18 May 2019

GUSDUR, DIANTARA KONSPIRASI PECAH-BELAH NKRI

Di akhir tahun 1998, beberapa bulan setelah Soeharto lengser, Gusdur yg waktu itu masih menjabat Ketua PBNU sedang berada di Wonosobo untuk mengikuti acara NU, bertempat di Gedung PCNU Wonosobo.

“Pripun Gus situasi politik terbaru..?” tanya seorang Kiai.

Orde Baru tumbang, tapi negeri ini sakit keras.” kata Gusdur.

“Kok bisa Gus..?”

Ya bisa, wong yg menumbangkan Orde Baru pakainya emosi dan ambisi tanpa perencanaan yg jelas. Setelah tumbang mereka bingung mau apa, sehingga arah reformasi gak genah. Bahkan negeri ini diambang kehancuran, diambang perang saudara. Arah politik Negeri ini sedang menggiring Negeri ini ke pinggir jurang kehancuran dan separatisme. Lihat saja, baru berapa bulan Orde Reformasi berjalan, kita sudah kehilangan Provinsi ke-27 kita, yaitu Timor Timur.”

“Gus, terus siapa yg paling pas jadi Presiden nanti Gus..?”

Ya saya, hehehe…” kata Gusdur datar.

Semua orang kaget dan menyangka Gusdur guyon seperti biasanya yg memang suka guyon.

Yang bisa jadi Presiden di masa seperti ini ya hanya saya kalau Indonesia gak pingin hancur. Dan saya sudah dikabari kalau-kalau saya mau jadi Presiden walau sebentar hehehe..”

“Siapa yg ngabari dan yg nyuruh Gus..?”

Gak usah tahu. Orang NU tugasnya yakin saja bahwa nanti presidennya pasti dari NU..”

Orang yg hadir di ruangan itu bingung antara yakin dan tidak yakin mengingat kondisi fisik Gusdur. Gusdur melanjutkan :

Indonesia dalam masa menuju kehancuran. Separatisme sangat membahayakan. Bukan separatismenya yg membahayakan, tapi yg mem-back up di belakangnya. Negara-negara Barat ingin Indonesia hancur menjadi Indonesia Serikat, maka mereka melatih para pemberontak, membiayai untuk kemudian meminta merdeka seperti Timor Timur yg dimotori Australia.

Tidak ada orang kita yg sadar bahaya ini. Mereka hanya pada ingin menguasai Negeri ini saja tanpa perduli apakah Negeri ini cerai-berai atau tidak. Maka saya harus jadi Presiden, agar bisa memutus mata rantai konspirasi pecah-belah Indonesia. Saya tahu betul mata rantai konspirasi itu. RMS dibantu berapa Negara, Irian Barat siapa yg back up, GAM siapa yg ngojok-ojoki, dan saya dengar beberapa Provinsi sudah siap mengajukan memorandum. Ini sangat berbahaya.

Saya mau jadi Presiden. Tetapi peran saya bukan sebagai pemadam api. Saya akan jadi pencegah kebakaran dan bukan pemadam kebakaran. Kalau saya jadi pemadam setelah api membakar Negeri ini, maka pasti sudah banyak korban. Akan makin sulit. Tapi kalau jadi pencegah kebakaran, hampir pasti gak akan ada orang yg menghargainya. Maka, mungkin kalaupun jadi Presiden saya gak akan lama, karena mereka akan salah memahami langkah saya.”

Para Kiai pada bingung. Gusdur seakan mengerti raut wajah kebingungan para kiai, lalu menjelaskan :

Jelasnya begini, tak kasih gambaran.. Begini, suara langit mengatakan bahwa sebuah rumah akan terbakar. Ada dua pilihan, kalau mau jadi pahlawan maka biarkan rumah ini terbakar dulu lalu datang membawa pemadam. Maka semua orang akan menganggap kita pahlawan. Tapi sayang sudah terlanjur gosong dan mungkin banyak yg mati, juga rumahnya sudah jadi jelek. Kita jadi pahlawan penyelamat yg dielu-elukan.

Kedua, preventif. Suara langit sama, rumah itu mau terbakar. Penyebabnya tentu saja api. Ndilalah jam sekian akan ada orang naruh jerigen bensin di sebuah tempat. Ndilalah angin membawa sampah dan ranggas ke tempat itu. Ndilallah pada jam tertentu akan ada orang lewat situ. Ndilalah dia rokoknya habis pas dekat rumah itu. Ndilalah dia tangan kanannya yg lega terus membuang puntung rokok ke arah kanan dimana ada tumpukan sampah kering.

Lalu ceritanya kalau dirangkai jadi begini; ada orang lewat dekat rumah, lalu membuang puntung rokok, puntung rokok kena angin sehingga menyalakan sampah kering, api di sampah kering membesar lalu menyambar jerigen bensin yg baru tadi ditaruh di situ dan terbakarlah rumah itu.

Suara langit ini hampir bisa dibilang pasti, tapi semua ada sebab-musabab. Kalau Sebab dicegah maka Musabab tidak akan terjadi. Kalau seseorang melihat rumah terbakar lalu ambil ember dan air lalu disiram sehingga tidak meluas maka dia akan jadi pahlawan. Tapi kalau seorang yg waskito, yg tahu akan sebab-musabab, dia akan menghadang orang yg mau menaruh jerigen bensin, atau menghadang orang yg merokok agar tidak lewat situ, atau gak buang puntung rokok di situ sehingga sababun kebakaran tidak terjadi.

Tapi nanti yg terjadi adalah, orang yg membawa jerigen akan marah ketika kita cegah dia naruh jerigen bensin di situ: 'Apa urusan kamu, ini rumahku, bebas dong aku naruh di mana..?' Pasti itu yg akan dikatakan orang itu.

Lalu misal ia memilih menghadang orang yg mau buang puntung rokok agar gak usah lewat situ, kita bilang: 'Mas, tolong jangan lewat sini dan jangan merokok, karena nanti Panjenengan akan menjadi penyebab kebakaran rumah itu'.
Apa kata dia: 'Dasar orang gila, apa hubungannya aku merokok dengan rumah terbakar..? Lagian mana rumah terbakar..?! Ada-ada saja orang gila ini. Minggir..! saya mau lewat'.

Nah, ini peran yg harus diambil NU saat ini. Suara langit sudah jelas, negeri ini atau rumah ini akan terbakar dan harus dicegah penyebabnya. Tapi resikonya kita tidak akan populer, tapi rumah itu selamat. Tak ada selain NU yg berpikir ke sana. Mereka lebih memilih: 'Biar saja rumah terbakar asal aku jadi penguasanya, biar rumah besar itu tinggal sedikit asal nanti aku jadi pahlawan maka masyarakat akan memilihku jadi Presiden'.

Poro Kiai ingkang kinormatan.. kita yg akan jadi Presiden, itu kata suara langit. Kita gak usah mikir bagaimana caranya. Percaya saja, titik. Dan tugas kita adalah mencegah orang buang puntung rokok dan mencegah orang yg akan menaruh bensin. Padahal itu banyak sekali dan ada di banyak negara, dan pekerjaan itu secara dzahir sangat tidak popular, seperti ndingini kerso. Tapi harus kita ambil. Waktu yg singkat dalam masa itu nanti, kita gak akan ngurusi dalam Negeri.

