Sewaktu mudanya, Abah Anom Suryalaya disuruh oleh ayahnya (Abah Sepuh) untuk melakukan perjalanan jalan kaki dari Suryalaya ke Cirebon. Perjalanan ini didampingi oleh teman nyantrinya yaitu ajengan Aang Cianjur (waktu mudanya biasa dipanggil Oo karena namanya Sirojudin) dan Simri.
Baru sampai di daerah Palimanan mereka sudah kecapean, dan kaki ketiganya pun bengkak-bengkak. Dan mereka pun memutuskan untuk istirahat dulu di tempat itu, yg merupakan sebuah hutan yg sunyi dan jarang dilewati orang.
“Tenang, O, sebentar lagi akan ada mobil truk yg lewat." Kata Abah Anom kepada Aang, meski saat itu sama sekali tidak ada tanda-tanda kendaraan mau lewat, baik dari suaranya, apalagi bekas asapnya.
Ternyata terbukti, karena tidak berapa lama, lewatlah sebuah mobil truk perkebunan milik Belanda. Dan mereka pun melambaikan tangan menghentikan truk tersebut, untuk ikut menumpang. Tapi sayang, supir truk tetap tancap gas, tetap melaju kencang dan tidak mau berhenti.
Abah Anom lalu berkata, "Tenang, O, kita bikin truk itu seperti asap rokok ini.."
Abah lalu menghisap rokoknya. Dan… truk yg sedang melaju kencang itu tertarik mundur bergerak ke belakang. Seperti asap rokok yg dihisap Abah, lalu berhenti di depan mereka. Abah langsung menancapkan rokoknya ke tanah dan rokoknya digencet dengan batu. Maka walaupun truk itu digas kencang berkali-kali, tapi truk itu tetap tidak bisa melaju ke depan.
Rupanya sopir truk itu segera menyadari keadaannya. Sopirnya adalah seorang pribumi pegawai Belanda. Lalu dia turun sambil berkata, "Maaf, Raden, tadi saya tidak melihat Raden bertiga. Kalau Raden bertiga mau ikut naik truk, silakan Raden.."
Tapi mereka bertiga malah berlagak jual mahal, sambil mempersilakan sopir truk itu melanjutkan perjalanannya. Padahal kalau rokok Abah masih digencet batu sampai kapan pun truk itu tidak akan bisa jalan.
Dan sopir truk itu tidak berani kembali ke mobilnya sebelum mereka bertiga mau ikut dengannya. Akhirnya mereka pun mengatakan mau ikut naik truknya.
Lalu sambil berjalan menuju ke truk itu. Abah berkata, "O, cabut rokoknya, O.."
Maka Aang pun segera mencabut rokok Abah yg digencet batu itu, dan Truk kembali bisa berjalan normal seperti sebelumnya.
(Kisah ini diceritakan oleh KH. Aang Muhaiminul Aziz, Ponpes Darul Falah Cianjur)
Kesimpulannya..
Abah Anom lagi muda juga dulu mah perokok dan... agak jail juga ya..?
:D
Semoga..
#ombad #biografi #abahanom