19 May 2018

FASE RAHMAT

FASE RAHMAT
(10 Hari Pertama Ramadhan)

Fase dalam bulan Ramadhan ini ada tiga, yaitu:

1. Fase RAHMAT : sepuluh hari awal Ramadhan,

2. Fase MAGHFIRAH : sepuluh hari di tengahnya sebagai fase Maghfirah (ampunan), dan

3. Fase ITQUN MINANNAAR  : sepuluh hari di akhir sebagai fase Pembebasan dari api neraka.

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:

"Awal bulan Ramadhan adalah Rahmat, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya Itqun Minan Naar (pembebasan dari api neraka)."

Fase 10 hari pertama Ramadhan memang merupakan fase terberat dan tersulit karena merupakan fase peralihan dari kebiasaan pola makan.

Selain adaptasi tubuh, pada fase 10 hari pertama Ramadhan ini, Pikiran dan Jiwa pun berusaha melakukan adaptasi atau penyesuaian, dimana ia harus berusaha Sabar dan Ikhlas dalam menunaikan puasa. Oleh sebab itu pada 10 hari pertama Ramadhan ini, Allah SWT memberikan keistimewaan dengan membukakan Pintu Rahmat yg sebesar-besarnya bagi hamba-Nya yg telah Sabar dan Ikhlas ketika menunaikan puasa.

RAHMAT adalah kasih sayang dan cinta dari Allah SWT kepada makhluk-Nya, khususnya kepada hamba-Nya.

Bagi orang yg beriman, semua hal berujung baik. Jika menerima ujian atau kesusahan kemudian dia bersabar, maka ujungnya baik. Juga jika mendapatkan nikmat kemudian dia bersyukur, maka ujungnya baik pula. Dan semua hal itu dikarenakan Allah SWT memberikan Rahmat (baca: cinta-Nya) kepada hamba-Nya.

Apa ciri orang yg mendapat Rahmat Allah...?

"Dan orang-orang yg Beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yg lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yg ma'ruf, mencegah dari yg mungkar, mendirikan Shalat, menunaikan Zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi Rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana." (QS. At-Taubah : 71)

Dari ayat di atas, maka ada enam ciri orang yg mendapat Rahmat Allah, yaitu :

1. Taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Ketaqwaan itu merupakan pintu pembuka semua kebaikan dunia dan akhirat.

2. Menunaikan Zakat (baca: membantu orang lain, infaq, sedekah).
Dengan memberikan sebagian harta, sesungguhnya kita mengundang Rahmat Allah. Itulah kenapa urusannya akan Allah permudah.

3. Mendirikan Shalat.
"Mendirikan" itu bukan sekedar melakukan atau menunaikan saja, bukan sekedar perrimbangan "kewajiban" saja, tetapi sudah "kebutuhan". Hal ini  berkaitan dengan Hadist :

"Shalat itu mikrajnya mukminin."

4. Gemar melakukan Amar Ma'ruf Nahi Munkar, bukan nyamar ma'ruf nyambi munkar.. :D

5. Gemar menolong sesama, dan bukan suka ditolong.
Orang yg mendapatkan Rahmat Allah selalu tergerak hatinya saat melihat orang lain kesusahan. Dia akan berusaha menolong orang lain dalam bentuk harta, ilmu, tenaga, hingga doa.
Hidupnya tidak menyendiri (eksklusif), ia bersosialisasi baik dengan masyarakat, dan bergaul dalam kebaikan dengan sesama manusia. Orang tersebut memiliki tanggung jawab sosial yg tinggi serta selalu merasa bahagia jika dikelilingi orang-orang yg shaleh. Orang yg gemar menolong orang lain, hidupnya akan jauh dari sifat Kikir, Sombong, Takabur, Hasud, Iri, Dengki, Benci dan Dzalim/merusak, sehingga hatinya akan bersih. Refleksi dari sifat Allah ar-Rahman.
Dan dirinya meyakini bahwa menolong orang itu sama dengan menolong dirinya sendiri. Dan bukankah manusia yg paling baik adalah yg paling bermanfaat bagi sesama..?

6. Derajat Mukmin.

Kenapa urutannya sy balik dari urutan ayat di atas..? Ini ada hubungannya dengan Proses mencapai derajat Mukmin, karena hamba yg Mukmin itu selalu berada dalam Rahmat Allah..

Mudah-mudahan kita semua lulus dari Fase Rahmat, dan selanjutnya bisa memasuki Fase Maghfirah pada sepuluh hari kedua bulan Ramadhan ini.

Semoga...
#ombad #ramadhan #03