Segala sesuatu yg masih bisa ditangkap akal itu selalu punya dua sisi (dualitas), baik dan buruk. Bisa dianggap baik atau dianggap buruk, dianggap positif atau negatif. Sampai-sampai anggapan kepada Tuhan pun bisa ada dua, dianggap baik atau dianggap buruk, apalagi kepada makhluk-Nya. Itulah "hebatnya" pikiran manusia.
Kenapa semua ayat menyuruh untuk melakukan kebaikan dan mencegah keburukan..?
Kalau direnungkan secara mendalam, hal tersebut untuk "melatih" dan "membiasakan" hal/tindakan yg baik, yg ujungnya membuat pikiran baik, mindset baik, perasaan/nafs baik, dan Hati pun baik. Semua diarahkan ke kebaikan dan hasilnya bisa prasangka baik. Begitupun dengan selalu berusaha mencegah buruknya tindakan, pikiran, mindset, perasaan dan hati. Semuanya diarahkan untuk mencegah munculnya keburukan sehingga ada upaya untuk tidak memunculkan prasangka buruk. Tentu dengan bonus pahala/surga dan ancaman dosa/neraka, biar cemugudhh.. :D
Secara tersirat, hal seperti itu difirmankan Allah SWT dalam Hadis Qudsi:
"Aku (tergantung) pada prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Jika dia ingat kepada-Ku dalam dirinya, maka Aku ingat kepadanya dalam diri-Ku. Jika dia ingat kepada-Ku dalam kerumunan orang ramai, maka aku ingat kepadanya dalam kerumunan yg lebih baik daripada mereka. Jika dia mendekat kepada-Ku satu jengkal, maka Aku mendekat kepadanya satu lengan. Jika dia mendekat kepada-Ku satu lengan, maka Aku mendekat padanya satu depa. Jika dia mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku mendekatinya dengan berlari." (HR. Bukhari dan Muslim)
Nah, artinya Prasangka ini merupakan gambaran dari kualitas pikiran, mindset, perasaan/nafs, dan qalbu. Apakah kualitas²nya itu baik atau buruk..? Lebih banyak baiknya atau banyak buruknya..?
Jadi, apakah tindakan seseorang itu gak pernah ada baiknya? Kok yg jelas dilihat itu selalu buruknya..? Jangan² diri kita sebetulnya yg penuh keburukan (dan tanpa disadari). Upil di seberang danau kelihatan, lalu dengan sigap dan penuh semangat menjelekkannya, sedangkan najis di sekujur tubuh tak disadari.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya dalam jasad ada segumpal darah, kalau itu baik, maka baiklah seluruh anggota tubuh. Ketahuilah bahwa itu adalah Hati/qalbu."
Jadi sekujur tubuh akan "mengeluarkan" buruk, apakah lisannya, pikirannya, mindsetnya, ataupun perasaannya jika sumbernya berkualitas buruk, dan sumber itu adalah Hati/qalbu. Begitupun jika sumbernya baik. Itu makanya disebutkan bahwa "Hati adalah Cermin".
Dan sayup terdengar dari rumah tetangga, lantunan lagu lawas Bimbo:
"Akuu jaauuh, Engkau jaauuh..
Aku dekat, Engkau dekaat..
Hati aadaalaah ceeermiin...
Tempat pahala dan dosa beerpaaduu.."
Semoga...
#ombad #tasawuf