13 August 2019

BENCI DIANTARA DUA CINTA

"Lebih mudah menghancurkan gunung jadi debu daripada menanam Cinta pada hati yang penuh Kebencian." (Sayyidina 'Ali bin Abi Thalib kw.)

Ego, meskipun sulit dihancurkan (baca : dikendalikan), tapi bukan sesuatu yang tidak mungkin hancur. Ketika Ego dibiarkan maka akan makin membuat kesombongan pun menjulang tinggi. Hati pun akan makin keras seperti batu, bahkan lebih keras dari batu. Ego bisa makin kuat karena hatinya makin keras, seperti halnya gunung yang kokoh karena bebatuannya banyak.

Seorang Hamba di hadapan Tuhannya itu seperti sebutir debu yang sangat kecil bahkan lebih kecil lagi, hanya sebutir zarrah.

Debu yang jatuh dan menyatu rata dengan tanah --yang menjadi sumber asalnya-- inilah yang merupakan perwujudan cinta, suatu penyatuan. Tentunya setelah bisa terlepas dari berbagai gangguan dari hembusan angin-angin kebencian.

Angin kebencian selamanya akan berhembus, tetapi tidak akan mampu mempengaruhi hati yang penuh cinta.

Surga itu dikelilingi dengan kebencian-kebencian hawa nafsu, sedangkan neraka itu dikelilingi oleh kesenangan-kesenangan hawa nafsu.” (HR. Muslim)

Kondisi seperti ini sebutlah sebagai "Baqa sesudah Fana dalam lingkup Mahabbah". Seperti halnya seekor laron yang mendekati cahaya lalu terbakar dalam cahaya tersebut dan akhirnya musnah karena kecintaannya kepada cahaya.

Dan sang laron pun bisa tumbuh kedua sayapnya setelah ia bisa mengikis kebencian dalam dirinya. Cinta lah yang menumbuhkan kedua sayap tersebut dimana sayap yang pertama adalah kecintaan pada aturan-Nya, dan sayap yang kedua adalah perwujudan dari hakikat penciptaan yang bersumber dari segala sumber, Sang Maha Cinta.

Suatu hari, sekumpulan tawanan dihadapkan kepada Rasulullah SAW. Ada seorang tawanan wanita diantaranya, tiba-tiba wanita tadi menemukan seorang bocah kecil --anaknya yang semula lepas dari pelukannya--, lalu ia menggendongnya dan disusuinya. Melihat kejadian itu, Rasulullah berkata kepada para sahabat: "Bagaimana menurut kalian, mungkinkah wanita itu tega mencampakkan anaknya ke dalam kobaran api..?"

Para sahabat menjawab: "Tidak, demi Allah."

Rasulullah lalu berkata:

"Sungguh, kasih sayang Allah kepada hamba-Nya jauh lebih besar daripada kasih sayang wanita itu kepada anaknya." (HR. Bukhari - Muslim, dari 'Umar ra.)

Semoga...
#ombad #tasawuf