24 March 2018

MENEBUS DENGAN JIWA

Setelah Rasulullah SAW sampai di rumah Abu Bakar Shiddiq ra. maka Rasulullah SAW melihat mereka semua menangis dan bertanya,

Wahai para Sahabatku, kenapa kamu semua menangis..?”

Kemudian Ali ra. berkata,

Ya Rasulullah SAW, Abu Bakar ra. mengatakan dengan turunnya ayat ini membawa tanda bahwa waktu wafatmu telah dekat. Adakah ini benar ya Rasulullah..?”

Lalu Rasulullah SAW berkata:

Semua yg dikatakan oleh Abu Bakar ra. adalah benar, dan sesungguhnya waktu untuk aku meninggalkan kamu semua telah dekat.”

Setelah Abu Bakar ra. mendengar pengakuan Rasulullah SAW, maka ia pun menangis sekuat tenaganya sehingga ia jatuh pingsan.

Sementara ‘Ukasyah ra. berkata kepada Rasulullah SAW,

"Ya Rasulullah, waktu itu anda pukul pada tulang rusuk sy. Oleh itu sy ingin tahu apakah anda sengaja memukul saya atau hendak memukul unta Baginda.”

Rasulullah SAW berkata:

Wahai ‘Ukasyah, aku sengaja memukul kamu.”

Kemudian Rasulullah SAW berkata kepada Bilal ra.,

Wahai Bilal, kamu pergi ke rumah Fathimah dan ambilkan tongkatku ke mari.”

Bilal keluar dari masjid menuju ke rumah Fathimah sambil meletakkan tangannya di atas kepala dengan berkata, “Rasulullah telah menyediakan dirinya untuk dibalas (diqishash).”

Setelah Bilal sampai di rumah Fathimah maka Bilal pun memberi salam dan mengetuk pintu. Kemudian Fathimah ra. menyahut dengan berkata: “Siapakah di pintu..?”

Lalu Bilal ra. berkata: “Saya Bilal, saya telah diperintahkan oleh Rasulullah SAW untuk mengambil tongkat beliau.“

Kemudian Fathimah ra. berkata: “Wahai Bilal, untuk apa ayahku minta tongkatnya.”

Berkata Bilal ra.: “Wahai Fathimah, Rasulullah SAW telah menyediakan dirinya untuk diqishash.”

Bertanya Fathimah ra. lagi: “Wahai Bilal, siapakah manusia yg sampai hati untuk menqishash Rasulullah SAW..?”

Bilal ra. tidak menjawab pertanyaan Fathimah rah., setelah Fathimah memberikan tongkat tersebut, maka Bilal pun membawa tongkat itu kepada Rasulullah SAW. Setelah Rasulullah SAW menerima tongkat tersebut dari Bilal ra. maka beliau pun menyerahkan kepada ‘Ukasyah.

Melihat hal yg demikian maka Abu Bakar Shiddiq ra. dan 'Umar bin Khatthab ra. tampil ke depan sambil berkata:

Wahai ‘Ukasyah, janganlah kamu qishash Rasulullah SAW tetapi kamu qishashlah kami berdua.”

Rasulullah SAW mendengar kata-kata Abu Bakar ra. dan Umar ra. maka dengan segera Beliau berkata:

Wahai Abu Bakar, Umar duduklah kamu berdua, sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan tempatnya untuk kamu berdua.”

Kemudian 'Ali bin Abi Thalib ra. bangun, lalu berkata,

Wahai ‘Ukasyah.. Aku adalah orang yg senantiasa berada di samping Rasulullah SAW oleh itu kamu pukullah aku dan janganlah kamu menqishash Rasulullah SAW.”

Lalu Rasulullah SAW berkata,

Wahai 'Ali duduklah kamu, sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan tempatmu dan mengetahui isi hatimu.”

Setelah itu Hasan dan Husain bangun dengan berkata:

Wahai ‘Ukasyah, bukankah kamu tidak tahu bahwa kami ini adalah cucu Rasulullah SAW, kalau kamu menqishash kami sama dengan kamu menqishash Rasulullah SAW.”

