kurang bersyukur) dan rasa benci yg tak berdasar dalam hati..

Ahh, dulunya pasti bukan aktifis ya... di kamar terus..? Jadi pingin tau rasanya bersebrangan dengan Pemerintah..

😂

Semoga...
#ombad