08 August 2019

TASAWUF DALAM PADUAN (ALLOY)

Logam yang merupakan material kiriman dari langit ini sudah akrab dalam kehidupan manusia sejak jaman perunggu. Seiring perkembangan ilmu dan teknologi, paduan logam pun semakin bervariasi dan penggunaannya pun disesuaikan dengan kebutuhan, baik dalam fungsi alat bantu (tools), fungsi status sosial (harta, perhiasan), bahkan transplantasi organ (biomaterials).

Besi (Fe) beserta paduannya adalah material yang paling banyak digunakan manusia sejak dulu. Tuhan pun mengabadikannya menjadi nama salah satu surah dalam Al-Quran, yaitu Surah Al-Hadid. Perlu diketahui, Fe-57 ini adalah salah satu isotop besi yang stabil, satu-satunya yang memiliki “nuclear spin”, dan mempunyai massa atom sebesar 56,9354 ---dibulatkan 57-- yang kebetulan sama dengan nomor surah Al-Hadid yaitu nomor 57.

Paduan berbahan dasar Besi ini menghasilkan bermacam-macam jenis material baru yang berbeda sifat fisik dan mekaniknya. Berbeda kan kualitas besi beton dengan besi rel KA..? Dan begitu juga yang terjadi pada manusia, dimana ia akan berbeda-beda karakter bahkan berbeda-beda kualitas ketaqwaannya, tergantung proses hidupnya.

Jika dicampur Karbon, maka Besi (iron) pun berubah menjadi Baja (steel) yang bermacam-macam jenisnya serta berbeda-beda sifatnya. Jika dicampur dengan Chromium (dengan kadar minimal 11 %), Nikel dan Molybdenum, maka Besi pun akan menjadi Stainless Steel yang lebih ulet dan mempunyai ketahanan terhadap korosi. Bukankah manusia yang awalnya bermental buruk, kaku dan tidak tahan banting, setelah mengalami berbagai masalah dan ujian yang dibarengi dengan sikap sabar, syukur, qana'ah, dsb, ia akan berubah menjadi seorang yang bermental kuat, punya positive mental attitude, fleksibel dan bijak.

Kesempurnaan manusia itu terjadi karena adanya Perpaduan (Sintesa, jam’iyyah), Pencakupan dan Totalitas (majmu’). Al-Haqq akan "memanggil" seluruh hakikat yg tercerai-berai dalam alam dan menghimpunnya dalam sosok manusia, seperti halnya besi tunggal yang kemudian dipadukan dengan material lain yang berbeda jenis (karbon, mangan, nikel, tembaga, vanadium, molybdenum, chromium, tungsten, dll) dalam tanur peleburan, bahkan mengalami proses lanjutan, apakah itu pemanasan sampai temperatur tertentu, ataupun pendinginan dalam periode waktu tertentu (quenching, tempering).

Perpaduan pada manusia ini terjadi pada dua sisi (nuskhatain), yaitu sisi Eksoteris (nuskhah dzahirah) dan sisi Esoteris (nuskhah batinah). Kondisi ini pun mirip dengan proses yang terjadi pada paduan besi dimana akan terjadi perubahan sifat fisiknya, terjadi perubahan komposisi molekul di bagian dalamnya, dan juga terjadi perubahan fase di dalam struktur mikronya, bisa Austenit, Ferit, ataupun Martensit.

Jadi ada suatu proses menuju "kelengkapan" dan "kesetimbangan" secara fisik, kimia, mekanik, komposisi maupun struktur mikronya. Ada proses baik secara Lahiriah maupun Batiniah.

Modal awal manusia yg berupa "Kelengkapan" unsur/elemen ini harus diupayakan sampai terintegrasi sehingga bisa holistik baik dari segi ilmu, pemahaman dan "pandangan".. 

"Dalam bentuk, engkau adalah Mikrokosmos (alam kecil, as-saghir), tetapi pada hakikatnya engkau adalah Makrokosmos (alam besar, al-kabir). Buah itu nampaknya berasal dari ranting, tetapi sebenarnya ranting dan seluruh pohon itu berasal dari sang Buah." (Maulana Rumi ra.)

Dan akhirnya, segala sesuatu di alam ini akan menuju kondisi optimumnya, sebutlah jika paduan logam maka ia akan menuju kondisi idealnya yaitu "kesempurnaan" paduan, dan begitu juga manusia, ia akan terus-menerus ditempa dalam tanur peleburan jiwa, spiritual dan hatinya sampai bisa menuju kualitas idealnya, kualitas Insan Kamil.

Semoga..
#ombad #tasawuf #dalam