Kita harus memutus mata rantai pemberontakan Gerakan Aceh Merdeka di Swiss, kita harus temui Hasan Tiro. Tak cukup Hasan Tiro, Presiden dan pimpinan-pimpinan negara yg simpati padanya harus didekati. Butuh waktu lama. Belum lagi separatis RMS (Republik Maluku Sarani) yg bermarkas di Belanda, harus ada lobi ke negara itu agar tak mendukung RMS, juga negara lain yg punya kepentingan di Maluku.

Juga separatis Irian Barat Papua Merdeka, yg saya tahu binaan Amerika. Saya tahu anggota senat yg jadi penyokong Papua Merdeka, mereka membiayai gerakan separatis itu. Asal tahu saja, yg menyerang warga Amerika dan Australia di sana adalah desain mereka sendiri. Ini yg paling sulit, karena pusatnya di Israel. Maka, selain Amerika saya harus masuk Israel juga. Padahal waktu saya sangat singkat.

Jadi mohon para Kiai dan santri banyak istighosah nanti agar tugas kita ini bisa tercapai. Jangan tangisi apapun yg terjadi nanti, karena kita memilih jadi pencegah yg tidak populer. Yang dalam Negeri akan diantemi sana-sini.”

Sekonyong Gusdur berdiri, lalu menegaskan perkataan terakhirnya:

NKRI bagi NU adalah Harga Mati..!
Saya harus pamit karena saya ditunggu pertemuan dengan para pendeta di Jakarta, untuk membicarakan masa depan negara ini. Wasalamu’alaikum wrb..”

Dan sekitar 3 bulan kemudian Gusdur pun jadi Presiden.

Semoga...
#ombad #gusdur #NU

17 May 2019

SAKIT HATI YES, SAKIT JIWA NO

Melawan Pemerintah yg sah itu termasuk BUGHOT dan itu BUKAN JIHAD. Bughot itu sangat dilarang dalam Islam, haramnya juga Haram Mugholladhoh.. 😛

Alasan Jihad pun harus jelas, dimana fatwanya itu tidak sembarangan, harus dari seorang Mujtahid, karena Jihad itu harus fi sabilillah (lurus dalam "jalan" Allah) dan tidak tercampur hawa nafsu yg paling samar sekalipun. Dan yg mewakili Allah itu adalah para Rasul-Nya yg sudah jelas ma'sum dan dijamin surga, serta juga para Ulama yg sudah jelas Ulama Warosatul Anbiya, bukan yg ulama-ulamaan.

Lha ini.. ngapain juga mengatas-namakan Jihad untuk bela orang yg gak jelas (gak dijamin) masuk surga..? Mendukung kok sampai sedemikian fanatiknya, bukankah 'Ashobiyah (ta'ashub) itu dilarang dalam agama..?

Ini tentang 'Ashobiyah :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10202400194871103&id=1380159371

Belajar agama di mana sih.. udah tua kok masih mau dibutakan urusan politik..? Sikap fanatik seperti itu bisa merugikan diri sendiri lho.. banyak contohnya yg sudah kena kasus hukum, ujaran kebencian, kena UU ITE.. itu kan namanya mendzalimi diri sendiri.

Mendingan belajar ke Luna Maya aja deh. Luna, meskipun selama 5 tahun yakin akan jadi istri Reino, tapi ketika KUA mengumumkan secara resmi bahwa Reino berpasangan dengan Syahrini, Luna tidak pernah menuduh KUA curang. Luna juga tidak pernah berniat mendemo KUA, bahkan tidak mau menggalang teman-temannya melakukan People Power untuk menjatuhkan pasangan Reino - Syahrini. Kalah itu memang menyakitkan, tapi Luna legowo, dan mungkin itu yang terbaik bagi Luna Maya.

Bolehlah kalau mau mendukung sepenuh hati, setidaknya jika jagoannya kalah paling banter juga Sakit Hati, tetapi janganlah sampai mendukung sepenuh jiwa, soalnya nanti kalau jagoannya kalah bisa jadi Sakit Jiwa..!

Tapi yg lebih baik itu,

"Cintailah sekedarnya dan Bencilah sekedarnya. Sungguh ada orang-orang yang berlebihan mencintai orang lain, sehingga mereka menjadi hancur. Dan ada orang yang berlebihan membenci orang lain, dan merekapun akan hancur. Engkau jangan berlebihan dalam cinta juga dalam kebencian." (Ibn Atha'illah ra.)

Rasulullah SAW bersabda,

"Cintailah yang kamu cintai sewajarnya saja karena bisa saja suatu saat nanti ia akan menjadi orang yang kamu benci. Bencilah sewajarnya karena bisa saja suatu saat nanti ia akan menjadi yang kamu cintai." (HR. Tirmidzi)

😛

Semoga..
#ombad #lunamaya

PUASA UNTUK MUSYAHADAH

Jika dibandingkan antara Puasa dengan Shalat, maka Puasa itu untuk MUSYAHADAH dan Shalat itu untuk MUNAJAT.

Puasa menghasilkan MUSYAHADAH  (Syahada - Syahida, Penyaksian, bersaksi), pertemuan dengan Allah dengan penyaksian-Nya. Sedangkan Shalat itu MUNAJAT (merahasiakan, mendekati Allah dengan cara berdoa atau berdzikir) dan terdapat hijab/tabir yang menyertainya.

۞ وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ اَنْ يُّكَلِّمَهُ اللّٰهُ اِلَّا وَحْيًا اَوْ مِنْ وَّرَاۤئِ حِجَابٍ اَوْ يُرْسِلَ رَسُوْلًا فَيُوْحِيَ بِاِذْنِهٖ مَا يَشَاۤءُ ۗ    اِنَّهٗ عَلِيٌّ حَكِيْمٌ

"Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahatinggi, Mahabijaksana." (QS. Asy-Syura: 51)

Wujud Al-Haqq bersama kelenyapanmu (fana'). Salik yang mengalami Muhadharah terikat dengan ayat-ayat-Nya. Salik yang mencapai Mukasyafah dilapangkan dengan sifat-sifat-Nya. Dan salik yang memiliki Musyahadah ditemukan dengan Dzat-Nya. Salik yang Muhadharah akalnya menunjukkannya. Salik yang Mukasyafah ilmunya mendekatkannya. Dan salik yang Musyahadah ma’rifatnya menghapusnya.” (Syeikh Abu Qasim Junaid ra.)

"Barangsiapa yang menghiasi dirinya dengan Mujahadah niscaya Allah akan memperbaiki hatinya dengan Musyahadah." (Imam al-Qusyairi ra.)

Rasulullah SAW bersabda,

Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan. Kebahagiaan saat berbuka dan kebahagiaan saat bertemu dengan Tuhannya.”

- "Kebahagiaan saat berbuka" adalah kebahagiaan untuk jiwa hewaninya.

- "Kebahagiaan saat bertemu Tuhannya" adalah kebahagiaan untuk jiwa rasional (an-Nafs an-Natiqah), yaitu al-Latifah ar-Rabbaniyyah.

Allah adalah Dzat yang tak membutuhkan makan dan minum, dan orang yg berpuasa pun berusaha "mendekati" sifat Samdaniyyah (khusus) Allah yaitu tidak makan dan minum. Itulah kenapa pahala puasa langsung disandarkan kepada Allah. Dan tidak ada ibadah yg langsung disandarkan kepada Allah selain puasa.

