Iblis itu merasa dicurangi Allah terkait urusan Khalifah dimana Allah memilih Adam as. Meski Iblis menganggap Adam lebih rendah, tetapi dalam pandangan Allah, Adam lah yg lebih mulia dan lebih pantas untuk menjadi Khalifah Alam Semesta karena sudah bermakrifat (lebih sempurna ilmunya).
Adam dikaruniai pengetahuan tentang benda-benda (QS. 2:31) dan ilham (QS. 2:37) sehingga makin memudahkan dalam proses perkembangan menuju kesempurnaan ruhaninya (insan kamil). Adam pun dikaruniai pula kemampuan akal (menimbang dan berfikir).
وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
"Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: 'Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar'.." (QS. Al-Baqarah, 2 : 31)
فَتَلَقَّىٰ آدَمُ مِنْ رَبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
"Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Baqarah, 2: 37)
Melalui Pengetahuan dan Ilham, Adam pun memperoleh derajat melebihi Malaikat, sehingga para malaikat diperintahkan sujud kepadanya (QS. 2:34).
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: 'Sujudlah kamu kepada Adam', maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir." (QS. Al-Baqarah, 2 : 34)
Nah.. karena Iblis merasa benar dengan dirinya.. akhirnya sombongnya keluar dan berpendapat bahwa Adam as itu tidak pantas, Iblis tidak mau mengakui Khalifatullah Adam serta menolak untuk menghormatinya (sujud).
Penyebab dari semua ini adalah sifat Dengki si Iblis, iri dengkinya ini menyebabkan ia tidak suka kepada Adam as. yg terpilih jadi Khalifah. Kedengkian ini akhirnya menghasilkan sifat sombong, merasa lebih baik, merasa lebih benar, dan merasa lebih pantas jadi Khalifah. Dan akhirnya berbuah Dendam.
Pola dan motif penentangan Iblis ini sangat berbeda dengan "penentangan" Malaikat karena fitrahnya pun sangat berbeda.
Iblis menentang dengan dilandasi iri dengki, sedangkan para malaikat "menentang" nya itu lebih ke "bertanya" karena dilandasi fitrah yg suci, yaitu Kebaikan dan Kesucian. Para malaikat mengira bahwa tasbih dan memuji Allah adalah puncak dari segala wujud, dimana dianggapnya puncak ini terwujud dengan adanya mereka. Jadi pertanyaan para malaikat ini hanya menggambarkan keheranan mereka, dan bukan berasal dari penentangan.
Semoga..
#ombad #tasawuf