23 September 2017

BIKIN FILM PEMBERONTAKAN DI/TII

Daripada bikin revisi film "G30S PKI", mending bikin film tentang "Pemberontakan DI/TII", pasti lebih asoy. Biarkan film "G30S PKI" berjalan sebagaimana mestinya, itung-itung kenangan dari Pemerintah Orba.. :D

Seperti kita tahu, Pemberontakan DI/TII ini dimulai sejak Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo memproklamasikan Negara Islam Indonesia (NII), di Tasikmalaya, pada 7 Agustus 1949. Dan pemberontakan ini menyebar ke : Jawa Tengah (Amir Fatah, 1950-1952), Kalimantan Selatan (Ibnu Hadjar, 1950), Sulawesi Selatan (Kahar Muzakar, 1950-1965), dan Aceh (Daud Beureuh, 1953-1962). Sampai akhirnya, pemberontakan DI/TII berhasil ditumpas. Kartosoewirjo ditangkap oleh pasukan TNI di Gunung Geber, Majalaya, Jawa Barat, pada 4 Juni 1962.

Kenapa Pemberontakan DI/TII lebih menarik dibuat film nya, ada beberapa alasan:

- Rentang waktu cukup lama.
Sejak jaman SI (Sarekat Islam) tahun 20 an sampai 1962 an, tentu banyak hal-hal yg menarik jika digali, kenapa seorang Kartosoewirjo menjadi radikal, dan memberontak kepada Pemerintah yg sah.

- Adegan Romantisnya ada.
Misal, Ketika tahun 1928, saat Kartosoewirjo datang ke Malangbong Garoet (waktu itu Kartosoewirjo sebagai Sekretaris Umum Partai Sarekat Islam), ketemu sama kembang pesantren yg bernama Dewi Kulsum, yg kebetulan anaknya ajengan Ardiwisastra yg juga tokoh Sarekat Islam ternama di Garut. Ohh coo cwiiittt..

- Adegan Menakutkannya ada.
Misal, malam-malam, sebuah perkampungan (Cipari, Garut) direnteti tembakan, rumah-rumah, pesantren, bahkan mesjid pun penuh dengan bekas-bekas peluru, plus pembakaran rumah-rumah, dan penjarahan. Atau di Buligir, Singaparna, 51 orang penduduk dibunuh..

- Adegan Perangnya ada.
Misal, bagaimana TNI beserta rakyat Jawa Barat melakukan operasi "Pagar Betis" untuk melumpuhkan sarang-sarang pemberontak DI/TII di gunung-gunung yg sangat sulit dijangkau.

- Adegan Sadisnya ada.
Misal, ungkapan yg dulu sangat populer di Garut, "Ka dieukeun nyawa na urang titipkeun ka Alloh..!" (Sini kan nyawanya, kita titipkan ke Allah..!), sambil langsung orangnya disembelih DI/TII. Ataupun ketika Tentara Siliwangi yg hijrah, lalu pulang dari Jogja ke Jawa Barat, yg diracun dan disergap, untuk ditawan atau dibunuh Pemberontak DI/TII setelah melalui penganiayaan yg tiada berperikemanusiaan.

- Adegan Harunya pun ada.
Misal, ketika Bung Karno menangis karena tidak tega mau menandatangani surat hukuman mati Kartosoewirjo, ya wajar aja, soalnya Soekarno dan Kartosoewirjo merupakan sahabat karib sama-sama berguru kepada Hadji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto di kawasan Peneleh, Surabaya, ketika sama-sama di Sarekat Islam (SI).

Semoga...
#ombad #sejarah

22 September 2017

TASAWUF SALAH...?

Kalau ilmu baru secuil, ya berlakulah seperti hamba Allah yg baik, yaitu pelajari ilmu yg tidak dikuasainya. Jangan asal sesat menyesatkan sesuatu yg tidak dipahaminya.. kan malu atuh sama ulat yg berada di kepompong.. :D

Masa mau kayak Ibn Taimiyah, dimana waktu mudanya banyak bikin tulisan/buku yg menyalah-nyalahkan Tasawuf, sampai akhirnya diujung umurnya baru paham, lalu Beliau pun ikut bertasawuf, jadi pengamal Tarekat Qadiriyah.. Masih kalah kan urusan keilmuan fiqh/syariat kalau dibanding Ibn Taimiyah...? :D

Atau keilmuannya mau dibandingkan dengan para Imam Madzhab..? Para Imam Madzhab pun adalah para Pengamal Tasawuf. Itu makanya mereka banyak berpendapat tentang Tasawuf, bahkan menulis juga buku-buku tentang Tasawuf dalam hubungannya dengan Fiqih. Dan perkataan para imam madzhab, diantaranya:

Orang yg mengamalkan Tasawuf tanpa mempelajari Fiqih, ia merusak imannya, sedangkan orang yg memahami Fiqih tanpa menjalankan Tasawuf ia merusak dirinya sendiri. Hanya orang yg MEMADUKAN KEDUANYA lah yg menemukan KEBENARAN --man tashawwafa wa lam yatafaqqah fa qad tazandaqa waman tafaqqaha wa lam yatashawwaf faqad tafassaqa wa man jama`a baina humâ fa qad tahaqqaqa--." (Imam Malik ra.)