Setiap amal anak Adam menjadi miliknya kecuali puasa, ia milik-Ku dan Aku Sendiri yang akan memberi imbalannya.” (HR. Muslim)

Hendaklah kamu berpuasa, karena tidak ada yang serupa dengannya.” (HR. an-Nasa’i)


Semoga...
#ombad #tasawuf 12 #ramadhan 1440 H.

16 May 2019

KHADIJA, RAMADHAN, TAHUN KESEDIHAN

Pada bulan Ramadhan tahun ke-10 kenabian, tiga tahun sebelum hijrah ke Madinah. Istri tercinta, Khadija rah. sakit menjelang ajal.

Khadija : “Aku memohon maaf kepadamu, kalau aku sebagai istrimu belum berbakti kepadamu.”

Rasulullah : "Jauh dari itu ya Khadija, engkau telah mendukung dakwah Islam sepenuhnya.”

Kemudian Khadija memanggil Fatima Az-Zahra dan berbisik: “Fatima putriku, aku yakin ajalku segera tiba, yang kutakutkan adalah siksa kubur. Tolong mintakan kepada ayahmu, aku malu dan takut memintanya sendiri, agar ayahmu memberikan sorbannya yg biasa untuk menerima wahyu agar dijadikan kain kafanku.”

Mendengar itu Rasulullah SAW berkata:
“Wahai Khadijah, Allah menitipkan salam kepadamu, dan telah dipersiapkan tempatmu di surga.”

Ummul Mukminin, Khadija pun menghembuskan nafas terakhirnya di pangkuan suami tercinta, Muhammad Rasulullah SAW. Didekapnya istrinya itu dengan perasaan pilu yg teramat sangat, tumpahlah air mata Rasulullah dan semua orang yg ada di situ.

Rasulullah berkata di dekat jasad istrinya :

"Wahai Khadija istriku sayang, demi Allah, aku takkan pernah mendapatkan istri sepertimu. Pengabdianmu kepada Islam dan diriku sungguh luar biasa. Allah Maha Mengetahui semua amalanmu. Semua hartamu kau hibahkan untuk Islam. Kaum muslimin pun ikut menikmatinya. Semua pakaian kaum muslimin dan pakaianku ini juga darimu. Namun begitu, mengapa permohonan terakhirmu kepadaku hanyalah selembar sorban..?”

Rasulullah semakin sedih mengenang istrinya semasa hidup. Seluruh kekayaan istrinya diserahkan kepadanya untuk perjuangan Islam. Dua per tiga kekayaan Kota Mekkah adalah milik Khadija. Tetapi ketika Khadija hendak menjelang wafat, tidak ada kain kafan yg bisa digunakan untuk menutupi jasadnya, bahkan pakaian yg digunakan Khadijah ketika itu adalah pakaian yg sudah sangat kumuh dengan 83 tambalan diantaranya dengan kulit kayu.

Rasulullah kemudian berdoa,

“Ya Allah, Ya Ilahi Robbi, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Khadijaku, yang selalu membantuku dalam menegakkan Islam, mempercayaiku pada ketika orang lain menentangku, menyenangkanku pada saat orang lain menyusahkanku,  menentramkanku pada saat orang lain membuatku gelisah. Oh Khadijaku sayang, kau meninggalkanku sendirian dalam perjuanganku. Siapa lagi yang akan membantuku..?”

Mekkah, 11 Ramadhan tahun ke-10 kenabian.
Istri tercinta, Khadija wafat dalam usia 65 tahun, saat usia Rasulullah sekitar 50 tahun. Tahun itu pun disebut sebagai 'Amul Huzni (Tahun Kesedihan) dalam perjalanan hidup Rasulullah SAW.

**
 
Suatu hari..
Rasulullah pulang dari berdakwah. Khadija menyambut dan hendak berdiri di depan pintu tapi Rasulullah meminta agar istrinya tetap di tempatnya.

Saat itu Khadija sedang menyusui Fatima yg masih bayi. Saat itu seluruh kekayaan mereka telah habis. Seringkali makanan pun tak punya sehingga ketika Fatima menyusu, bukan air susu yg keluar akan tetapi darah. Darahlah yg masuk dalam mulut Fatima.

Kemudian Rasulullah mengambil Fatima dari gendongan istrinya lalu diletakkan di tempat tidur. Rasulullah yg lelah berdakwah, menghadapi segala caci maki dan fitnah manusia itu lalu berbaring di pangkuan istrinya dan tertidur.

Khadija pun membelai kepala suaminya penuh kelembutan dan rasa sayang. Tak terasa air mata Khadija menetes di pipi suaminya dan membuatnya terjaga.

“Wahai Khadija, mengapa engkau menangis..? Adakah engkau menyesal bersuamikan aku, Muhammad..?” tanya Rasulullah dengan lembut.

"Dahulu engkau wanita bangsawan, engkau mulia, engkau hartawan. Namun hari ini engkau telah dihina orang. Semua orang telah menjauhi dirimu. Seluruh kekayaanmu habis. Adakah engkau menyesal wahai Khadija bersuamikan aku, Muhammad..?" lanjut Rasulullah tak kuasa melihat istrinya menangis.

“Wahai suamiku. Wahai Nabi Allah. Bukan itu yang kutangiskan. Dahulu aku memiliki kemuliaan, kemuliaan itu telah aku serahkan untuk Allah dan Rasul-Nya. Dahulu aku adalah bangsawan,  kebangsawanan itu juga aku serahkan untuk Allah dan Rasul-Nya. Dahulu aku memiliki harta kekayaan. Seluruh kekayaan itupun telah aku serahkan untuk Allah dan Rasul-Nya. Sekarang aku tak punya apa-apa lagi. Tetapi engkau masih terus memperjuangkan agama ini. Sekiranya nanti aku mati sedangkan perjuanganmu ini belum selesai, sekiranya engkau hendak menyeberangi sebuah lautan, sekiranya engkau hendak menyeberangi sungai, namun engkau tidak memperoleh rakit ataupun jembatan maka galilah lubang kuburku, ambilah tulang belulangku. Jadikanlah sebagai jembatan untuk engkau menyeberangi sungai itu supaya engkau bisa berjumpa dengan manusia dan melanjutkan dakwahmu. Ingatkan mereka tentang kebesaran Allah. Ingatkan mereka kepada yang hak. Ajak mereka kepada Islam.." kata Khadija.

*
Rasulullah SAW bersabda,

"Pemuka wanita ahli surga ada empat. Ia adalah Maryam binti Imran, Fatima binti Muhammad SAW, Khadija binti Khawailid, dan Asiyah." (HR. Hakim - Muslim)

Allaahumma sholli wa sallim 'ala sayyidina Muhammmad wa 'ala aali sayyidina Muhammad.

Semoga..
#ombad #sejarah #khadija #wafat

FASE MAGHFIRAH

(10 Hari Kedua Ramadhan)

Rasulullah SAW bersabda:

"Awal bulan Ramadhan adalah Rahmat, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya Itqun Minan Naar (pembebasan dari api neraka)."

Fase 10 hari yg Kedua dalam bulan puasa nanti, adalah Fase Maghfirah (ampunan). Maghfirah (Ghafara, Yaghfiru, Maghfiratan), ghafara ini secara harfiah artinya Menutup, maka Maghfirah bisa diartikan sebagai ditutupnya dosa-dosa karena sudah diampuni Allah Ta'ala.

