Sewaktu masa kuliah dulu, ada mata kuliah Metrologi Industri, waktu itu dosen pengajarnya adalah Bpk Dr. Taufiq Rochim yg baik dan ganteng.
Salah satu yg dibahas dalam ilmu Metrologi adalah tentang standarisasi pengukuran, baik sistem ISO, JIS, US, dsb. Dan akhirnya bisa memahami kenapa ada alat "Go - No Go" dan Toleransi ukuran geometri (+/-), dan ada "standar ukuran" yg disepakati di dunia engineering secara internasional.
Standar Ukuran ini bukan bicara tentang perasaan "suka" atau "tidak suka", seperti halnya menyukai grupband K-pop karena wajahnya sungguh cantik/tampan (walau mungkin hasil permak), dan kualitas nyanyinya kalah jauh sama gayanya. Apalagi dalam urusan ilmu/agama dimana ustadz atau ulama sebagai ujung tombaknya.
Standar Ukurannya pun bukan "suka" atau "tidak suka", tetapi "benar" atau "salah". Seperti halnya alat "Go - No Go" yg dipakai sebagai Quality Control dalam bidang permesinan, sehingga suatu produk yg dibuat bisa lulus dan lolos karena ada "standar ukuran" baik secara geometri maupun kualitasnya. Walau masih tetap ada "toleransi" seperti halnya alat "Go - No Go".
Standar Ukuran ini bukan masalah selera pribadi, "good looking", sorban, gamis ataupun asesoris lainnya. Tapi standar ukurannya adalah pemahaman ilmu, keimanan dan berujung pada akhlaqul karimah (akhlaq mulia).
Tapi memang sulit karena umat banyak yg memegang standar ukurannya lebih ke "hawa nafsu", "selera", "suka" atau "tidak suka", seperti halnya menyukai da'i yg materi lawaknya lebih banyak daripada materi ilmu agamanya. Masih banyak yg memakai aspek subjektivitas daripada objektivitas, sehingga makin banyak yg penilaiannya terbolak-balik, hoax dianggap benar dan benarpun dianggap hoax, salah dianggap benar dan benarpun dianggap salah.
Dan untuk memperbaiki "standar ukuran" ini akan sulit kalau dari luar dirinya. Bagaimanapun harus ada upaya dari dalam dirinya sendiri untuk memperbaiki "standar ukurannya". Seperti halnya seorang engineer yg harus paham ilmu Metrologi, sehingga ia semakin memahami karakteristik geometris dan material dari suatu produk ataupun komponennya, sehingga ia bisa mengukur kualitas perangkat mesin apapun.
Akankah tetap bersikukuh menunggu "seleksi" dan terpilih jadi "buih di lautan"...?
Atau... akan berupaya mengkalibrasi standar ukuran dirinya... Men-tera diri terus-menerus...?
(Bandung, 13 Jan 2017)
Semoga....
#ombad #tasawuf