18 July 2018

TENTANG FITNAH

Kata "Fitnah" dalam bahasa Arab, mempunyai makna “al-Ikhtibaru”, yg berarti upaya untuk menyingkap hakikat sesuatu, dan juga bermakna “al-Imtihanu”, yg berarti ujian atau pengujian (lihat: Ibn Hajar al-Asqalani, dalam kitab “Fathul Bari Syarh Shahihil Bukhari”).

Jadi, kata "fitnah" itu seperti suatu pengujian kadar emas, untuk membedakan mana emas yang asli dan mana yang bukan. Biasanya cara pengujian itu dengan memasukkan emas itu ke dalam api yang panas.. :D

Fitnah menggambarkan segala bentuk penyingkapan dan pengujian terhadap keaslian, kebenaran dan kemurnian sesuatu. Emas mana yg benar-benar berkualitas tinggi dan mana yg berkualitas rendah. Dan jika ini terjadi pada diri seorang Mukmin, maka bisa dibilang, suatu proses “pembakaran“ pribadi untuk membedakan mana Mukmin yg teguh dan mana Mukmin yg rapuh.

Biar lebih sederhana, FITNAH itu merupakan ujian dari Allah dan bisa menerpa kepada siapapun. Fitnah itu dilontarkan seseorang yg hatinya mempunyai sifat Hasad, Iri dan Dengki. Fitnah ini seperti halnya menempelkan bau busuk ke tubuh seseorang, artinya orang yg akan ditempeli bau busuk ini sebenarnya badannya tidak busuk.

Fitnah di atas termasuk FITNAH HIDUP, dalam urusan kehidupan dunianya ; dirinya, hartanya, keluarganya, kerabatnya, dst.

Al-Qur'an secara tersirat memberikan 3 solusi ketika kita sedang menghadapi Fitnah Hidup ini, yaitu :

1. Diam : menahan diri supaya tidak emosi, tidak mengganggu psikologis. Tindakan "melawan" kadang bisa merugikan juga.

2. Banyak Istighfar : berdzikir dan berdoa kepada Allah, karena siapa tahu kasus fitnah yg menimpa itu adalah salah satu "pengingat" bahwa kita harus berbenah, introspeksi, muhasabah, sehingga bisa menjadi hamba Allah yg dicintai-Nya.

3. Mengasingkan diri ke perbatasan negeri, dalam arti keluar dari lingkungan (pergaulan) orang yg suka memfitnah, biar hal lain yg lebih bermanfaat bisa lebih diprioritaskan.

Kasus fitnah itu (bisa sy katakan) seperti sesuatu yg sudah di atas hukum sebab akibat. Misal, kalau kita mencuri, kemudian di suatu waktu, barang kita hilang, mungkin itu sebuah "karma", konteksnya "sebab-akibat". Tapi kalau kita misalkan tidak pernah mencuri, tapi kemudian barang kita ada yg dicuri..?

Artinya ada kemiripan, kita (misalnya) tidak pernah dengki dan memfitnah orang, tapi kok difitnah..?

Kategori ini tentunya bisa disebut ujian keimanan, apakah harus introspeksi, belajar mengikis kesombongan, sampai belajar ikhlas, ridha, menerima ketentuan Tuhan.. yg esensinya adalah ujian dari Allah dalam meningkatkan keimanan hamba-Nya.

Sedangkan FITNAH KEMATIAN. diantaranya adalah adzab kubur, ujian yg dialami manusia ketika di padang Mahsyar, dimana manusia tertahan untuk dihisab.

Dan fitnah terbesar dalam perjalanan hidup adalah FITNAH DAJJAL, karena berhubungan dengan Penyimpangan agama/syariat (kesesatan), dimana fitnah ini membalikkan nilai Kebenaran menjadi Kebatilan, Keimanan menjadi Kekufuran, sehingga akhirnya "jalan lurus" pun menjadi Kesesatan.

Artinya, Fitnah Dajjal bisa dimaknai, ketika sesuatu yg Batil dianggap Haqq, begitupun sebaliknya.. Dan dari tercampurnya Haqq dan Batil inilah, akan muncul PEMBENARAN... Dan jika seperti itu, siap-siaplah mengalami "kiamat".

Rasulullah SAW mengisyaratkan agar memperbanyak "membaca" Surat Al-Kahfi agar terhindar Fitnah Dajjal.. Bukankah pemuda-pemuda Ashabul Kahfi pun sesuai dengen ketiga poin solusi menghadapi fitnah seperti di atas..?

Mudah-mudahan lewat doa ini Allah SWT bisa melindungi kita semua dari Fitnah Dajjal :


اللهُمَّ أَرِنَا الحَقَّ حَقّاً وَارْزُقْنَا التِبَاعَةَ وَأَرِنَا البَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.


Allahumma arinal haqqo, haqqo, warzuqnat tibaa’ah, wa arinal baathila baathila, warzuqnaj tinaabah, bi rohmatika yaa Arhamar Roohimiin.
.
"Ya Allah, tunjukilah kami haqq (kebenaran) itu sebagai haqq dan beri kami kekuatan untuk mengikutinya, dan tunjukilah kami yang batil itu sebagai batil dan berikan kami kekuatan untuk menjauhinya, dengan rahmat-Mu ya Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.”

Dan juga,

اللهم إني أعوذ بك من عذاب جهنم, ومن عذاب القبر, ومن فتنة المحيا والممات, ومن فتنة المسيح الدجال

Alloohumma innii a’uudzubika min ‘adzaabi jahannam, wa min ‘adzaabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min tsarri fitnatil masiihid Dajjal.

"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari azab neraka jahanam dan dari azab kubur, dari fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah al-Masih ad-Dajjal.."

Dan ingat, anak istrimu pun bisa menjadi fitnah bagimu.. seperti adanya "desakan tuntutan" kebutuhan anak istrinya sampai  tidak bisa membedakan mana halal dan mana haram dalam mencari nafkah.. :)

Semoga...
#ombad #tasawuf