Bisa dilihat, dalam postingan-postingan sy suka ada hashtag #tasawuf ... Itu bukan bermaksud lebay, tetapi sebagai pengingat ke diri sendiri aja. Karena esensi tasawuf itu mengolah dan mengarah ke dalam diri.
TASAWUF itu merupakan buah dari ber-Thariqah (tarekat), dan Thariqah itu buah dari ber-Syariat. Semuanya saling menyatu dan saling menguatkan. Tidak saling melemahkan dan meniadakan. Jadi, tiada Thariqah tanpa Syariat, serta tiada Tasawuf tanpa Thariqah dan Syariat.
Empat huruf dari kata TASHAWWUF (Ta-Shod-Wa-Fa), bisa dijadikan dasar untuk memahami apa itu Tasawuf, yaitu:
- Ta, adalah TAUBAT. Bertaubat itu sudah jelas ada rujukannya secara Syariat (Fiqh). Bisa dibilang Taubat itu merupakan pintu gerbang dalam proses ber-thariqah. Prosesnya: Taubat, Tawwab dan Inabah.
- Shod, adalah SHAFA (men-sucikan diri). Ada rujukannya secara Syariat tentang Tadzkiyatun Nafs (penyucian jiwa/nafs) dan Tashfiyatul Qulub (pembersihan hati/qalbu). Dan tahap ini pun tetap dalam koridor Syariat, walau bisa dikategorikan memasuki Thariqah. Banyak berdzikir, shalawat, istighfar, tafakur, dsb.
- Wa, adalah WILAYAH. Gak usah dibahas ini mah, soalnya bagiannya para Wali. Jadi kalau para Rasul punya Risalah, para Nabi punya Nubuwwah, maka para Wali itu punya Walayah. Tanyain aja sama si Wali yg punya Walayah ya kalo ketemu.
- Fa, adalah FANA'. Ini jg gak usah dibahas, soalnya bagiannya para 'Arifin yg sudah Makrifat. Tanyain aja ke Wali Mursyid. Eh, Wali yang Mursyid, atau Mursyid yang Wali...? Ah sudahlah, pokoknya gitu aja. Hati-hati banyak Mursyid abal-abal. Jadi biar aman cepet-cepet hubungi aja cabang terdekat dari JATMAN (Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah).
Tahap pertama dan kedua justru menjadi kunci penting dalam melanjutkan tahapan berikutnya. Proses Taubat dan Shafa ini bukan proses kayak listrik DC, tapi bolak-balik kayak listrik AC. Bertaubat, ber-shafa, bertaubat lagi, ber-shafa lagi, bertaubat lagi... teruuuus aja begitu.. kayak setrikaan. Ya gimana lagi, tidak ada proses yg instan, bahkan mie instan pun harus direbus air mendidih dulu. Dan memang menjalankan Riyadhoh dalam rangka Tadzkiyatun Nafs dan Tashfiyatul Qulub itu sungguh memuakkan... ehh, maksudnya sungguh memprihatinkan. Tapi tenang aja, banyak juga hiburan dan bahagianya...
Jadi sekali lagi, baik Syariat, Thariqat, ataupun Tasawuf itu semuanya menyatu seperti halnya bawang merah, dimana lapisan luar maupun lapisan dalamnya pun tetap aja bau bawang dan bernama bawang.
Terus... tentang Hakikat gimana..? Ah lebay ngobrolin Hakikat, mending nanti tanyakan aja pada rumput yg bergoyang kalo sudah Fana'..
Semoga....
#ombad #tasawuf