Suatu ketika...
A : "Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhala-berhala yg tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang."
B : "Itu Surah Al-A'raf ayat 191 kan.. terus kalau ada Berhala..?"
A : "Hancurkan..!!"
B : "Kalau berhalanya ditulisi kalimah Tauhid..?"
A : "nng...anu.. @#£&#£@&.. Eh.. tidak mungkin berhala ditulisi kalimah Tauhid..!"
B : "Tuh.. kain dikibar-kibar, kan bisa jadi berhala itu.."
A : "Lho Antum jangan samakan Berhala dengan Bendera..!"
B : "Lalu apa alasannya di sekolah-sekolah kelompok Antum tidak mau hormat Bendera..?"
A : "Itu karena hormat Bendera sama saja hormat berha... berh... anu.. tapi kita harus memuliakan kalimat tauhid..!"
B : "Iya, memang.. tapi coba lihat.. kalimat tauhid pun bisa jadi keset, tikar, diseret di tanah, bahkan di comberan. Jadi siapa yg memuliakan kalimat tauhid, katanya bela tauhid..?"
A : "nng...anu.. @#£&#£@&.."
B : "Cara memuliakan kalimat tauhid itu sebaiknya tanamkan sedalam-dalamnya kalimat tauhid sampai Ahadiyah dalam bertauhidnya, olahlah lewat lisan, olahlah di dalam dada, tanamkan di dalam hati, sampai bisa mengurangi atau menghilangkan Berhala dalam diri. Nanti kita bisa memahami apa itu Berhala, yg tanpa disadari masih banyak di dalam diri. Ada berhala hijab ikatan keduniawian, berhala hubbud dunya, berhala rasialisme, berhala kesukuan, berhala warna kulit, berhala ego, nafsu, kefanatikan (ashobiyah), termasuk berhala kefanatikan dalam agama."
**
Dan sejarah pun berulang, saat Simbol Kebenaran banyak dibajak untuk tujuan makar, dan mereka yg awam mudah sekali termakan hasutan, sebab awam cenderung berkutat dalam tataran simbol karena minim bekal untuk mengakses substansi, dan karena itu awamlah yg memang dijadikan sasaran tembak.
Semoga..
#ombad