03 August 2018

RUMAH ADAT SUNDA

Bentuk rumah Adat Sunda dulu, bisa dilihat dari foto karya Thilly Weissenborn (1917) dalam bukunya Vastgelegd Voor Later.

Jepretan foto-foto tsb dibuat di Garut tahun 1917-1942, dan dicetaknya di studio Artelir foto "Lux", dekat Garoetse Apotheek di Societeit Straat (sekarang Apotek Garut, Jl. Achmad Yani, Garut).

Foto-fotonya meliputi foto-foto alam, sawah, gunung, kawah, perkebunan, situ (danau), kehidupan masyarakat, gedung bangunan lama, termasuk bangunan rumah di Kampung Papandak, Wanaraja Garut.

Sayang, sekarang rumah adat Sunda dengan gaya Julang Ngapak serta atap Cagak Gunting sudah tidak bisa ditemukan lagi. Dan yg tersisa hanya tempatnya saja, Kp. Papandak, Desa Sukamenak, Kec. Wanaraja, Garut.

Menurut Soewarno Darsoprajitno (mantan Ka. Museum Geologi Bandung), bangunan ITB merupakan modernisasi dari rumah adat Sunda Julang Ngapak dengan arsitektur Cagak Guntingnya.

Pendapat tsb  berbeda dg Prof. van Romondt, (mantan Guru Besar Arsitektur ITB), yg mengatakan atap bangunan ITB diambil bentuk atap rumah Batak, dan jg pendapat Hein Buitenweg, bahwa bentuk atapnya diambil dari atap rumah Minangkabau, Sumatra Barat.


Semoga..
#ombad #sejarah #sunda

KERASUKAN SETAN API

Agama itu memang Ramah, meski sebagian pemeluk penuh Amarah.
Agama itu memang Teduh, meski sebagian pemeluk suka Membunuh.
Agama itu memang Damai, meski sebagian pemeluk senang Membantai.
Dan agama memang dari Tuhan, meski sebagian pemeluknya Kerasukan Setan.

Dalam Islam itu paling dilarang membunuh dengan api atau dibakar, meski ada orang yg pantas dihukum mati, apalagi jika ia tidak pantas dihukum (mati) dan belum tentu bersalah.

Dalam Sirah Nabawiyyah (Ibn Hisyam) diriwayatkan ketika puteri Rasul, Zainab rah. hendak mengikuti Rasulullah SAW berhijrah menuju Madinah, orang-orang Quraisy memerintahkan dua orang dari mereka membuntuti dan kalau bisa dibunuh saja Zainab itu. Namun, Allah berkehendak lain, Zainab selamat sampai Madinah. Celaka bagi mereka karena mereka ketahuan. Nabi pun memerintahkan para Sahabatnya untuk mengejar dan menangkap mereka. Nabi juga memerintahkan, ketika tertangkap, mereka harus dibakar. Hal ini karena Nabi sangat geram terhadap mereka yg hendak membunuh putri kesayangannya. Setelah kembali ke Madinah, Nabi mengatakan bahwa beliau menyesal memerintahkan perbuatan tersebut. Harusnya tidak perlu membakar, karena membakar adalah hak Allah dan hanya Allah yg berhak melakukannya. Kemudian, Beliau SAW bersabda,

"...Tidak pantas bagi seorang pun manusia menyiksa menggunakan api, kecuali Allah."

Dan boro-boro ke manusia, kepada binatang pun dilarang keras...!

Dari Abdurrahman bin Abdullah dari ayahnya yg berkata, Kami bersama Rasulullah SAW dalam sebuah perjalanan. Lalu, (ketika), Beliau membuang hajat, kami melihat seekor burung hummarah (emprit) dengan dua anaknya. Kami mengambil kedua anak burung tersebut. Lalu induknya datang dan mengepakkan sayapnya. Rasulullah SAW datang lalu berkata, "Siapa yg mengganggu burung itu dengan mengambil anaknya..? Kembalikan anaknya kepada induknya."
Lalu, Rasulullah SAW melihat sebuah sarang semut yg telah kami bakar. Beliau bertanya, "Siapa yg membakar sarang ini..?"
Kami menjawab, "Kami."
Beliau bersabda, "Sungguh, tidak pantas menyiksa dengan api kecuali Tuhan pencipta api." (HR. Abu Dawud)

