Banyak postingan di Medsos yg tujuannya mengadu domba TNI dan Polri. Jika diperhatikan para penyebar fitnah dan hoax ini selalu mengatas-namakan agama dan umat. Mirip postingan "ulama itu tidak boleh dikritik" karena "ulama itu tidak pernah salah".. emangnya ulama itu Tuhan..? Kok Ulama dijadikan berhala.. Ulama yg asli aja jangan dijadikan berhala, apalagi ulama palsu.. :D
Sampai akhirnya muncul istilah hoax "kriminalisasi ulama".. ya sama aja dengan menganggap ulamanya tersebut sebagai berhala.. Jika ulama-ulama yg dukung mereka dikeripik maka siap-siaplah si tukang keripik jadi automurtad, kafir, munafik plus PKI dech.. :D
Dan amati juga, postingannya itu seolah-olah hasil dari analisis intelijen TNI, dan isi teksnya pun selalu menyudutkan Polri.
Tujuannya mereka apa..?
Mudah ditebak kok.. itu untuk mengaburkan agenda mereka, tindakan radikal dan teroris yg sebenarnya, serta untuk merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Artinya ada upaya terstruktur dan massif yg diprakarsai secara politik.
Jadi ada upaya untuk merusak citra Pemerintah. Jika mereka berhasil menanamkan kebencian kepada publik, maka akhirnya publik meyakini bahwa Pemerintahnya salah dan gagal. Dan selanjutnya, mereka pun akan semakin vocal untuk memunculkan jargon promosi andalannya, yg ujungnya harus merubah sistem negara.
- Jika sistem negara dirubah, maka negara akan mampu memberikan penghasilan tetap kepada semua rakyat.
- Jika sistem negara dirubah, maka rakyat akan adil, makmur dan sejahtera.
- Jika sistem negara dirubah "islami" maka akan mampu membayar utang negara.
- Jika sistem negara diubah maka negeri ini akan selamat.
- Dan jika-jika lain yg selalu dihubungkan dengan agama Islam sebagai kekuatan mayoritas.
Dari dulu juga hal kayak gitu mah tipenya mirip pemberontak DI/TII ataupun ISIS.
Dasar Ndeso... :D
Semoga....
#ombad