Dalam Tafsir al-Kabir nya Imam ar-Razi ra. disebutkan bahwa Maghfirah itu adalah tertutupinya dosa-dosa sehingga bisa terjaga dari siksaan, rasa malu dan kehinaan. Dan hal ini muncul setelah adanya pemberian Maaf dari Allah al-Afuw, sehingga tertutupi dari dosa dan akibatnya. Prosesnya sesuai dengan ayat,

وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ 

Beri Maaflah kami; Ampunilah kami; dan Rahmatilah kami." (QS. 2:286)

Artinya, supaya selaras dengan fase Maghfirah, sebaiknya 10 hari pertama itu memperbanyak Istighfar dan berdzikir.

Dalam Tasawuf, ini berhubungan dengan tahap kedua yaitu Shafa (penyucian, esensi dari huruf Shad), tentunya diawali dulu dengan tahap yg pertama, yaitu tahap Taubat (esensi dari huruf Ta). Taubat dengan cara ber-istighfar terus menerus dan berdzikir, sehingga memudahkan untuk memasuki tahapan selanjutnya yaitu Shafa, yg berupa terbilasnya kotoran qalbu. Seperti halnya, tubuh berdaki dan berdebu yg sedang mandi dan membersihkan diri di dalam Samudera Maghfirah, yg dipenuhi jernih dan beningnya air Dzikir dan disabuni dengan harumnya sabun Istighfar.

Dan selanjutnya, mutiara-mutiara yg selalu bercahaya dan yg bersumber dari kedalaman Samudera pun siap menanti untuk menghiasi kebeningan qalbu.

Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq alaih)

Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan,dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan.” (HR. Al-Bazzar)

Semoga.. 
#ombad 11 #ramadhan 1440 H.

15 May 2019

'ALI, KEBERANIAN & MOTIVASI MANTAN BUDAKNYA

Suatu hari, 'Ali bin Abi Thalib mendatangi Rasulullah SAW yg sedang berada di kediaman Ummu Salamah rah.

Tak lama setelah mengucapkan salam, terlihat pintu dibuka Ummu Salamah rah. dan mempersilakan 'Ali masuk.
'Ali pun masuk, kemudian mengucapkan salam dan dijawab oleh Rasulullah, sambil dipersilakan duduk di depan Rasulullah SAW.

'Ali bin Abi Thalib menundukkan kepala, seolah-olah mempunyai maksud, tetapi malu hendak mengutarakannya.

Rasulullah : "Hai 'Ali nampaknya engkau mempunyai suatu keperluan. Katakanlah apa yg ada dalam pikiranmu. Apa saja yg engkau perlukan akan kauperoleh dariku."

'Ali : "Maafkanlah ya Rasulullah. Anda tentu ingat bahwa anda telah mengambilku dari paman anda, Abu Thalib dan bibi anda, Fatimah binti Asad, di kala aku masih kanak-kanak dan belum mengerti apa-apa. Sesungguhnya Allah telah memberi hidayat kepadaku melalui anda juga. Dan anda, ya Rasulullah, adalah tempat aku bernaung dan anda jugalah yg menjadi washilahku di dunia dan akhirat. Setelah Allah membesarkan diriku dan sekarang menjadi dewasa, aku ingin berumah tangga; hidup bersama seorang isteri. Sekarang aku datang menghadap untuk melamar puteri anda, Fatima. Ya Rasulullah, apakah anda berkenan menyetujui dan menikahkan diriku dengan dia..?"

Wajah Rasulullah pun nampak berseri-seri dan tersenyum.

Rasulullah : "Hai 'Ali, apakah engkau mempunyai suatu bekal maskawin..?'' .

'Ali : "Demi Allah, Anda sendiri mengetahui bagaimana keadaanku, tak ada sesuatu tentang diriku yg tidak anda ketahui. Aku tidak mempunyai apa-apa selain sebuah baju besi, sebilah pedang dan seekor unta."

Rasulullah : "Tentang pedangmu itu, engkau tetap membutuhkannya untuk melanjutkan perjuangan di jalan Allah. Dan untamu itu engkau juga butuh untuk keperluan mengambil air bagi keluargamu dan juga engkau memerlukannya dalam perjalanan jauh. Oleh karena itu aku hendak menikahkan engkau hanya atas dasar maskawin sebuah baju besi saja. Aku puas menerima barang itu dari tanganmu. Hai 'Ali engkau wajib bergembira, sebab Allah 'Azza wajalla sebenarnya sudah lebih dahulu menikahkan engkau di langit sebelum aku menikahkan engkau di bumi."

**

Perlu diketahui, keberanian 'Ali untuk melamar putri Rasulullah SAW ini muncul setelah dimotivasi terus oleh mantan budaknya.

“Tahukah engkau bahwa Fatima telah dilamar..?” kata bekas budaknya.

Tidak tahu.” jawab 'Ali.

“Dia telah dilamar. Mengapa engkau tidak segera datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar dinikahkan dengannya..?” Jelas mantan budaknya.

Aku punya apa untuk menikah dengannya..?” Tanya 'Ali

“Kalau kamu datang ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau akan menikahkanmu.” Jawab bekas budaknya menyemangati.

Motivasi dari bekas budaknya ini yg makin mendorong keberanian 'Ali untuk melamar Fatima. Putri bungsu Rasulullah ini sudah lama ditaksir 'Ali. Jatuh cintanya 'Ali bin Abi Thalib kepada Fatima mulai bersemi semenjak melihat Fatima merawat, membasuh dan mengobati luka ayahnya, Muhammad SAW karena terluka parah akibat berperang. Dan semejak itu, 'Ali bertekad untuk melamar Fatima.

**
 
Singkat cerita, 'Ali pun menjual baju besinya dan dapat uang 400 dirham untuk diserahkan kepada Rasulullah SAW.

Dengan persetujuan Rasulullah SAW, Abu Bakar ra. menyerahkan 66 dirham kepada Ummu Salamah untuk "biaya pesta" perkawinan. Dan sisa uang itu dipergunakan untuk membeli perkakas dan peralatan rumah tangga, yaitu :

- Baju kasar perempuan : 1 buah.
- Kudung : 1 buah.
- Kain Qathifah hitam (buatan Khaibar) : 1 buah.
- Balai-balai : 1 buah.
- Kasur dari kain kasar Mesir (isi ijuk kurma) : 1 buah.
- Kasur (isi bulu kambing) : 1 buah.
- Bantal kulit (buatan Thaif, isi daun idzkir) : 4 buah.
- Kain tabir tipis (terbuat dari bulu) : 1 buah.
- Tikar buatan Hijr : 1 buah.
- Gilingan tepung : 1 buah.
- Ember tembaga : 1 buah.
- Kantong kulit (tempat air minum) : 1 buah.
- Mangkuk susu : 1 buah.
- Mangkuk air : 1 buah.
- Wadah air untuk bersuci : 1 buah.
- Kendi berwarna hijau : 1 buah.
- Kuali tembikar  : 1 buah.
- 'Aba-ah (semacam jubah) : 1 buah.
- Dan beberapa lembar kulit kambing.

**

Suatu hari setelah keduanya menikah,

Fatima : "Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta pada seorang pemuda dan aku ingin menikah dengannya."

'Ali : "Mengapa engkau tetap mau menikah denganku, dan apakah engkau menyesal menikah denganku..?"