Ahh, memang.. makin ke sini memang banyak yg menimbun dendam dan geram, lalu tinggal menunggu waktu untuk meledak tanpa bisa dikontrol lagi.. malah sedikit percikan pun bisa membumi-hanguskan semua.. bahkan sampai bisa melakukan pembunuhan tanpa pikir panjang... seolah-olah merasa terpuaskan karena akal pikiran panjangnya bisa di-bypass oleh jiwa tertekan yg penuh nafsu. Sayangnya jiwa-jiwa itu terpuaskannya karena nafsu yg berkobar dendam dan hawa setan. Jiwa Primitif.
 

Semoga....
#ombad #tasawuf

02 August 2018

TASAWUF DALAM KURA-KURA

Suatu ketika di sebuah kolam.

Ikan: "Mengapa setiap kali kamu mengalami masalah selalu bersembunyi, masuk ke dalam cangkangmu..?"

Kura-kura : “Apa penting pertanyaan itu aku jawab..?”

Ikan : “Semua makhluk di kolam ini mempertanyakan sifatmu yg selalu bersembunyi jika ada masalah..!”

Kura-kura : "Komentar orang lain apakah penting..? Aku tidak menghindar, aku tidak lari dari kenyataan, aku hanya mencari suasana yang lebih damai di dalam cangkangku.."

Ikan : "Tetapi apakah kamu tidak peduli selalu jadi bahan pembicaraan..?"

Kura-kura : "Inilah alasan mengapa aku lebih panjang umur daripada kalian. Kalian terlalu sibuk mengurusi kehidupanku sampai kalian lupa siapa diri kalian. Kalian terlalu sibuk memperhatikan diriku sampai kalian lupa siapa diri kalian."

Ikan : "Iya ya.. Berapa banyak waktuku terbuang hanya untuk mengurusi kehidupan yg lain sehingga aku pun kadang lupa pada urusanku sendiri.."

Kura-kura : "Dalam hidup ini kita sendiri yg menentukan pilihan. Berbuatlah yg terbaik dan biarkan orang lain mau berkomentar apapun. Bukankah orang yg menyukaimu tetap akan membenarkanmu sekalipun kamu keliru, sebaliknya orang yg membencimu selalu akan menyalahkanmu sekalipun kamu benar..?"


Semoga..
#ombad #tasawuf

01 August 2018

TOMÉ PIRES : PAJAJARAN

Tomé Pires (1648 - 1540 M), merupakan orang Portugis yg menulis catatan perjalanannya ke Asia lewat bukunya, Suma Oriental que trata do Mar Roxo até aos Chins (Ikhtisar Wilayah Timur, dari Laut Merah hingga Negeri Cina).

Catatan ini berisi informasi tentang kehidupan di wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara pada abad ke-16. Naskah ini sebenarnya merupakan laporan resmi yg ditulisnya untuk Raja Emanuel.

Dia juga mengunjungi Kerajaan Pajajaran (Agustus 1522 M) atas undangan Prabu Surawisesa (anak & penerus raja Sri Baduga Maharaja).

Tercatat, keadaan di Pajajaran sudah ramai. Kota tempat raja berada (Pakuan atau Bogor) merupakan kota besar yg disebut DAYO (Dayeuh) dengan jumlah penduduk (di dalam kota) sekitar 50.000 orang.

Kota itu mempunyai rumah-rumah yg indah, bertiang kokoh (dari kayu) dan beratap daun palem (rumbia). Rumah raja mempunyai 330 pilar sebesar tong anggur dan tingginya 5 fathom (9,14 meter) dan terdapat ukiran kayu yg indah pada puncak pilarnya.

Tercatat, Pajajaran mempunyai enam pelabuhan (bandar) yaitu :

- Bantan (Banten),
- Pomdam (Pontang),
- Cheguide (Cikande),
- Tangaram (Tangerang),
- Calapa (Sunda Kalapa) dan
- Chemano (Cimanuk), pelabuhan yg paling timur.

