Jika memang sudah waktunya, tidak ada yg bisa menangguhkannya. Caranya pun bisa bermacam-macam :
- Sendirian ataupun bersama-sama,
- Kondisi sehat ataupun sakit,
- Kondisi kaya ataupun miskin,
- Kondisi sadar ataupun tidur,
- Kondisi aman ataupun perang,
- Kondisi tenang ataupun bencana, dsb.
Itu kenapa agama memberi solusi terkait kondisi "ketidakpastian" urusan "batas waktu" ini, yaitu agar selalu berusaha dalam Kebaikan dan "berjaga" dengan cara banyak berdzikir "mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk dan berbaring.."
Jadi kalaupun datangnya tiba-tiba tanpa pemberitahuan, diharapkan kondisinya sedang dalam Kebaikan, dan seperti itulah Husnul Khatimah. Dalam bahasa lain bisa dikatakan kondisinya dalam rangka bertaubat terus-menerus sambil menjalani hidup dalam kebermanfaatan bagi sesama.
Hanya itu cara menghadapi Kematian, bukan dengan Keberanian apalagi Ketakutan, bukan dengan Keinginan apalagi Kekhawatiran.
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (QS. Al-A'raf : 34)
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185)
Tuhan memang Paradoks, sesuatu yang Pasti bagi Dzat-Nya dalam urusan apapun (takdir) dan sudah tertulis dalam lembaran-Nya, menjadi teka-teki "Ketidakpastian" bagi makhluk-Nya.
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Jumu’ah: 8)
Maha Kecil manusia dengan segala ilmu pengetahuannya meski Rasulullah SAW mengatakan :
"Takutlah kamu dengan firasat seorang Mukmin, sebab ia memandang sesuatu dengan cahaya Ilahi."
Semoga...
#ombad #tasawuf