Berusahalah engkau menjadi seorang yg mempelajari ilmu Fiqih --menjalani Syariat-- dan juga menjalani Tasawuf, dan janganlah engkau hanya mengambil salah satunya. Sesungguhnya Demi Allah aku benar-benar ingin memberikan nasehat padamu. Orang yg hanya mempelajari ilmu Fiqih --menjalani syariat-- tapi tidak mau menjalani Tasawuf, maka hatinya tidak dapat merasakan kelezatan taqwa. Sedangkan orang yg hanya menjalani Tasawuf tapi tidak mau mempelajari ilmu Fiqih --menjalani Syariat--, maka bagaimana bisa dia menjadi Baik/Ihsan..?” (Imam Syafi’i ra.)

Btw, jadi inget cerita dari seorang teman..

Ada seekor KERA yg baru menemukan beberapa buah manggis yg sudah matang. Lalu si Kera mengambil buah manggis tersebut dan coba menggigitnya satu persatu. Ternyata semua buah manggis yg ia gigit rasanya pahit semua. Akhirnya si Kera berteriak-teriak memberitahu teman-temannya untuk tidak memakan buah manggis, dengan alasan bahwa buah tersebut pahit. Dan setiap kali kera menemukan buah manggis tidak ada yg mau mendekatinya, bahkan kera-kera itu selalu berkata pada teman-temannya,
"Jangan makan buah itu, karena selain hitam, buah itu pun pahit..!"

Masih banyak hal yg belum kita fahami.. Itu makanya seorang Musa as. yg Nabi sekalipun, harus belajar hal-hal lain ke Khidir as...

:D
Semoga....
#ombad #tasawuf

PKI GELAP

Dulu, Bapak alm. (yg kebetulan seorang aktivis NU) pernah bercerita tentang PKI, mulai dari pola propagandanya, sampai urusan pembagian tanah, calon camat & bupati di daerah sy (Garut), jika PKI berhasil menguasai Indonesia. Diceritakan juga tentang simpatisan PKI yg tidak terdaftar keanggotaannya, dan Bapak menyebutnya "PKI Gelap".

Kata Bapak, justru "PKI Gelap" ini yg sangat berbahaya karena sering menjual orang, "tunjuk hidung", dan mencap musuhnya sebagai "antek PKI" waktu jaman Orde Baru. Mereka makin diberi peluang ketika ada partai Golkar, lalu jadi pemenang dan menguasai perpolitikan Indonesia selama Orde Baru. Dan jeleknya, para "PKI Gelap" ini mulai kasak-kusuk melakukan "balas dendam" kepada orang-orang NU, tentunya alasannya terkait pemenangan Pemilu untuk Golkar, banyak teman-teman seperjuangan Bapak di NU yg jadi korban persekusi, dan Bapak pun hampir jadi korbannya, kepalanya sudah ditodongin pistol dan mau diculik (tahun 1970 an).

Dan kondisi persekusi seperti itu berulang dengan macam ragam bentuknya, sampai akhirnya NU kembali lagi ke Khittah 1926, tidak ikut politik praktis. Seperti itulah ceritanya.

Dan karena Bapak itu orang sejarah, maka sy pun mulai bongkar-bongkar buku sejarah koleksi perpustakaannya. Salah satunya, buku berjilid putih, kalau gak salah judulnya "Gestapu dan Komunis" yg masih ejaan lama (Soewandi), dan buku seri "30 Tahun Indonesia Merdeka" (terbitan pemerintah Orba) pun akhirnya sering menemani.. Waktu itu sy masih SMP.

Itu makanya, waktu kecil sy sempat heran, kok kampung sebelah yg mayoritas anggota PKI itu tetap rajin shalat dan pengajian.. :D .. dulu, sy menyangka Komunis (PKI) itu ideologinya tanpa agama (atheis), tentunya setelah baca buku "Gestapu dan Komunis".. dan di kemudian hari baru paham, bukan seperti itu. Pantesan sekarang pun di banyak negara Islam yg warganya sangat taat kepada agamanya, seperti Aljazair, Mesir, Libya, Tunisia, Palestina, Turki, Iraq, Sudan dan masih banyak lainnya, juga memiliki partai komunis.

