21 August 2019

MADINAH, BUKAN YASTRIB

Sekitar tahun 2600 SM setelah banjir jaman Nabi Nuh as. surut, mereka yang selamat ada yang sampai ke wilayah Madinah, yaitu Yatsrib bin Qaniyah bin Mahlail bin Iram bin Abil bin Iwadh bin Iram bin Sam bin Nuh as.

Setelah ditemukan oleh Yastrib bin Qaniyah, akhirnya dinamakan YASTRIB, dan selanjutnya daerah ini menjadi tujuan bagi orang-orang yang melarikan diri (eksodus) dari tempat asalnya, entah disebabkan konflik ataupun ekonomi.

Rasulullah SAW pernah berkata ketika mendapat perintah hijrah,

Aku diperintahkan pada sebuah desa yang memakan desa yang lain. Mereka mengatakan Yatsrib, padahal namanya Madinah, (Madinah) itu membersihkan manusia seperti api yang membersihkan kotoran besi.” (HR. Muslim, dari Abu Hurairah ra.)

Rasulullah tidak menyukai penyebutan YASTRIB karena maknanya : "Mencela" dan "Menghardik" (dari Tastrib, lihat surah Yusuf ayat 92). Itu makanya diganti MADINAH, sampai disebutkan dalam sebuah hadist, “Barangsiapa menyebutnya Yastrib dianggap melakukan sebuah dosa.” (HR. Ahmad, dari Isa bin Dinar ra.)

MADINAH, yang akar katanya sama dengan DIN (dal-ya-nun) ini bermakna dasar PATUH, atau bisa dimaknai juga BERADAB.

Pemilihan nama MADINAH oleh Rasulullah SAW ini tentunya terkait visi Beliau dalam pola kehidupan sosial, dimana nilai-nilai yang harus diterapkan untuk membangun sebuah peradaban (islami) itu adalah KEPATUHAN (kesadaran umum untuk patuh kepada peraturan atau hukum), KETERATURAN, KESOPANAN dan kehidupan yang lebih BERADAB.

Dan Allah SWT pun mengabadikan nama Madinah ini lebih dari satu ayat, yaitu Surah at-Taubah (ayat 120), al-Ahzab (ayat 60) dan al-Munafiqun (ayat 8).

Beberapa alasan dipilihnya Madinah sebagai tujuan hijrah :

- Penduduknya memiliki sikap ramah, khususnya suku yang berasal dari Yaman, yaitu suku Aus dan Khazraj.

- Penduduk Madinah memiliki pengalaman berperang, karena Suku Aus, suku Khazraj, dan komunitas Yahudi Madinah sering berperang.

- Rasulullah memiliki hubungan darah dengan penduduk Madinah, yaitu Bani Najjar (saudara dari ibunya).

- Letak Madinah yang strategis, dimana sebelah Timur dan Barat merupakan sebuah wilayah yang terjal, serta hanya dari sisi Utara yang menjadi wilayah terbuka (bagian yang dibikin parit oleh Salman al-Farisi ketika terjadi Perang Khandaq).

Jadi sekali lagi, salah satu visi Rasulullah SAW itu adalah terciptanya suatu peradaban yang didasari Kepatuhan terhadap aturan atau hukum, Keteraturan, Kesopanan dan kehidupan yang lebih Beradab.
 
  .
Semoga..
#ombad #sejarah #madinah

**

قَالَ لَا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ ۖيَغْفِرُ اللَّهُ لَكُمْ ۖوَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

Pada hari ini tidak ada CERCAAN terhadap kalian. Mudah-mudahan Allah mengampuni kalian, dan dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang.” (QS. Yusuf : 92)