Fatima : "Pemuda itu adalah dirimu.." 😍

ooohh.. coo cwiitttt.. ❤️

Semoga..
#ombad #sejarah

BELAJARLAH BERPUASA

Belajarlah berpuasa kepada Ular, yang berpuasa untuk memperbaharui tubuhnya, mengganti kulit yang sudah usang menjadi kulit yang terbarukan. #taubat #shafa

Belajarlah berpuasa kepada Ulat, yang berpuasa untuk transformasi tubuhnya, sehingga menjadi kupu-kupu yang indah, terbang dan melakukan penyerbukan. #kematian #khalwat

Muutu qabla an tamuutu.
"Matilah sebelum Mati." (Hadist)

Belajarlah berpuasa kepada Burung, yang berpuasa untuk mengerami telur-telurnya, sehingga bisa menetaskan telur jadi anak, menghasilkan pengganti dan generasi penerus dirinya. #kelahirankedua

Manusia tidak akan mampu masuk ke malakutnya langit, kecuali telah dilahirkan dua kali seperti burung.” (Nabi 'Isa as.)

Belajarlah berpuasa seperti Pohon yang tetap Diam dalam Ketegaran, dalam teriknya siang dan dinginnya malam, dalam keringnya kemarau dan basahnya hujan. Seperti halnya Maryam yang tetap Diam dan Tegar saat membawa putranya Isa as. ke hadapan kaumnya yg mempertanyakan kelahirannya. #istiqamah

"Puasa merupakan perisai selama bohong --fitnah, hoax-- tidak merobeknya." ('Ali bin Abi Thalib kw.)

Dan berpuasalah seperti mereka, yang berpuasa bukan sekedar menahan lapar dan dahaga, bukan sekedar pahala, tetapi melakukan perubahan yang lebih baik, bertransformasi baik ke dalam maupun ke luar diri, baik lahir maupun batin. #kebaikan


Semoga..
#ombad #tasawuf 10 #ramadhan 1440 H.

14 May 2019

PUASA, HIDANGAN DARI LANGIT


 
كل عمل ابن آدم له إلا الصوم فإنه لي وأنا أجزي به 
 
Kullu ‘amali Ibni Adam lahu illash shiyaam, fainnahu lii wa anaa ajzii bihi.

"Semua amal manusia miliknya, kecuali puasa. Puasa adalah milik-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya." (HR. Bukhari - Muslim)

Ayat ini yg menyebabkan ibadah Puasa itu sangat istimewa. Kenapa?

Pertama, karena ibadah-ibadah lain rentan terhadap RIYA' (pamer).

Shalat, seringkali pelaksanaannya sulit mengelak dari nafsu Pamer, apakah itu ketika menenteng sajadah ke mesjid, dalam berpakaian atau sesudahnya dengan "melirik" dan "memeriksa" tetangganya yg gak ke mesjid. Dan kadang di hatipun sering tercetus, "shalat di mesjid donk".

Begitupun Zakat (dan infak, sedekah), kadang bisa tercetus dalam hati, "Gue kan kaya makanya ngasih".. Belum lagi kalau di belakangnya diomong-omongin, mirip iklan di TV.. 

Apalagi Umrah atau Naik Haji, ketika ditunjang kamera atau hp, "aku sedang umrah yang ke-empat", atau dibarengi budaya sisa feodalisme, bisa-bisa manyun ketika sudah naik haji tidak dipanggil Pak Haji atau Bu Haji oleh para tetangga, "Gimana sich, aku kan udah naik haji, mahal lagi, kamu mah belum".

Kedua, karena lewat puasa kita berusaha "mengosongkan" diri (baca : memperkecil hawa nafsu). Awalnya memang secara lahir dulu, dengan mengosongkan perut dan keinginan lahiriah, oleh karena itu dikatakan dalam Hadits,

"Orang yang puasa meninggalkan syahwatnya karena diri-Ku." 

Selanjutnya berusaha semakin dalam lagi ke dalam diri, dengan berupaya supaya bisa mengosongkan hati dari berbagai hal yg tidak sejalan dengan keinginan-Nya.

Semakin baik kualitas puasa seseorang maka semakin baik kualitas pengosongan diri dari hawa nafsu dan syahwat. Secara tersirat, ini disebutkan dalam Hadist :

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda,

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

"Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.” (HR. Bukhari - Muslim).

Artinya, puasa itu merupakan upaya untuk mendidik diri (melalui rasa lapar, haus dan meredam hawa nafsu), sampai "menyentuh" jiwa dan qalbu, sehingga diharapkan jiwa dan qalbunya mengalami proses "pengosongan" dari hawa nafsu, dan selanjutnya  pada saat yg bersamaan jiwa dan qalbunya pun merasakan dan menikmati santapan lezat ruhani dari-Nya.

Ada puisi dari Maulana Jalaludin Rumi ra. yg menjelaskan bahwa puasa Ramadhan itu bukan hanya untuk penyucian atau pengendalian diri saja, tetapi juga merupakan upaya untuk memberi peluang kepada jiwa mendapatkan hidangan dari langit yg lebih lezat daripada hidangan (makanan) yg berasal dari bumi.

"Bulan puasa telah tiba, larangan raja mulai berlaku.
Jauhkan tanganmu daripada makanan, hidangan ruhani telah disediakan.
Ruh telah bebas dari pengasingan dirinya dan menundukkan tangan tabiat jelek.
Hati yang sesat telah dikalahkan, dan prajurit iman telah sampai.
Bala tentara penidur telah menyerah dan segera ditawan,
Dari bara penyulut api jiwa tiba seraya meratap.
Lembu itu begitu molek, Musa bin Imran muncul;
Melaluinya si mati hidup semula apabila badannya telah melaksanakan upacara qurban;
Puasa ialah upacara qurban kita, yang menghidupi jiwa;
Mari kita qurbankan badan kita, karena jiwa tiba sebagai tamu;
Iman yang teguh ialah awan lembut, Kearifan ialah hujan yang tercurah darinya, karena pada bulan iman inilah al-Qur'an diwahyukan.
Apabila nafsu badani dikawal, ruh akan mi'raj ke langit;
Apabila pintu penjara dirubuhkan maka jiwa akan mencapai pelukan Kekasih.
Hati telah menukar tabir gelapnya dan menggerakkan sayapnya ke angkasa;
Hati, yang menyerupai malaikat, sekali lagi tiba di tengah mereka.
Tangkaplah tali pengikat tubuhnya, di atas perigi berteriaklah, “Yusuf dari Kan'an telah tiba!”
Pada waktu `Isa Almasih terjatuh dari keledainya maka doanya diterima Allah;
Cucilah tanganmu, karena Hidangan langit telah tiba;
Cucilah tangan dan mulutmu, jangan makan atau bercakap-cakap;
Carilah kata dan suapan nasi yang diturunkan untuk dia Si Diam..!"

Dan dalam Hilyat al-Abdaal, Syeikh Muhyidin Ibn 'Arabi ra. menjabarkan ciri hamba yg Puasanya benar adalah dengan semakin tumbuhnya sifat-sifat berikut:

- Rendah hati,
- Meningkat kepatuhannya,
- Sederhana,
- Lembut hati,
- Makin merasa fakir,
- Tidak ada bangga diri,
- Perilaku yg tenang,
- Bebas dari pikiran yg tidak pada tempatnya.

Mudah-mudahan kita bisa "menyantap" jamuan khusus ruhani dari-Nya selama Ramadhan ini.

Stay awake in the night, endure hunger.


Semoga..
#ombad #tasawuf 09 #ramadhan 1440 H.

