Tauhid itu terbagi menjadi:
- Lubb (isi),
- Lubb al-Lubb (isinya isi),
- Qasyr al-Lubb (kulit isi), dan
- Qasyr al-Qasyr (kulitnya kulit),
seperti buah pala.
PERTAMA, keimanan terhadap ucapan semata merupakan Qasyr al-Qasyr, yaitu keimanan orang-orang munafik wal-‘iyadzu billah (al-Ghazali, Muhtasor Ihya Ulumuddin, 1999: 243).
KEDUA, membenarkan makna kalimat itu, yaitu keimanan kaum muslim pada umumnya.
KETIGA, menyaksikan hal itu melalui al-Kasyf. Ini merupakan maqam orang-orang yg didekatkan (al-Muqarrabin). Hal itu adalah dengan melihat berbagai sebab. Tetapi semuanya itu berasal dari yang Maha Esa dan Maha Perkasa.
KEEMPAT, tidak melihat kecuali satu, yaitu kesaksian orang-orang yg Benar (ash-Shiddiqin). Kaum sufi menyebutnya Fana dalam Tauhid. Ia tidak melihat dirinya karena dirinya lebur dalam Al-Haqq.
Inilah yang dimaksud dalam ucapan Abu Yazid,
“Sebutan diriku melalaikanku."
Semoga...
#ombad #tasawuf