Dulu, Bapak alm. (yg kebetulan seorang aktivis NU) pernah bercerita tentang PKI, mulai dari pola propagandanya, sampai urusan pembagian tanah, calon camat & bupati di daerah sy (Garut), jika PKI berhasil menguasai Indonesia. Diceritakan juga tentang simpatisan PKI yg tidak terdaftar keanggotaannya, dan Bapak menyebutnya "PKI Gelap".
Kata Bapak, justru "PKI Gelap" ini yg sangat berbahaya karena sering menjual orang, "tunjuk hidung", dan mencap musuhnya sebagai "antek PKI" waktu jaman Orde Baru. Mereka makin diberi peluang ketika ada partai Golkar, lalu jadi pemenang dan menguasai perpolitikan Indonesia selama Orde Baru. Dan jeleknya, para "PKI Gelap" ini mulai kasak-kusuk melakukan "balas dendam" kepada orang-orang NU, tentunya alasannya terkait pemenangan Pemilu untuk Golkar, banyak teman-teman seperjuangan Bapak di NU yg jadi korban persekusi, dan Bapak pun hampir jadi korbannya, kepalanya sudah ditodongin pistol dan mau diculik (tahun 1970 an).
Dan kondisi persekusi seperti itu berulang dengan macam ragam bentuknya, sampai akhirnya NU kembali lagi ke Khittah 1926, tidak ikut politik praktis. Seperti itulah ceritanya.
Dan karena Bapak itu orang sejarah, maka sy pun mulai bongkar-bongkar buku sejarah koleksi perpustakaannya. Salah satunya, buku berjilid putih, kalau gak salah judulnya "Gestapu dan Komunis" yg masih ejaan lama (Soewandi), dan buku seri "30 Tahun Indonesia Merdeka" (terbitan pemerintah Orba) pun akhirnya sering menemani.. Waktu itu sy masih SMP.
Itu makanya, waktu kecil sy sempat heran, kok kampung sebelah yg mayoritas anggota PKI itu tetap rajin shalat dan pengajian.. :D .. dulu, sy menyangka Komunis (PKI) itu ideologinya tanpa agama (atheis), tentunya setelah baca buku "Gestapu dan Komunis".. dan di kemudian hari baru paham, bukan seperti itu. Pantesan sekarang pun di banyak negara Islam yg warganya sangat taat kepada agamanya, seperti Aljazair, Mesir, Libya, Tunisia, Palestina, Turki, Iraq, Sudan dan masih banyak lainnya, juga memiliki partai komunis.
Jadi kalau berkaca ke pola kerjanya "PKI Gelap", bukan tidak mungkin yg teriak-teriak seseorang itu komunis adalah komunis itu sendiri. Lalu main tunjuk, yg tidak sependapat dengan dirinya adalah simpatisan PKI, antek PKI.. Ada kesamaan dalam pola propagandanya, terserah bungkus yg mau dipakainya apa, agama misalnya.
Hal yg sama pun mungkin juga bagi yg suka koar-koar "kembali ke Quran dan Sunnah", bisa jadi sebetulnya mereka yg belum "kembali ke Quran dan Sunnah" karena baru kulitnya doank.. :D
Nahh.. jadi kalau ada yg teriak-teriak "anti Islam" gimana..?
:D
Semoga....
#ombad