Ketika ada dua orang berdebat tentang bagaimana rasanya gula di depan mereka, mungkin ada yg memilih untuk mengambil gula itu lalu memakannya tanpa banyak kata, dan satunya lagi tetap berdebat dan mempermasalahkannya. Jadi akhirnya, ada yg tahu benar manisnya rasa gula dan sebaliknya, ada yg masih tidak tahu dan meragukannya.
Begitupun, ketika ada 2 kubu (kelompok) yg berdebat tentang pro-kontra amalan-amalan tertentu, ada yg memilih untuk melakukannya tanpa banyak kata, dan akhirnya bisa merasakan bagaimana dampaknya bagi sisi batin dan kehidupannya. Ada juga yg tetap memperdebatkannya.
Hal ini mengisyaratkan bhw beragama itu personal, merupakan hubungan "privasi" dengan wilayah rasa (hati, qalbu), dan "hubungannya" ini bisa tersentuh dengan cara menjalankan, mengalami dan merasakan sendiri. Seperti itulah Keyakinan.
Bukankah Rasulullah SAW ketika ditanya, "di mana letak ketaqwaan..?",
Rasul menjawab, “Taqwa itu di sini.", seraya menunjuk pada Hati (ke dalam diri), dan diulanginya sampai 3 kali.
Artinya Keyakinan dan "kebenaran" itu erat hubungannya dengan Rasa dan Komitmen di dalam hati.
Semoga...
#ombad #ramadhan