Jadi kalau berkaca ke pola kerjanya "PKI Gelap", bukan tidak mungkin yg teriak-teriak seseorang itu komunis adalah komunis itu sendiri. Lalu main tunjuk, yg tidak sependapat dengan dirinya adalah simpatisan PKI, antek PKI.. Ada kesamaan dalam pola propagandanya, terserah bungkus yg mau dipakainya apa, agama misalnya. 

Hal yg sama pun mungkin juga bagi yg suka koar-koar "kembali ke Quran dan Sunnah", bisa jadi sebetulnya mereka yg belum "kembali ke Quran dan Sunnah" karena baru kulitnya doank.. :D

Nahh.. jadi kalau ada yg teriak-teriak "anti Islam" gimana..?

:D
Semoga....
#ombad

21 September 2017

KESEIMBANGAN JAMALIYAH & JALALIYAH

Diriwayatkan oleh Ibn Abbas ra. bahwa suatu hari Rasulullah SAW menemui 'Ali dan Fathimah, dimana keduanya sedang tertawa. Namun ketika mereka berdua melihat kemunculan Rasulullah, mereka pun serentak terdiam.

Melihat hal ini Rasulullah pun bertanya,

"Apa yg kalian tertawakan sehingga ketika kalian melihatku tiba-tiba kalian diam..?"

Maka Fathimah cepat-cepat berkata,

Demi ayahku, engkau ya Rasulullah, dia ('Ali) telah berkata begini, 'Aku lebih mencintai Rasulullah daripada kamu', maka aku (Fathimah) pun berkata kepadanya, 'Tetapi aku lebih dicintai Rasulullah ketimbang kamu'..!"

Mendengar hal ini Rasulullah SAW tersenyum lantas berkata,

"Wahai Putriku, engkaulah buah hatiku yg paling aku cintai, sedangkan 'Ali lebih mulia bagiku daripadamu."

Terkait Hadist di atas Syeikh Muhyidin Ibn 'Arabi berpendapat, ketika Rasulullah SAW melihat putri tercintanya Sayyidah Fathimah rah., Rasul melihat manifestasi JAMALIYAH yg begitu dominan, sementara pada Sayyidina 'Ali bin Abi Thalib kw., Rasul melihat manifestasi JALALIYAH yg lebih mendominasinya.

Jamaliyah adalah sifat-sifat atau segala sesuatu yg merepresentasikan aspek-aspek Keindahan dan Kelembutan Allah SWT, seperti ar-Rahman (Maha Penyayang), ar-Rahim (Maha Penyayang), al-Ghafur (Maha Pengampun), al-Lathîf (Maha Lembut), dsb.

Jalaliyah adalah sifat-sifat atau segala sesuatu yg merepresentasikan aspek-aspek Kekuatan, Keagungan, keagungan dan Kebesaran Allah SWT, seperti al-Akbar (Maha Besar), al-'Adhim (Maha Agung), al-Qawiy (Maha Kuat), al-Qadîr (Maha Kuasa), dsb.

Dan seperti itulah seharusnya pola dalam sebuah keluarga, dimana yg satu menjadi Penyeimbang yg lainnya, dan menyiratkan suatu hubungan yg saling melengkapi baik dari sisi horizontal maupun vertikal.

Semoga...

#ombad #tasawuf

19 September 2017

ENTREPRENEURSHIP ITU SURGA

Rasulullah SAW bersabda:

"Pedagang (baca: pengusaha, businessman, wirausahawan) yang JUJUR dan AMANAH, kelak di sorga bersama para Nabi, para Shiddiqiin dan para Syuhada.." (HR. At-Tirmidzi).

Banyak jalan menuju Surga, dan salah satunya entrepreneurship, kewirausahaan.

Jadi lewat manapun bisa, bukan hanya lewat jalan "keulamaan" saja (bidang agama; ilmu hadist, kyai, ustadz, pesantren, dsb). Tetapi lewat kegiatan ekonomi pun bisa.. Kenapa..?

Bukankah manusia yg paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi sesama..? Apakah ia bermanfaat dalam bidang ilmu ataupun dalam bidang-bidang yg lainnya, seperti halnya para pengusaha yg bisa "menghidupi" para karyawan beserta keluarganya.. dan semuanya punya syarat yg sama, yaitu JUJUR dan AMANAH.

Semoga...

#ombad #tasawuf #entrepreneurship