Mendengar kata-kata cucunya Rasulullah SAW pun berkata,

Wahai buah hatiku duduklah kamu berdua.”

Berkata Rasulullah SAW, “Wahai ‘Ukasyah pukullah aku kalau kamu hendak memukul.”

Kemudian ‘Ukasyah berkata:

Ya Rasulullah SAW, anda telah memukul saya sewaktu saya tidak memakai baju.”

Maka Rasulullah SAW pun membuka baju. Setelah Rasulullah SAW membuka baju maka menangislah semua yang hadir. Setelah ‘Ukasyah melihat tubuh Rasulullah SAW maka ia pun mencium Beliau dan berkata,

Saya tebus anda dengan jiwa saya ya Rasulullah SAW, siapakah yg sanggup memukul Anda. Saya melakukan begini adalah sebab saya ingin menyentuh badan Anda yg dimuliakan oleh Allah SWT dengan badan saya. Dan Allah SWT menjaga saya dari neraka dengan kehormatanmu.”

Kemudian Rasulullah SAW berkata,

Dengarlah kamu sekalian, sekiranya kamu hendak melihat ahli syurga, inilah orangnya.”

Kemudian semua para jemaah bersalam-salaman atas kegembiraan mereka terhadap peristiwa yg sangat genting itu. Setelah itu para jemaah pun berkata,

Wahai ‘Ukasyah, inilah keuntungan yg paling besar bagimu, engkau telah memperoleh derajat yg tinggi dan bertemankan Rasulullah SAW di dalam syurga.”

Semoga....
#ombad #tasawuf

23 March 2018

KETEGUHAN DALAM PENERIMAAN

(Antara Usaha & Takdir)

Orang yg mengukuhkan keesaan Tuhan akan mengalami PENYATUAN (man wahhada tawahhada). Orang yg mencari (menuntut ilmu) dan berjuang sungguh-sungguh maka akan MENDAPATKAN hasil (man thalaba wa jadda wajada). Jika seseorang menyerahkan dirinya dan tunduk serta patuh kepada-Nya, maka orang itu akan AMAN & SELAMAT (man aslama wa taslama, salima). Jika seseorang menyesuaikan diri dengan kehendak-Nya, dia akan dibantu untuk BERHASIL (man wafaqa wuffiqa). Namun, jika seseorang 'bertengkar' dengan takdir (qadar), dia akan dipukul hingga binasa."
(Jala' al-Khathir, Syeikh Abdul Qadir al-Jailani qs.)

Ungkapan yg tertulis di atas bisa dijadikan "penghubung" agar kita bisa memahami dua konsep yg berbeda, yaitu "Usaha" dan "Takdir". Usaha dan Takdir itu merupakan satu paket, satu kesatuan. Jadi bisa saja sy sebut, "Takdir itu ada didalam Usaha", dan "Usaha pun ada didalam Takdir".

Ketika sayyidina 'Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah ditanya :

"Kenapa anda lari dari takdir..?"

Beliau menjawab :

"Saya berpindah dari dinding yang rapuh, menuju dinding yang lebih kokoh."

Antara Usaha dan Takdir itu ada aspek "Keteguhan" dan aspek "Penerimaan", dimana Keteguhan (sungguh-sungguh) dalam berusaha dan Penerimaan (tawakkal) sesudah berusaha (baca: takdir).

Dan ketika berbicara tentang "sukses" (berhasil), jangan dikotomi sebatas aspek materi saja, hanya aspek fisik saja, karena segala sesuatu itu selalu Holistik (wholeness) dimana selain aspek lahiriah (fisik) juga ada aspek batin (rasa, spiritual), dunia dan akhirat.

Sayangnya, masih banyak (yg menurut dirinya "gagal") seringkali menyalahkan takdir. Kondisi seperti ini bisa sy anggap sebagai ciri dari "lemah mental" kemudian "membela diri" dengan mengatas-namakan "takdir".
"Ah, gimana lagi sudah takdirnya.."
"Takdir sy memang gak bagus.."