Perdagangan telah maju, berupa komoditas kain, hasil pertanian, rempah-rempah, dsb. Begitu pun persentuhan antar budaya telah terjadi akibat perdagangan di pelabuhan-pelabuhan tsb yg didatangi oleh berbagai bangsa. Kegiatan perdagangan Sunda dengan Malaka sampai ke Kepulauan Maladewa (Afrika) dan produksi lada yg mencapai hasil 1000 bahar setahun, bahkan hasil tamarin (asem) cukup untuk mengisi muatan 1000 buah kapal dan perdagangan kuda jenis Pariaman mencapai 4.000 ekor per tahun.

Satu yg menarik dari catatan Tomé Pires tentang Pajajaran :

The Kingdom of Sunda is justly governed; they are true men.”

(Kerajaan Sunda diperintah dengan adil; mereka adalah orang-orang jujur).


Semoga..
#ombad #sejarah #sunda

GARAM INDUSTRI

Lagi ramai tentang Garam.. katanya "garam langka" dan "harga garam melambung".. Garam apa sich yg bikin ramai..?

Soalnya di warung tetangga dan di dapur mah tetap ada garam, dan harganya pun tetap murah, dimana harga garam beryodium bubuk cuma Rp. 1.500 per bungkus.

Ahh, pasti disangkanya Garam Dapur eaa.. :D .. gak usah takut kekurangan garam dapur, udah swasembada garam dapur kok Indonesia itu.. :D

Jadi yang jelas donk, Garam Dapur atau Garam Industri..? Beda jenis tau..! Sok iyes pisan.. :D

Nah.. kalau Garam Industri dari jaman dulu pun masih impor.. kenapa..? Karena salah satu kendalanya di proses produksinya, bukan kayak garam dapur cukup dijemur dan diangin-anginkan, tetapi pembuatan Garam Industri itu harus pakai teknologi membran.. Muahal... Kenapa pakai teknologi membran..? Karena Garam Industri itu kandungan NaCl nya lebih tinggi dari Garam Dapur, yaitu di atas 97%.

Dan sejak lama, impor Garam Industri ini dikuasai Mafia Garam Industri.

Catt.. Indonesia butuh Garam Industri sekitar 2 juta ton/thn.

Teu uyahan.. uyah dapur dibawa-bawa.. :D

#ombad

MERAUP SUARA UMAT

Sekilas lihat postingan di WA dan Fb, terkait jimak.. ehh, ijtimak ulama (baca: ulama 212), tentang calon Cawapres dari kalangan ngustat.. Alasannya itu adalah memadukan sisi "Nasionalis" dan sisi "Religius".. :D

Komposisi apapun, mau siapapun, pertimbangannya harus KAPABILITAS dan INTEGRITAS. Kalau "Nasionalis" ya Nasionalis yg punya Kapabilitas dan Integritas, begitu pun jika "Religius". Artinya, jika pertimbangannya hanya "Nasionalis - Religius" semata, itu hanya sebuah GINCU dan ASESORIS doank, karena mengurus negara itu soal KAPABILITAS dan INTEGRITAS. Terkecuali si "Religius" ini handal Kapabilitas dan Integritas nya, bukan sekedar "tata kata".. :D

Rasulullah SAW bersabda:

Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.”
Ada seorang Sahabat bertanya; ‘Bagaimana maksud amanat disia-siakan..?‘
Rasulullah menjawab; “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.” (HR. Bukhari)

Garis tebal : TIDAK AMANAH = MENYERAHKAN SESUATU KEPADA YANG BUKAN AHLINYA.

Bayangkan kalau "Religius" nya itu hanya "kulit", urusan ceramah aja pingin amplop tebal, apalagi kalau punya jabatan atau kekuasaan, bisa-bisa memperpanjang contoh para politikus (yg katanya "religius" dan selalu koar-koar agama/umat) dalam daftar terpidana Korupsi (OTT KPK).

