14 March 2018

TENTANG ILMU

Seorang teman bertanya:

Om, apakah Allah SWT itu membeda-bedakan nilai suatu ilmu atau tidak..? Maksud sy, apakah di mata Allah itu ilmu agama islam diberi pahala atau keutamaan lebih banyak daripada ilmu-ilmu lain seperti sains dan teknologi..?

Apakah seorang hafidz Qur'an atau ahli tafsir Qur'an lebih mulia daripada teknokrat atau saintis..?

Atau Allah lebih melihat nilai ilmu berdasarkan seberapa besar manfaatnya bagi orang lain di sekitarnya dan alam semesta..?

**

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, kita harus paham dulu bahwa ILMU yg dimaksud adalah semua disiplin ilmu, tidak hanya ilmu agama saja. Begitupun, makna ULAMA (jamak dari 'ALIM, dari kata 'Alima/telah mengetahui) yg dimaksud itu adalah ahli ilmu apapun (yg bermanfaat bagi kehidupan), jangan dipersempit dengan "ahli ilmu agama" saja. Jadi jangan mempersempit makna semua disiplin ilmu menjadi ilmu agama saja.

Punya keahlian dalam bidang ilmu apapun akan membuat manusia lebih utama dan berharga (Derajat), karena keutamaan manusia dari makhluk Allah lainnya itu terletak pada ilmunya. Allah bahkan menyuruh para malaikat agar sujud kepada Nabi Adam as karena kelebihan ilmu yg dimilikinya. Secara tersirat Quran mengatakan bahwa Allah mengajarkan kepada Adam seluruh nama-nama sehingga Adam mencapai predikat Shiddiq (QS. 2:31). Ingat ya, predikat Shiddiq...!

"Allah akan meninggikan orang-orang yg beriman diantaramu dan orang-orang yg diberi ilmu pengetahuan beberapa Derajat." (QS. Al-Mujaadilah: 11)

Rasulullah SAW bersabda,

" فضلُ العالم على العابد كفضل القمر ليلة البدر على سائر الكواكب"

"Keutamaan orang 'Alim atas hamba (lainnya) adalah seperti kelebihan bulan purnama atas bintang-bintang." (HR. Abu Daud, Turmudzi, Nasa'i)

Ayat yg sering dijadikan andalan oleh para ustadz (agar disebut sebagai ulama), adalah,

Sesungguhnya yg paling takut kepada Allah diantara hamba-Nya adalah Ulama." (QS. Fathir: 28)

Ayat di atas harusnya dimaknai, karena orang tersebut berilmu makanya ia memahami dan sangat mengenal ('Arif) akan kebesaran dan keagungan Allah, sehingga menjadi paling takut kepada-Nya. Dan ayat di atas pun "ulama" itu hanya salah satunya, masih banyak yg lain. Buktinya kan banyak yg mendapat status "ulama" di masyarakat, tetapi ternyata tidak takut kepada Allah, semisal melakukan korupsi, dsb.

Terus, apakah seorang hafidz Qur'an atau ahli tafsir Qur'an lebih mulia daripada teknokrat atau saintis..?

Menurut sy, TIDAK. Sekali lagi, Tidak. Ibnu Muljam aja seorang hafidz. Kaum Khawarij aja banyak yg hafidz Quran. Harusnya dipahami bahwa ilmu itu hanya alat, suatu alat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ini artinya si ilmunya harus menjadi Hidayah, karena banyak juga yg berilmu tapi tidak menjadi hidayah, malah jadi laknat buat dirinya, contohnya, sekolah tinggi-tinggi malah jadi koruptor. Jadi hidayah dan Berkah dari ilmu itu esensinya adalah sebagai Petunjuk untuk meningkatkan keimanan (lihat QS. 22:54, 3:7, 35:28).

Jadi lewat manapun kita berjalan, asalkan menuju peningkatan kualitas diri dan keimanan, itu yg dinilai Allah sebagai Taqwa.

Terus, apakah Allah lebih melihat nilai ilmu berdasarkan seberapa besar manfaatnya bagi orang lain di sekitarnya dan alam semesta..?

BETUL. Lihat dan fokuskan ke huruf kapital dari Hadist ini :

Barangsiapa memberikan petunjuk KEBAIKAN maka baginya akan mendapatkan ganjaran seperti ganjaran yg diterima oleh orang yg mengikutinya dan tidak berkurang sedikit pun hal itu dari ganjaran orang tersebut.” (HR. Muslim).

"Jika anak Adam telah meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali 3 hal: Ilmu yg BERMANFAAT, sedekah jariyah, anak SOLEH yg mendoakan kedua orang tuanya." (HR. Muslim)

Dan yg terakhir, pahami Hadist di bawah ini,

"Barangsiapa yg dikehendaki oleh Allah untuk diberi KEBAIKAN maka orang itu lalu MEMPERDALAM agama (Islam)." (HR. Bukhari - Muslim).

Secara tersirat Hadist ini menyuruh kita untuk bisa mengintegrasikan ilmu apapun (yg awalnya kita pelajari dan kuasai) itu dengan agama, sehingga lebih memahami dan bisa mengamalkan aturan-aturan agama dengan kepahaman. Amal ilmiah, ilmu amaliah. Silakan cari Hadist lebih besarnya nilai ibadah orang berilmu dibandingkan dengan ibadah tanpa ilmu.

Jadi akan lebih baik jika bisa menguasai beberapa disiplin ilmu dan bisa mengintegrasikannya dengan ilmu agama. Integrasi untuk memudahkan menuju Akhlaqul karimah, karena salah satu parameter akhlaqul karimah itu adalah "pandangan yg luas". Artinya, akan lebih bagus jika menjadi Agamawan yg saintis dan berakhlaq, ataupun menjadi Saintis yg agamis dan berakhlaq. Kenapa..?

Karena Agama itu Akhlaq.


Semoga....
#ombad #tasawuf