ISLAM berasal dari kata :
- Aslama : Berserah diri, Pasrah, Tunduk.
- Istalama Mustaslima : Penyerahan total kepada Allah.
- Salaamun : Selamat.
- as-Silmu : Damai.
- Saliimun Salim : Bersih dan Suci.
Sayangnya, masih banyak media-media yg bernama Islam itu isinya hoax, fitnah dan provokasi kebencian, dan tidak sesuai makna Islam yg "Saliimu Salim" (Bersih & Suci).
Media-media ini yg menyebabkan semakin maraknya kebencian dan permusuhan, baik antar pemeluknya maupun dengan umat lain, sehingga tidak sesuai dengan visi Islam yg "as-Silmu" (Kedamaian). Islam makin identik dengan api yg berkobar dan bukan air bening yg menyejukan dan mengobati kehausan.
Umat Muslim banyak yg jadi korban media seperti ini, sehingga pribadi Muslim yg seharusnya membawa "Salaamun" (Keselamatan) pun berubah menjadi pembawa kecurigaan, ancaman, radikal bahkan menyebarkan teror di mana-mana.
Eh, udah gitu, mereka ini bukannya "Istalama Mustaslima" (penyerahan total kepada Allah), malah kasak-kusuk menyalahkan kelompok atau umat lain, dan makin mengobarkan permusuhan ke sana-sini.
Jadi bukannya makin introspeksi, malah makin menyenangi telunjuknya tunjuk salah ke sana-sini. Makin menutup diri dan membuka selebar-lebarnya "orang lain salah". Bukannya makin "Aslama" (Berserah diri, Pasrah, Tunduk) tetapi makin mengumbar kata-kata Munafik, Musyrik dan Kafir yg harusnya diarahkan ke dalam diri.
Jadi yg dikatakan Rasulullah SAW memang terbukti bahwa yg merusak islam itu memang pemeluknya sendiri. Seperti halnya media-media bernama Islam tetapi secara tidak langsung mereka merusak dari dalam. Salah satunya, memutar-balikan ayat untuk kepentingan diri dan kelompoknya.
Begitupun yg dikatakan sayyidina 'Ali bin Abi Thalib kw. :
"Musuh terbesar umat Islam bukanlah dari umat Yahudi dan Nasrani, tetapi Kebodohan dari umat ini sendiri."
Semoga....
#ombad #tasawuf