11 June 2018

TABARRUK

Tabarruk itu dari kata BERKAH (bertambah dan berkembang kebaikannya). Tabaruk (ngalap berkah) adalah mengharap tambahan kebaikan dari Allah dengan perantara ruang, waktu, makhluk hidup dan bahkan benda mati.

Jika anda gak percaya Tabarruk (mencari "perantara" keberkahan lewat seseorang Ulama ataupun Wali) ya gak apa-apa, silahkan aja.. tapi jika sampai mengatakan Tabarruk itu Bid'ah, Sesat atau Musyrik, anda harus hati-hati. Kenapa..? Karena anda sedang mempertunjukkan Kebodohan sendiri.. kan malu atuh.. :D .. Mungkin yg anda anggap salah itu karena anda sebetulnya belum mengetahui dan memahaminya.. :D

Mereka yg menghukumi Tabaruk sebagai hal yg dilarang atau bahkan syirik, benar-benar telah mengada-ngada dalam hukum syariat, karena Tabaruk adalah salah satu nilai yg diajarkan dalam Islam dan bukan hal baru. Generasi Sahabat dan para Salaf telah menjalankannya.

Dalam kitab-kitab Sirah Nabawiyah, kita bisa melihat bagaimana para Sahabat begitu antusias untuk mendapatkan tetesan wudhu Rasulullah SAW. Untuk apa kalau bukan untuk mencari berkah dari air yg menyentuh tubuh beliau. Beliau tak pernah sekali pun melarang perbuatan itu. Ini menunjukkan bahwa Berkah itu sesungguhnya ada, dan bisa diraih melalui orang-orang yg sangat dekat dengan Allah.

Jadi mengharap Keberkahan lewat perantaraan seseorang yg diyakini kualitas spiritualnya lebih tinggi itu sudah dilakukan juga oleh para Sahabat, bahkan oleh keluarganya Rasulullah SAW.

Kalau masih gak percaya, silahkan pelajari sebagian hadist shahih di bawah ini.

Sahabat Anas ra. menceritakan bagaimana para Sahabat bertabarruk dengan rambut Rasulullah:

عن أَنَسٍ قال  لقد رأيت رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَالْحَلَّاقُ يَحْلِقُهُ وَأَطَافَ بِهِ أَصْحَابُهُ فما يُرِيدُونَ أَنْ تَقَعَ شَعْرَةٌ إلا في يَدِ رَجُلٍ ، رواه مسلم وكذا رواه احمد والبيهقي في السنن الكبرى

"Aku melihat tukang cukur sedang mencukur Rasulullah dan para sahabat mengitarinya. Tidaklah mereka kehendaki satu helai pun dari rambut beliau terjatuh kecuali telah berada di tangan seseorang." (HR. Muslim, Ahmad & Baihaqi)

Bertabarruk dengan air bekas wudhu:

"Aku mendatangi Rasulullah sewaktu beliau ada di kubah Hamra' dari Adam, aku juga melihat Bilal membawa air bekas wudhu Rasulullah dan orang-orang berebut mendapatkannya. Orang yg mendapatkannya air bekas wudhu itu mengusapkannya ke tubuhnya, sedangkan yg tidak mendapatkannya, mengambil dari tangan temannya yg basah." (HR. Bukhari, Muslim & Ahmad)

Dan banyak lagi hadist lain yg meriwayatkan urusan Tabarruk ini, apakah dengan keringat, potongan kuku, ataupun barang-barang bekas pakai Rasulullah (jubah, pakaian, potongan kain, cangkir, dsb).

Dengan landasan hadist-hadist seperti di atas, maka Imam Nawawi ra. pun dalam Syarah Sahih Muslim menganjurkan untuk Tabarruk:

"Hadits ini adalah bukti dianjurkannya mencari barokah lewat bekas dari orang-orang saleh dan pakaian mereka."

Jadi, seandainya kita tidak mampu menuju kepada Allah dengan diri sendiri, maka dekatilah para Ahlullah, dan "menumpang" lah dalam "gerbong" mereka. Gak usah sombong merasa bisa sendiri.. :D

Dan sekali lagi, Belum tentu yg anda anggap salah itu adalah salah, tetapi yg bener itu karena anda memang belum mengetahuinya.. :D

Semoga..
#ombad #ramadhan
#NU