Dan implikasinya, "agama" pun jadi tercoreng dan rusak karena perbuatan korup dari mereka yg mengaku "religius" dalam berpolitik. Banyak contohnya kan di negeri ini, termasuk di Daerah Syariah sekalipun.

Kalau ada sebagian umat mau seperti itu ya wajar, karena mereka masih meyakini "khilafah adalah solusinya".. gak tega sih kalau sy nyebut "mereka yg selalu koar-koar bawa atas nama umat dan agama itu aslinya masih Imperior, karena dari kelompoknya belum bisa membuktikan atau bahkan tidak punya negarawan yg berkapabilitas dan berintegritas." 

Jeleknya, sering mereka itu menjadikan Agama sebagai Alat Politik untuk mendelegitimasi lawan politiknya. Dan akibat "politisasi agama" ini, maka akan terjadi politik yg paling kotor dan brutal, saling perang dalil dan saling tunjuk urusan keimanan (beriman, munafik, murtad, takfir, dsb). Buktinya di Pilpres lalu aja yg jelas-jelas muslim pun dikafir-kafir dan dimurtad-murtad. Tanggung tuh dosanya.

Bukankah suksesnya tatanan politik suatu negara itu ditentukan oleh Keadilan penguasa dan bukan Imannya, karena Iman itu urusan si penguasa dengan Tuhan, sedangkan Keadilan atau Kedzalimannya itu langsung mengena pada rakyatnya. Apalagi ini cuma "merasa beriman". Gak percaya..? Lihatlah negara-negara yg maju di luar sono.

Itu makanya dalam sebuah Hadist disebutkan,

Al-mulku yabqa ma'al kufri, wa la yabqa ma'a al-zhulm.

"Negara (kerajaan) bisa langgeng bertahan dengan Kekufuran, tapi tidak bisa langgeng bertahan dengan Kedzaliman."

Kan gak lucu jika ada orang luar ngetawain sambil berkata, "If you use religion to take down your politic's rival, why don't you use religion to solve the problem too.." .. akhirnya, solusi mengatasi macet dan banjir pun dengan "berdoa" doank .. :D

Jadi kalau jadi tukang ceramah mah bagusan terusin aja ceramahnya, biar umatnya tambah cerdas.. juga makin perbagus "tata kata" nya, soalnya bisa hancur nanti kalau melakukan "tata kota".. dan kalau udah laku keras, tarifnya jangan naik gila-gilaan eaa, gak ada Sunnah nya tuch..  :D

Semoga..
#ombad

31 July 2018

NYAMAR MA'RUF NYAMBI MUNKAR

Ada suatu kelompok atau gerakan yg ingin mengais suara umat Islam (yg mayoritas di negeri ini) demi memuluskan tujuan politik kekuasaannya.

Dan enaknya, mereka ini akan koar-koar sebagai "partai Allah", "partai umat" ataupun "partai dakwah".. Sungguh nikmat  jika berada dan sekubu dengan "Partai Allah" ini karena apapun koar kampanyenya itu bisa bebas dan bisa diklaim "atas nama umat" serta DAKWAH.

Jika ada yg kena OTT KPK pun tinggal kasih alasan "didzalimi", udah gitu konsekuensi dari maling duit pun ketika kepergok KPK tinggal sebut "musibah".. btw, Musibah atau ADZAB sih..? Padahal jika udah tau mana salah mana benar, maka akan ada "konsekuensi", dan jika masih dilanggar ya itu namanya Adzab. 

Kalaupun koar-koar provokasi maka bisa disebut sebagai "amar ma'ruf" dan "ghirah" dalam agama. Koar-koar ujaran kebencian kepada pemerintah yg sah pun bisa dianggap "jihad".. enak banget.. :D padahal hawa nafsunya yg harus dijihadi. 

"Dan bila dikatakan kepada mereka: "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan".. (QS. Al-Baqarah: 11)

Saat kena kasus hukum dalam urusan provokasi dan ujaran kebencian pun bisa berkelit dengan merasa "didzalimi rezim".. padahal ia mendzalimi dirinya sendiri (bahkan orang lain).

