24 February 2018

HAI'ATIL MAKNUN

Sahabat Abu Hurairah ra. berkata:

"Aku menerima sekantung ilmu dari Rasulullah. Separuh kantung aku bagikan kepada kamu semua dan separuhnya lagi aku simpan buat aku sendiri, karena jika yg separuh lagi itu aku bagikan juga, niscaya kalian akan mengkafirkanku dan menggantungku."

"Aku telah hafal dari Rasulullah dua macam ilmu, pertama ialah ilmu yg aku dianjurkan untuk menyebarluaskan kepada sekalian manusia yaitu Ilmu Syariat. Dan yg kedua ialah ilmu yg aku tidak diperintahkan untuk menyebarluaskan kepada manusia yaitu Ilmu yg seperti 'Hai’atil Maknun'. Maka apabila ilmu ini aku sebarluaskan niscaya engkau sekalian memotong leherku --engkau menghalalkan darahku--." (HR. Thabrani)

Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya sebagian ilmu itu ada yg diumpamakan seperti perhiasan yg indah (Hai'atil Maknun) dan selalu tersimpan yg tidak ada seorangpun mengetahui kecuali para Ulama Allah. Ketika mereka menerangkannya maka tidak ada yg mengingkari kecuali orang-orang yg biasa Lupa/lalai --tidak berdzikir kepada Allah--." (HR. Abu Abdir Rahman As-Salami, dari Abu Hurairah ra.)

Rasulullah SAW bersabda:

"Ada ilmu yang bagaikan mutiara di dalam kerang."

Ilmu yg hanya ulama-ulama khusus (Aulia Allah) yg mengetahuinya, karena diberi oleh Allah SWT. Kalau mereka membicarakannya, maka akan banyak yg MENENTANGNYA.

Seorang Sahabat Rasul saja tidak diizinkan untuk menyampaikannya kepada umum, karena memang "rahasia", sehingga harus mendapat izin dari Rasul dulu. "Sanad" ilmu ini diberikan pada para Aulia Allah secara berantai sampai sekarang.


Semoga....
#ombad #tasawuf