Orang Berilmu itu akan paham terhadap dirinya, baik kekurangannya atau kelebihannya. Jika ia sudah memahami dirinya, maka ia akan TAHU DIRI.
Jadi, jika ada orang yg menyepelekan keilmuan seorang Mufassir (seperti Pak Quraisy Shihab), atau seorang Ulama dengan ribuan santri, artinya orang tersebut tidak paham ilmu Tafsir atau ilmu-ilmu lainnya. Ia pun menjadi tidak tahu diri dalam bidang Tafsir dan ilmu-ilmu lainnya. Kenapa..?
Ya iya lah, orang yg tidak menghargai ilmu itu biasanya adalah orang yg tidak berilmu. Bahasa sunda na mah, "teu kataékan".. atau "tidak terjangkau" oleh otaknya.
Dan mereka yg seperti itu, sesuai dengan pepatah Sunda Kuno,
"Birds of a feather flock together."
Kurang lebih artinya : "Manuk Blekok ngumpulnya sama manuk Blekok lagi.." .. mereka pun akan berkumpul dan se-ide dengan yg sejenisnya.. lalu "bersepakat" untuk menyerang dan menjatuhkan, tanpa dasar ilmu.. ya itu, karena gak paham kekurangan dirinya.. atau kasarnya, Tidak Tahu Diri... :D
Jikalau ketahuan salah pun, mereka akan pura-pura lupa, amnesia, ataupun medsos nya ada yg ngebajak.. jurus baku dalam ngelesnya akan selalu seperti itu.
:D
Semoga....
#ombad