"Fir'aun sudah tidak ada, Qarun telah berlalu, bangsa 'Ad dan Tsamud telah musnah. Maka tidak lain yg dimaksud oleh ayat-ayat al-Qur'an itu adalah kalian sendiri." ('Umar bin Khatthab ra.)
Kisah-kisah (sejarah) yg tercantum dalam al-Quran itu memang untuk diambil hikmahnya oleh diri, dan bukan untuk jadi alat menghakimi orang lain, karena siapapun berpotensi untuk:
- Merasa Paling Benar (seperti Firaun), dan sifat ini akan semakin berbahaya jika didukung Rasa Benci, Kekuatan dan Kekuasaan.
- Keserakahan dan Kerakusan terhadap duniawi (seperti Qarun), akan mengakibatkan rasa tidak pernah puas dan ketidakpedulian baik terhadap aturan hukum maupun empati kepada sesama.
- Kesewenang-wenangan (seperti Kaum 'Ad) ketika diberi kekuatan dan kekuasaan, sehingga kehidupan kaum yg lain jadi rusak dan porak poranda, sampai akhirnya mereka pun diadzab Allah karena menolak mentah-mentah ajakan Nabi Hud as. agar menjadi orang-orang yg baik.
- Kufur Nikmat (seperti Kaum Tsamud) ketika mereka diberi kehidupan yg berlimpah dan kemudahan, sehingga mereka pun diadzab Allah karena menolak mentah-mentah ajakan Nabi Shaleh as. agar beriman.
Kaum Tsamud ini terkenal sebagai pengukir dan pemahat bukit (batu) yg baik. Ukiran dan pahatan mereka hingga saat ini dapat ditemui di Gunung Athlab dan hampir seluruh Arab bagian tengah.
Semoga....
#ombad #tasawuf