15 May 2019

'ALI, KEBERANIAN & MOTIVASI MANTAN BUDAKNYA

Suatu hari, 'Ali bin Abi Thalib mendatangi Rasulullah SAW yg sedang berada di kediaman Ummu Salamah rah.

Tak lama setelah mengucapkan salam, terlihat pintu dibuka Ummu Salamah rah. dan mempersilakan 'Ali masuk.
'Ali pun masuk, kemudian mengucapkan salam dan dijawab oleh Rasulullah, sambil dipersilakan duduk di depan Rasulullah SAW.

'Ali bin Abi Thalib menundukkan kepala, seolah-olah mempunyai maksud, tetapi malu hendak mengutarakannya.

Rasulullah : "Hai 'Ali nampaknya engkau mempunyai suatu keperluan. Katakanlah apa yg ada dalam pikiranmu. Apa saja yg engkau perlukan akan kauperoleh dariku."

'Ali : "Maafkanlah ya Rasulullah. Anda tentu ingat bahwa anda telah mengambilku dari paman anda, Abu Thalib dan bibi anda, Fatimah binti Asad, di kala aku masih kanak-kanak dan belum mengerti apa-apa. Sesungguhnya Allah telah memberi hidayat kepadaku melalui anda juga. Dan anda, ya Rasulullah, adalah tempat aku bernaung dan anda jugalah yg menjadi washilahku di dunia dan akhirat. Setelah Allah membesarkan diriku dan sekarang menjadi dewasa, aku ingin berumah tangga; hidup bersama seorang isteri. Sekarang aku datang menghadap untuk melamar puteri anda, Fatima. Ya Rasulullah, apakah anda berkenan menyetujui dan menikahkan diriku dengan dia..?"

Wajah Rasulullah pun nampak berseri-seri dan tersenyum.

Rasulullah : "Hai 'Ali, apakah engkau mempunyai suatu bekal maskawin..?'' .

'Ali : "Demi Allah, Anda sendiri mengetahui bagaimana keadaanku, tak ada sesuatu tentang diriku yg tidak anda ketahui. Aku tidak mempunyai apa-apa selain sebuah baju besi, sebilah pedang dan seekor unta."

Rasulullah : "Tentang pedangmu itu, engkau tetap membutuhkannya untuk melanjutkan perjuangan di jalan Allah. Dan untamu itu engkau juga butuh untuk keperluan mengambil air bagi keluargamu dan juga engkau memerlukannya dalam perjalanan jauh. Oleh karena itu aku hendak menikahkan engkau hanya atas dasar maskawin sebuah baju besi saja. Aku puas menerima barang itu dari tanganmu. Hai 'Ali engkau wajib bergembira, sebab Allah 'Azza wajalla sebenarnya sudah lebih dahulu menikahkan engkau di langit sebelum aku menikahkan engkau di bumi."

**

Perlu diketahui, keberanian 'Ali untuk melamar putri Rasulullah SAW ini muncul setelah dimotivasi terus oleh mantan budaknya.

“Tahukah engkau bahwa Fatima telah dilamar..?” kata bekas budaknya.

Tidak tahu.” jawab 'Ali.

“Dia telah dilamar. Mengapa engkau tidak segera datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar dinikahkan dengannya..?” Jelas mantan budaknya.

Aku punya apa untuk menikah dengannya..?” Tanya 'Ali

“Kalau kamu datang ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau akan menikahkanmu.” Jawab bekas budaknya menyemangati.

Motivasi dari bekas budaknya ini yg makin mendorong keberanian 'Ali untuk melamar Fatima. Putri bungsu Rasulullah ini sudah lama ditaksir 'Ali. Jatuh cintanya 'Ali bin Abi Thalib kepada Fatima mulai bersemi semenjak melihat Fatima merawat, membasuh dan mengobati luka ayahnya, Muhammad SAW karena terluka parah akibat berperang. Dan semejak itu, 'Ali bertekad untuk melamar Fatima.

**
 
Singkat cerita, 'Ali pun menjual baju besinya dan dapat uang 400 dirham untuk diserahkan kepada Rasulullah SAW.

Dengan persetujuan Rasulullah SAW, Abu Bakar ra. menyerahkan 66 dirham kepada Ummu Salamah untuk "biaya pesta" perkawinan. Dan sisa uang itu dipergunakan untuk membeli perkakas dan peralatan rumah tangga, yaitu :

- Baju kasar perempuan : 1 buah.
- Kudung : 1 buah.
- Kain Qathifah hitam (buatan Khaibar) : 1 buah.
- Balai-balai : 1 buah.
- Kasur dari kain kasar Mesir (isi ijuk kurma) : 1 buah.
- Kasur (isi bulu kambing) : 1 buah.
- Bantal kulit (buatan Thaif, isi daun idzkir) : 4 buah.
- Kain tabir tipis (terbuat dari bulu) : 1 buah.
- Tikar buatan Hijr : 1 buah.
- Gilingan tepung : 1 buah.
- Ember tembaga : 1 buah.
- Kantong kulit (tempat air minum) : 1 buah.
- Mangkuk susu : 1 buah.
- Mangkuk air : 1 buah.
- Wadah air untuk bersuci : 1 buah.
- Kendi berwarna hijau : 1 buah.
- Kuali tembikar  : 1 buah.
- 'Aba-ah (semacam jubah) : 1 buah.
- Dan beberapa lembar kulit kambing.

**

Suatu hari setelah keduanya menikah,

Fatima : "Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta pada seorang pemuda dan aku ingin menikah dengannya."

'Ali : "Mengapa engkau tetap mau menikah denganku, dan apakah engkau menyesal menikah denganku..?"

Fatima : "Pemuda itu adalah dirimu.." 😍

ooohh.. coo cwiitttt.. ❤️

Semoga..
#ombad #sejarah