Begitupun, meski kerjaan fitnah terus, saat didemo dan ditolak warga, tetap aja merasa paling benar dan buru-buru "playing victim" dan mewek-mewek merasa "dipersekusi"..

Itulah enaknya Nyamar Ma'ruf Nyambi Munkar.. :D .. semua bisa menjadi halal, karena bisa "atas nama Umat", bisa "atas nama Agama", "Atas nama Dakwah", bahkan bisa "atas nama Allah".. padahal semua itu untuk kepentingan diri dan kelompoknya.. Lihatlah, orang-orang bodoh pun bisa berfatwa tanpa dasar ilmu.

"Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar." (QS. 2:12) 

Dan "munafik" dalam diri pun bisa dijadikan tameng dan selanjutnya memuntahkan peluru "munafik" buat orang lain yg tak sependapat dan tak sekubu dengan dirinya ataupun kelompoknya.

Sekali lagi, itulah enaknya Partai Allah karena bisa Nyamar Ma'ruf Nyambi Munkar.. dan bisa menghilangkan Kaidah ini :

- Amar Ma'ruf dengan cara Ma'ruf, dan Nahi Munkar pun dengan cara Ma'ruf.

- Mencegah kemungkaran haruslah dijalankan dengan cara yg tidak munkar.

:D
Semoga...
#ombad #tasawuf

POLITISASI DAKWAH

Suatu ketika, sy berdiskusi tentang partai politik yg membawa label Islam dan malah jargonnya 'Islam adalah partainya'.

Kami sepakat, Nilai-nilai Islam itu merupakan Prinsip, sedangkan politik, ekonomi, bisnis, pendidikan dsb, merupakan alat untuk menerapkan prinsip-prinsip moral dan akhlaq sebagaimana ajaran Islam yg secara mendasar sangat menjunjung tinggi keadilan dan kemanusiaan. Dan bukan 'Islam' yg dipakai untuk komoditi politik dalam meraih kekuasaan, bahkan dijadikan komoditi bisnis (dalam berpolitik).

Pencetakan kader partaipun mirip pola-pola fasisme, dimana indoktrinasi sangat kuat ditanamkan, doktrin taqlid buta kepada pimpinan dan juga eksklusivisme, "ini adalah kita, dan itu adalah mereka."

Hasilnya ke depanpun bisa kita prediksi, jika sejak awal yg ditanamkan adalah konsep PERBEDAAN dan bukannya membangun dakwah yg didasarkan pada semangat mempersatukan di antara berbagai pemahaman manusia dalam menuju kebaikan.

Dan bukan termasuk Fiqh Siyasah, ketika 'siyasah' nya dicampurkan dengan kebatilan, fitnah, menipu, dsb. Seperti halnya berwudhu dengan air kencing.. meski tatacara/tertib berwudhunya dilakukan dengan benar.

Jadi konsep dalam Fiqih Siyasah ini adalah bentuk tindakan yg dapat mengantar rakyat lebih dekat kepada kemaslahatan dan lebih jauh dari kerusakan.. TENTU dengan cara-cara yg mashlahat (baik).

Artinya "siyasah" dalam islam itu adalah mendahulukan kepentingan negara dan rakyat ketimbang kelompok. Islam yg benar selalu menjunjung tinggi nasionalisme. Bukan seperti islam yg "dipolitisasi" dan menjadi jualan partai-partai dimana bisa menghalalkan atau tidak peduli dengan suudzon, hasut, ghibah dan fitnah.

Itu makanya para ulama membagi "kerangka" Fiqh Siyasah sebagai berikut :

1. Kebijaksanaan pemerintah ttg aturan per-UU-an (siyasah dusturiyah).
2. Ekonomi dan militer (siyasah maliyah)
3. Peradilan (siyasah qadha’iyah)
4. Administrasi negara (siyasah idariyah).
5. Hukum perang (siyasah harbiah).

Semoga...
#ombad

30 July 2018

BERSIKAP ADIL LAH

Kebijaksanaan yg Jokowi ambil itu sudah dilaksanakan juga oleh SBY atau pemerintahan sebelumnya. Jadi ini bukan menghujat SBY atau pemerintahan sebelumnya. Cuma kenapa semua itu dianggap "salah Jokowi"..?

