"Perempuan adalah saudara kandung laki-laki,
Di alam ruh dan dalam tubuh kasar,
Keduanya satu dalam eksistensi
Itulah manusia,
Perbedaan antara mereka aksiden semata,
Perempuan dan laki-laki memang beda."
(Ibn Arabi, Futuhat Makiyyah)
Pada diri perempuanlah laki-laki dapat merenungkan keilahian. Ketika laki-laki merenungkan al-Haqq (Tuhan) dalam dirinya sebagai wujud yg darinya perempuan diciptakan, maka (berarti) dia merenungkan Tuhan dalam modus yg Aktif.
Namun bagaimanapun juga, jika dia merenungkan Tuhan dalam dirinya tanpa mereferensi pada perempuan, maka dia merenungkan al-Haqq (Tuhan) dalam modus Pasif.
Pada diri perempuan, dia dapat merenungkan Tuhan baik dalam peran Aktif maupun Pasif.
Jadi kalau LGBT ??! Ya tidak sesuai fitrah seperti di atas.. 😂
Itu makanya menurut Ibn Arabi ra., perempuan bisa menjadi sarana untuk mencapai Tuhan.. (bukan dalam konteks maksiat.. 😁)
Cinta laki-laki kepada perempuan dan keinginan bersatu dengannya adalah simbol kecintaan dan kerinduan manusia kepada Tuhan dan sebaliknya. Dalam cinta perempuan terdapat cinta kepada Tuhan, dan esensi cintanya kepada Tuhan.
Dari Anas ra. berkata, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda;
“Tiga hal dari dunia ini dibuat memikat padaku, yaitu: kaum perempuan, wewangian, dan kesejukan mataku ketika shalat.” (HR. Nasa’i)
Semoga...
#ombad #tasawuf