Padahal dalam satu hari, lewat speaker mesjid sering terdengar "Hayya 'alal Falah".. "Marilah menuju Kemenangan".. dalam arti ibadah shalat itu bisa sebagai bentuk "latihan" fisik, mental dan spiritual untuk melatih kedisiplinan, totalitas dan konsistensi yg dibutuhkan dalam setiap perjuangan hidup, sampai akhirnya setiap individu memperoleh "kemenangan" lahir dan batinnya.

"Kemenangan" yg dimaksud adalah Sehat, Aman, Sejahtera, Selamat dan Bahagia baik lahir maupun batinnya. Dan ini adalah "kenikmatan".

Jadi, seseorang seharusnya berusaha sekuat tenaganya mendapatkan Kebaikan, meski ia tidak akan bisa menetapkan keberhasilannya. Do the best.

Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisa’: 19)

Semoga...
#ombad #tasawuf

ROJABIYYUN

Bagi mereka yg setiap memasuki bulan Rajab, tubuhnya sakit sampai tak dapat menggerakkan anggota tubuhnya, hanya bisa berbaring diranjang, sulit bergerak, bahkan kedua mata pun hanya nanar, tak berkedip hingga sore hari, dan tubuh terasa berat seperti terhimpit langit.

Selamat memasuki bulan Rajab, Para ROJABIYYUN. Selamat menyantap dan menyaksikan rahasia-rahasia.. Aamiin.

**

Amalan dan Dzikir bulan RAJAB :

1. Doa ketika masuk bulan Rajab :

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَـعْبَانَ وَبَلِّـغْنَا رَمَضَانَ

Alloohumma baariklanaa fii Rojaba wa Sya'baana wa balaghnaa Romadhoon.


2. Lafadz niat puasa sunnah Rajab :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma ghodin fii syahri Rojabi sunnatal Lillaahi Ta'aala.

"Saya niat puasa esok hari di bulan rajab sunah karena Allah Ta'ala."


3. Doa dibaca pagi dan sore di bulan Rajab (70x)

ّرب اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ

Robbighfirlii warhamnii wa tub 'alayya.


4. Doa dibaca antara Dhuhur dan Ashar bulan Rajab (70x) :

اَسْـتَغْفِرُ الله َ الْعَظِيْمَ الَّذِي لآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ، تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لاَ يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلاَ نَفْعًا وَلاَ مَوْتًا وَلاَ حَيَاةً  وَلاَ نُشُوْرًا

Astaghfirulloohal 'adhiim.. Alladzii laa ilaaha illa Huwal Hayyul Qoyyuum wa atuubu ilaih.. taubatan 'abdi dhoolimi laa yamliku linafsihi dhorroo wa laa naf'aa wa laa mautaa wa laa hayyaata wa laa nusyuuroo.

5. Dibaca pada 10 hari yg pertama bulan Rajab (100x) :

سُـبْحَان الله الْحَيِّ الْقَيُّوْمِ

Subhaanallooh.. al-hayyul qoyyuum.

Dibaca pada 10 hari yang kedua bulan Rajab (100x) :

سُـبْحَانَ الله ِ اْلأَحَدِ الصَّمَدِ

Subhaanallooh.. al-Ahadush Shomad.

Dibaca pada 10 hari yang ketiga bulan Rajab (100x) :

سُـبْحَان الله الرَّؤُوْفِ

Subhaanallooh..ar-rouuf.


6. Membaca “Sayyidul Istighfar” (3x pagi dan sore) :

اَللَّهُم َّ أَنْتَ رَبِّيْ لآ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْـتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّه لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنت

Alloohumma anta Robbi, laa ilaaha illa Anta Kholaqtanii wa anaa 'abduka wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika maa astatho'tu.. a'uudzubika min syarro maa shona'tu.. abuu-alaka bi ni'matika 'alayya wa abuu-alaka bi danbii faghfirlii fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa Anta.