1. Urusan Kerjasama besar-besaran dengan China dimulai dan dirintis oleh SBY pada thn 2010.

2. Urusan Dana Haji, Jokowi itu hanya melanjutkan apa yg sudah dilakukan oleh SBY (lewat SUKUK), dan sesuai dengan UU Pengelolaan Dana Haji No. 34/2014 agar lebih besar manfaatnya bagi umat. Logika sederhananya, uang kita di bank itu kan dipakai bank, yg penting ada dan bisa ketika mau kita pakai atau ambil.

3. Urusan UU Pemilu Pres-T 20%, Jokowi pun hanya melaksanakan UU Pemilu di era SBY.

4. Begitupun urusan Hutang:
- Soekarno berutang: 2.3 Milyar USD.
- Soeharto berutang: 61 Milyar USD
- Habibie berutang: 8.5 Milyar USD.
- Gus Dur berutang: (minus) 3.76 Milyar USD.
- Mega berutang: 11 Milyar USD.
- SBY berutang: 211 Milyar USD.
- Jokowi berutang: 10.5 Milyar USD.

Kenapa Pemerintahan sekarang yg jadinya "dibully", sampai disebut "Antek China", "Anti Islam", Pres-T "suatu lelucon politik yg menipu rakyat", penggunaan dana haji yg "tidak memihak Umat Islam", dan rezim "tukang ngutang"..?

Terus.. salahnya dimana.. kan sekedar melanjutkan yg belum tuntas di era SBY...?

Jadi tolonglah bersikap adil... kan katanya anda seorang yg beriman.
Paham kan..?

Semoga...
#ombad #politik

29 July 2018

PEMBOHONGAN KOLEKTIF

Banyak sekali hoax-hoax di medsos..

- Penggorengan isu Hutang Negara, dimana Hutang total dari masa lalu diarahkan jadi "kesalahan" Pemerintah yg sekarang, padahal sebelumnya pun ada hutang.

- Penggorengan isu Freeport, dimana perpanjangan kerjasama Freeport diarahkan jadi "kesalahan" Pemerintah yg sekarang. Sekarang sich masih mending 51% daripada dulu yg cuma berapa %.

- Penggorengan isu Pres-T 20%, padahal sejak pilpres 2009 dan 2014 pun Pres-T nya sama yaitu 20%.

- Penggorengan isu PKI, padahal sudah jelas Komunisme/PKI tetap organisasi terlarang sejak terbitnya TAP MPRS 25/1966 di masa awal-awal Orde Baru. Dan uang cetakan baru pun dijadikan salah satu alat goreng isunya.

- Penggorengan isu Perppu Ormas, padahal sudah jelas di UU yg sebelumnya pun sudah ada, begitupun di TAP MPRS 25/1966.

- Penggorengan isu Aseng dan Anti Islam, padahal udah jelas sejak Milenium ini semua negara dunia pun "berkiblat" ke China dalam urusan ekonomi karena memang China itu sudah menjadi Raksasa Kekuatan Ekonomi dunia. Masa mau ke negara-negara Arab yg gonjang-ganjing terus..?

- Penggorengan isu Tebang Pilih, dimana jika ada pendukung ataupun elemen partai oposan Pemerintah terbukti melanggar hukum seperti korupsi ataupun penyelewengan lainnya disebutlah sengaja ditarget. Salah mah salah aja.

- Dan masih banyak lagi Penggorengan isu apapun yg terkait kebijakan Pemerintah yg sekarang.

Apa disangkanya rakyat itu tidak tahu bahwa semua hal di atas itu bertujuan politis dan dilakukan oleh orang-orang yg kebelet pipis..?

Apa disangkanya rakyat itu bodoh dan mudah dibohongi semua..?

Ciee... pasti semua ini dalam rangka mempersiapkan hajatan 2019 nanti eaa..? Sayang sekali, Penggorengan isunya mulai bocor...

:D
Semoga....
#ombad #politik #turnbackhoax