Kebanyakan manusia itu lebih cenderung Orientasi Hasil daripada Orientasi Proses.. seperti juga POLITIK.. apapun caranya yg penting berhasil.. Makanya segala macam pun bisa dipolitisasi, termasuk agama dan Tuhan.. Gak percaya..?
Perhatikan saja,
Kubu 1 :
Ada 2 pilihan, Ulama pilihan Presiden atau Presiden pilihan Ulama.
Kubu 2 :
Tidak gandeng Ulama dituduh Anti Ulama, eh begitu gandeng Ulama pun dituduh memperalat Ulama.
Kubu 1 :
Pilihan emak-emak, ganteng dan tajir.
Kubu 2 :
Ah.. dasar emak-emak jablay.. :D
Sampai kapanpun gak akan nyambung, tidak akan ada yg mau "mengalah", yg ada malah makin bersitegang, makin memperbesar Ego dan merasa paling benar.
Selamat eaa.. tanpa sadar anda sedang "dipermainkan" opini dan dipolitisasi.. lumayan.. gratis.. :D
Kembali ke tanktop.. Orientasi Hasil ini lebih disukai karena mudah terlihat dan nampak ke permukaan.. koruptor aja bisa disebut "orang baik dan beriman" kalau sebagian hasil korupsinya dipakai buat nyumbang mesjid.. begitupun para pengusaha yg terbiasa suap menyuap, tinggal umrah dan berpakaian agamis pun kelar sudah.. akan dianggap "sudah hijrah".. #wtf :D
Seperti halnya si burung yg sudah sukses membuat hamil, yg dikasih ucapan selamat sama teman-temannya itu pasti yg hamilnya, "Selamat eaa.." sambil perut hamilnya dipegang-pegang dan dielus-elus.
Dan tak satupun teman-temannya yg hamil itu datang memuji, terus ngucapin selamat kepada si burung, "Welldone... Great job..!" sambil dipegang dan di........ asudah lah.
Itu makanya "agama" pun sekedar jadi asesoris dan gincu, serta tidak berperan dalam meminimalisasi hawa nafsu.
:D
Semoga..
#ombad