13 May 2019

PROPAGANDA (HOAX)

Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia (1942 - 1945), begitu banyak poster-poster Propaganda Jepang yg ditempelkan pada dinding-dinding bangunan. Awalnya Propaganda itu untuk menarik hati pemuda-pemuda Indonesia agar bergabung sebagai prajurit perang hingga romusha.

"Slogan Tiga A : Nippon Pemimpin Asia, Nippon Pelindung Asia, Nippon Cahaya Asia."

Barisan Propaganda, sebagai pelaksana, lalu berstrategi dengan mengembangkan dan merambah ke semua media publikasi, dari poster-poster sampai pers, seperti : koran Asia Raja (Djakarta), koran Soeara Asia (Soerabaja), dan Tjahaja (Bandoeng).

Begitupun pada akhir Perang Dunia II, Jepang menutupi kekalahan beruntunnya itu dengan membuat Propaganda bahwa ia tidak terkalahkan di setiap perangnya.

Propaganda hoax yg dibuat Komandan perangnya ini mengakibatkan para prajurit tidak tahu bahwa mereka sudah mengalami kekalahan telak. Banyak tentara jepang mengalami Halusinasi kemenangan perang akibat dari propaganda ini.

Bahkan salah seorang prajuritnya mengalami Kegilaan, dimana setiap hari ia seolah-olah berada dalam keadaan perang, sembunyi dibalik tank-tank dan peralatan perang.
 
Akankah sejarah seperti ini berulang..?
Halunisasi dan Kegilaan.


Semoga..
#ombad #sejarah

TINJAUAN PUASA SECARA UNSUR (ANASIR) TUBUH

Unsur dalam tubuh manusia secara garis besar ada 4 jenis, yaitu : Tanah (QS. 38:71), Air (QS. 25:54), Api (QS. 2:24), dan Angin (QS. 38:72).. dan kalau dalam tasawuf, keempat unsur ini bersumber dari Nur Muhammad.

Ketika tubuh kita berpuasa, artinya pasokan unsur Tanah --lewat makanan-- dan unsur Air --lewat minuman-- akan berkurang.

Secara keseimbangan, maka yang akan naik kadarnya adalah Api dan Angin. Itulah kenapa orang yang berpuasa (lapar dan haus) cepat naik emosinya karena unsur Api lebih dominan, dan sangat mudah "naik" ketika beribadah ataupun bermeditasi karena unsur Angin lebih dominan.

Ketika pengaruh unsur Tanah, Air dan Api ini bisa dikendalikan, maka selanjutnya akan merasakan dominasi pengaruh 'Angin'. Akan ada hubungannya dengan kemudahan dalam "proses" spiritual ketika beribadah karena dukungan unsur tubuh yg mendominasi. Tentu ini gak ada hubungan sama perokok yg rajin ngisep angin.. 😀

Hal ini mirip dengan para rahib Buddha yg hanya makan makanan vegetarian, untuk mengurangi unsur Api yg berasal dari daging, ataupun para ikhwan tarekat yg sedang melakukan khalwat dimana tidak disarankan makan yg berasal dari makanan berjiwa.

Inilah maksud "tersirat" dari ayat/dalil yg menyatakan bahwa bulan Ramadhan ini bulan Rahmat (atau dengan kata lain "Allah lebih dekat")..

**

Secara sekilas, masalah unsur (anasir) tubuh ini disinggung Syeikh Abdul Qadir al-Jailani qs. dalam kitqb Sirrul Asrar, Fasal 11 tentang Bahagia dan Celaka. Dalam bab ini dijelaskan esensi dari Hadist : “Orang yang akan bahagia telah ditetapkan kebahagiaannya dalam perut ibunya. Begitu pun yang celaka telah ditentukan celakanya dalam perut ibunya.”

Maksud dari kata “ibu” di Hadits di atas adalah berkumpulnya empat unsur (Tanah, Air, Api dan Angin) yg merupakan "sumber" kekuatan kemanusiaan, dan bisa menimbulkan Kebahagiaan ataupun Penderitaan (menghancurkan, mematikan).

Berbeda dengan Malaikat yg terbentuk hanya dari unsur cahaya ataupun Jin (Iblis) yg hanya dari unsur Api, Manusia itu terbentuk dari sesuatu yg berlawanan, paradoksial, maka manusia harus bisa mengendalikan serta menyeimbangkan segala sesuatu yg berlawanan dalam tubuhnya. Ibadah puasa adalah salah satu solusinya.

**

Penelitian modern menunjukkan bahwa :

Puasa mampu memicu regenerasi sistem sel dan sistem kekebalan tubuh yg rusak. Hal ini terjadi karena lewat puasa itu bisa "menyeimbangkan" kembali unsur-unsur pembentuk tubuhnya, sebutlah "me-reset" untuk kembali ke posisi "awal".

Inilah kenapa di QS. 2:184-185 diperintahkan bagi orang yg sakit mengganti Puasanya sejumlah hari yg ditinggalkannya (baik untuk pria maupun wanita). Hal ini berbeda dengan ibadah Shalat dimana para wanita yg mens tidak perlu mengganti shalat yg tidak dilakukannya ketika mens.

Dan bisa sy katakan, penelitian di atas merupakan bukti bahwa adanya Fase Rahmat dalam Puasa (Ramadhan), dimana salah satunya adalah rahmat (kasih sayang) Allah agar hamba-Nya bisa sehat dan seimbang kondisi tubuhnya.

Semoga..
#ombad 08 #ramadhan 1440 H.

12 May 2019

BERBURUK SANGKA ITU KETERGESAAN

Seorang dosen menceritakan sebuah kisah di depan para mahasiswanya.

Ada sepasang suami istri yg berusaha berlari menuju ke sebuah helikopter yg berada di puncak sebuah gedung untuk menyelamatkan diri pada saat terjadi kebakaran.

Tetapi saat sampai di atas sana, mereka menyadari bahwa hanya ada satu tempat yg tersisa. Dengan segera sang Suami melompat mendahului Istrinya untuk mendapatkan tempat itu, sementara sang Istri hanya bisa menatap kepadanya sambil meneriakkan sebuah kalimat sebelum helikopter itu terbang menjauh.

Dan kejadian berikutnya.. api itu semakin membesar dan menghanguskan seluruhnya (termasuk sang Istri).

Dosen yg menceritakan kisah ini bertanya pada para mahasiswanya: "Menurut kalian, apa yg sang Istri itu teriakkan..?"

Sebagian besar mahasiswa-mahasiswi itu menjawab :
"Kamu Jahat", "Aku benci kamu", "Suami kurang ajar", "Suami egois", "Laki-laki gak bertanggungjawab", "Dasar gak tau malu kamu !", dsb. 

Tapi ada seorang mahasiswi yg diam saja, dan dosen itu meminta mahasiswi yg diam itu menjawab pertanyaannya. Mahasiswi itu menjawab :
"Saya yakin si Istri pasti berteriak 'Tolong jaga anak kita baik-baik'."

Dosen itu terkejut dan bertanya: "Apakah kamu sudah pernah dengar cerita ini sebelumnya..?"

Mahasiswi itu menggeleng, "Belum.. tapi itu yg dikatakan oleh ibu saya sebelum dia meninggal karena penyakit kronis.."

