Sayang sekali... Kok bisa menuduh "pelacuran" kepada cewek-cewek yg tidak dikenalnya.. bagaimana perasaan seorang wanita jika dituduh seperti itu.. atau perasaan ibunya jika anak gadisnya dituduh seperti itu..? Tuduhan yg paling mengerikan..!
Seseorang yg sudah tua, seorang wanita, seorang ibu, apalagi seorang Psikolog itu biasanya penguasaan emosi dan nalarnya lebih apik dan tertata karena seperti itu tuntutan pekerjaannya, berhubungan dengan "penataan" emosi dan pemikiran orang lain.. Artinya lebih berpeluang untuk lebih bijak karena terbiasa berkomunikasi dan "mengukur" kadar emosi dan psikologi orang lain.
- Mungkin karena terbiasa menyantap hoax Postmetro, sehingga menjadi tumpul objektivitasnya.
- Mungkin alergi terhadap cara berbusana orang lain yg berbeda dengan dirinya, dan dalam proses selanjutnya menyikapi perbedaan ini lebih berbuah negasi dalam menghakimi.
- Mungkin terlalu bersemangat "mengkritik" Pemerintah, sehingga lebih wow jika pakai kalimat pembanding "simbol seks" dan "pelacuran".
- Dan banyak lagi yg berhubungan dengan kondisi psikologi dirinya, dan sepertinya gak mungkin lah kalau dasarnya dari iri atau cemburu melihat tubuh dan wajah personil SNSD yg cantik, semampai dan bening-bening... oohhh.. <3
Ahh.. ternyata pendidikan tinggi itu bukan suatu jaminan. Dan minta maaf memang mudah, tapi sayangnya tuduhannya tersebut sudah meracuni banyak orang.
"Hati-hatilah kamu dari prasangka buruk, karena sesungguhnya prasangka buruk itu dapat merusak ibadah." (Sayyidina 'Ali bin Abi Thalib kw.)
Dan perlu diketahui, mengundang salah seorang personel SNSD ini pun bukan untuk acara HUT RI, tetapi untuk acara Countdown to Asian Games 2018 (hitung mundur satu tahun menuju Asian Games 2018).
Btw, untung si Ibu ini bukan Ahok... :D
Semoga...
#ombad