28 May 2019

DAJJAL DALAM DIRI 2

(Benar Itu Aku, Salah Itu Kamu)

Ketika berita ditikamnya sayyidina 'Ali bin Abi Thalib kw. dalam keadaan sujud sudah diketahui oleh sebagian penduduk Syam yang hidup dibawah kekuasaan Dinasti Bani Umayyah, mereka berseru keheranan :
"Apakah 'Ali bin Abi Thalib itu shalat..?!"

Fenomena seperti ini akan terulang oleh sebagian Muslim dan penyebabnya bisa bermacam-macam, diantaranya :

- Narasi kebencian dan hoax menyebabkan kemudahan dalam berprasangka buruk.
- Merasa mudah mengukur tingkat keimanan dan ketaqwaan orang lain padahal itu semua rahasia Allah.
- Merasa benar dengan dirinya sampai akhirnya merasa sebagai Pemilik Kebenaran sehingga akan dianggap Kekufuran atau Kesesatan jika berbeda kubu/kelompok dengan dirinya.

Walaupun niatnya menyampaikan ilmu tetapi jika yg disampaikannya itu ternyata jadi "tamparan" dan "penolakan" bagi suatu kelompok maka akan dianggap musuh oleh kelompok tersebut, meski kelompok tersebut memang salah jika menurut aturan agama.

"Ketika orang berilmu diam atas suatu kebatilan, pelaku kebatilan akan menyangka mereka berada dalam Kebenaran." ('Ali bin Abi Thalib kw.)

Hal ini mirip kejadian terhadap Imam Syafi'i ra. yg mengalami pemukulan dan pengeroyokan --padahal sudah sepuh-- sampai akhirnya wafat karena luka-lukanya.

Kebencian yg begitu tinggi kepada Syiah menyebabkan mereka mempersekusi Imam Syafi'i karena Beliau mengeluarkan Qoul Jadid dalam pemikiran-pemikirannya. Qoul Jadid ini membuat sebagian orang menjadi buruk sangka, bahkan muridnya sendiri yaitu Imam Hambali beranggapan bahwa gurunya sudah dipengaruhi oleh pemikiran madzhab Syiah.

Akhirnya Imam Syafi'i dianggap mendukung Syiah terutama oleh seorang Fuqoha Fanatik yg bernama Fityan, yg sangat marah, meski dibalik itu semua pemicunya karena Fityan masih sakit hati dan dendam setelah kalah debat sebelumnya.

Fityan ini teman seperguruan Imam Syafii, sama-sama murid Imam Malik, akan tetapi wataknya suka mengungkit-ngungkit masalah Khilafiyah, seperti masalah Qunut dan tidak Qunut dalam shalat subuh, masalah Bid’ah dalam agama dan pembagiannya, dsb.

Seperti itulah gambaran betapa berbahayanya pembentukan opini dan pemutar-balikkan fakta dengan hoax, akibat dari kebencian. Dan akhirnya sampai tega menghilangkan nyawa seorang Imam Mujtahid seperti Imam Syafi'i, ataupun seorang Sahabat yg jadi rujukan ilmu, dimuliakan penduduk langit, serta sudah dijamin surga seperti Ali bin Abi Thalib kw.

Betapa "Dajjal" telah membutakan mata, pikiran dan hati, mengiming-imingi dengan surga padahal sebenarnya neraka, menakut-nakuti dengan neraka padahal sebenarnya surga. Dan ujungnya, sesuatu yang Haq akan dituduh Batil sementara yang Batil akan dianggap Haq. Seperti halnya para teroris yang bersikeras dengan keyakinan ghirah dan jihadnya.

Dajjal dalam dirinya yg mengatakan "benar itu aku, salah itu kamu". Dan "Dajjal dalam diri" ini hanya bisa dilepaskan jika sudah mengalami "kiamat dalam diri" seperti yg tersirat dalam Surah Al-Kahfi.


Semoga..
#ombad 23 #ramadhan 1440 H.
#dajjal #alibinabithalib #imamsyafii