Dosen  itu menatap seluruh kelas dan berkata :
"Ya, Itulah jawaban yg benar. Gedung itu benar-benar terbakar habis dan sang Suami harus kembali ke kota kecilnya dengan Air mata yg terus berlinang. Dia harus menjemput dan mengasuh serta membesarkan anak-anak mereka yg masih TK dan Balita sendirian dan menyimpan Kisah Tragedi rapat-rapat tanpa pernah dibahas lagi. Dan bertahun-tahun kemudian, anak-anaknya telah menjadi dewasa. Ada yg menjadi Pengusaha, ada yg menjadi Dokter dan satu lagi masih bekerja sambil kuliah.

Pada suatu hari ketika anak bungsunya membersihkan kamar sang Ayah, dia menemukan buku harian ayahnya. Dia menemukan kenyataan bahwa terjadi kebakaran di gedung waktu  itu, dimana mereka sedang melakukan berobat jalan karena sang Ibu menderita penyakit kanker ganas dan divonis dokter akan segera meninggal.

Karena itulah, di saat darurat kala kebakaran tersebut, ayahnya memutuskan mengambil satu-satunya kesempatan untuk bertahan hidup supaya bisa tetap membesarkan anak-anaknya. Dan dia menulis semua kejadian itu di buku hariannya. Betapa dia berharap sang Istri tercintalah yg naik ke helikopter itu. Tapi demi anak-anaknya, terpaksa dengan hati menangis dia membiarkan sang Istri  tertinggal di sana dan meninggal sendirian.

Si anak bungsu kemudian menceritakan kepada kedua kakaknya dan mereka bertiga segera menyusul sang Ayah di tempat kerjanya. Mereka sujud mencium kaki sang Ayah secara bergantian, mengucap syukur atas perjuangan sang Ayah membesarkan mereka semua, walaupun harus menyimpan penyesalan dan menanggung beban yg demikian berat."

Cerita itu selesai, dan seluruh kelas pun terdiam.

Dosen itu kemudian berkata :
"Siapakah sang Ayah..? Sang Ayah Itu.. saat ini berada di hadapan kalian."

Para mahasiswa pun terhenyak, meneteskan air mata haru.
              
**

Moral of The Story..

Kebaikan dan kejahatan di dunia ini tidak sesederhana yg kita pikirkan. Ada berbagai macam cerita, alasan dan kompleksitas dibalik peristiwa yg kadang sulit dimengerti. Jadi jangan pernah melihat hanya dari luarnya saja dan kemudian langsung menghakimi, apalagi tanpa tahu apa-apa.

Dan alangkah baiknya jika helikopternya itu ada dua buah.


Semoga..
#ombad #moral #thestory

RASULULLAH SAW BUKAN MANUSIA BIASA

Sayidah Aminah berkata, “Ketika aku mengandung 'Kekasihku' Muhammad, di awal masa kehamilanku, yaitu bulan Rajab..

Suatu malam, ketika aku dalam kenikmatan tidur, tiba tiba masuk seorang laki-laki yang sangat elok parasnya, wangi aromanya, dan tampak sekali pancaran cahayanya.

Dia berkata, “Marhaban bika Ya Muhammad (Selamat datang untukmu Wahai Muhammad)..”
Aku bertanya, “Siapa engkau..?”
Ia menjawab, “Aku Adam, ayah sekalian manusia.”
“Apa yang engkau inginkan..?”
Aku ingin membawa kabar gembira. Bahagialah engkau wahai Aminah, engkau sedang mengandung 'Sayyidil Basyar' (Pemimpin Manusia).”

Pada Bulan Kedua datang seorang laki-laki, seraya berkata, “Assalamu’alaika Ya Rasulallah (Salam untukmu wahai utusan Allah)..”
Aku bertanya, “Siapa engkau..?”
Ia menjawab, “Aku Tsits.”
“Apa yang engkau inginkan..?”
Aku ingin menggembirakanmu, bergembiralah wahai Aminah, engkau sedang mengandung 'Shohibut Ta’wil wal Hadits' (Pemilik Ta’wil dan Hadits).”

Pada Bulan Ketiga datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Nabiyallah (Salam untukmu wahai Nabi Allah).”
Aku bertanya, “Siapa engkau..?”
Ia menjawab, “Aku Idris.”
“Apa yang engkau inginkan..?”
Gembiralah engkau Ya Aminah, engkau sedang mengandung 'Nabiyir Rois' (Nabi Pemimpin).”

Pada Bulan Keempat datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Habiballah (Salam untukmu wahai Kekasih Allah).”
Aku bertanya, “Siapa engkau..?”
Ia menjawab, “Aku Nuh.”
“Apa yang engkau inginkan..?”
Bahagialah wahai Aminah, engkau sedang mengandung 'Shohibun Nashri wal Futuh' (Pemilik Pertolongan dan Kemenangan).”

Pada Bulan Kelima datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Shafwatallah (Salam untukmu wahai Sahabat Karib Allah).”
Aku bertanya, “Siapa engkau..?”
Ia menjawab, “Aku Hud.”
“Apa yang engkau inginkan..?”
Bergembiralah wahai Aminah, engkau sedang mengandung 'Shohibusy Syafa’ah fil yawmil Masyhud' (Pemilik Syafaat di Hari Persaksian/kiamat).”

Pada Bulan Keenam datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Rohmatallah (Salam untukmu wahai kasih sayang Allah).”
Aku bertanya, “Siapa engkau..?”
Ia menjawab, “Aku Ibrohim Al-Kholil.”
“Apa yang engkau inginkan..?”
Bahagialah engkau Ya Aminah, engkau sedang mengandung 'Nabiyil Jalil' (Nabi yang Agung).”

Pada Bulan Ketujuh datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya manikhtaarohullah” (Salam untukmu wahai orang yang telah dipilih Allah).”
Aku bertanya, “Siapa engkau..?”
Ia menjawab, “Aku Isma’il Adz-Dzabih (Yang disembelih).”
“Apa yang engkau inginkan..?”
Gembiralah Ya Aminah, engkau sedang mengandung 'Nabiyil Malih' (Nabi yang Elok).”

Pada Bulan Kedelapan datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Khirotallah” (Salam untukmu wahai pilihan Allah).”
Aku bertanya, “Siapa engkau..?”
Ia menjawab, “Aku Musa putra Imran.”
“Apa yang engkau inginkan..?”
Kabar gembira Ya Aminah, engkau sedang mengandung 'Man Yunzalu ‘alaihil Qur’an' (Orang yang akan diturunkan padanya Al-Qur’an).”

Pada Bulan Kesembilan, yakni bulan Robi’ul Awwal, datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Rosulallah” (Salam untukmu wahai utusan Allah).”
Aku bertanya, “Siapa engkau..?”
Ia menjawab, “Aku Isa putra Maryam.”
“Apa yang engkau inginkan..?”
Gembiralah engkau Ya Aminah, engkau sedang mengandung 'Nabiyil Mukarrom wa rosulil mu’adhom' (Nabi yang dimuliakan dan Rasul yang diagungkan).”

Sumber :
Syeikh Nawawi Banten, Maulid Ibriz, hlm 17-19.

**

Detik-detik Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Telah disebutkan bahwa sesungguhnya pada bulan ke sembilan kehamilan Sayyidah Aminah (Robi'ul-Awwal) saat hari-hari kelahiran Nabi Muhammad saw sudah semakin dekat, Alloh swt semakin melimpahkan bermacam anugerah-Nya kepada Sayyidah Aminah mulai tanggal 1 hingga malam tanggal 12 Robiul-Awwal malam kelahiran Al-Musthofa Muhammad saw.

