29 January 2018

MENYONGSONG ERA ABUNDANCE

MOVE-ON dari Era DISRUPTION, Menyongsong Era ABUNDANCE

"A good Golfer plays where the ball is, but A great Golfer plays where the ball going to be." (Earl Wood)

Era DISRUPTION adalah di mana bolanya sekarang.
Era ABUNDANCE adalah ke mana bolanya akan menuju.

Kalau anda masih juga membahas wacana dan menghabiskan waktu anda bicara era Disruption, anda akan jadi pemain yg baik. Tapi jika anda menginginkan jadi pemain yg sukses besar (hebat), anda harus arahkan energi pikiran dan ikhtiar untuk menyongsong era Abundance.

Biar jelas, kita bahas dulu, apa yg dimaksud dengan era DISRUPTION (penghancuran) vs era ABUNDANCE (keberlimpahan).

Ini berawal dari thesis Ray Kurzweil, Co-Founder Singularity University. Di tahun 1999 beliau menulis buku "The Age of Spiritual Machines" dan mengeluarkan thesis tentang "The Law of Accelerating Return".

Menurut penelitian beliau, Law of Moore tidak hanya berlaku dalam 50 tahun terakhir, tapi polanya telah hadir sejak 120 tahun terakhir, di mana teknologi bergerak secara eksponensial. Artinya, kecepatan prosesor komputer, daya tampung hard disk, dan segala hal yg disentuh keajaiban teknologi informasi, berlipat dua setiap 18 bulan, atau jadi lebih murah setengahnya.

Maka itu sebabnya, gabungan teknologi yg ada di HP anda sekarang ini, harganya 1/10.000 dari 25 tahun lalu, dimana saat itu total harganya sekitar 1 juta dolar = Rp. 14 Milyar (karena di situ ada GPS, gyroscope, mesin fax, video recorder, radio, TV, kamera foto, ensiklopedi, kamus, telepon, scannner. dll).

Co-founder Singularity University yg satunya, Peter Diamandis, membuktikan bahwa KEMAJUAN TEKNOLOGI secara eksponensial ini melalui 6 tahapan, dan disebut dengan "6D OF EXPONENTIAL GROWTH", yaitu:

1. DIGITALIZATION (Transformasi dari analog menuju digital di hampir semua sektor)

2. DECEPTION (Banyak orang terlena karena awalnya kelihatan pelan dan cuman riak-riak kecil, sampai pertumbuhan eksponensialnya menyentuh “knee of the curve” alias “titik lejit”)

3. DISRUPTION (Titik lejit menjadi reaksi atom yang mengguncang kemapanan. Ini yang sedang kita ributkan sekarang dan bikin banyak orang dan perusahaan panik. Tapi ini hanya fase transisi menuju 3D terakhir)

4. DEMATERIALIZATION (semua produk kehilangan wadah fisik untuk ditransfer di “Cloud” alias awan digital tak bertepi.

5. DEMONETIZATION (Di dalam “awan digital” tempat menyimpan segala hal itu hampir semua biaya jadi turun drastis. Buku, musik, film, ilmu, informasi, komunikasi, dll tiba-tiba jadi membludak volumenya, dan makin lama makin murah harganya)

6. DEMOCRATIZATION (Pada puncaknya, karena semua serba berkelimpahan dan berbiaya minimal sekali, maka terjadilah era ABUNDANCE atau disebut “Free Economy” dan “Sharing Economy”.

Free Economy ini sudah dimulai: Kirim surat gratis (email), Telpon interlokal gratis (WA call), Sekolah gratis (khannacademy), Kuliah gratis (coursera), Buku gratis (pdfdrive.net), Film dan musik gratis (youtube), Rekaman ceramah, seminar dan training gratis (youtube), Disain gratis (canva), dsb.

Dan keGratisan (atau minimal harga murah sekali sehingga terjangkau untuk semua orang) ini makin lama akan makin masif, karena akan menular ke segala bidang yang lain, terutama energy, air, makanan, barang-barang, transportasi dan kesehatan.

Diperkirakan Free Economy akan hampir meliputi segala hal saat terjadi yg disebut era SINGULARITY, yaitu saat kecepatan processing komputer seharga 1000 dolar Amerika sudah menyamai kemampuan prosessing otak manusia (10 terabyte/second).

Kalaupun perusahaan dan pekerjaan anda saat ini sedang, atau akan tergulung habis oleh para disruptor, mestinya anda tidak perlu pesimis, takut atau marah. Mestinya anda bahagia karena revolusi teknologi ini insyaAllah akan berakhir indah. Dan pekerjaan anda yg hilang itu cuman sebuah pertanda bahwa anda harus segera punya keahlian baru, kreativitas baru dan pekerjaan baru yg sesuai dengan kebutuhan zaman.

Era DISRUPSI yg penuh gejolak ini adalah era transisi yg harus diterima dengan semangat dan optimisme, sebelum kita masuk era ABUNDANCE.

Nah.. Pertanyaan paling pentingnya sekarang:

1. Peluang apa aja yg akan hadir di era Abundance..?

Kemampuan menangkap peluang ini akan menentukan anda akan menjadi The Have atau Super Have (tenaaang saja, masa yg akan datang tidak akan ada yg jadi “The Have Not” yg kelaparan atau kurang sandang, pangan, papan).

2. Apa saja yg perlu anda persiapkan untuk menangkap peluang-peluang dahsyat ini..?

Siapkan diri, keluarga dan perusahaan anda saat era itu belum datang. Jangan baru siap-siap saat dia sudah datang (seperti kasus demam “era disruption” saat ini). Belajarlah berenang sebelum banjirnya datang.

3. Apa saja efek samping yang akan terjadi, dan bagaimana kita mengatasinya bersama-sama..?

Tentu saja seperti segala hal baik yg lain, kita tidak boleh tutup mata bahwa akan ada efek samping yg perlu kita antisipasi. Tapi tidak perlu khawatir berlebihan, umat manusia selalu berhasil mengatasi tantangan zamannya masing-masing.

Sumber:
Ahmad Faiz Zainuddin, Warwick Business School UK, dan Alumni Singularity Univ, Silicon Valley, CA
**

Selalu Optimisme, karena umat manusia selalu berhasil mengatasi tantangan zamannya masing-masing.