Jika isi dakwahnya kebanyakan menyesat-nyesatkan amalan orang lain, ya pasti akan dianggap meresahkan, dan wajar jika ditolak di mana-mana.
- Asy'ariyah katanya sesat,
- Maturidiyah katanya sesat,
- Ahli Tasawuf (tarekat) katanya sesat,
- Orang yg mengamalkan maulidan, tahlilan, manaqiban, tawassulan, ziarah wali-wali, haolan, katanya sesat juga.
- Dan masih banyak lagi ajarannya yg menyakiti hati orang-orang NU.
Apa disangkanya kita yg disesat-sesatkan itu gak punya dalil yg dipegang..? Apakah hanya dalil mereka saja yg bener dan yg lain salah...? Udah jadi Muslim aja masih disesat-sesat, bahkan dikafir-kafirkan pula. Itu dakwah atau ngehek..? :D
Bagaimana jika orang-orang NU meyakini mesjid tempat nongkrong dan bercokol ustat-ustat kayak gitu dianggap Masjid Dhirar karena berpotensi memecah belah dan mengancam kerukunan.. dan bisa menjadi fitnah. Boleh gak..? Apalagi lagi jika para ustat nya sering melakukan penghinaan terhadap para Ulama lain yg berbeda pendapat, khususnya ulama-ulama NU.
Bukankah jaman Rasulullah SAW pun begitu, dimana Mesjid Dhirar yg deket Mesjid Quba tersebut dihancurkan karena berpotensi memecah-belah umat atau merusak kerukunan. Meskipun para pendiri masjid tersebut memberikan alasan kepada Rasul bahwa mesjid itu didirikan hanyalah untuk menampung orang-orang lemah di antara mereka dan orang-orang yg menderita sakit pada malam-malam musim dingin. Moduuus.. :D
Itu makanya dalam berdakwah, seorang da'i harus bisa menjaga perasaan dan paham budaya sekitar, dakwah bil hikmah.
ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَن
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan Hikmah dan pengajaran yg baik, dan bantahlah mereka dengan cara yg baik..." (QS. An-Nahl: 125)
قال علماؤنا وكل مسجد بني على ضرار او رياء او سمعة فهو في حكم مسجد الضرار
"Setiap masjid yg dibangun karena untuk tujuan membahayakan kaum muslimin, atau Riya', atau Sum'ah, maka hukumnya sama seperti masjid Dhiror --yg dirobohkan Rasulullah--.." (Imam Suyuthi ra., Al-Hawi lil-Fatawa)
Imam Suyuthi juga menukil pendapat Imam Qurthubi ra. tentang larangan membangun masjid disamping masjid lain yg sudah ada sebelumnya.
قال القرطبي في تفسيره ما نصه قال علمائنا لا يجوز أن يبني مسجدا الى جانب مسجد ويجب هدمه والمنع من بنائه لئلا يتضرر المسجد الاول فيبقى شاغرا الا ان تكون المحلة كبسرة فلا يكفي اهلها مسجد واحد
Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya berkata:
"Ulama kami berkata: "Tidak boleh membangun masjid di samping masjid lain (masjid lama) serta wajib dirobohkan dan dilarang pembangunannya supaya tidak membahayakan masjid yg pertama hingga menjadi kosong, kecuali kampungnya besar sehingga penduduknya tidak cukup dengan masjid satu.."
Dan buat almukarrom ustat yg namanya pakai nama kun-yah dan sedang sewot.. sebaiknya introspeksi aja kenapa masyarakat kayak gitu, gak usah bergalak ria sampai mau ngajak perang segala, malu ahh udah tua, kayak yg masih kuat berantem aja.. mendingan belajar cara dakwah para Wali Songo yg "teduh" dan "merangkul".. dan juga fokus mempersiapkan bekal buat di akhirat yg sebentar lagi akan dimasuki... :D
Semoga...
#ombad #tasawuf #masjid #dhiror