Pada Malam Pertama (ke 1) :

Alloh swt melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman yang luar biasa sehingga Sayyidah Aminah merasakan ketenangan dan kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

Pada malam ke 2 :

Datang seruan berita gembira kepada ibunda Nabi Muhammad saw yang menyatakan dirinya akan mendapati anugerah yang luar biasa dari Alloh swt.

Pada malam ke 3 :

Datang seruan memanggil :
“Wahai Aminah … sudah dekat saat engkau melahirkan Nabi yang agung dan mulia, Muhammad Rosululloh saw yang senantiasa memuji dan bersyukur kepada Alloh swt.”

Pada malam ke 4 :

Sayyidah Aminah mendengar seruan beraneka ragam tasbih para malaikat secara nyata dan jelas.

Pada malam ke 5 :

Sayyidah Aminah mimpi bertemu dengan Nabi Alloh Ibrohim as.

Pada malam ke 6 :

Sayyidah Aminah melihat cahaya Nabi Muhammad saw memenuhi alam semesta.

Pada malam ke 7 :

Sayyidah Aminah melihat para malaikat silih berganti saling berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira sehingga kebahagiaan dan kedamaian semakin memuncak.

Pada malam ke 8 :

Sayyidah Aminah mendengar seruan memanggil dimana-mana, suara tersebut terdengar dengan jelas mengumandangkan :
“Berbahagialah wahai seluruh penghuni alam semesta, telah dekat kelahiran Nabi agung, Kekasih Alloh swt Pencipta Alam Semesta.”

Pada malam ke 9 :

Alloh swt semakin mencurahkan rohmat kasih sayang kepada Sayyidah Aminah sehingga tidak ada sedikitpun rasa sakit, sedih, susah, dalam jiwa Sayyidah Aminah.

Pada malam ke 10 :

Sayyidah Aminah melihat tanah Tho’if dan Mina ikut bergembira menyambut akan kelahiran Nabi Muhammad saw.

Pada malam ke 11 :

Sayyidah Aminah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Sayyidina Muhammad saw.

Malam detik-detik kelahiran Nabi Muhammad saw, tepat tanggal 12 Robi’ul-Awwal di sepertiga malam. Di malam ke 12 ini langit dalam keadaan cerah tanpa ada mendung sedikitpun. Saat itu Sayyid Abdul Mutholib (kakek Nabi Muhammad saw) sedang bermunajat kepada Alloh swt di sekitar Ka’bah. Sedangkan Sayyidah Aminah sendiri di rumah tanpa ada seorang pun yang menemaninya.

Tiba-tiba Sayyidah Aminah melihat tiang rumahnya terbelah dan perlahan-lahan muncul 4 wanita yang sangat masing² sangat jelita, anggun dan cantik, diliputi dengan cahaya kemilau yang memancar serta semerbak harum memenuhi seluruh ruangan.

Wanita pertama datang berkata :
”Sungguh berbahagialah engkau wahai Aminah, sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi yang agung, junjungan semesta alam. Beliaulah Nabi Muhammad saw. Kenalilah aku, bahwa aku adalah istri Nabi Alloh Adam as, ibunda seluruh ummat manusia, aku diperintahakan Alloh untuk menemanimu.”

Kemudian datanglah wanita kedua yang menyampaiakan kabar gembira :
“Aku adalah istri Nabi Alloh Ibrohim as yang diperintahkan Alloh swt untuk menemanimu.”

Begitu pula menghampiri wanita yang ketiga :
”Aku adalah Asiyah binti Muzahim yang diperintahkan Alloh untuk menemanimu.”

Datanglah wanita ke empat :
”Aku adalah Maryam, ibunda Isa as datang untuk menyambut kehadiran putramu Muhammad Rosululloh.”

Sehingga semakin memuncak rasa kedamaian dan kebahagiaan ibunda Nabi Muhammad saw yang tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata.

Keajaiban berikutnya Sayyidah Aminah melihat sekelompok demi sekelompok manusia bercahaya berdatangan silih berganti memasuki ruangannya dan mereka memanjatkan puji-pujian kepada Alloh swt dengan berbagai macam bahasa yang berbeda.

Detik berikutnya Sayyidah Aminah melihat atap rumahnya terbuka dan terlihat oleh beliau bermacam-macam bintang di angkasa beterbangan yang sangat indah berkilau cahayanya.

Detik berikutnya Alloh swt memerintahkan kepada Malaikat Ridhwan agar mengomandokan seluruh bidadari sorga agar berdandan cantik dan rapi, memakai kain sutra dan segala macam bentuk perhiasan dengan bermahkotan emas, intan permata yang bergemerlapan, dan menebarkan wangi-wangian sorga yang harum semerbak ke segala penjuru, lalu beribu ribu bidadari² itu dibawa ke alam dunia oleh Malaikat Ridhwan, terlihat wajah bidadari² itu gembira.

Lalu Alloh swt memanggil :

“Yaa Jibril… serukanlah kepada seluruh arwah para Nabi, para Rosul, para wali agar berkumpul, berbaris rapi, bahwa sesungguhnya Kekasih-Ku cahaya di atas cahaya, agar disambut dengan baik dan suruhlah mereka mnyambut kedatangan Nabi Muhammad saw.

Yaa Jibril … perintahkanlah kepada Malaikat Malik agar menutup pintu-pintu neraka dan perintahakan kepada Malaikat Ridhwan untuk membuka pintu-pintu sorga dan bersoleklah engkau dengan sebaik-baiknya keindahan demi menyambut kekasih-Ku Nabi Muhammad saw.

Yaa Jibril… bawalah beribu ribu malaikat yang ada di langit, turunlah ke bumi, ketahuilah Kekasih-Ku Muhammad saw telah siap untuk dilahirkan dan sekarang tiba saatnya Nabi Akhiruzzaman.”

Dan turunlah semua malaikat, maka penuhlah isi bumi ini dengan beribu ribu malaikat. Sayyidah Aminah melihat malaikat itupun berdatangan membawa kayu-kayu gahru yang wangi dan memenuhi seluruh jagat raya. Pada saat itu pula mereka semua berdzikir, bertasbih, bertahmid, dan pada saat itu pula datanglah burung putih yang berkilau cahayanya mendekati Sayyidah Aminah dan mengusapkan sayapnya pada Sayyidah Aminah, maka pada saat itu pula lahirlah Nabi Muhammad Rosululloh saw dan tidaklah Sayyidah Aminah melihat kecuali cahaya, tak lama kemudian terlihatlah jari-jari Nabi Muhammad saw bersujud kepada Alloh seraya mengucapkan :

“Allohu Akbar ... Allkhu Akbar ... Wal-Hamdulillahi katsiro, wasubhanallohi bukrotan wa ashila...”

Kegembiraan memancar dari setiap sudut alam raya, gemuruh sholawat memenuhi semesta dengan bahasa yang berbeda beda dan dengan cara yang bermacam macam pula.

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

Tidaklah Kami MENGUTUS Engkau (Muhammad) Melainkan Sebagai Rahmat Bagi Seluruh Alam (QS. Al-Anbiya).

Allahumma sholli 'alaa sayyidina Muhammad wa 'alaa aali sayyidina Muhammad.

(Diriwayatkan dari Imam Syihabuddin Ahmad bin Hajar Al-Haitami Asy-Syafi’i. Dalam kitabnya “Anni’matul-Kubro ’alal-alam").

Semoga...
#ombad #maulid