Semoga...
#ombad #tasawuf #rajab

20 March 2018

KURMA BUSUK

Setelah mendengar ucapan Rasulullah SAW bahwa dirinya (Abdur Rahman bin Auf ra.) sebagai orang kaya itu masuk surganya belakangan karena proses hisabnya paling lama terhadap kekayaannya yg melimpah, maka Abdur Rahman bin Auf pun berpikir, bagaimana supaya bisa kembali miskin sehingga dapat masuk surga lebih awal.

Suatu ketika, setelah Perang Tabuk, kurma di Madinah yg ditinggalkan oleh para sahabat menjadi busuk dan harganya pun jatuh.

Lalu Abdur Rahman bin Auf pun mengumpulkan modal dengan cara menjual semua hartanya, kemudian memborong semua kurma busuk milik sahabat tadi dengan harga bagus.

Para sahabatpun semuanya bersyukur, karena kurma yg dikhawatirkan tidak laku, tiba-tiba laku keras diborong semuanya.

Sahabatpun gembira karena tidak rugi, dagangannya laku, tetapi Abdul Rahman bin Auf ra. pun gembira karena jatuh miskin...! 😨

Mereka semua merasa sangat bahagia, meski Abdul Rahman bin Auf ra. bahagianya karena bisa masuk surga lebih cepat, sebab sudah jadi orang miskin.

Tapi ternyata... ah, sungguh aneh takdir itu.. Tiba-tiba, utusan dari Yaman datang dengan membawa berita bahwa Raja Yaman mencari kurma busuk..! Ternyata di Yaman sedang berjangkit wabah penyakit menular dan obat yg bisa menyembuhkannya adalah KURMA BUSUK.. !

Sampai akhirnya, kaya lagi dech Abdul Rahman bin Auf, karena Utusan Raja Yaman tersebut akhirnya memborong semua kurma Abdul Rahman bin Auf ra. dengan harga 10 kali lipat harga kurma biasa.

Nah, kisah di atas hikmahnya apa..?
Apakah masalah kaya, masalah miskin, rezeki mah udah fix, positive thinking, qadha qadar..?


Semoga....
#ombad

19 March 2018

ULAR & MERAK

Pada suatu hari, si Salik bertemu dengan seekor Merak dan Ular yg sedang mengobrol. Ketika ditanya, kedua binatang itu berkata, "Kami sedang memperbincangkan keunggulan kami masing-masing."

"Rasanya, akulah yg lebih berguna. Aku melambangkan cita-cita, perjalanan ke langit keindahan sorgawi, dan karenanya juga pengetahuan adiluhung. Adalah tugasku untuk mengingatkan manusia, dengan cara menirukan, tentang segi-segi dirinya yg tak dilihatnya." kata Merak.

"Sebaliknya, aku melambangkan hal itu juga. Seperti manusia, aku terikat pada bumi. Kenyataan itu menyebabkan manusia menyadari dirinya. Juga seperti manusia, aku lentur, bisa berkelok-kelok menyusur tanah. Manusia sering melupakan kenyataan itu. Menurut kisah, akulah penjaga harta yg tersembunyi di bumi." kata Ular.

"Tetapi kau menjijikkan.. Kau licik, licin, dan berbahaya..!" teriak Merak.

"Kau menyebut sifat-sifat kemanusiaanku.. sedangkan aku lebih suka menunjukkan sifat-sifatku yg lain, yg sudah kusebut-sebut tadi. Sekarang, lihat dirimu sendiri: kau sombong, kegemukan, dan suaramu serak. Kakimu terlalu besar, bulu-bulumu berlebihan panjangnya." kata Ular.

Sampai disini si Salik menyela,

"Hanya ketidak-cocokanmulah yg telah menyebabkan aku mengetahui bahwa tak ada di antara kalian yg benar. Namun kita jelas-jelas melihat, apabila kalian sama-sama meninggalkan keasyikan diri sendiri, secara bersama-sama kalian bisa memberi pesan bagi kemanusiaan."

Dan, sementara dua pihak yg bertengkar itu mendengarkannya.

