01 August 2018

TOMÉ PIRES : PAJAJARAN

Tomé Pires (1648 - 1540 M), merupakan orang Portugis yg menulis catatan perjalanannya ke Asia lewat bukunya, Suma Oriental que trata do Mar Roxo até aos Chins (Ikhtisar Wilayah Timur, dari Laut Merah hingga Negeri Cina).

Catatan ini berisi informasi tentang kehidupan di wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara pada abad ke-16. Naskah ini sebenarnya merupakan laporan resmi yg ditulisnya untuk Raja Emanuel.

Dia juga mengunjungi Kerajaan Pajajaran (Agustus 1522 M) atas undangan Prabu Surawisesa (anak & penerus raja Sri Baduga Maharaja).

Tercatat, keadaan di Pajajaran sudah ramai. Kota tempat raja berada (Pakuan atau Bogor) merupakan kota besar yg disebut DAYO (Dayeuh) dengan jumlah penduduk (di dalam kota) sekitar 50.000 orang.

Kota itu mempunyai rumah-rumah yg indah, bertiang kokoh (dari kayu) dan beratap daun palem (rumbia). Rumah raja mempunyai 330 pilar sebesar tong anggur dan tingginya 5 fathom (9,14 meter) dan terdapat ukiran kayu yg indah pada puncak pilarnya.

Tercatat, Pajajaran mempunyai enam pelabuhan (bandar) yaitu :

- Bantan (Banten),
- Pomdam (Pontang),
- Cheguide (Cikande),
- Tangaram (Tangerang),
- Calapa (Sunda Kalapa) dan
- Chemano (Cimanuk), pelabuhan yg paling timur.

Perdagangan telah maju, berupa komoditas kain, hasil pertanian, rempah-rempah, dsb. Begitu pun persentuhan antar budaya telah terjadi akibat perdagangan di pelabuhan-pelabuhan tsb yg didatangi oleh berbagai bangsa. Kegiatan perdagangan Sunda dengan Malaka sampai ke Kepulauan Maladewa (Afrika) dan produksi lada yg mencapai hasil 1000 bahar setahun, bahkan hasil tamarin (asem) cukup untuk mengisi muatan 1000 buah kapal dan perdagangan kuda jenis Pariaman mencapai 4.000 ekor per tahun.

Satu yg menarik dari catatan Tomé Pires tentang Pajajaran :

The Kingdom of Sunda is justly governed; they are true men.”

(Kerajaan Sunda diperintah dengan adil; mereka adalah orang-orang jujur).


Semoga..
#ombad #sejarah #sunda