28 July 2018

FAKTA TANPA KONTEKS

Sentimen agama kadang menutup akal sehat, apalagi dibumbui berita/opini di media odong-odong (yg kebetulan banyak yg namanya berbau nama islam).

Nama medianya sich agamis, tapi isinya penuh hoax dan fitnah. Segala hal dibolak-balik, dan tujuannya pun bisa diraba yaitu Kebencian terhadap aliran atau agama yg berbeda, termasuk misi politik. Memang perangkap setan itu aduhai, bisa memuaskan nafsu kebencian dan nafsu merasa paling benar baik dirinya maupun kelompok/aliran/ agamanya, seperti halnya kisah buah khuldi di surga.

Udah mah otak cupet, pikiran mampet ditambah sumbunya pendek, ya makin terjerat dalam "permainan" fitnah, dan ketidak-senangan terhadap suatu perbedaan pun makin memuncak, sampai akhirnya memunculkan rasa benci yg akut.

Aneh, katanya Beriman, tapi kenapa masih senang melontarkan dan menyebarkan Kebencian. Kalau gitu, qalbunya disimpan di mana..? Di belakang pikiran? Kok gampang sekali "menangkap" dan menelan mentah-mentah sesuatu kabar/berita bahkan meme atau foto.

Misal, foto di bawah, lalu di sebuah situs/web dikasih judul seperti ini,

"Pria Yahudi ini sangat kejam. Dia tega meneriaki seorang perempuan Arab sampai ketakutan. Demikianlah orang Israel, perlakuan mereka terhadap orang Arab di negara itu sangat kejam..!"

Pasti yg sumbu agamanya pendek itu langsung menelan mentah-mentah berita yg didukung foto "sepersekian detik" tsb, tanpa berusaha mencari tahu kejadian yg sebenarnya. Gimana lagi, karena "foto parsial" itu sangat cocok dengan kepuasan pikirannya (baca: nafsunya) yg kurang piknik.

Padahal kebenarannya ada di link video ini dimana sumber foto itu diambil,

https://www.youtube.com/watch?v=2R35lmJUwIU

Jadi bisa disimpulkan, bahwa peranan KONTEKS itu sangat penting ketika memandang sesuatu. Fakta (secara parsial) tanpa Konteks itu bisa memutar-balikkan cerita yg sebenarnya.

Kebenaran pun diputar-balikkan, dimana yg salah jadi terlihat seperti benar, dan yg benar jadi terlihat seperti salah. Mirip fitnah Dajjal yaa...? :D

Bisa dipahami kan, kenapa banyak yg hobby nya saling menyalahkan dan saling merasa paling benar dengan kelompoknya..?  Ya, karena hatinya masih dijajah oleh hawa nafsunya. Bias dan tertutup. Jadi wajar, jika dulu VOC yg segelintir saja bisa menguasai Nusantara yg luas.

Hati-hati lhoo, sejarah itu suka berulang... :D

Semoga..
#ombad