"Manusia melata di tanah bagai si Ular. Ia bisa melayang tinggi bagai Burung. Namun, karena tamak seperti Ular, ia tetap mempertahankan kepentingan diri sendiri ketika berusaha terbang, dan mereka menjadi seperti Merak; terlampau sombong. Dalam diri Merak, kita melihat kemungkinan manusia, namun yg tidak tercapai dg semestinya. Pada kilauan Ular, kita menyaksikan kemungkinan keindahan. Pada Merak, kita menyaksikan keindahan itu menjadi terlalu berbunga-bunga."

Dan kemudian terdengar suara dari "dalam" yg berbicara kepada si Salik,

"Itu belum lengkap. Kedua makhluk itu diberkahi kehidupan, yg merupakan faktor penentu. Mereka bertengkar karena masing-masing telah merasa aman dalam jenis kehidupannya sendiri, beranggapan bahwa hal itu merupakan perwujudan suatu kedudukan yg sebenarnya. Namun, si Ular menjaga harta dan tidak bisa mempergunakannya, dan si Merak mencerminkan keindahan, dan itu harta juga, namun tidak bisa mengubah dirinya sendiri menjadi keindahan disamping ketidak-mampuan keduanya untuk mengambil keuntungan dari kesempatan yg terbuka bagi mereka keduanya pun melambangkan kesempatan itu --tentu bagi mereka yg bisa melihat dan mendengarnya."


Semoga....
#ombad #tasawuf

BALADO TOMAT.. EHH, BALADA TOMAT 

Sebutir TOMAT yg masih hijau meski merasa sudah merah, masih mentah meski merasa sudah matang, begitu menggebu-gebu dalam mengangkat pamor dirinya.

Si Tomat ini mestinya pakai strategi "Sosrobahu" agar konstruksi dan struktur dirinya makin kuat, cuma karena tidak pernah belajar teknik, akhirnya terpeleset dalam kesombongan diri, dan seperti biasa, keakuan dirinya lah yg akhirnya memaksa untuk menggunakan strategi "Injakbahu". Injak bahu yg lain, agar dirinya terlihat lebih tinggi.

Strategi seperti ini pula yg dipakai oleh para buah-buahan mentah lainnya agar terlihat matang dan menarik. Buah-buahan seperti : Sawo Kecik, Salak Riau, Labu Hunain, Buah Merah, Pear Belanda, dan banyak lagi.

Dan anehnya tipikal mereka ini mirip, dimana suka "menyerang" dan "merendahkan" pihak lain yg lebih bagus kualitasnya, khususnya yg lebih terkenal, disukai orang banyak dan lebih banyak manfaatnya. Dan seperti biasa, yg diserangnya pun itu-itu saja, seperti : Duren, Buah Kiwi, Markisa Deli, Manggis dan.. Jinsom. 

Tipikal mereka pun sama dalam berpendapat, dimana bumbu masak itu gak perlu disesuaikan dengan lidah dan selera penduduk setempat, wong dari sononya udah harus begitu, tentu dengan alasan "harus lurus". Atau dengan kata lain, lebih tekstual, terlalu dangkal, kurang fleksibel, tidak adaptif dan.. kurang cerdas.. :D
 
Pernah suatu ketika, si Tomat begitu menghina dan merendahkan Jinsom, seperti pendahulunya si Sawo Kecik yg begitu merendahkan Duren. Untunglah, Jinsom berjiwa besar, dan hanya guyon-guyon saja menanggapi hal tersebut, seperti halnya gurunya yg suka guyon juga, Duren.. :D
 
Memang Tomat berguna di dapur, tapi mau bagus gimana jika penyuka tomat sejak awal disuguhi hal-hal yg negatif. Jadi wajar aja jika ke depan jurang perbedaan yg dijadikan acuan, sehingga kebencian dan permusuhan pun lebih mudah terbentuk.

Padahal sudah jelas ada ayat,  "Hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yg lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan diantara mereka.." (QS. Al-Isra : 53)

Untunglah Tomat bukan Syaitan, hanya jenis buah-buahan.. :D

Ahh, Tomat hijau emang agak masam, hanya jadi pelengkap sayuran, serta lebih cocok jadi bahan sambel pedas.. dan memang dari segi harga pun sulit untuk bisa menyamai Jinsom.


:D

Semoga...
#ombad #tasawuf