29 May 2019

DAN SUJUDPUN TERLALU PENDEK

SUJUD merupakan "berkah" yg diberikan Allah kepada hamba-Nya, dimana hamba-Nya diberi kesempatan agar bisa mengikis ego, kesombongan dan keangkuhan. Artinya, hamba Allah yg sering bersujud, seharusnya tidak lagi memelihara sikap Ego (Ananiyyah) dan Ujub (Inniyyah).

Sehebat apapun manusia akan kembali ke tanah dan ketika sudah kembali menyatu dengan tanah, tanahnya sama saja, tidak bisa dibedakan, apakah si tanah itu berasal dari tubuh bangsawan, rakyat, kulit putih, sawo matang ataupun hitam, laki-laki ataupun perempuan, orang kaya ataupun miskin. Semuanya jadi sama dan kembali menjadi satu (baca: tanah).

Dalam kehidupan lahiriah pun ada kesamaan yaitu munculnya cahaya bekas sujudnya (atsar as-Sujud), apakah itu dalam wajah ataupun penampilan, baik penampilan fisik, psikologis maupun spiritualnya.

Dalam konteks tasawuf, ini bisa dimaknai "Kita berasal dari-Nya dan kepada-Nya kita kembali." (QS. 2:156), ketika awalnya berbeda-beda, tapi di akhir perjalanannya bisa menjadi satu, dan menyatu dengan Yang Mahasatu.

Apakah sujud kita sudah bisa menyentuh nilai hakikatnya bahwa :

- Sujud itu bentuk pengakuan kerendahan diri dan pada saat yg sama mengakui Kemahatinggian Sang Pencipta.

- Sujud itu untuk mendahulukan hati dibandingkan pikiran, sehingga pikiran kita selalu dituntun oleh nurani seperti halnya posisi kepala yg lebih rendah daripada dada ketika bersujud.

- Sujud itu bentuk pengintegrasian segala upaya untuk mencapai kesempurnaan penghambaan di hadapan Sang Pencipta seperti halnya posisi sujud yg ditopang oleh tujuh anggota badan.

- Sujud itu bentuk "Penyerahan" seorang hamba sambil selalu mengingat-Nya dan tidak ada penyerahan jika masih ada hijab Ananiyyah dan Inniyyah. "Kepada-Mu lah aku mengabdi dan kepada-Mu lah aku meminta pertolongan".

- Sujud itu bentuk pengingat akan Awal dan Akhir manusia, berasal dari tanah dan berakhir dalam tanah, seperti halnya sujud dalam shalat yg jumlahnya 2x lebih banyak dibanding gerakan lainnya. Sampai akhirnya mencapai tujuan "Kita berasal dari-Nya dan kepada-Nya kita kembali".

Itu makanya sayyidina 'Ali bin Abi Thalib kw. ketika ditanya tentang makna Sujud Pertama, Beliau menjawab, "Allahumma innaka minha khalaqtana" (Ya Allah sesungguhnya Engkau menciptakan kami dari tanah). Makna bangkit dari Sujud Pertama adalah "Wa minha akhrajtana" (Dan daripadanya engkau mengeluarkan kami). Makna Sujud Kedua adalah "Wa ilaina tu'iduna" (Dan kepadanya Engkau akan mengembalikan kami). Dan makna bangkit dari Sujud Kedua adalah "Wa minha takhrujna taratan ukra" (Dan daripadanya Engkau akan membangkitkan lagi).

Syeikh Muhyiddin Ibn 'Arabi ra. juga menerangkan dalam kitab Futuhat Makiyyah, bahwa Sujud adalah simbolisasi terhadap asal-usul penciptaan manusia yg berasal dari tanah.

Rasulullah SAW bersabda,

"Hendaklah kamu memperbanyak sujud. Sesungguhnya jika kamu sujud satu kali saja karena Allah, maka Allah akan mengangkatmu satu derajat dan menghapuskan kesalahanmu." (HR. Muslim, dari Tsauban Abu Abdullah ra.)

"Saat dimana seorang hamba paling dekat kepada Tuhannya, Allah Azza Wajalla, adalah ketika dia bersujud..” (HR. Muslim, dari Abu Hurairah ra.)

Semoga...
#ombad 24 #ramadhan 1440 H.
#tasawuf #sujud